Anda di halaman 1dari 76

ANALISIS

KEWIRAUSAHAAN

BY : R. MALAWAT
PELUANG USAHA
A. Pengertian
Peluang Usaha Dalam Kewirausahaan
Menurut Para Ahli Peluang usaha terdiri
dari dua kata yaitu " peluang " dan " usaha
".
 Peluang yang dalam bahasa Inggris di sebut
dengan opportunity memiliki arti sesuai
dengan KBBI adalah kesempatan.
 Secara sederhana peluang di artikan sebagai
kesempatan muncul atau terjadi pada satu
peristiwa. Sementara itu, usaha memiliki
pengertian berbagai daya untuk mendapatkan
apa yang di inginkan.
 Sehingga secara terminologis pengertian
peluang usaha adalah kesempatan yang dapat
dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan
apa yang di inginkannya ( keuntungan -
kekayaan - uang ) dengan memanfaatkan
berbagai faktor baik faktor eksternal maupun
internal.
 Peluang usaha adalah sebuah kesempatan
untuk kita dalam mengembangkan usaha
dengan melihat hal-hal positif yang ada untuk
dapat dimanfaatkan dalam pengmbangan
usaha yang dimiliki.
 Dengan adanya peluang berarti adanya hal-hal
positif yang mengarah pada kemajuan atau
perkembangan suatu usaha yang sedang di
bangun atau yang baru mulai di bangun
dengan melihat prospek ke depan usaha
nantinya akan menjadi lebih baik dan
meningkatnya pendapatan usaha tersebut.
Ciri-ciri peluang usaha yang baik :
 Peluang itu orisinil dan tidak meniru.
 Peluang itu harus dapat mengantisipasi
perubahan, persaingan, dan kebutuhan pasar
dimasa yang akan datang.
 Benar-benar sesuai dengan keinginan agar
peluang bisa bertahan lama.
 Tingkat visibilitas (kelayakkan usaha) benar-
benar teruji untuk dilakukan riset dan trial.
 Bersifat ide kreatif dan inovatif bukan tiruan
dari orang lain.
 Ada keyakinan untuk mewujudkannya.
 Ada rasa senang dalam menjalankannya.
B. Sumber – Sumber Peluang Usaha
 Peluang usaha dapat muncul dari hobi kita
sendiri, yang sebelumnya mungkin anda tidak
sadar bahwa hobi anda bisa dijadikan sebagai
usaha.
 Kalau hobi atau bidang yang anda kuasai
saat ini belum layak untuk dijadikan peluang
usaha, anda membutuhkan ide-ide yang
menimbulkan peluang usaha
 Ide yang berpeluang usaha bisa didapatkan
dari hal-hal seperti berikut ini :
1. Cita-cita
Peluang bisa muncul dari cita-cita Anda
sendiri. Bila keinginan Anda untuk menjadi
seorang pengusaha sangat kuat, maka Anda
akan melihat peluang-peluang di hampir
semua bidang.
 Hampir setiap apa yang dilihat adalah
peluang usaha. Atau setidaknya, Anda secara
naluri akan berupaya mencari peluang di
suatu jenis usaha.
 Hal ini tidak akan terjadi pada orang yang
tidak memiliki cita-cita menjadi seorang
pengusaha.
2. Tekanan
Bila seseorang menghadapi tekanan maka banyak
gagasan yang mucul.
Tekanan bisa datang dari luar, bisa pula diciptakan
oleh diri sendiri.
Ketika seseorang mendapatkan tekanan untuk bisa
hidup dan menghidupi keluarganya, biasanya dia
akan banyak berpikir untuk mendapatkan solusinya.
3. Kecenderungan pasar
Mengamati kebutuhan konsumen di pasar
dapat menimbulkan peluang usaha.
Contoh, kecenderungan sebagian orang
akan belanja langsung ke pabrik dengan
harga murah. Maka muncullah factory outlet
di mana-mana.
4. Inovasi baru
 Gagasan untuk menciptakan produk baru
timbul karena adanya kebutuhan, sementara
produk itu belum ada di pasaran.
 Apabila kita berhasil menciptakan produk
tersebut dan dibutuhkan konsumen maka kita
dapat menjadi yang pertama dan menguasai
usaha tersebut (leader).
5. Komplemen dari produk yang ada
 Sebuah produk dapat memberikan peluang
usaha dengan membuat produk-produk yang
melengkapinya, biasanya berupa aksesori.
Produk otomotif seperti mobil biasanya
disertai dengan produk aksesori yang
menyertainya.
Seperti diketahui, aksesori semacam ini bisa
menjadi peluang bagi si pembuat produk
maupun perusahaan.
6. Peristiwa yang digemari atau munculnya
tokoh
 Suatu peristiwa bisa menimbulkan peluang
baru.
Contoh, adanya musim kompetisi sepak
bola, muncul produk-produk seperti t-shirt
yang bergambar piala, pemain sepak bola
favorit, dan lain-lain.
7. Wawasan
 Orang yang wawasannya luas, pergaulannya
luas dan dia mau berpikir, maka akan
menemukan peluang usaha.
Misalnya seseorang yang sering melihat
usaha yang dilakukan di luar negeri (bisa
didapatkan dari media massa atau
berkunjung) dan usaha tersebut belum ada di
negaranya, ini merupakan cara untuk
mendapatkan peluang usaha.
8. Bahan bacaan
 Membaca, selain menambah wawasan dan
pengetahuan, juga bisa menimbulkan
gagasan yang mengandung peluang usaha.
 Bahan bacaan bisa dari berbagai media. Bila
Anda memang sedang berpikir keras mencari
peluang, ketika Anda membaca iklan produk
barang atau jasa, ada kemungkinan Anda
mendapatkan peluang usaha.
9. Ide yang muncul tiba-tiba
 Kadang kala gagasan bisa muncul tiba-tiba,
di mana saja dan kapan saja. Hampir setiap
orang mengalaminya.
 Tetapi tidak banyak orang yang bisa
mewujudkan gagasan menjadi usaha nyata
yang membawa keuntungan. Kebanyakan
orang melupakan ide-ide yang tiba-tiba
muncul, dia tidak bisa melihat bahwa idenya
bisa menjadi suatu peluang usaha.
C.Pemanfaatan Peluang Usaha
 "Peluang Adalah EMAS", istilah itu memang
bukan mengada-ngada, peluang memang di
ibaratkan sebagai emas yang bernilai yang
sayang jika harus dilewatkan.
 Apakah yang dimaksud dengan peluang
usaha?, peluang usaha merupakan suatu
kesempatan atau waktu yang seharusnya
diambil atau dimanfaatkan bagi seorang
wirausahawan agar mereka mendapatkan
keuntungan
 Memang tidak lah mudah bagi seseorang
untuk bisa memanfaatkan peluang usaha
dengan cara memanfaatkannya atau
mempraktekannya dalam dunia wirausaha
yang sesungguhnya.Ini akan terasa berat
karena selain membutuhkan ketekunan,
tenaga juga modal yang jumlahnya relatif
Kretif Menurut Coleman  dan Hamman,
 berpikir kreatif adalah berpikir yang
menghasilkan metode baru, konsep baru,
pengertian baru, perencanaan baru, dan seni
baru.
 Rawsilton menjelaskan berpikir kreatif
dinamakan berpikir divergen atau lateral, yaitu
menghubungkan idea atau hal-hal sebelumnya
tidak berhubungan. Untuk dapat berpikir kretif
dengan baik, diperlukan keberanian dan
keyakinan pada diri sendiri.  Inovasi merupakan
penerapan secara praktis gagasan yang kreatif.
 Ciri dan Sifat Berpikir Kreatif
Menurut Denny dan Davis, orang yang mempunyai kreativitas
yang tinggi cenderung memiliki cirri-ciri sebaga berikut:
a)   Fleksibel, artinya luwes tidak kaku harus menerima ide
orang lain.
b)   Tidak konvensional artinya tidak lugu, apa adanya.
c)    Eksentrik (aneh), memiliki pola piker yang berbeda dari
orang lain
d)   Bersemangat artinya mempunyai antutias yang tinggi
e)   Bebas, tidak mau terikat pada aturan-aturan tertentu.
f)    Berpusat pada diri sendiri.
g)   Bekerja Keras.
h)   Bededikasi artinya mempunyai keteguhan yang tinggi
i)     Inteligen memiliki pemikiran yang tinggi.
 Berdasarkan analisis Faktor, Guilford menemukan, bahwa ada lima
sifat yang menjadi kemampuan berpikir kreatif
a)    Fluency (kelancaran)
 Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.

b)   Flexibility (Keluwesan)


 Kemampuan untuk mengemukakan  bermaca-macam pemecahan
atau pendekatan terhadap masalah.
c)    Orginality (Keaslian)
 Kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang
asli, tidak klise.
d)   Elaboration(Penguraian)
 Kemampuan untuk menguraikan sesuatu seraca terinci.

e)   Redefinition (Perumusan Kembali)


 Kemampuan untuk menijau suatu persoalan berdasarkan perspektif
yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.
Tahap-tahap Berpikir Kreatif
 Dalam berpikir kreatif, terdapat tahap-tahap yang dilalui,
mulai dari persiapan sampai diperoleh hasil pemikiran.
Menurut Rawlinson, berpikir kreatif melewati tahapan
sebagai berikut.
a)  Tahap Persiapan
Tahap untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang
akan dipecahkan (pengumpulan informasi atau data)
b)   Tahap usaha
Tahap dimana individu menerapkan cara berpikir
divergen (menyebar). Pada tahap ini, diperlukan usaha
yang sadar untuk memisahkan produksi ide dari evaluasi
dengan menunda lebih dahulu adanya penilaian terhadap
ide-ide muncul.
c). Tahap Inkubasi
 Tahap dimana individu seakan-akan meninggalkan
(melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya kea lam
bawah sadar (mengeraminya), sedangkan  kesadarannya
memikirkan hal-hal yang lain.
d)   Tahap pengertian
 Tahapnya diperoleh insight atau yang biasa disebut aha
erlibnis. Ciri Khas dari tahap ini adalah adanya sinar
penerangan (Iluminasi) yang mendadak menyadarkan orang
akan ditemukannya jawaban.
e)   Tahap Evaluasi
 Pada tahap ini, ide-ide yang dihasilkan diperiksa dengan
teliti serta dengan kritis memisahkan ide-ide yang kurang
berguna, tidak sesuai ataupun yang terlalu mahal biayanya
bila dilaksanakan.
 Pengertian dan Arti Penting Inovasi
 Inovasi, yaitu penemuan atau terobosan yang
menghasilkan produk baru yang belum pernah
ada sebelumnya atau mengerjakan sebuah
produk yang sudah ada dengan cara yang baru.
 Seorang Sosiologi, Schumpeter, menyatakan
bahwa Inovasi adalah pembeda antara seorang
wirausahawan dan pengusaha biasa.
 Inovasi harus dilakukan terus-menerus agar
usaha yang dilakukan menghasilkan
keuntungan dan berumur panjang.
 Prinsip-prinsip Inovasi
a. Prinsip keharusan
1). Keharusan menganalisis peluang
2). Keharusan memperluas wawasan
3). keharusan untuk bertindak efektif
4). Keharusan untuk tidak berpikir muluk
b.Prinsip Larangan
1) larangan untuk berlaga pinter
2) Larangan untuk rakus
3) Larangan utuk berpikir terlalu jauh kedepan
c. Mengembangkan cara berpikir inovatif
1) biasakan memiliki mimpi
2) Perkayalah sumber ide
3) Biasakan diri menerima perbedaan dan
perubahan
4) Tumbuhkan sikap empati
 Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan
terdapat konsekuensi oleh pengambil
keputusan itu. namun jika berhasil dapat
dikatakan mendapat keuntungan, dan jika
gagal maka itu adalah bagian dari risiko yang
harus dihadapi, meskipun demikian, hal itu
dapat dijadikan pengalaman yang berharga
bagi seorang wirausahawan agar dapat
bekerja lebih baik sehingga mendapatkan
keuntungan dari hasil kerja dan peluang yang
telah ia manfaatkan tersebut
 Peluang berarti juga pasar. Jika seseorang
ingin berhasil, apalagi berhasil sebagai
entrepreneur, dia harus bisa secara cerdik
menangkap dan memanfaatkan peluang,
kemudian mengambil keputusan yang tepat
agar memenangkan persaingan di pasar.
 Dengan kreativitas berarti seseorang bisa
secara bersama-sama menciptakan atau
menangkap peluang dan memaksimalkan
resources lain yang bisa mendukung agar
peluang-peluang dan kreativitas itu menjadi
berhasil
 Dan agar peluang-peluang dan kreativitas itu
berhasil dibutuhkan komunikasi yang baik.
Bagi seorang entrepreneur, keterampilan
berkomunikasi itu sangat penting. Segala ide
dan kreativitas yang ada pada diri seorang
entrepreneur harus bisa dikomunikasikan
dengan baik ke pasar.
 Seorang entrepreneur harus rajin pergi ke mana
saja, untuk mengkomunikasikan ide dan
kreativitasnya.
 Dengan komunikasi yang baik, seorang
entrepreneur harus punya keyakinan bahwa ide
dan kreativitasnya itu bisa diterima pasar,Memang
tidak lah mudah bagi seseorang untuk bisa
memanfaatkan peluang usaha dengan cara
memanfaatkannya atau mempraktekannya dalam
dunia wirausaha yang sesungguhnya.Ini akan
terasa berat karena selain membutuhkan
ketekunan, tenaga juga modal yang jumlahnya
relatif.
Berikut tips cara memanfaatkan peluang usaha
:
 melakukan riset pasar 
 Mempersiapkan dan menyusun rencana 
 Patuh terhadap aturan
 Strategi Pemasaran yang tepat sasaran
 Jika ke empat poin dasar diatas sudah kita
lakukan, maka hal yang paling penting adalah
mempraktekannya.
 Anda harus berani memulai wirausaha atas
ide-ide anda  sehingga anda akan tahu
peluang usaha yang sedang dijalankan adalah
peluang usaha yang benar-benar bagus.
 kita harus yakin menentukan jenis usaha
yang akan kita tekuni. Jika kita merasa tidak
yakin dengan jenis usaha yang kita dapatkan,
cobalah temukan jenis usaha yang lain.
 Peluang pasar adalah suatu bidang
kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat
beroperasi secara menguntungkan. Potensi
pasar adalah batas yang didekati oleh
permintaan ketika pengeluaran pemasaran
industri mendekati tak terhingga untuk
lingkungan yang telah ditentukan.
LANJUT
 Jenis bisnis atau usaha untuk kita tekuni,
benar. Apa yang kita cari dari usaha atau
bisnis yang kita tekuni?
1. Melihat
 Membaca peluang pasar diibaratkan seperti
seorang anak yang ingin membaca, namun
sebelum ia bisa membaca ia harus bisa
melihat hal apa saja yang harus ia baca
 Dalam konteks membaca peluang pasar,
maksud dari melihat disini adalah kita
melihat apa yang menjadi masalah dari
fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita
dan siapa yang mengalami masalah tersebut,
yang  kemudian kita cari celah agar kita
dapat menembus peluang di dalam celah-
celah kecil tersebut.
2. Mendengar
 Mendengar dalam hal ini maksudnya adalah
bagaimana kita mengetahui secara langsung
tentang kebenaran masalah yang terjadi di
pasar.
 Mendengar disini juga memiliki tujuan agar
kita mengenal lebih dekat dengan konsumen,
sehingga masalah yang didapatkan lebih
tepat sasaran.
3.Membaca
 Setelah kita melihat dan mendengar mengenai
masalah yang terjadi, kemudian semuanya kita
baca perlahan tentang apa yang telah kita lihat
dan dengar. Penting untuk diingat, kita membaca
bukan untuk menghafal, tetapi untuk memahami.
 Demikian juga yang terjadi pada tahap membaca
berikut ini, usaha kita tidak akan pernah sukses
apabila kita terpatok pada teori. Sebaliknya
apabila kita memahami apa yang telah kita lihat
dan dengar, hasilnya akan lebih baik daripada kita
menghafal.
4. Menulis
 Menulis adalah tahap terakhir dari keempat
hal yang dilakukan oleh seorang anak kecil
kita ia akan mempelajari hal baru. Setelah
kita melihat, mendengar, dan membaca , kita
perlu untuk menuangkan semua analisis yang
telah diambil dalam tahap membaca. Semua
poin harus tertuang baik-baik di dalam sebuah
tulisan  yang kemudian akan menjadi tolak-
ukur atau pegangan yang akan menuntun kita
saat kita benar-benar terjun dalam
mengaplikasikan semua itu.
 Sebelum anda memulai usaha, anda juga
harus mempertimbangkan hal penting dalam
memulai usaha. Seperti :
a. Jenis usaha
b. Jenis produk
c. Target konsumen
d. Lingkungan
e. Legalitas
f. Beresiko kecil
g.Modal
 Dan tidak hanya hal tersebut saja tetapi kita
harus melihat beberapa aspek berikut ini:
a. Jenis Usaha.
sebagai wirausahawan kita harus
mempunyai Visi dan Misi. Jika usaha
bersifat tren, usaha itu tidak akan
berlangsung lama setelah bergantinya tren
jaman, namun usaha itu akan mempunyai
prospek saat tren itu menjadi top topik
jaman itu.
 Jika usaha bersifat intuisi, atau dengan kata
lain adalah obsesi, cita-cita, sebaiknya
pikirkan ulang dan buat suatu hal yang unik
dan berbeda, juga kembangkan bisnis
panggilan jiwa (intuisi) tersebut.
 Produk .
Teliti dan kaji baik-baik, karena itu akan
mendapatkan keuntungan hanya dari produk
yang terjual.
Apakah produk tersebut  cepat habis,
sehingga pelanggan mempunyai traffic atau
perputaran omzet yang banyak? Apakah
produk tersebut  lama habisnya tetapi
keuntungan besar ketika produk terjual
 Target Pasar.
Produk bisa terjual jika terdapat pasar yang
mana produk tersebut akan terjual di
dalamnya. Tentukan pasar, atau tempat
entah itu kota lain, pulau lain, bahkan ekspor
ke negara lain jika perlu agar produk
tersebut terjual.
 Usaha Di Sekitar kita.
Jika kita  sudah menemukan jenis usaha,
kita harus melihat satu aspek lagi, yaitu
melihat usaha di sekitar.
Banyaknya pesaing mengakibatkan produk
kurang terjual, bahkan yang mengerikan
adalah tidak terjualnya produk kita.
Kita harus melihat para pesaing dan kita
harus yakin kita akan berhasil, terlebih kita
harus mencobanya! Jangan takut mencoba,
karena kita tahu bahwa langkah yang
jauh dimulai dari langkah pertama.
 Pemanfaatan peluang secara kreatif dan
inovatif sebagai berikut :
 Make Modification ( melakukan beberapa
perubahan)
 Make it Better (membuat lebih baik)
 Make it First (menjadi yang pertama)
 Make it Special Product (membuat produk
khusus)
 Clonning (meniru tapi merk berbeda)
 Substitute (menjadi produk pengganti)
D.Masalah dan Solusi
 Setiap usaha yang akan baru dibangun
pastinya akan memiliki berbagai jenis
masalah. Dan setiap masalah yang ada juga
terdapat solusi yang ditawarkan. Berikut
pembahasan mengenai masalah dan solusi
bagi sebuah usaha baru.
1. Masalah
Masalah dalam Peluang Usaha Baru adalah sebagai
berikut :
 Ketakutan akan kegagalan
 Terbiasa dengan posisi nyaman
 Belum bisa fokus
 Kurangnya obyektivitas
 Kurangnya kedekatan dengan pasar
 Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
 Kurangnya diferensiasi produk
 Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum
yang tidak memadai
 Selain masalah masalah diatas terdapat pula
beberapa masalah dalam memulai usaha baru
yang biasanya menjadi bahan pertimbangan
calon wirausahawan :
a. Modal
 Biasanya orang yang hendak mulai usaha selalu
mengkambinghitamkan modal. “Modalnya dari
mana?” Padahal, ada banyak cara
mendapatkan modal. Dan lagi modal itu tidak
melulu soal uang, modal itu juga bisa berupa
ide, berupa tenaga, dan lainnya
Beberapa masalah yang sering ditemui dalam
pencarian modal antara lain :
 Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli
melihat peluang, tidak dapat mengadaptasi masalah
dengan baik)
 Kurangnya pengalaman bisnis
 Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan
modal (baik secara finansial maupun berupa mesin)
 Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai
tingkat pengembalian investasi
 Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal
usaha
b.Menunda mulai bisnis
 Sering kan anda dengar “Wah usaha itu
seperti yang sudah saya pikirkan satu tahun
lalu. Tapi sayangnya saya tak segera
mengeksekusinya.”
c. Sepi pelanggan
a. Saat bisnis sudah mulai, pembeli atau
pelanggan tidak kunjung datang. Ini
merupakan masalah bisnis yang serius yang
kerap dialami pebisnis pemula.
b. Kesulitan meningkatkan penjualan
Mungkin bisnis bisa berjalan, tapi untuk
meningkatkannya kesulitan. Sulit untuk
memperluas jaringan, sulit untuk
meningkatkan penjualan, sulit untuk
menembus pasar baru
5.Gagal melakukan marketing yang jitu
 Sudah mencoba beriklan dan melakukan
pemasaran, namun hasilnya tidak sesuai
harapan. Berarti ada masalah pada cara
marketing yang dilakukan
D. Solusi
 Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari

gagasan bagi produk atau jasa.


 Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki.
 Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses.
 Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi

pengembangan dan produksi.


 Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk

atau jasa.
 Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan

keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing.


 Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta,

merek dagang
 dan merek jasa.
E. Manfaat Berwirausaha
 Sebelum mendirikan bisnis, setiap calon
wirausahawan harus mempertimbangkan
manfaat mejadi pemilik bisnis, yaitu:
 Peluang untuk mengendalikan nasib sendiri
 Mendirikan sesuatu bisnis memberikan
kebebasan dan peluang pada wirausahawan
untuk mencapai sasaran yang penting
baginya.
2. Kesempatan melakukan perubahan
 Semakin banyak wirausahawan yang memulai
bisnis karena melihat kesempatan untuk
membuat perubahan.
3. Peluang untuk menggunakan potensi
sepenuhnya
 Bisnis yang dimiliki
wirausahawan  merupakan alat untuk
pernyataan dan aktualisasi diri.
5.Peluang untuk meraih keuntungan tanpa
batas
 Meskipun uang bakan daya dorong utama
bagi wirausahawan, keuntungan dari bisnis
mereka penting sebagai faktor motivasi.
 Peluang melakukan sesuatu yang anda sukai
 Kebanyakan wirausahawan yang telah
berhasil dalam bisnis tertentu karena mereka
tertarik dan menyakai pekerjaan tersebut.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. Faktor Internal, yang berasal dalam diri
seseorang sebagai subjek, antara lain:
 Pengetahuan yang dimiliki
 Pengalaman dari individu itu sendiri
 Pengalaman saat ia melihat orang lain
menyelesaikan masalah
 Instuisi yang merupakan pemikiran yang
muncul dari individu itu sendiri.
 Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang dihadapi
seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara
lain:
 Masalah yang dihadapi dan belum
terpecahkan
 Kesulitan yang dihadapi sehari-hari
 Pemikiran yang besar untuk menciptakan
sesuatu yang baru.
SEKIAN
ANALISIS SWOT
A. STRENGHTS (KEKUATAN).
 Situasi atau kondisi yang merupakan
kekuatan dari organisasi atau program pada
saat ini. Strenght ini bersifat internal dari
organisasi atau sebuah program.
 Strenght ini bersifat internal dari organisasi
atau sebuah program.
Contoh :
 Jumlah anggota yang lebih dari cukup
(kuantitatif)
 Berpengalaman dalam beberapa kegiatan
(kualitatif)
 Proses pembuatan
 pencarian bahan 
 dan lain - lain
 Weaknesses (Kelemahan) adalah kegiatan-
kegiatan organisasi yang tidak berjalan
dengan baik atau sumber daya yang
dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak
dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu
terkadang lebih mudah dilihat daripada
sebuah kekuatan,
 namun ada beberapa hal yang menjadikan
kelemahan itu tidak diberikan solusi yang
tepat dikarenakan tidak dimaksimalkan
kekuatan yang sudah ada.
Contoh :
 Kurang terbinanya komunikasi antar anggota
 Jaringan yang telah terbangun tidak
dimaksimalkan oleh seluruh anggota.
 Lamanya proses pembuatan
Opportunity (kesempatan) adalah faktor
positif yang muncul dari lingkungan dan
memberikan kesempatan bagi organisasi atau
program kita untuk memanfaatkannya. .
 Opportunity tidak hanya berupa kebijakan
atau peluang dalam hal mendapatkan modal
berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa
respon masyarakat atau isu yang sedang
diangkat
Contoh :
 Jumlah produksi yang ada di pasaran
 Tingkat kualitas barang yang di produks
 Threat (ancaman) adalah factor negative
dari lingkungan yang memberikan hambatan
bagi berkembangnya atau berjalannya
sebuah organisasi dan program.
 Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu
terlewat dikarenakan banyak yang ingin
mencoba untuk kontroversi atau out of
stream(melawan arus) namun pada
kenyataannya organisasi tersebut lebih
banyak layu sebelum berkembang.
Contoh :
 Barang yang di produksi sudah banyak
 “Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan
pada hubungan atau interaksi antara unsur-
unsur internal, yaitu kekuatan dan
kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal
yaitu peluang dan ancaman”.
 Petunjuk umum yang sering diberikan untuk
perumusan adalah :
Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O
dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan
rencana jangka panjang.
 Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan
(T dan W). Analisa ini lebih condong
menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu
rencana perbaikan (short-term improvement
plan).
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai