Anda di halaman 1dari 17

JURNAL READING

EFFECT OF STATIN USE ON CLINICAL


OUTCOMES IN ISCHEMIC STROKE
PATIENTS WITH ATRIAL FIBRILATION
Dokter Pembimbing :
dr. Tutwuri Handayani, Sp.S

OLEH :
Nurul Dwi Hudatullah 2013730080
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Syaraf
RSUD R. Syamsudin S.H. Kota Sukabumi
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2017
PENDAHULUAN
Data pasien stroke iskemik di Register Stroke Taiwan, 16,5%
memiliki fibrilasi atrium, dan 49,4% memiliki dislipidemia,
dengan 8% pasien ini memiliki fibrilasi atrium dan
hipercholesteremia.

Selain efek menurunkan kolesterol, statin untuk


mengurangi aterosklerosis simtomatik, antitrombotik
pleiotropik, anti-inflamasi, dan tindakan tambahan yang
juga dapat bermanfaat dalam menurunkan risiko vaskular
pada pasien dengan fibrilasi atrium.
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui apakah terapi statin dapat


mempengaruhi prognosis, seperti stroke berulang dan
mortalitas, pada pasien stroke iskemik dengan fibrilasi
atrium.
METODE
METODE
Desain dan dataset studi

Menilai secara kohort retrospektif di Taiwan menggunakan


Database Penelitian Asuransi Kesehatan Nasional (NHIRD).
Data yang dikumpulkan antara tahun 2001 sampai 2012, dari
NHAMD Taiwan. , peneliti melakukan studi
METODE

Populasi penelitian
Identifikasi semua pasien rawat inap ( 18 tahun) yang
dirawat dengan diagnosis primer stroke iskemik (kode
Klasifikasi Internasional Penyakit, (ICD-9) 433, 434, 436) untuk
pertama kalinya antara tahun 2001 dan 2011.
METODE

Iklusi :
- Pasien yang menerima terapi statin minimal 30 hari dalam 90 hari setelah
stroke indeks dikategorikan dalam kelompok statin
Eklusi :
- Pasien yang menerima beberapa terapi statin, namun kurang dari 30 hari,
dalam 90 hari setelah stroke indeks dikeluarkan.
- Stroke berulang 90 hari setelah indeks stroke
- Pasien yang menjalani hemodialisis
Pembanding :
- Pasien yang tidak menerima terapi statin dalam waktu 90 hari dikategorikan
dalam kelompok pembanding
ANALISA STATISTIK

Semua analisis statistik dilakukan dengan


perangkat lunak statistik SAS, versi 9.2 (SAS
Institute Inc., Cary, NC). Nilai P 2 sisi <0,05
dianggap signifikan secara statistik.
HASIL

Sebanyak 1546 pasien dengan terapi statin dalam 90 hari


pertama poststroke dan 3092 kontrol yang sesuai
didaftarkan untuk analisis ini. Usia rata-rata adalah 75,6
7,4 tahun, dan sekitar 49% di antaranya adalah laki-laki
Tabel 1. Karakteristik Subjek.
Tabel 2. cox proportional hazard models for primary and
secondary end points by statin group vs comparison group .
Selama periode ini, ada 933 kejadian stroke iskemik atau
hemoragik berulang. Hasilnya menunjukkan tidak ada
perbedaan kekambuhan stroke antara awal sampai
pengguna statin dan pengguna awal (HR = 1,01, 95% CI
0,88-1,15, P = 0,92).

Untuk titik akhir sekunder, penggunaan statin awal


dikaitkan dengan frekuensi kematian yang lebih rendah
selama rawat inap selama periode tindak lanjut jangka
panjang (HR = 0,74, 95% CI 0,61-0,89, P <0,01)

Perbedaan ini disebabkan oleh penurunan tingkat kematian


noncardiovascular (HR = 0,70, 95% CI 0,56-0,86, P <0,01)
Tabel 3. Primary ICD 9 code of
noncardiovascular death.
Gambar 1. Analisis subkelompok untuk stroke berulang (A) dan kematian di
rumah sakit (B) antara kelompok statin dan kelompok pembanding

Efek terapi statin


pada subkelompok
usia, jenis kelamin,
tahun kalender,
skor CHADS2, dan
tingkat keparahan
stroke (Gambar 1 ).
DISKUSI
DISKUSI

Dalam peneitian ini terapi statin pada pasien


stroke dengan fibrilasi atrium tidak
memberikan hasil yang bermakna, yaitu tidak
mengurangi kejadian stroke berulang
Terapi statin dikaitkan dengan penurunan
risiko kematian di rumah sakit di masa depan,
terutama kematian noncardiovascular.
DISKUSI

Temuan tentang hubungan penggunaan statin dengan mortalitas


berkurang sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya. Beberapa
penelitian observasional menemukan bahwa pengobatan statin
dikaitkan dengan penurunan mortalitas keseluruhan pada pasien
stroke iskemik.

Sebuah penelitian kohort menunjukkan bahwa statin dikaitkan dengan


mortalitas yang lebih rendah di antara pasien dengan fibrilasi atrium
dengan atau tanpa stroke yang berusia di bawah 80 tahun.

Baru-baru ini, hasil dari 2 penelitian berbasis di rumah sakit


menunjukkan bahwa pengobatan statin dikaitkan secara independen
dengan penurunan angka kematian khususnya pada pasien dengan
stroke terkait fibrilasi atrium.
KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki keterbatasan tambahan


dalam studi dataset administratif. Beberapa
faktor risiko stroke yang mendukung, seperti
merokok, gaya hidup, dan hasil laboratorium,
seperti tingkat kolesterol, tidak tersedia di
database. Diagnosis stroke iskemik akut
dengan menggunakan data administratif
tinggi, namun tidak sempurna, reliabilitas.
KESIMPULAN

Kesimpulannya, terapi statin pada stroke


iskemik tidak berhubungan dengan penurunan
risiko stroke berulang pada pasien stroke
dengan fibrilasi atrium. Namun, penggunaan
statin berhubungan dengan penurunan risiko
kematian di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai