Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA

Dosen Pengampu:
Siti Fatonah,S.Kp.,M.Kes.

Pembimbing Lahan:
Ns. Windayani,S.kep.

Disusun Oleh :
Gustia Mega Nanda
(2314901028)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
TAHUN 2024
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. M DENGAN MASALAH HIPERTENSI
DI RT 02 DUSUN INDUK

A. Latar Belakang
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasian diri mereka sebagai bagian
dari keluarga (Zakaria, 2017). Sedangkan menurut Depkes RI tahun 2000, keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling kebergantungan. Duval dan Logan 1986 (dalam Zakaria, 2017) mengatakan
keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi
yang bertujuan menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan
pertumbuhan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota keluarganya.Dari
hasil analisa Walls, 1986 (dalam Zakaria, 2017) keluarga sebagai unit yang perlu
dirawat, boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tetapi berfungsi
sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai suatu keluarga.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang
disatukan oleh ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi dan boleh jadi tidak diikat oleh
hubungan darah dan hukum yang tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dengan
keadaan saling ketergantungan dan memiliki kedekatan emosional yang memiliki
tujuan mempertahankan budaya, meingkatkan pertumbuhan fisik, mental, emosional
serta sosial sehingga menganggap diri mereka sebagai suatu keluarga.
Kesanggupan keluarga melaksanakan kesehatan terhadap anggota keluarganya
dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Tugas kesehatan
keluarga tersebut adalah mengenal masalah kesehatan,mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan yang tepat, memberi perawatan pada anggota keluarga yang
sakit,mempertahankan suasana rumah yang sehat dan menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat.
Hipertensi atau sering disebut tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang
berhubungan dengan tekanan darah yang dimiliki oleh seseorang. Tekanan darah
seseorang dikatakan normal yaitu 120/80 mmHg, artinya angka 120 menunjukkan
tekanan darah pada pembuluh darah arteri saat jantung berkontraksi (sistole) dan
angka 80 menunjukkan tekanan darah saat jantung berelaksasi (diastolik). Ketika
tekanan darah seseorang telah mencapai 140 mmHg (sistolik) atau lebih dan tekanan
darah (diastolik) mencapai 90 mmHg atau lebih, maka seseorang tersebut bisa di
katakana menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi (Ridwan, 2019). Kondisi ini
dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa
sekaligus meningkatkan risiko terjadinya peningkatan kadar asam urat, stroke, bahkan
kematian.

B. Konsep Teori Hipertensi


1. Pengertian
Hipertensi Hipertensi adalah tekanan tekanan darah tinggi atau suatu keadaan
dimana terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan tekanan darah
(Mansjoer,2015:144). Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka
tekanan darah sistolik dari pengukuran selama dua kali berturut-turut
memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau angka tekanan
darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.

2. Etiologi/Faktor Resiko
Memang faktor risiko untuk alami hipertensi berbanding lurus dengan usia.
Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk
alami hipertensi. Beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan
terjadinya hipertensi adalah:
1) Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama
2) Memiliki usia di atas 65 tahun
3) Sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan
4) Banyak mengonsumsi minuman beralkohol
5) Jenis kelamin, pria lebih banyak mengidap darah tinggi akibat faktor hormon
6) Alami kelebihan berat badan atau obesitas
7) Kurang mengonsumsi buah dan sayuran
8) Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga
9) Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung
kafein
10) Stres, tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk
sementara
11) Merokok

3. Tanda dan Gejala


Beberapa gejala yang bisa dialami oleh pasien dengan penyakit tekanan
darah tinggi berupa di kepala terasa pusing, tubuh menjadi lemas, ada rasa lelah,
terkadang mengalami sesak napas, sering gelisah, jantung berdebar-debar,
penglihatan kabur, terdapat mual dan juga muntah,kemungkinan terjadi penurunan
di kesadarannya.
1. Hasil pada pengukuran tekanan darah diperoleh adanya peningkatan secara
dua kali pengukurannya secara berturut-turut sebelum di pemeriksaan
pertama.
2. Sakit dikepalanya (yang mungkin lebih parah disaat bangun dipagi harinya
dikarenakan adanya peningkatan ditekanan intrakranialnya), terasa mual
disertai muntah terkadang bisa terjadi.
3. Epistaksis biasanya karena adanya kelainan dipembuluh darahnya akibat dari
hipertensinya.
4. Perasaan seperti pusing, kadang bingung, dan juga lelah akibat turunnya
diperfusi darahnya sebab divasokonstriksi pembuluh darahnya.
5. Penglihatannya kabur
6. Nokturia, karena adanya peningkatannya dialiran darahnya yang keginjal dan
filtrasinya meningkat oleh glomerulusnya.
7. Edema dikarenakannya ditekanan kapilernya naik.

4. Patofisiologi
Wati (2019) menyimpulkan bahwa peningkatan tekanan darah diarteri
merupakan produknya dari resistensinya diperifer dan dicurah jantungnya.
Dipeningkatan denyut jantungnya disebabkan oleh kondisi yang dapat
meningkatkannya, divolume sekuncupnya, atau keduanya. Diresistensi perifernya
jugadapat ditingkatkan oleh berbagai faktor yang dapat meningkatkan
diviskositas darahnya dan mengurangi ukuran dilumen pembuluh darahnya,
terutama diperubahan arteriolnya. Teori – teori yang bisa menjabarkan terjadinya
hipertensi seperti:
a. Pada dinding dipenyangga pembuluh arteriolnya dapat menyebabkan
peningkatan resistensinya dipembuluh darah perifernya.
b. Bertambahnya dinada simpatiknya. Ini tidak normal dandisebabkan oleh
sistem divasomotor sentralnya. Peningkatanketegangan ini juga dapat
mengakibatkan peningkatannya diresistensi pembuluh darah perifernya.
c. Peningkatan divolume darahnya yang disebabkan oleh fungsi diginjal yang
tidak teratur atau abnormal.
d. Peningkatan dipenebalan dinding arteriolnya disebabkan oleh faktor
genetiknya yang dapat menyebabkan peningkatan diresistensi pembuluh
darah perifernya.
e. Pemenuhan direnin yang tidak normal, yang mengarah pada pembentukan
diangiotensi, dapat mempersempit diarteri dan meningkatkan divolume
darahnya. Penyakit hipertensi jika terjadi dalam waktu yang cukup lama
maka beban kerja dari jantung akan meningkat yang mengakibatkan
meningkatnya resistensi diinjeksi ventrikel kirinya. Disaat kontraksi
kekuatannya terjadi peningkatan itu, ventrikel dibagian kiri akan jadi
hipertrofi sehingga keperluan jantung terhadap oksigen dankerja pada beban
jantung pun akan menjadi meningkat pula. Suatu keadaan terjadinya
pelebaran dan kegagalan di jantung dapat terjadi karena adanya hipertropik
yang tidak lagi bisa dipertahankannya kondisi curah jantungnya yang
memadai. Penyakit tekanan darah tinggi ini akan merangsang terjadinya
proses aterosklerosis diarteri koronernya, sehingga jantung menjadi
gangguan karena darah menjadi terganggu alirannya turun keotot jantung.
Hal inimengakibatkan angina pectoris atau infark miokard yang selanjutnya
keadaan hipertensi ini juga bisa menyebabkan rusaknya dipembuluh darah
sehingga banyak organ-organ yang terkait seperti kegagalan diginjal, terjadi
stroke, aneurisme juga adanya diseksi aortanya.
5. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya
sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang
berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri,
serta ginjal. Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup
penderita menjadi rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya
kematian pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab
kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan
tekanan darah pada 19 organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain adanya
autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif, down regulation,
dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan
sensitivitas terhadap garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ
target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi
transforming growth factor-β (TGF-β). Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan
kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan
organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah:
1) Jantung
a. Hipertrofi ventrikel kiri
b. Angina atau infark miokardium
c. Gagal jantung
2) Otak - stroke atau transient ishemic attack
3) Penyakit ginjal kronis
4) Penyakit arteri perifer
5) Retinopati

6. Perawatan Penderita Penyakit Hipertensi


Strategi Penatalaksanaan Hipertensi Non Farmakologi Pola hidup sehat terbukti
dapat menurunkan tekanan darah dan secara umum sangat bermanfaat dalam
menurunkan risiko masalah kardiovaskular (Suprayitno & Wahid, 2019). Berikut
adalah strategi menurunkan hipertensi dengan non farmakologis:
1. Penurunan berat badan
Konsumsi sayuran dan buah-buahan dapat membantu mencegah hipertensi,
diabetes serta dislipidemia dengan tujuan utama yaitu mencegah terjadinya
obesitas. (IMT >25 kg/m2 ), dan menargetkan berat badan ideal (IMT 18,5 –
22,9 kg/m2 ) dengan lingkar pinggang cm pada laki-laki dan < 80 cm pada
perempuan (Lukito et al., 2019).
2. Mengurangi asupan garam
Anjuran untuk konsumsi garam yaitu tidak melebihi 2 gram perhari atau
maksimal 1 sendok teh garam dapur. Dianjrukan bagi orang sehat dan
penderita hipertensi untuk menghindari konsumsi garam berlebihan.
3. Olahraga
Olahraga 3 kali seminggu minimal 3 hari dalam seminggu dapat membantu
menurunkan tekanan darah. Bagi penderita hipertensi yang tidak sempat
melakukan olahraga maka disarankan melakukan jalan kaki bersepeda dan
naik tangga selam bekerja. Oalhraga minimal 30 menit dalam seminggu dan
dilakukan minimal 5 hari seminggu dpat membantu mengontrol tekanan darah
tetap normal.
4. Mengurangi konsumsi alkohol
Mengonsumsi alcohol harus dibatasi karena konsumsi alcohol yang melebihi
2 gelas per hari dapat memicu peningkatan ekanan darah, sehingga disarankan
pembatasan dalam konsumsi alcohol untuk mencegah terjadinya hipertensi.
5. Berhenti merokok
Merokok meningkatkan risiko komplikasi pada pasien dengan tekanan darah
tinggi seperti penyakit jantung dan stroke. Bahan utama dalam tembakau
adalah nikotin, yang mengandung nikotin, yang mempersempit pembuluh
darah dan meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga membuat
jantung lebih sulit untuk bekerja.
6. Diet
Dash Diet adalah salah satu diet yang direkomendasikan. Peraturan ini
terutama mencakup makanan tinggi sayuran dan buah-buahan dan produk
rendah lemak. Pemerintah menganjurkan pola makan bagi penderita tekanan
darah tinggi berupa membatasi penggunaan garam dalam porsi kecil dan
membatasi penggunaan makanan yang mengandung natrium seperti soda kue.
Makanan yang harus dihindari antara lain otak, ginjal, paru-paru, jantung,
daging kambing, makanan yang mengandung garam natrium (permen, kue,
kerupuk, makanan kering asin), makanan dan minuman kaleng (sarden), ,
sosis, daging sapi, worm fruit). ), makanan yang diawetkan, mentega dan
keju, bumbu tertentu (kecap, terasi, petis, garam, kecap, sambal, tauco dan
bumbu lainnya), makanan yang mengandung alkohol ( durian, lakban) (Carey
dan Whelton) 2018).
7. Konsumsi kalium yang cukup
Dapatkan cukup kalium dalam diet Anda. Kalium menurunkan tekanan darah
dengan meningkatkan jumlah natrium yang diekskresikan dalam urin.
Mengkonsumsi lebih dari 35 porsi buah per hari memberikan jumlah
potasium yang cukup. Cara untuk menjaga kalium (>90 milimol atau 3500
mg/hari) dalam diet Anda adalah dengan makan banyak buah dan sayuran
Jenis makanan yang banyak mengandung kalium merupakan makanan yang
asupannya harus ditingkatkan yaitu tomat, kacang panjang, yogurt, wortel,
ikan tuna, kacang kedelai, labu, susu, pisang, jeruk. Penambahan konsumsi
kalium berkisar 3500-5000 mg/hari diperkirakan dapat menurunkan tekanan
darah klien hipertensi dengan jumlah pengurangan -4/5 mm Hg tekanan darah
sistol pasien hipertensi, sedangkan pada normotensif terjadi pengurangan -2
mm Hg.
8. Penurunan stress
Stress yang berlangsung lama dapat memicu peningkatan tekanan darah.
Mencegah stress dapat dilakukan dengan melakukan relaksasi otot, sepeti
yoga yang dapat mengontrol sistem saraf sehingga dapat terjadi penurunan
tekanan darah. Manajemen stres Manajemen stres menggunakan cara alami
lebih bermanfaat daripada harus menggunakan obat penenang yang dapat
merugikan fungsi ginjal.
C. Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Pengkajian
Pada pengkajian asuhan keperawatan keluarga dimana kajian ini adalah dasar
untuk memikirkan apa yang bisa diberikan untuk asuhan kepada klien agar
kebutuhannya terpenuhi dimana dipengkajian ini harus lengkap serta sistematis
sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan yang hal inibertujuan untuk
dirumuskannya suatu diagnosis agar dalam pelaksanaannya menjadi sesuai
dengan kebutuhan yang diinginkan kliennya. Data-data yang dikaji tersebut
meliputi:
1) Data Umum
Nama Keluarga (KK) :
Umur :
Alamat :
Komposisi Keluarga :
Genogram :
Tipe Keluarga :
Suku :
Agama :
Status Sosek Keluarga :
Aktivitas Rekreasi :
2) Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini dan tugas perkembangannya
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti dan sebelumnya
3) Lingkungan
Mengkaji lingkungan rumah meliputi karakteristik rumah, mobilitas geografi
keluarga, perkumpulan dan interaksi dengan masyarakat.
4) Struktur keluarga
Melakukan pengkajian mengenai pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan
keluarga, struktur peran, nilai dan norma budaya.
5) Fungsi Keluarga
Terdapat fungsi keluarga yang dapat dikaji yaitu fungsi afekif, fungsi
ekonomi, fungsi sosialisasi, fungsi reproduks dan fungsi perawatan keluarga.
Pada fungsi perawatan keluarga terdapat lima tugas kesehatan keluarga yang
harus dikaji.
6) Stres dan Koping Keluarga
Melakukan pengkajian mengenai stres yang dialami jangka panjang dan
pendek, kemampuan keluarga berespon terhadap masalah dan strategi apa
yang digunakan.
7) Harapan Keluarga
Berisi mengenai keinginan keluarga terhadap masalah kesehatan yang dialami
oleh keluarga.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap
masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur
keluarga, fungsi-fungsi keluarga, koping keluarga, baik yang bersifat aktual,
resiko, maupun potensial.
Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita Hipertensi
menurut SDKI tahun 2017 yaitu:

1) Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


mengenal masalah kesehatan Hipertensi

2) Nyeri kepala berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam


merawat anggota keluarga yang sakit.
3) Gangguan pola tidur dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit
3. Intervensi Keperawatan

Diagnosis Tujuan Evaluasi


Rencana Rasional
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar Tindakan
Defisit Setelah 1. Keluarga 1.1 Keluarga dapat 1.1. Keluarga dapat 1. kaji pengetahuan 1. Untuk mengetahui
pengetahuan b.d dilakukan mampu menyebutkan menyebutkan keluarga dalam tingkat pengetahuan
ketidakmampuan kunjungan mengenal definisi definisi mengenal masalah keluarga dalam
keluarga keperawatan masalah Hipetensi. Hipertensi secara Hipertensi.. mengenal masalah
mengenal masalah keluarga 1 kali Hipertensi. sederhana. Hipertensi.
Hipertensi. pertemuan (40 2. jelaskan pengertian
menit) keluarga 1.2 Keluarga 1.2. Keluarga dapat Hipertensi. 2. Agar keluarga
mampu mampu menyebutkan 2 memehami pengertian
mengenal menyebutkan dari 5 klasifikasi Hipertensi.
masalah klasifikasi Hipertensi. 3. jelaskan klasifikasi
Hipertensi. Hipertensi. Hipertensi. 3. Agar keluarga
mengetahui
1.3 Keluarga 1.3. Keluargadapat klasifikasi Hipertensi.
mampu menyebutkan 3 4. jelaskan faktor
menyebutkan dari 7faktor penyebab 4. Agar keluarga
faktor penyebab penyebab Hipertensi. mengetahui faktor
Hipertensi. hipertensi. penyebab Hipertensi.
5. jelaskan tanda dan
1.4 Keluarga 1.4. Keluarga dapat gejala Hipertensi. 5. Agar keluarga
mampu menyebutkan 3 mengetaui tanda dan
menyebutkan 3 dari 7 tanda dan gejala Hipertensi.
dari 7 tanda gejala hipertensi.
dan gejala 6. jelaskan komplikasi 6. Agar keluarga
Hipertensi. Hipertensi. mengetahui
1.5. Keluarga mampu komplikasi hipertensi.
1.5 Keluarga menyebutkan
mampu komplikasi 7. beri kesempatan 7. Agar keluarga lebih
menyebutkan Hipertensi. keluarga untuk memahami dalam
komplikasi bertanya bila ada mengenal masalah
Hipertensi. yang belum di Hipertensi.
mengerti.

8. evaluasi kembali 8. Untuk mengetahui


pengetahuan kembali tingkat
keluarga tentang pengetahuan keluarga
Hipetensi. dalam mengenal
masalah hipertensi.

9. beri reinforcemen 9. Agar keluarga lebih


positif pada termotivasi untuk
keluarga mengenal masalah
Hipertensi.

2. Keluarga 2.1 keluarga 2.1 keluarga dapat 1. kaji kemampuan 1. Untuk mengetahui
mampu mampu menjelaskan 2 keluarga mengabil tingkat kemempuan
mengambil menjelaskan dari 4 akibat/ keputusan tentang keluarga mengambil
keputusan akibat/dampak dampak Hipertensi. keputusan tentang
yang tepat lanjut/komlikasi lanjut/komplikasi Hipertensi.
mengenai yang terjadi apabila Hipertensi
Hipertensi apabila tidak ditangani 2. jelaskan akibat / 2. Agar keluarga
Hipertensi tidak dengan tepat. dampak lanjut memehami
di tangani /komplikasi yang akibat/dampak lanjut/
dengan tepat. terjadi bila komplikasi yang
Hipertensi tidak terjadi bila Hipertensi
ditangani dengan tidak ditangani.
tepat.

3. Beri kesempatan 3. Agar keluarga lebih


keluarga untuk memahami dalam
bertanya bila ada mengambil keputusan
yang belum yang tepat mengenai
dimengerti. Hipertensi.

4. evaluasi kembali 4. Untuk mengetahui


kemampuan kembali tingkat
keluarga kemampuan keluarga
mengambil mengambil keputusan
keputusan tentang mengenai Hipertensi.
Hipertensi.

5. beri reinforcemen 5. Agar keluarga lebih


positif pada termotivasi untuk
keluarga / Tn. M mengambil keputusan
mengenai Hipertensi

3. Keluarga 3.1 Keluarga 3.1 keluarga dapat 1. kaji kemampuan 1. Untuk mengetahui
mampu mampu menyebutkan 3 keluarga merawat tingkat kemempuan
merawat menyebutkan dari 6 cara keluarga yang keluarga merawat
anggota cara pencegahan sakit. keluarga yang sakit.
keluarga pengcegahan Hipertensi.
yang sakit Hipertensi. 2. jelaskan cara 2. Agar keluarga
pencegahan memehami cara
3.2 Keluarga 3.2 keluarga dapat Hipertensi. pencegahan
mampu menyebutkan 3 Hipertensi.
menyebutkan dari 5 cara
cara mengatasi mengatasi 3. jelaskan bagaimana 3. Agar keluarga
Hipertensi. Hipertensi. cara mengatasi memahami cara
Hipertensi. mengatasi Hipertensi.

4. Beri kesempatan 4. Agar keluarga lebih


keluarga untuk memahami cara
bertanya bila ada merawat yang sakit .
yang belum
dimengerti.

5. evaluasi kembali 5. Untuk mengetahui


kemampuan kembali tingkat
keluarga merawat kemampuan keluarga
yang sakit. merawat keluarga
yang sakit.

6. beri reinforcemen 6. Agar keluarga lebih


positif pada termotivasi untuk
keluarga merawat keluarga
yang sakit mengenai
Hipertensi

1. Untuk mengetahui
4. Keluarga 4.1keluarga mampu 4.1 keluarga dapat 1. kaji kemampuan tingkat kemampuan
mampu memodifikasi menyebutkan 2 keluarga keluarga
memodifika lingkungan fisik, dari 4 lingkungan memodifikasi memodifikasi
si emosi, sosoal dan fisik, emosi, lingkungan yang lingkungan yang
lingkungan spiritual. social dan aman. aman.
yang aman, spiritual
2. jelaskan bagimana 2. Agar keluarga
memodifikasi memahami cara
lingkungan fisik. memodifikasi fisik.

3. jelaskan bagaimana 3. Agar keluarga


memodifikasi memahami cara
lingkungan emosi. memodifikasi emosi.
4. Jelaskan bagaimana 4. Agar keluarga
memodifikasi memahami cara
lingkungan social. memodifikasi social.

5. Jelaskan bagaimana 5. Agar keluarga


memodifikasi memahami cara
lingkungan modifikasi
spiritual. lingkungan spiritual.

6. Beri kesempatan 6. Agar keluarga lebih


keluarga untuk memahami tentang
bertanya bila ada memodifikasi
yang belum lingkungan fisik,
dimengerti. emosi, social,dan
spiritual.

7. evaluasi kembali 7. Untuk mengetahui


kemampuan kembali tingkat
keluarga kemampuan keluarga
memodifikasi memodifikasi
lingkungan yang lingkungan fisik,
aman. emosi, sosial dan
spiritual

8. beri reinforcemen 8. Agar keluarga lebih


positif pada termotivasi untuk
keluarga memodifikasi
lingkungan fisik,
emosi, sosial dan
spiritual.
5. Keluarga 5.1 keluarga 5.1 keluarga dapat 1. kaji kemampuan 1. Untuk mengetahui
mampu mampu menyebutkan 2 keluarga tingkat kemampuan
memanfaatk menyebutkan dari 4 jenis memanfaatkan keluarga
an fasilitas jenis pelayanan pelayanan fasilitas pelayanan memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang kesehatan yang kesehatan. fasilitas pelayanan
kesehatan dapat di dapat digunakan. kesehatan.
untuk gunakan.
mencegah 2. jelaskan jenis 2. Agar keluarga
Hipertensi. 5.2 Keluarga 5.2 keluarga dapat pelayanan memahami jenis
mampu menyebutkan cara kesehatan yang pelayanan kesehatan
memanfaatkan memanfaatkan dapat di gunakan. yang dapat
fasilitas fasilitas pelayanan digunakan.
pelayanan kesehatan yang
kesehatan yang ada. 3. Jelaskan cara 3. Agar keluarga
ada . memanfaatkan memahami cara
fasilitas pelayanan memanfaatkan
kesehatan yang fasilitas pelayanan
ada. kesehatan yang ada.

4. Beri kesempatan 4. Agar keluarga lebih


keluarga untuk memahami
bertanya bila ada bagaimana
yang belum memanfaatkan
dimengerti. fasilitas pelayanan
kesehatan.

5. evaluasi kembali 5. Untuk mengetahui


kemampuan kembali tingkat
keluarga kemampuan keluarga
memanfaatkan memanfaatkan
fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan.
kesehatan.
6. beri reinforcemen 6. Agar keluarga lebih
positif pada termotivasi untuk
keluarga. memanfaatlam
fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada.
Diagnosis Tujuan Evaluasi
Rencana Rasional
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar Tindakan
Nyeri kepala Setelah 1. Keluarga 1.1 Keluarga dapat 1.1 Keluarga dapat 1. kaji pengetahuan 1. Untuk mengetahui
berhubungan dilakukan mampu menyebutkan menyebutkan keluarga dalam tingkat pengetahuan
dengan kunjungan mengenal definisi masalah nyeri mengenal masalah keluarga dalam
ketidakmampuan keperawatan masalah masalah nyeri kepala pada nyeri kepala pada mengenal masalah
nyeri
keluarga dalam keluarga 1 kali kepala pada hipertensi Hipertensi. nyeri kepala pada
pertemuan (40 kepala hipertensi Hipertensi.
merawat anggota menit) keluarga Hipertensi. 2. Jelaskan
keluarga yang mampu merawat 1.2 Keluarga 1.2 Keluarga mampu pengertian 2. Agar keluarga
sakit. masalah nyeri mampu menyebutkan masalah nyeri memehami pengertian
kepala pada menyebutkan penyebab nyeri kepala pada nyeri kepala pada
Hipertensi. penyebab nyeri pada Hipertensi. Hipertensi. Hipertensi.
pada
Hipertensi. 3. Jelaskan penyebab 3. Agar keluarga
nyeri kepala pada mengetahui penyebab
1.3 Keluarga 1.3 Keluarga dapat Hipertensi. nyeri kepala pada
mampu menyebutkan 2 Hipertensi.
menyebutkan dari 3 klasifikasi
klasifikasi nyeri nyeri pada
pada Hipertensi 4. Jelaskan 4. Agar keluarga
Hipertensi. klasifikasi nyeri mengetahui
kepala pada klasifikasi nyeri
1.4 Keluarga 1.4 mampu Hipertensi. kepala pada
mampu menyebutkan Hipertensi
menyebutkan penilaian skala
penilaian skala nyeri pada 5. Jelaskan penilaian 5. Agar keluarga
nyeri pada hipertensi skala nyeri pada mengetahui penilaian
Hipertensi. Hipertensi. skala nyeri pada
Hipertensi..

6. beri kesempatan 6. Agar keluarga lebih


keluarga untuk memahami dalam
bertanya bila ada mengenal masalah
yang belum di nyeri kepala pada
mengerti. Hipertensi.

7. evaluasi kembali 7. Untuk mengetahui


pengetahuan kembali tingkat
keluarga tentang pengetahuan keluarga
nyeri kepala pada dalam mengenal nyeri
Hipetensi kepala pada
hipertensi.

8. beri reinforcemen 8. Agar keluarga lebih


positif pada termotivasi untuk
keluarga mengenal masalah
nyeri kepala pada
Hipertensi.

2. Keluarga 2.1 keluarga 2.1 keluarga dapat 1. kaji kemampuan 1. Untuk mengetahui
mampu mampu menjelaskan keluarga mengabil tingkat kemempuan
mengambil menjelaskan dampak keputusan masalah keluarga
keputusan akibat/dampak lanjut/komplikasi nyeri kepala pada mengambil
yang tepat lanjut/komlikasi apabila nyeri Hipertensi. keputusan masalah
mengenai yang terjadi kepala pada nyeri kepala pada
pada nyeri apabila nyeri Hipertensi tidak Hipertensi.
kepala kepala pada ditangani
Hipertensi Hipertensi tidak dengan tepat. 2. jelaskan akibat / 2. Agar keluarga
di tangani dampak lanjut memehami
dengan tepat. /komplikasi yang akibat/dampak
terjadi bila byeri lanjut/ komplikasi
kepala pada yang terjadi bila
Hipertensi tidak nyeri kepala pada
ditangani dengan Hipertensi tidak
tepat. ditangani.
3. Beri kesempatan 3. Agar keluarga lebih
keluarga untuk memahami dalam
bertanya bila ada mengambil keputusan
yang belum yang tepat mengenai
dimengerti. masalah nyeri kepala
pada Hipertensi.

4. evaluasi kembali 4. Untuk mengetahui


kemampuan kembali tingkat
keluarga kemampuan keluarga
mengambil mengambil keputusan
keputusan masalah mengenai masalah
nyeri kepala pada nyeri kepala pada
Hipertensi. Hipertensi.

5. beri reinforcemen 5. Agar keluarga lebih


positif pada termotivasi untuk
keluarga mengambil keputusan
mengenai masalah
nyeri kepala pada
Hipertensi

3. Keluarga 3.3 Keluarga 1.1 keluarga 1. kaji kemampuan 1. Untuk mengetahui


mampu mampu dapat keluarga merawat tingkat kemempuan
merawat menyebutkan menyebutkan masalah nyeri keluarga merawat
masalah cara cara kepala pada masalah nyeri kepala
nyeri pengcegahan pencegahan keluarga yang pada keluarga yang
kepala masalah nyeri masalah nyeri sakit. sakit.
pada kepala pada kepala pada
anggota Hipertensi. Hipertensi.
keluarga 2. jelaskan cara 2. Agar keluarga
yang sakit 3.4 Keluarga 1.2 keluarga pencegahan memehami cara
mampu dapat masalah nyeri pencegahan masalah
menyebutkan menyebutkan kepala pada nyeri kepala pada
cara mengatasi cara Hipertensi. Hipertensi.
masalah nyeri mengatasi
kepala pada masalah nyeri 3. jelaskan bagaimana 3. Agar keluarga
Hipertensi. kepala pada cara mengatasi memahami cara
Hipertensi. masalah nyeri mengatasi masalah
kepala pada nyeri kepala pada
Hipertensi. Hipertensi.

4. Beri kesempatan 4. Agar keluarga lebih


keluarga untuk memahami cara
bertanya bila ada merawat masalah
yang belum nyeri kepala pada
dimengerti. hipertensi.

5. evaluasi kembali 5. Untuk mengetahui


kemampuan kembali tingkat
keluarga merawat kemampuan keluarga
masalah nyeri merawat masalah
kepala pada nyeri kepala pada
hipertensi hipertensi

6. beri reinforcemen 6. Agar keluarga lebih


positif pada termotivasi untuk
keluarga merawat masalah
nyeri kepala pada
Hipertensi
Diagnosis Tujuan Evaluasi
Rencana Rasional
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar Tindakan
Gangguan pola Setelah 1. Keluarga 1.1 Keluarga dapat 1.1 Keluarga dapat 1. kaji pengetahuan 1. Untuk mengetahui
tidur dilakukan mampu menyebutkan menyebutkan keluarga dalam tingkat pengetahuan
berhubungan kunjungan mengenal definisi definisi masalah mengenal masalah keluarga dalam
dengan keperawatan masalah masalah gangguan pola gangguan pola mengenal masalah
gangguan
ketidakmampuan keluarga 1 kali gangguan pola tidur pada tidur pada gangguan pola tidur
pertemuan (40 pola tidur tidur pada hipertensi Hipertensi. pada Hipertensi.
keluarga dalam menit) keluarga Hipertensi. hipertensi
merawat anggota mampu merawat 2. Jelaskan definisi 2. Agar keluarga
keluarga yang masalah 1.2Keluarga 1.2 Keluarga mampu masalah gangguan memehami definisi
sakit. gangguan pola mampu menyebutkan 3 pola tidur pada gangguan pola tidur
tidur pada menyebutkan dari 6 penyebab Hipertensi. pada Hipertensi.
Hipertensi. penyebab gangguan pola
masalah tidur pada 3. Jelaskan penyebab 3. Agar keluarga
gangguan pola Hipertensi. masalah gangguan mengetahui penyebab
tidur pada pola tidur pada masalah gangguan
Hipertensi. Hipertensi. pola tidur pada
Hipertensi.
1.3Keluarga 1.3 Keluarga dapat
mampu menyebutkan 2 4. Jelaskan tanda dan 4. Agar keluarga
menyebutkan dari 4 tanda dan gejala masalah mengetahui tanda dan
tanda dan gejala gejala gangguan gangguan pola gejala masalah
masalah pola tidur pada tidur pada gangguan pola tidur
gangguan pola Hipertensi Hipertensi. pada Hipertensi
tidur pada
Hipertensi.
5. Jelaskan dampak 5. Agar keluarga
1.4Keluarga 1.4 Keluarga mampu masalah mengetahui dampak
mampu menyebutkan 2 gangguan pola masalah gangguan
menyebutkan dari 5 dampak tidur pada pola tidur pada
dampak masalah Hipertensi. Hipertensi.
masalah gangguan pola
gangguan pola tidur pada
tidur pada hipertensi 6. beri kesempatan 6. Agar keluarga lebih
Hipertensi. keluarga untuk memahami dalam
bertanya bila ada mengenal masalah
1.5 Keluarga yang belum di gangguan pola tidur
1.5 Keluarga mampu mengerti. pada Hipertensi.
mampu menyebutkan 5
menyebutkan dari 10 7. evaluasi kembali 7. Untuk mengetahui
penatalaksanaaa penatalaksanaaan pengetahuan kembali tingkat
n non non farmakologi keluarga tentang pengetahuan keluarga
farmakologi gangguan pola masalah dalam mengenal
gangguan pola tidur pada gangguan pola gangguan pola tidur
tidur pada Hipertensi. tidur pada pada hipertensi.
Hipertensi. Hipetensi
8. Agar keluarga lebih
8. beri reinforcemen termotivasi untuk
positif pada mengenal masalah
keluarga gangguan pola tidur
pada Hipertensi.

2. Keluarga 2.1 keluarga 2.1 keluarga dapat 1. Untuk mengetahui


mampu mampu menjelaskan 1. kaji kemampuan tingkat kemempuan
mengambil menjelaskan dampak keluarga mengabil keluarga
keputusan akibat/dampak lanjut/komplikasi keputusan masalah mengambil
yang tepat yang terjadi apabila gangguan gangguan pola keputusan masalah
mengenai apabila pola tidur pada pada Hipertensi. gangguan pola tidur
masalah gangguan pola Hipertensi tidak pada Hipertensi.
gangguan tidur pada ditangani
pola tidur Hipertensi tidak dengan tepat. 2. Agar keluarga
pada di tangani 2. jelaskan akibat / memehami
Hipertensi dengan tepat. dampak lanjut akibat/dampak
/komplikasi yang lanjut/ komplikasi
terjadi bila yang terjadi bila
gangguan pola
pada Hipertensi gangguan pola tidur
tidak ditangani pada Hipertensi
dengan tepat. tidak ditangani.

3. Beri kesempatan 3. Agar keluarga lebih


keluarga untuk memahami dalam
bertanya bila ada mengambil keputusan
yang belum yang tepat mengenai
dimengerti. masalah gangguan
pola tidur pada
Hipertensi.

4. evaluasi kembali 4. Untuk mengetahui


kemampuan kembali tingkat
keluarga kemampuan keluarga
mengambil mengambil keputusan
keputusan masalah mengenai masalah
gangguan pola gangguan pola tidur
pada Hipertensi. pada Hipertensi.

5. beri reinforcemen 5. Agar keluarga lebih


positif pada termotivasi untuk
keluarga mengambil keputusan
mengenai masalah
gangguan pola tidur
pada Hipertensi
3. Keluarga 3.5 Keluarga 1.3 keluarga 1. kaji kemampuan 1. Untuk mengetahui
mampu mampu dapat keluarga merawat tingkat kemempuan
merawat menyebutkan menyebutkan masalah keluarga merawat
masalah cara cara gangguan pola masalah gangguan
gangguan pengcegahan pencegahan tidur pada pola tidur pada
pola tidur masalah masalah keluarga yang keluarga yang sakit.
pada gangguan pola gangguan sakit.
anggota tidur pada pola tidur
keluarga Hipertensi. pada 2. Agar keluarga
yang sakit Hipertensi. 2. jelaskan cara memehami cara
3.6 Keluarga pencegahan pencegahan masalah
mampu 1.4 keluarga masalah gangguan gangguan pola tidur
menyebutkan dapat pola tidur pada pada Hipertensi.
cara mengatasi menyebutkan Hipertensi.
masalah cara 3. Agar keluarga
gangguan pola mengatasi 3. jelaskan bagaimana memahami cara
tidur pada masalah cara mengatasi mengatasi masalah
Hipertensi. gangguan masalah gangguan gangguan pola tidur
pola tidur pola tidur pada pada Hipertensi.
pada Hipertensi.
Hipertensi. 4. Agar keluarga lebih
4. Beri kesempatan memahami cara
keluarga untuk merawat masalah
bertanya bila ada gangguan pola tidur
yang belum pada hipertensi.
dimengerti.
5. Untuk mengetahui
5. evaluasi kembali kembali tingkat
kemampuan kemampuan keluarga
keluarga merawat merawat masalah
masalah gangguan gangguan pola tidur
pola tidur pada pada hipertensi
hipertensi
6. beri reinforcemen 6. Agar keluarga lebih
positif pada termotivasi untuk
keluarga merawat masalah
gangguan pola tidur
pada Hipertensi
Daftar pustaka

Aspiani Yuli Reny. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jilid 2. Jakarta: CV
TRANS INFO MEDIA.

Nadirawati,S.Kp.,M.Kep.2018.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga Teori dan Aplikasi


Praktik.PT Refika Aditama:Bandung

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia dan Indikator
Diagnostik Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI

Anda mungkin juga menyukai