Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 3

GIRO DAN TABUNGAN

DISUSUN OLEH :
SITI JUBAIDAH 1900311320046
NUR DINA SYAFITRI 1900311320048
WIDA NUR JINAN 1900311320049
A. GIR
O

1. Pengertian
Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya
atau dengan pemindah bukuan.

• Sifat rekening
Rekening giro merupakan hutang jangka pendek bank yang harus
disajikan dalam hutang lancar. Setiap kali terjadi mutasi pertambahan
rekening giro nasabah akan dibukukan di sebelah kredit dan setiap kali
terjadi pengurangan rekening giro nasabah akan dibukukan di sebelah
debet.
2. Pembukuan Transaksi Giro

a. Transaksi pembukuan rekening giro dan penyetoran


Contoh: Tuan Hermawan membuka Rekening Giro pada Bank Omega
cabang Jakarta dan menyetor tunai sejumlah Rp. 100 juta dan membayar tunai
semua biaya administrasi seperti penerbitan buku cek sebesar Rp. 50.000, maka
akan dibukukan oleh bank sbb:
b. Penyetoran Kliring
Pembukuan untuk transaksi penyetoran warkat kliring ini sebagai
berikut :

Pada waktu hasil kliring dinyatakan berhasil atau baik, akan


dibukukan dengan cara menihilkan rekening warkat kliring yang sifatnya
sementara, dengan ayat jurnal sebagai berikut :
c. Penyetoran Melalui Transfer
Apabila Hermawan menerima transfer dari seseorang rekannya nasabah Bank
Surya sebesar Rp. 5 juta, oleh Bank Omega akan dibukukan sebagai berikut:
3. Penarikan

Penarikan rekening giro dapat dilakukan setiap saat setelah memenuhi


persyaratan tertentu. Jenis penarikan kredit antara lain dapat berupa : penarikan
tunai, penarikan dengan memberikan amanat kepada bank, penarikan kliring, dll.

Bila Hermawan menarik selembar cek senilai Rp. 15 juta untuk dibayarkan
oleh bank secara tunai, maka oleh Bank Omega akan dibukukan sebagai :
a. Penarikan Secara Kliring
Bila Hermawan menerbitkan cek sebesar Rp. 4 juta dan memerintahkan Bnak
Omega agar diserahkan untuk keuntungan seseorang nasabah di Bank Lippo, maka
Bank Omega akan dibukukan sbb:

b. Penarikan Dengan Amanat


Contoh yang paling lazim adalah transfer keluar. Bila Hermawan kemudian
memerintahkan Bank Omega cabang Jakarta untuk mendebet rekening gironya
sebesar Rp. 2 juta untuk dipindah bukukan kedalam rekening seseorang di Bank
Omega cabang Surabaya, oleh Bank Omega cabang Jakarta akan dibukukan sbb:
4. Penambahan Atau Pengurangan Lainnya

a. Perhitungan Bunga Giro

b. Pembukuan Jasa Giro


B. TABUNGAN

Tabungan merupakan simpanan masyarakat


yang penarikannya dapat dilakukan oleh si
penabung sewaktu-waktu dikehendaki.
Tabungan yang dimiliki oleh bank-bank dewasa
kini berbeda dengan Tabungan Pembangunan
Nasional (Tabanas) beberapa tahun yang
lampau.
1. Akuntansi Untuk Tabungan

a. Pembukaan dan penyetoran


Pembukaan rekening tabungan lazimnya jauh lebih
sederhana dari proses pembukaan rekening giro.
b. Penyetoran antar cabang
Dalam transaksi seperti ini, akan tercipta adanya hubungan
antar cabang penerima setoran dan cabang penerbit rekening
tabungan.
c. Penarikan
Sama halnya dengan penyetoran, penarikan tabungan pun dapat
dilakukan pada dan bukan pada cabang penerbit.
d. Perhitungan Bunga
Lazimnya perhitungan bunga tabungan dilakukan pada akhir bulan. Dasar
perhitungan suku bunga dapat dihitung secara floating maupun dari saldo
tetap.
e. Penutupan Rekening

2. Tabungan Lainnya

Hingga kini masih ada bank yang mengelola beberapa produk


tabungan seperti Tabungan Pembangunan Nasional yang ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No 4/8/Kep.Dir,
tanggal 15 Juli 1971.
C. TABUNGAN KARTU SMART

1. Pengoperasian Tabungan Smart

Operasional tabungan smart dapat dilakukan secara on-line


maupun off-line. Maksud pengoperasioan secara on-line adalah
transaksi yang dilakukan dengan mempergunakan kartu tabungan
smart diproses secara langsung dan mempengaruhi saldo nasabah
bersangkutan baik pada kartu tabungan (chips) maupun pada pusat
Komputer dari bank bersangkutan.
2. Manfaat Tabungan Smart

 Sebagai alat pembayaran di took-toko atau


sebagai Point of Sale (POS)

 Sebagai alat untuk memperoleh diskon

 Sebagai pengganti membawa uang tunai milik


sendiri
3. Akuntansi Untuk Tabungan Smart

Akuntansi untuk tabungan smart akan dibedakan berdasarkan tata


cara pengoperasian kartu tabungan smart : on dan offline.

a. Pengoperasian secara On-Line


Pengoperasian secara on-line menangani semua transaksi yang berkaitan
dengan rekening nasabah langsung berubah pada terjadinya. Semua
penyetoran maupun penggunaan kartu chips akan langsung mengubah saldo
rekening nasabah seketika.
1) Pembukaan dan Penyetoran.
Sebagai contoh, tuan Wjaya membuka rekening Tabungan Kartu Smart dengan
setoran awal Rp. 625.000 dibayar tunai. Beban kartu sebesar Rp. 15.000 juga dibayar
tunai. Oleh bank bersangkutan akan dibukukan sebagai berikut :

D: Kas .........................................................Rp. 625.000


K: Tabungan ...............................................Rp. 625.000

Pembebanan kartu tabungan smart dibukukan sebagai


berikut :

D : Kas .......................................................Rp. 15.000


K : Persediaan Kartu Tabungan .................Rp. 15.000
2) Penggunaan Kartu Smart pada Merchant.
Sebagai contoh, tuan Wijaya berbelanja di salah satu pusat pembelanjaan yang menerima
Kartu Smart dari bank bersangkutan. Nilai belanja sebesar 75,000. Pembayaran dilakukan
dengan kartu smart. Oleh yang bersangkutan akan divalidasikan kedalam mesin pembaca chips
yang beroperasi secara on-line. Setelah mengetahui bahwa kartu dapat dipakai, maka merchant
akan memasukan angka Rp. 75,000 tersebut untuk mendebit rekening nasabah bersangkutan.
Pada waktu ini, pengoperasian secara on-line, rekening nasabah akan didebit oleh bank dengan
ayat jurnal sebagai berikut :

D : Tabungan ................................... Rp. 75.000


K : Giro – Merchant ......................... Rp. 75.000
b. Pengoperasian secara Off-Line
Pengoperasian kartu smart secara off-line atau tidak langsung meng-up-
date data nasabah bila terjadi transaksi ini akan dibedakan khususnya pada
waktu download data dari rekening tabungan di komputer kedalam chips dan
sewaktu pendebetan saldo dalam kartu chips atau pembayaran suatu transaksi.

a) Pembukaan dan Penyetoran


Sebagai contoh, seseorang membuka rekening Tabungan Kartu Smart
dengan setoran awal Rp. 750.000 dibayar tunai. Beban kartu sebesar Rp.
15.000 juga dibayar tunai. Oleh bank dibukukan sebagai berikut :

D: Kas ........................................................ Rp. 750.000


K: Tabungan .............................................. Rp. 750.000
Pembebanan kartu tabungan smart dibukukan sebagai berikut :

D : Kas ....................................................... Rp. 15.000


K : Persediaan Kartu Smart ....................... Rp. 15.000

b) Transaksi Download Kedalam Chips

Apabila nasabahbersangkutan hendak melakukan proses download kedalam


chips sebesar Rp. 250.000, maka nasabah bersangkutan langsung kedalam mesin
ATM yang dapat membaca chips untuk melakukan proses download tersebut. PIN
tetap akan diminta oleh mesin ATM sebagai proses otentifikasi. Proses download
sebesar Rp. 250.000 tersebut akan dicatat oleh mesin dengan ayat jurnal sebagai
berikut :
D : Tabungan ............................................ Rp. 250.000
K : Tabungan Kartu Chips ......................... Rp. 250.000

c) Pengunaan Kartu Smart Pada Merchant

Sebagai contoh, bila nasabah hendak membayar sejumlah barang dengan nilai Rp.
120,000 dan mempergunakan kartu smart untuk membayarnya, maka alat yang
terpasang pada merchant akan mengurangi nilai saldo yang terdapat pada chips tersebut,
maka bank akan membuku dengan ayat jurnal sebagai berikut :

D : Tabungan Kartu Chips ............................... Rp. 120.000


K : Giro Merchant ........................................... Rp. 120.000
d) Penarikan Tunai Melalui Chips
Sebagai contoh, apabila nasabah bersangkutan hendak menarik uang
Tunai melalui ATM dari Chips sebesar Rp. 50.000, maka dengan
memasukkan PIN uang akan keluar dan bank akan membukukan dengan
ayat jurnal sebagai berikut :
D : Tabungan Kartu Chips ..................................... Rp. 50.000
K: Kas .................................................................... Rp. 50.000

Bila jumlah uang sebesar Rp. 50.000 tersebut diambil melalui MS, yaitu
dari rekening tabungan bersangkutan, maka ayat jurnalnya akan menjadi
sebagai berikut :

D : Tabungan ........................................................ Rp. 50.000


K: Kas ................................................................... Rp. 50.000
e) Penggunaan Chips Yang Melebihi Saldo

Sebagai contoh, nasabah bersangkutan hendak menggunakan kartu


Smart untuk membayar suatu transaksi bernilai Rp. 175.000 melakukan
download Rp. 200 000, ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah
sebagai berikut :

D : Tabungan ................................................... Rp. 200.000

K : Tabungan Kartu Chips ................................ Rp. 200.000


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai