Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA STROKE
DISUSUN OLEH
Kelompok 6
1. Bella V. Datunsolang (18101080)
2. Sri Nurma Piong (1801090)
3. Ruhaya Asnawi (18101035)
4. Hestinola Teapon (18101026)
5. Dini Laidjou
Konsep Dasar Keluarga
 U.S Bureau of the Census menggunakan definisi keluarga yang
berorientasi tradisional , yaitu sebagai berikut : Keluarga terdiri atas
individu yang bergabung bersama oleh ikatan pernikahan, darah, atau
adopsi dan tinggal dalam satu rumah tangga yangsama.
 Whall (1986), dalam analis konsepnya mengenai keluarga sebagai unit
asuhan keperawatan, mendefinisikan keluarga sebagai “sebuah kelompok
yang mengidentifikasi diri dan terdiri atas dua individu atau lebih yang
memiliki hubungan khusus, yang dapat terkait dengan hubungan darah
atau hukum atau dapat juga tidak, namun berfungsi sedemikian rupa
sehingga mereka menganggap dirinya sebagai keluarga:
 Bozzet (1987) memasukkan definisi tersendiri dengan menyebut keluarga
sebagai “siapa yang disebut oleh pasien sebagai keluarga, itulah keluarga”.
Family Service America juga mendefinisikan keluarga dalam suatu cara
yang komprehensif sebagai “dua orang atau lebih yang disatukan oleh
kebersamaan dan keintiman”.
Tipe Keluarga Tradisional

 Keluarga Inti
 Extended Family
 Keluarga Tanpa Anak
 Keluarga Adopsi
 Keluarga Orang Tua Tiri
 Dewasa Lajang Yang Tinggal Sendirian
 Keluarga Orang Tua Tunggal
 Dual-Earner Family
Tahap dan tugas perkembangan
keluarga
Tahap I : Keluarga Pasangan Baru
Tugas perkembangan keluarga:
 Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi kedua belah pihak
 Berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan
 Merencanakan sebuah keluarga

Tahap II : Childbearing Familly


 Tugas perkembangan keluarga:

Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yang stabil


(menggabungkan bayi yang baru ke dalam keluarga), memperbaiki
hubungan setelah terjadinya konflik mengenai tugas perkembangan
dan kebutu han berbagai anggota keluarga, mempertahankan
hubungan pernikahan yang memuaskan, memperluas peran menjadi
orangtua dan menjadi kakek/nenek.
LANJUTAN…
Tahap III : Keluarga Dengan Anak Prasekolah
 Tugas perkembangan keluarga :

Memenuhi kebutuhan anggota keluarga akan rumah, ruang privasi dan


keamanan yang memadai, menyosialisasikan anak, Mengintegrasikan anak
keecil sebagai anggota keluarga sementara tetapmemenuhikebutuhan anak
lain, Mempertahankan hubungan yang sehat di dalam keluarga (hubungan
pernikahan dan hubungan orang tua- anak) dan diluar keluarga (hubungan
dengan keluarga besar dan komunitas).
Tahap IV Keluarga Dengan Anak Sekolah
 Tugas perkembangan keluarga :

Menyosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prentasi sekolah dan


membantu hubungan anak-anak yang sehat dengan teman sebaya,
memperatahankan hubungan pernikahan yang memuaskan, memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
Tahap V : Keluarga Dengan Anak Remaja
 Tugas perkembangan keluarga :

Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab pada saat


anak remaja telah dewasa dan semakin otonomi, memfokuskan
kembali hubungan pernikahan, berkomunikasi secara terbuka
antara orangtua dan anak.
Tahap VI : Keluarga Melepaskan Anak Dewasa Muda
 Tugas perkembangan keluarga :

Memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa, termasuk


memasukkan anggota keluarga baru yang berasal dari pernikahan
anak- anaknya, melanjutkan untuk memperbarui dan
menyesuaikan kembali hubungan pernikahan, membantu orangtua
suami dan istri yang sudah menua dan sakit
Tahap VII : Orang tua Paruh Baya
 Tugas perkembangan keluarga :

Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,


mempertahankan kepuasan dan hubungan yang bermakna antara orangtua
yang telah menua dan anak mereka, memperkuat hubungan pernikahan.
Tahap VIII : Keluarga Lansia Dan Pensiunan
 Tugas perkembangan keluarga :

Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan , menyesuaikan


terhadap penghasilan yang berkurang, mempertahankan hubungan
pernikahan, menyesuaikan terhadap kehilangan pasangan,
mempertatahnkan ikatan keluarga antargenerasi, melanjutkan untuk
merasio nalisasikan kehilangan keberadaan anggota keluarga ( peninjauan
dan integrasi kehidupan)
Pengertian Stroke

 Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau


kerusakan jaringan otak yang disebakan kurangnya
aliran darah di otak sehingga mengganggu kebutauhan
darah dan oksigen di jaringan otak (Sjahrir, 2003)
 Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik
yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak
fokal (global) dengan gejala- gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian
tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular
(Muttaqin, 2018).
Etiologi

Penyebab perdarahan otak yang paling lazim terjadi


menurut Muttaqin(20017):
 Aneurisma Berry
 Aneurisma fusiformis
 Aneurisma myocotik dari vaskulitis nekrose dan
emboli septis.
 Malformasi arteriovenous
 Ruptur arteriol serebral
Manifestasi Klinis

• Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh


• Tonus otot lemah atau kaku
• Menurun atau hilangnya rasa
• Gangguan lapang pandang
• Afasia (kesulitan bicara)(Cecyly, Betz. 20016).
Patofisiologi

Berdasarkan hasan (2017), mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya


stroke adalah :
Ada dua bentuk cerebro vaskular accident (CVA) bleeding:
 Perdarahan intra serebral Pecahnya pembuluh darah otak terutama karena
hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk
massa atau hematom yang menekan jaringan otak dan menimbulkan
oedema di sekitar otak. Peningkatan trans iskemik attack(TIA) yang terjadi
dengan cepat dapat mengakibatkan kematian yang mendadak karena
herniasi otak.
Perdarahan intra cerebral sering dijumpai di daerah pituitary glad, talamus,
sub kortikal, nukleus kaudatus, pon, dan cerebellum.Hipertensi kronis
mengakibatkan perubahan struktur dinding permbuluh darah berupa
lipohyalinosisatau nekrosis fibrinoid.
 Perdarahan sub arachnoid Pecahnya pembuluh darah karena aneurisma
atau AVM. Aneurisma paling sering didapat pada percabangan pembuluh
darah besar di sirkulasi willisi. Arteriovenous malformations ( AVM) dapat
dijumpai pada jaringan otak dipermukaan pia meter dan ventrikel otak,
ataupun didalam ventrikel otak dan ruang subarakhnoid.
Pemeriksaan Penunjang

 ICT Scan
 MRI
 Sinar X tengkorak
 Angiografi serebral
 Single Photon Emmision Computed Tomography
(SPECT)
 EEG
Pemeriksaan Laboratorium

 Lumbang fungsi: pemeriksaan likuor merah biasanya di jumpai


pada pendarahan yang masif, sedangkan pendarahan yang kecil
biasanya warna likuor masih normal (xantokhrom) sewaktu
hari-hari pertama.
 Pemeriksaan darah rutin (glukosa, elektrolit, ureum,kreatinin).
 Pemeriksaan kimia darah: pada stroke akut dapat terjadi
hiperglikemia.
 Gula darah dapat mencapai 250 mg di dalam serum dan
kemudian beragsur-angsur turun kembali
 Pemeriksaan darah lengkap: untuk mencari kelainan pada darah
itu sendiri.
Penatalaksanaan

-Singkirkan kemungkinan kaugulopati: untuk


memastikan masa protrombin dan tromoplastin parsial
adalah normal.
› Berikan manitol 20% (1kg/kb/BB, intravena dalam
20-30menit) untuk pasien koma.
› Pertimbangkan konsultasi bedah saraf bila:
perdarahan serebum diameter lebih dari 3cm atau
volume <50ml.
› Pertimbangkan angiografi untuk menyingkirkan
aneurisma.
Komplikasi

 Infeksi pernafasan.
 Nyeri pada daerah tekan.
 Epilepsi dan sakit kepala.
 Nyeri pada daerah punggung.
 Konstipasi.
 Dislokasi sendi.
 Pneumonia
 Infeksi saluran kemih
 Kejang
 Stroke berulang
 Dekubitus(supartini 2016)
Asuhan keperawatan Teoritis Pada Pasien Stroke

1. Pengkajian Keluarga
Data Umum
a. Genogram
b. Tipe keluarga
c. Latar belakang budaya
d. Area pengkajian etnik dan agama
f. Bahasa
g. Status sosial ekonomi
h. Aktifitas rekereasi atau waktu luang keluarga
2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
• Tahap perkembangan keluarga saat ini
• Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
• Riwayat keluarga inti
• Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
• Riwayat keluarga stroke dapat diturunkan dari anggota keluarga sebelumnya atau dari orang tua.
Lanjutan…
3. Data Lingkungan
 Karakteristik rumah
 Karakteristik tetangga dan komunitas
 Mobilitas geografis keluarga
 Perkumpulan keluaraga dan interaksi dengan masyarakat
 Sistem pendukung keluarga

4. Struktur Keluarga
 Pola Komunikasi Keluarga
 Struktur Peran Keluarga
 Nilai dan Norma Keluarga
 Struktur kekuatan keluarga
5. Fungsi Keluarga
 Fungsi Afektif
 Fungsi Sosialisasi
 Fungsi Perawatan Kesehatan
 Fungsi Reproduksi
 Fungsi Ekonomi

6. Stress Dan Koping Keluarga


 Stresor jangka pendek dan jangka panjang
 Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi dan
stressor
 Strategi koping yang digunakan
 Strategi adaptasi disfungsional
7. Pemeriksaan Fisik
Pemerikasaan fisik dilakukan pada semua anggota
keluarga.Metode yang digunakan pada pemeriksaan
fisik tidak bebeda dengan pemeriksaan fisik klinik.
Pada anggota keluarga dengan stroke dapat
ditemui peningkatan tekanan darah, kelemahan pada
ekstremitas di sebelah kiri, dan susah beraktivitas.
8. Harapan Keluarga Terhadap Perawat
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagosa keperawatan dapat dirumuskan setelah pengkajian riwayat perkembangan
keluarga dan hubungan yang jeas pada kebutuhan serta perhatian perkembangan
keluarga terbaru secara menyeluruh.Akan tetapi, penggunaan diagnosis
keperawatan NANDA terakait dengan perkembangan, dapat salah memberi
arahan pada perawat keluarga, bahwa diagnosis yang diidentifikasi dalam sistem
klarifikasi ini diarahkan pada individu, bukan pada keluarga.
Contoh diagnosa yang sering muncul pada stroke :
 Gangguan perfusi serebral tidak efektif
 Gangguan mobilitas fisik
 Kurangnya pengetahuhuan keluarga tentang penyakit
 Nyeri
 Resiko jatuh
 Ketidakefektifan pemeliharaaan kesehatan

Setelah dirumuskan diagnose keperawatan maka tahap selanjutnya maka di


lakukan prioritas masalah. Adapun prioritas masalah dalam leperaatan keluarga
mengacu kepada teori dibawah ini.
Rencana Asuhan Keperawatan
Teoritis
Rencana keperawatan adalah merupakan suatu
proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan
yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan,
atau mengurangi masalah-masalah klien.
Perencanaan ini merupakan langkah ketiga dalam
membuat suatu proses keperawatan.
A. Hambatan Mobilitas Fisik
NO DATA DIAGNOSA NOC NIC

1 Do : DOMAINIV Keluarga mampu Keluarga


mengenal
 Ibu.A    
mampu
mengatakan Aktifitas/ Level 1 mengenal Level
lemah pada istirahat   1
anggota gerak   Domain IV Domain 3 :
:pengetahuan tentang
sebelah kiri KELAS 2 kesehatan dan peilaku Perilaku
terutama kaki   Hasil yang memberikan
An.W belum bisa Aktifitas menggambarkan dukungan fungsi
sikap, pemahaman,
digerakkan /olahraga dan tindakan dengan
psikososial dan
dengan baik Diagnosis menghormati memfasilitasi
Ibu.A Hambatan kesehatan dan perubahan gaya
mengatakan jika mobilitas fisik penyakitnya hidup.
Level 2
(00085)  Kelas S : Level 2
pengetahuan tentang Kelas S :
kesehatan Hasil yang pendidikan
menggambarkan
pemahaman individu
kesehatan
dalam  Intervensi untuk
mengaplikasikan memfasilitasi
informasi untuk
meningkatkan,
mempertahankan dan
memelihara kesehatan
Beraktifitas selalu dibantu Level 3 Hasil : keluarga untuk
(1803) pengetahuan : proses belajar intervensi
menggunakan tongkat penyakit (5515)
Keluarga mampu mengambil Peningkatan
• Ibu.A mengatakan keputusan kesadaran kesehatan
sering sakit pinggang Domain IV : (5602) Pengajaran
pengetahuan tentang kesehatan dan proses penyakit
jika terlalu banyak perilaku Kelas Q : perilaku untuk beradaptasi
aktifitas sakinya kesehatan pada perubahan
kadang-kadang muncul Hasil menggambarkan tindakan fungsi atau menrima
individu dalam meningkatkan tingkatan fungsi
Do : atau memperbaiki kesehatan yang lebih tinggi
•  Ibu.A tampak lemah Hasil : Intervensi : (5250)
pada anggota gerak   dukungan
sebelah kiri. (1606) partisipasi dalam keputusan pengambilan
perawatan kesehatan Kelas R : keputusan
• Ibu.A tampak selalu kepercayaan tentang  Keluarga mampu
meggunakan tongkat Kesehatan merawat anggota
jika berdiri / berjalan Hasil yang menggambarkan ide keluarga
dan persepsi individu yang DOMAIN 1
• Ibu.A tampak sering mempengaruh perilaku kesehatan FISIOLOGIS
banyak duduk Hasil : DASAR
• Kekuatan otot  (1700) kepercayaan mengenal  
5555 3333 kesehatan. Kelas A :
 Keluarga mampu merawat manajemen aktifitas
5555 3333 anggota keluarga dan
Domain 1 : Fungsi kesehatan Kelas latihan intervensi
: C : Mobiitas Fisik untuk mengatur /
membantu aktifitas
fisik konservasi
Keluarga dan pengeluaran
mampu energi
memodifikasi  Intervensi :
lingkungan
 (0201) peningakatan
Level 1
Domain IV : latihan : latihan
pengetahuan kekuatan
tentang  Keluarga mampu
kesehatan dan memodifikasi
perilaku Kelas lingkungan
T : kontrol
Level 1
risiko dan
keamanan  Domain IV :

Hasil yang keagamaan


menggambarka  Perawatan yang
n status mendukung
keamanan perlindungan terhadap
individu dan
ancaman Kelas V :
manajemen risiko
Intervensi yang
dilakukan untuk
menurunkan risiko
dan memantau
tindakan untuk Risiko yang
menghindari, secara terus
membatasi, menerus
mengontrol sepanjang
ancaman waktu
kesehatan yang Intervensi :
telah  (6486)
teridentifikasi manajemen
Hasil : lingkungan
 (1904) kontrol keselamatan.
risiko :  Keluarga
penggunaan mampu
obat memanfaatka
 Keluarga n fasilitas
mampu kesehatan
memanfaatka Level 1
nfasilitas  Domain VII :
kesehatan komunitas
Level 1 Perawatan yang
Domain VII : mendukung
kesehatan kesehatan
komunitas komunitas
Hasil yang Level 2
menggambarkan  Kelas D
kesehatan,kesejah :manajemen
teraan, dan fungsi
risiko
dari komunitas
atau populasi komunitas
Level 2 Intervensi yang
 Kelas CC : membantu
Perlindungan mendeteksi
kesehatan atau mencegah
komunitas risiko
Hasil yang kesehatan pada
menggambarkan seluruh
struktur dan
program komunitas
komunitas untuk Intervensi :
menghilangkanat (6520) skrining
au menurunkan kesehatan
risiko kesehatan
dan
peningkatan
resistensi
terhadap
ancaman
kesehatan
Level 3 Hasil :
(2807)
Keefektifan
skrining
kesehatan
komunitas.
Implementasi
Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu preoses aktualisasi
rencana intervensi yangmemanfaatkan berbagai sumber didalam keluarga
dan memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga diddikan
untuk dapat menilai potensi yang yang dimiliki mereka dan
mengembangkanya melalui implementasi yang bersifat memampukan
keluarga untuk :
 Mengenal masalah kesehatan.
  Mengambil keputusan berkaitan dengan persoalan kesehata yang
dihadapi.
 Merawat dan membina anggota keluarga sesuai dengan kondisi
kesehatanya.
 Memodifikasi lingkungan yang sehat bagi setiap anggota keluarga.
 Memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan terdekat (Sudiharto, 2007)
Evaluasi

Pengertian evaluasi, evaluasi keperawatan keluarga


adalah proses untuk menilai keberhasilan keluarga dalam
melaksanakan tugas kesehatanya sehingga memiliki
produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap
anggota keluarganya (Sudiharto, 2007). Sebagai
komponen kelima dalam proses keperawatan, evaluasi
adalah tahap yang menentukan apakah tujuan yang telah
ditetapkan dalam pereencanaan sudah tercapai. Bentuk
rumusan tujuan yang ditetapkan akan menentukan mudah
atau sulitnya dalam melaksakan evaluasi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
1. Pengkajian
 Format Pengkajian Keluarga
 A. Data Umum Keluarga
 Nama kepala keluarga (KK) : Ibu.A
 Umur : 66 Th
 Pendidikan : SD
 Pekerjaan: IRT
 Alamat : RT 5 RW 2, Jln Kusumabhakti

N Nam Jenis Umu Pendidikan Pekerja Hub


o a kelami r an dgn
n KK
1 An. L 36 SD DKP ANAK
W
2 An. I L 28 SARJANA WIRAS ANAK
WASTA
3 An. S P 2/ MAHASIS MAHA ANAK
WI SISWI
B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah :
Tahap perkembangan keluarga Ibu. A yaitu pada tahap 6, keluarga dengan tahap
dewasa dimana tugas perkembanganya :
• Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
 Memperthankan membantu anak untuk memasuki masa tuanya.
• Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
• Mempertahakan keintiman pasangan.
 LINGKUNGAN
 Karakteristik rumah :
 Rumah Ibu.A merupakan permanen yang rumah tersebut telah didiami keluarga
sudah dari tahun 1990 yang seluas lebar +- 10 meter dan panjang kebelakang 18 +-
meter, dirumah tersebut terdapat :
› Ruang tamu 1 yang berukuran 4 x 3 meter
› Kamar tidur yang tepat di bagian samping dari ruang tamu
› Ruang makan Ibu.A bergabung dengan ruang makan
› Kamar mandi berjumlah 2 dan 1 wc berada di kamar
› Gudang
› Lantai rumah Ibu.A terbuat dari material semen dan pasir, di sebelah kiri dan kanan rumah
Ibu.A terdapat eumah tetangga. Dan pembuangan limbah kelurga terdapat septic tank di bagian
belakang rumah.
Analisa data
Tanggal Data Masalah
DS : Hambatan mobilitas fisik
• Ibu.A mengatakan lemah pada anggota gerak pada keluarga Ibu A
sebelah kiri terutama kaki An.W belumbisa khususnya Ibu A
digerakkan dengan Baik
•  Ibu.A mengatakan jika beraktifitas selalu
dibantu menggunakan tongkat
• Ibu.A mengatakan sering sakit pinggang jika
terlalu banyak aktifitas sakinya kadang- kadang
muncul
Do :
• Ibu.A tampak lemah pada anggota gerak sebelah
kiri.
• Ibu.A tampak selalu meggunakan tongkat jika
• Ibu.A tampak sering banyak duduk
• Kekuatan otot
5555 3333
5555 3333
Diagnosa Keperawatan

Hambatan mobilitas fisikIbu.A pada ekstremitas sebelah kiri


disebabkan Post Stroke. Total skore : 4
N KRITERIA BOB PER PEMBENARAN
o OT HIT
UNG
AN
1 Sifat masalah: 1 3/3x1 Ibu. A terlihat mengalami kelemahan
Aktual : 3 anggota gerak,menggunakan tongkat saat
berjalan
2 Kemungkinan 2 2/2x2 Dengan informasi yang cukup, akan
masalah dapat menambahwawasan dan pengetahuan
diubah Sebagian : keluarga mengenai hipertensi
1
3 Kemungkinan 1 3/3x1 Hipertensi adalah penyakit yang dapat
masalah dapat dikendalikan apabila keluarga mengetahui
dicegah : tinggi :
3
4 Menonjol 1 2/2x1 Masalah dirasakan oleh Ibu. A dan ingin
masalah : segera : segera Ditangani
2
Rencana asuhan keperawatan
No Data Dx Noc Nic
1 Do : DOMAINIV Keluarga mampu Keluarga
•  Ibu.A  Aktifitas/ mengenal
mengatakan istirahat  Level 1 mampu
lemah pada  KELAS 2  Domain IV : mengenal
anggota gerak  Aktifitas / olah pengetahuan tentang
sebelah kiri raga Diagnosis kesehatan dan peilaku Level 1
terutama kaki Hambatan Hasil yang Domain 3 :
An.W belumbisa mobilitas fisik menggambarkan
digerakkan (00085) sikap, pemahaman, Perilaku
dengan baik dan tindakan dengan memberikan
• Ibu.A menghormati
mengatakan jika kesehatan dan dukungan fungsi
beraktifitas selalu penyakitnya psikososial dan
dibantu Level 2
menggunakan memfasilitasi
tongkat perubahan gaya
• Ibu.A
mengatakan hidup.
sering sakit Level 2
pinggang
jika terlalu banyak Kelas S : pengetahuan
Kelas S : pendidikan
aktifitas sakinya kadang- tentang kesehatan
kadang muncul Hasil yang kesehatan Intervensi
Do : menggambarkan
untuk memfasilitasi
•  Ibu.A tampak lemah pemahaman
pada anggota gerak individu dalam keluarga untuk belajar
sebelah kiri.
intervensi (5515)
• Ibu.A tampak selalu
meggunakan tongkat Peningkatan kesadaran
jika berdiri/ berjalan.
kesehatan
• Ibu.A tampak
Sering banyak duduk (5602) Pengajaran

proses penyakit
mengaplikasikan informasi Keluarga mampu
untuk meningkatkan, mengambil
mempertahankan dan keputusan
memelihara kesehatan Kelas P : terapi
Level 3 Hasil : kognitif
(1803) pengetahuan:  Intervensi yang
proses penyakit dilakukan untuk
  memperkuat atau
Keluarga mampu meningkatkan
mengambil keputusan fungsi kognitif
Domain IV : pengetahuan yang diharapkan
tentang kesehatan dan perilaku atau merubah
Kelas Q : perilaku kesehatan tugas kognitif
 Hasil menggambarkan yang
tindakan individu dalam tidak diharapkan
meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan
• Kekuatan otot Hasil : Intervensi :
5555 3333  (1606) partisipasi dalam  (5540) peningkatan
5555 3333 keputusan perawatan kesiapan pembelajaran
kesehatan Kelas R : bantuan koping
Kelas R : kepercayaan Intervensi untuk
tentang kesehatan membantu orang lain
Hasil yang menggambarkan untuk membangun
ide dan persepsi individu kekuatan diri, untuk
yang mempengaruhi beradaptasi pada
perilaku kesehatan Hasil : perubahan fungsi atau
(1700) kepercayaan menrima tingkatan fungsi
mengenal kesehatan. yang lebih tinggi
 Keluarga mampu Intervensi:
merawat anggota (5250) Dukungan
keluarga pengambilan keputusan
Domain 1 : Fungsi Keluarga mampu
kesehatan merawat anggota
keluarga
DOMAIN 1
FISIOLOGIS
Kelas : C : Mobiitas Fisik DASAR
 Keluarga mampu memodifikasi  
lingkungan Kelas A : manajemen aktifitas
Level 1 dan latihan intervensi untuk
 Domain IV : pengetahuan tentang mengatur / membantu
kesehatan dan perilaku aktifitas fisik konservasi dan
Kelas T: pengeluaran energi Intervensi :
Kontrol risiko dan keamanan (0201) peningakatan latihan
Hasil yang menggambarkan status : latihan kekuatan
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Level 1
 
Domain IV : keagamaan
 
Perawatan yangmendukung
perlindungan terhadap ancaman
Kelas V : manajemen risiko
Intervensi yang dilakukan
untuk
keamanan individu dan tindakan untuk menurunkan risiko dan
menghindari, membatasi, mengontrol ancaman memantau risiko yang
kesehatan yang telah teridentifikasi secara terus-menerus
Hasil : sepanjang waktu
 (1904) kontrol risiko : penggunaan obat Intervensi :
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas  (6486) manajemen
kesehatan lingkungan keselamatan.
Level 1  Keluarga mampu
Domain VII : kesehatan komunitas Hasil memanfaatkan fasilitas
yang menggambarkan kesehatan
kesehatan,kesejahteraan, dan fungsi dari Level 1
komunitas atau populasi Domain VII : komunitas
Level 2 Perawatan yang
 Kelas CC : Perlindungan kesehatan mendukung kesehatan
komunitas komunitas
Hasil yang menggambarkan struktur dan Level 2
program komunitas untuk menghilangkan atau  Kelas D :manajemen
menurunkan risiko kesehatan dan peningkatan risiko komunitas
resistensi terhadap ancaman kesehatan Intervensi yang membantu
Level 3 Hasil : mendeteksi atau mencegah
(2807) Keefektifan skrining kesehatan risiko kesehatan pada
komunitas. seluruh komunitas
Intervensi :
(6520) skrining kesehatan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai