Anda di halaman 1dari 13

ILMU KESEHATAN THT-KL JOURNAL READING

FAKULTAS KEDOKTERAN NOVEMBER 2018


UNIVERSITAS PATTIMURA

PENYAKIT ARTERI PERIFER

Siska Teurupun
(2018-84-009)
Pembimbing
dr. Denny Yolanda, Sp.PD., FINASIM
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
16/11/2018 AMBON 1
2018
Seorang perempuan, 61 tahun datang dengan riwayat sudah 3
tahun merasakan ketidaknyamanan pada paha kanan saat
beraktivitas. Gejala ini semakin bertambah dan telah sampai ke
betis. Pasien hanya mampu berjalan tidak lebih dari 50 meter
kemudian akan terhenti karena nyeri pada kaki. Riwayat medis
yang tercatat yaitu pasien telah menjalani operasi bypass arteri
koronaria karena infoark miokard pada usia 55 tahun dan
mengalami hyperlipidemia, dimana ia mengkonsumsi
atorvastatin dengan dosis 40 mg sehari. Pasien memiliki riwayat
merokok 50 pak selama setahun dan biasanya pasien
menghisap 8 batang rokok dalam sehari. Pada pemeriksaan,
tekanan darah 126/82 mmHg, terdapat bruit pada arteri
femoralis kanan, dan pulsasi berkurang pada kaki kanan.
Bagaimana cara mengevaluasi dan menangani kasus ini?
PENDAHULUAN

Istilah “Penyakit Arteri Perifer” Menyerang arteri


nonkardiak dan nonintrakranial.

Penyebab paling sering arterosklerosis;


Penyebab Jarang Gangguan inflamasi pada dinding arteri
(vaskulitis) dan arteriopathy non-inflamasi, seperti
dysplasia fibromuskular.

Tinjauan ini berfokus pada tatalaksana penyakit arteri perifer


stabil yang diakibatkan oleh arterosklerosis yang menyerang
aorta infrarenal dan arteri-arteri di kaki
• Study cohortPrevalensi ankle-brachial
index diperkirakan sebanyak 8.5 juta orang di
Prevalensi Amerika Serikat dan >200 juta orang di
seluruh dunia mengalami PAD

• Merokok dan diabetes mellitus factor risiko


terkuat
Faktor risiko PAD • PADPenanda inflamasi dan thrombosis,
peningaktan lipoprotein dan kadar
homosistein, serta penyakit ginjal kronik

• Kondisi komorbid, PJK, penyakit


serebrovaskular atau keduanya
Lainnya • Kurang terdiagnosa dan kurang terapi.
Kunci Klinis
Penyakit arteri perifer arterosklerotik menyerang lebih dari
200 juta orang di dunia

Uji vascular noninvasive Memberikan informasi adanya


penyakit arteri perifer, keparahan serta lokasinya.
Uji latihan (exercise) Adanya penyakit ringan dan kapasitas
kuantitas fungsional.

Tujuan utama terapi PADMengurangi risiko kardiovaskular


dan memperbaiki kapasitas fungsionalnya

Dipertimbangkan melakukan revaskularisasiAngiongrafi, CT


SCAN atau MRI
Revaskularisasi, endovascular atau operasiDiindikasikan
untuk gejala yang bertahan atau menyelamatkan ekstremitas
dalam hal terjadi iskemia ekstremitas kritis
screening

Angiografi
Penilai Tanda &
an gejala

Uji arteri
non-
invasive
pada kaki
Tatalaksana

Tujuan utama ↓risiko hasil akhir kardiovaskular


yang tidak diharapkan, memperbaiki kapasitas
fungsional dan menjaga viabilitas ekstremitas
TERAPI RISIKO KARDIOVASKULAR

• Angiotensin converting-enzyme inhibitor


• Terapi statin intensitas-tinggi ↓LDL
dapat ↓menurunkan risiko kejadian
kardiovaskular
• Betabloker Aman pada pasien-pasien
dengan PAD
HYPERLIPIDEMIA HIPERTENSI

• Terapi diabetes tidak ↓ risiko kejadian • Risiko yang lebih rendah


kerdiovaskular namun dapat ↓ risiko
penyakit mikrovaskular dan neuropathy

DM PENGHENTIAN MEROKOK

• Aspirin (dosis 75 – 325 mg sehari).


• Clopidogrel (dosis 75 mg sehari) sedikit lebih efektif
• Vorapaxar agen antiplatelet terbaru yang memblok
reseptor thrombin protease-activated 1

AGEN ANTIPLATELET
PERBAIKAN KAPASITAS FUNGSIONAL

Latihan dengan
Pengobatan Revaskularisasi
pengawasan

Berjalan
setidakya 3
kali Angioplasti
seminggu Cilostazol, aortoiliaka
(30-60 menit Nafronyl dan stenting
per sesi) Atorvastatin Operasi
selama bypass
setidaknya
12 minggu
FOLLOW UP AREA PEDOMAN
KETIDAKPASTIAN

• Menilai penentuan • Dibutuhkan • ACC-AHA


gaya hidup dan terapi percobaan acak • The TransAtlantic
obat serta menilai untuk Inter-Society
perubahan kapasitas menbandingkan • The Society for
fungsionalnya terapi medis dan Vascular Surgery
latihan dengan
• The European Society
pengawasan dan
of Cardiology
revaskularisasi
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pasien kasus

Memiliki gejala yang konsisten dengan klaudikasio.

Ankle-brachial index ≤ 0.9 Berguna untuk melakukan analisa


gelombang Continuous-wave Doppler dan pengukuran tekanan
darah segmental  Mengidentifikasi lokasi penyakit.

Disarankan Berhenti merokok dan memulai program latihan


dengan pengawasan di rumah. memulai cilostazol dengan dosis
100 mg 2 kali sehari dan mempertimbangkan untuk
meningkatkan dosis atorvastastin menjadi 80 mg sehari.

Bila gejalanya terus membatasi aktivitas pasien


Direkomendasikan melakukan angiografi dan revaskularisasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai