Anda di halaman 1dari 36

Pengertian audit

Kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan


signifikan (dapat dipertanggung jawabkan) melalui
interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian
yang berujung pada penarikan kesimpulan) secara
sistematis, objektif, dan terdokumentasi yang
berorientasi pada azas penggalian nilai atau manfaat

Audit merupakan instrumen bagai manajemen untuk


membantu mencapai visi, misi dan tujuan organisasi
Auditor internal
• Katalisator untuk mempercepat perubahan dalam upaya:
• Memberdayakan sistem mutu
• Mengamankan kebijakan mutu
• Jangan sekedar menjalankan tugas: tidak ada motivasi untuk
berperan sebagai agen perubahan
• Jangan sampai bekerja semrawut dan temuan dianggap tidak
berbobot
Jenis audit
• Audit internal: dilakukan di dalam suatu organisasi
oleh auditor internal yang juga karyawan organisasi
sendiri, untuk kepentingan internal organisasi
sendiri. Auditor internal tidak memiliki tanggung
jawab hukum kepada publik atas apa yang dilakukan
dan dilaporkannya sebagai termuan. Disebut audit
pihak pertama
• Auditor internal bisa berbentuk unit, orang, atau panitia
• Audit eksternal: dilakukan oleh pihak di luar organisasi, dikenal
audit pihak kedua (oleh pelanggan: misalnya audit yang dilakukan
oleh BPJS terhadap Faskes yang menjadi mitra kerja sama BPJS)
dan audit pihak ketiga (oleh institusi independen: survei akreditasi,
audit Bawas)
10 Esensi dari audit:
• Adalah proses interaktif antara auditor dan auditee
(poihak yang diaudit)
• Adalah kegiatan sistematis: direncanakan,
dikoordinasikan, dilaksanakan dan dikendalikan secara
efisien
• Dilakukan dengan azas manfaat
• Dilakukan secara objektif
• Berpijak pada fakta dan kebenaran
• Melibatkan proses penilaian/pengujian, evaluasi, analisis
• Bermuara pada pengambilan keputusan
• Dilaksanakan berdasar standar/kriteria tertentu
• Merupakan kegiatan berulang
• Menghasilkan laporan
Tujuan audit
Mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan
berupa data , hasil analisa, hasil penilaian, rekomendasi
auditor sebagai dasar pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan
Aktifitas audit
Memastikan (konfirmasi dan verifikasi)
Menilai (mengevaluasi dan mengukur)
Merekomendasi (memberikan
saran/masukan)
Kegiatan yang biasa dilakukan
auditor
• Telaah dokumen
• Observasi
• Meminta penjelasan dari auditee
• Meminta peragaan dilakukan oleh auditee
• Membandingkan kenyataan dengan standar/kriteria
• Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi
• Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
• Pemeriksaan silang (cross-check)
• Mengakses catatan yang disimpan auditee
• Mewawancarai auditee
• Menyampaikan angket survey
• Menganalisis data
Manfaat audit
Pengambilan keputusan untuk perbaikan, meningkatkan
efisiensi dan efektifitas fungsi organisasi
Kriteria audit
• Kumpulan kebijakan, prosedur atau persyaratan yang
dipakai sebagai rujukan
• Kriteria audit digunakan sebagai acuan pembanding terhadap
bukti audit
Bukti audit

• Rekaman, pernyataan fakta atau informasi lain yang relevan


dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi
Temuan audit

• Hasil evaluasi bukti audit yang terkumpulkan terhadap


kriteria audit
• Temuan audit dapat menunjukkan kesesuaian atau
ketidaksesuaian dengan kriteria audit, atau peluang
perbaikan.
Tujuan audit
internal
Membantu menyelesaikan permasalahan
organisasi, dalam rangka meningkatkan mutu dan
kinerja organisasi
Dasar penetapan tujuan audit
internal
• Prioritas permasalahan yang dihadapi organisasi
• Rencana pengembangan pelayanan
• Persyaratan suatu sistem manajemen yang digunakan sebagai
acuan
• Persyaratan regulasi atau persyaratan kontrak
• Evaluasi terhadap rekanan
• Adanya potensi risiko kegiatan organisasi
Manfaat audit
internal
Bagi pucuk
pimpinan
Referensi dalam membuat keputusan: mengambil atau
merubah kebijakan agar lebih sesuai dengan perencanaan
organisasi jangka panjang
Bagi unit
operasional
Mengidentifikasi dan memahami permasalahan yang ada
dalam organisasi secara keseluruhan ataupun secara
spesifik pada unit operasional sehingga dapat mengambil
langkah langkah perbaikan
Bagi unit pengelola
mutu
Membatu pengendalian mekanisme jaminan mutu baik
pada tahap input, proses, maupun hasil
Bagi karyawan
Proses pembelajaran dan pertumbuhan serta
pembangunan budaya organisasi: budaya mutu, budaya
taat prosedur, budaya perbaikan, budaya kerja sistematis
Manfaat bagi
auditor
Proses pembelajaran dan pertumbuhan
Bagi pelanggan
Audit internal merupakan proses pendeteksian segala
kemungkinan yang dapat menciptakan ketidak puasan
pelanggan (dan juga risiko) dan dilanjutkan dengan
tindakan perbaikan dan pencegahan sehingga komitmen
untuk memberikan kepuasan dan keamanan pada
pelanggan benar-benar tercapai
Bagi rekanan
Memberi umpan balik terhadap kinerja rekanan
Kompetensi auditor
• Paham prosedur audit, metoda, dan perangkat audit
• Mengaplikasikan prosedur, metoda, dan perangkat audit
• Melaksanakan audit tepat waktu
• Melaksanakan dan memfokuskan audit pada prioritas
permasalahan
• Mengumpulkan informasi melalui: interview, mendengarkan,
observasi, meninjau ulang dokumen termasuk pengelolaan arsip
• Melakukan verifikasi atas informasi yang dikumpulkan
• Menyimpulkan tingkat kecukupan/kesesuaian thd bukti-bukti
objektif
• Melakukan penilaian terhadap potensi kerugian
• Teknik sampling
• Mencatat aktifitas audit dalam dokumen kerja
• Menyiapkan laporan
• Menjaga kerahasiaan informasi
• Komunikasi
Tahapan audit
internal
Tahapan audit internal
• Tahap I : penyusunan rencana audit: menentukan
unit-unit kerja yang akan diaudit, tujuan audit,
jadual audit, dan menyiapkan instrumen audit
• Tahap II: pengumpulan data dengan menggunakan
instrumen audit yang disusun berdasar
standar/kriteria tertentu
• Tahap III: analisis data audit, perumusan masalah,
prioritas masalah dan rencana tindak lanjut audit
• Tahap IV: pelaporan dan diseminsasi hasil audit
Perencanaan audit internal
• Tujuan audit internal: contoh: melakukan penilaian
kinerja dibandingkan strandar kinerja
• Lingkup audit: menjelaskan unit kerja yang akan diaudit
• Objek audit: apa saja yang perlu diaudit
• Alokasi waktu: berapa lama akan dilakukan
• Metoda audit: komunikasi internaksi secara langsung,
metoda survei, dsb
• Persiapan audit: persiapan auditor, penetapan kriteria
audit, penyusunan instrumen audit
• Laporan hasil audit: perhatikan format laporan
Pengumpulan data
• Pengumpulan data pada pelaksanaan audit dilakukan
dengan berbagai metoda:
• Mengamati proses pelaksanaan kegiatan
• Meminta penjelasan/mewawancarai pada auditee
• Meminta peragaan oleh auditee
• Memeriksa dan menelaah dokumen
• Memeriksa dengan menggunakan daftar tilik
• Mencari bukti-bukti
• Melakukan pemeriksaan silang
• Mencari informasi dari sumber luar
• Menganalisis data dan informasi
• Menarik kesimpulan
• Memberikan rekomendasi
Analisis data
• Membandingkan fakta yang diperoleh pada waktu proses
pengumpulan data dibandingkan dengan kriteria audit yang
digunakan
• Bila ditemukan kesenjangan (adanya gap antara fakta dengan
kriteria), maka auditor bersama auditee melakukan analisis
lebih lanjut untuk mengenal penyebab timbulnya
kesenjangan, dan menyusun rencana perbaikan
Laporan audit mutu internal
• Hasil audit harus dilaporkan kepada Kepala Puskesmas/FKTP
dan kepada unit yang diaudit.
• Hasil audit juga dilaporkan pada saat rapat tinjauan
manajemen:
• Hasil audit
• Tindak lanjut yang telah dilakukan
• Kendala pada waktu perbaikan
Laporan audit
I. Latar belakang
II. Tujuan audit
III. Lingkup audit
IV. Objek audit
V. Standar/kriteria yang digunakan
VI. Auditor
VII. Proses audit
VIII. Hasil dan analisis hasil audit
IX. Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang
disepakati bersama dengan auditee
Tindak lanjut audit
• Unit yang diaudit wajib melakukan tindak lanjut terhadap
temuan audit dalam bentuk upaya-upaya perbaikan
• Setelah memperoleh laporan hasil audit, auditee harus
mempelajari laporan audit, sebagai dasar menyusun
rencana perbaikan
• Rencana perbaikan disusun dengan batas waktu yang jelas
• Pada saat pelaksanaan kegiatan perbaikan, auditor dapat
melakukan monitoring
• Hasil perbaikan wajib dilaporkan kepada Kepala
Puskesmas/FKTP dan disampaikan tembusan kepada
auditor internal
Instrumen Audit
Internal
No dok::
Status revisi:
Tgl berlaku:
Jadual Audit Internal Halaman:

Tahun:
Unit yang diaudit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Spt Okt Nov Des
Contoh form: Rencana audit
No Unit/sasaran Auditor Kegiatan/ Standar/k Tanggal Tanggal
audit proses riteria audit I audit II
yang yang
diaudit digunaka
n
Contoh form instrumen audit
No Standar/Kriteri Daftar Fakta Temuan Rekomenda
audit pertanyaan audit si
Form Ringkasan Temuan Audit
No dok::
dan Status revisi:
Rencana Tindak Lanjut Tgl berlaku:
Halaman:

Unit Yang Diperiksa:


Tanggal pemeriksaan:

No Uraian Ketidak Bukti Ketdk Standar / Analisis Tindakan Tindakan Waktu


sesuaian bukti sesuaian Kriteria perbaika pencegah penyeles
objektif thd yang n an aian
standar/ins digunaka
tr n

Disiapkan oleh Auditor Disetujui oleh Auditee

-------------------------------- -------------------------------
PANDUAN DISKUSI
• Kelas dibagi dalam 3 kelompok (admen, UKM, Klinis)
• Masing-masing kelompok membahas:
• Menetapkan topik-topik audit berdasarkan hasil self assessment
menggunakan studi kasus berdasarkan kriteria 3H 1P (high risk, high
cost, high volume, dan kecenderungan ada masalah)
• Menetapkan unit kerja yang akan diaudit
• Menetapkan kriteria-kriteria audit yang akan digunakan sesuai dengan
instrument akreditasi
• Menetapkan metoda audit
• Menyusun jadual audit
• Menyusun contoh instrument audit untuk satu unit kerja
• Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi
• Pelatih memberikan tanggapan terhadap paparan
masing-masing kelompok

Anda mungkin juga menyukai