Anda di halaman 1dari 32

Oleh : Yunan Jiwintarum

Clostridium sp.
 Clostridium = kelosan benang yang kecil
 Biasanya Flagel peritrik shg dapat bergerak
 Spora lonjong atau bulat  >> di badan kuman
 menggelembung
 TUMBUH ANAEROB OBLIGAT
 Sp. !!!: C. tetani, C. perfringens, C. botulinum, C.
difficile
Taksonomi

 K: Plantae, PHY: Thallophyta, SUB PHY:


Fungi, CLASS: Schyzomycetes, ORDO:
Eubacteriales, FAMILI: Bacillaceae, GENUS:
Clostridium (Bergey’s Manual Ed. 6 th 1948).
 K: Prokaryota, DIVISI: Gracilicutes, , CLASS:
Eubacteria, ORDO: Eubacteriales, FAMILI:
Bacillaceae, GENUS: Clostridium (Bergey’s
Manual Ed. 9 th 1994).
Clostridium sp

 Klostridia menyebabkan beberapa penyakit


penting akibat toksin yang dihasilkannya:
 Clostridium tetani  tetanus,
 C. botulinum botulisme,
 C. perfringens  gas gangren,
 C. difficile  colitis pseudomembran.
Clostridium sp.

 Klostridia merupakan batang anaerobik,


besar, gram (+) yang bergerak. Banyak yang
merusak protein atau membentuk toksin, dan
beberapa melakukan keduanya. Tempat
hidup alamiahnya adalah tanah atau saluran
usus hewan dan manusia, dimana hidup
sebagai saprofit.
Clostridium tetani

 Batang langsing, kecil (2-5 x 0,3 -0,5 µm)


 Berspora
 Dapat bergerak dgn flagel peritrik
 Gram (+)
 Mengeluarkan eksotoksin  neurotoksin
 Anaerob
 Bentuk spora > selnya letak terminal bentuk
sendok/drum stick
Morphologi
Morphologi
Penyebaran & Penularan
 # Penyebab penyakit tetanus pada manusia
 # >>>> Usus kuda  Faeces  tanah  membentuk
spora  tahan
 berbulan-bulan
 # Tersebar luas di alam: tanah, faeses kuda & binatang
lainnya (herbivora)
 # Ix lewat Luka yg tercemar C. tetani scr langsung 
berkembang dalam
 luka ttt. Yg. dalam  >>>luka kecil dan dalam drpd
besar dan dangkal
 # Tetanus neonatorum  Ix. Post operasi & post
partum
SIFAT BIAKAN

 # Anaerob obligat, pH optimal 7,2-7,6; 37oC


 # Media padat  bagian tengah koloni padat
dan berumbai ke samping
 # BAP  mula2 alfa-hemolisa  2-3 hr β-
hemolisa  stlh 3 hr terbentuk
 spora
 # Media harus mengandung reducing agent
(mengambil O2)  Thioglycolate broth,
Hearth Infusion Broth, BAP/NAP dalan
anaerobik jar.
Clostridium tetani

 Habitat pada tanah, kotoran herbivora


terutama kuda
 Penyakit  tetanus, Masa inkubasi 3-21 hari
Clostridium tetani

 Gejala:
Rasa kaku/kram pada otot sekitar luka
Kaku pada leher, rahang dan muka
Gangguan menelan
Kejang otot seluruh tubuh
Gangguan otot pernafasan & jantung
Kejang (Spasma) pada otot-otot punggung
Kejang pada otot-otot muka  risus
sardonicus
Tetanus
Tetanus
Tetanus
Clostridium tetani

 Pada bayi  tetanus neonatorum


 Bahan pemeriksaan: diambil dari luka,
nanah dan jaringan
 Pengobatan dengan ATS dan
antibiotika segera dilakukan
 Pewarnaan Gram dan perbenihan
Tetanus
Tetanus
Tetanus
Clostridium tetani

 Tetanus  angka kematian tinggi/sembuh


dengan gejala sisa
 Pencegahan:
- Perawatan luka yang baik
- Pemberian ATS
- Imunisasi aktif
- Vaksinasi TT pada ibu-ibu baik yg sedang
hamil ataupun yang akan hamil
Clostridium botulinum

 Penyakit botulismus/FPS (food poisioning


Syndrome)
 Jg karena  C. para botulinum
 Morfologi:
Batang, > c. tetani , Gram (+)
P 4-6 µ & L 1 µ
Flagel 4-8
Spora subterminal, termostabil, besar =
badan kuman
Clostridium botulinum
 Sifat biakan
Obligat anaerob, tumbuh subur 25oC, kurang subur
36,5 oC/lebih
pH media netral/sedikit alkalis (Thyoglycolate,
Cook meat media), pd media biasa, BAP 
anaerob
Koloni besar, halus, mengkilat, hemolitis
 Rx Biokimia: meragi KH  gas c/ dekstrosa,
laktosa, maltosa, mencairkan gelatin mutlak 3-7 hr.
Clostridium botulinum

 Resistensi: tahan pemanasan 100oC 3 – 5 jam


 Metabolisme:
type eksotoksin: A, B, E manusia
type C  pd unggas (itik & ayam)
type D  pada kuda & sapi
Toksin bekerja ≠ toksin tetanus
Clostridium botulinum
 Gejala klinis:
Paralisa otot mata  penglihatan ganda
Tidak dapat menelan
Tidak dapat/sulit bicara
Kegagalan pernafasan
Jantung berhenti berdenyut
 Terapiantipolivalen type A & B 100.000 U
 Pencegahan: memasak makanan &
imunisasi type A & B
Clostridium perfringens

 Penyakit GAS GANGREN


 Type: A,B,C, D, E
Type A  Clostridial myonecrosis (Ix luka)
 Penemuan
AS  Bacillus aerogenes capsulates
Jerman  Bacillus phlegmonous
emphysematoceae
Perancis  Bacillus perfringens
Clostridium perfringens

 Morfologi:
Batang, pendek, gemuk, Gram (+), non motil,
Satu-satu, berpasangan, P 2-4 µ ; L 1-1,5 µ
Pd media netral/sedikit alkalis spora sentral
Pd tubuh hewan/media yg mengandung KH
yg dpt difermentasi  spora (-)
Kapsul (+) pd sediaan mikroskopik dari luka
Clostridium perfringens
 Anaerob/kurang anaerob
 BAP  putih, halus, ukurannya 2-5 mm,
hemolisa sekitar koloni
 Rx Biokimia:
Kuman fermentasi KH (glukosa, malt, lakt, sukr),
mencairkan gelatin, menggumpalkan susu & gas
 as. Laktat/as butirat yg berbau khas
Pd luka2 kuman fermentasi MUSCLE SUGAR
(gula pd otot)  gas  GAS BACILLUS
Clostridium perfringens
 Penyakit:
Gas gangren pd perforasi usus, Appendicitis
jarang terjadi, keadaan abortus, gangren pd
hidung melalui inhalasi
 FPS
akut, 8-22 jam. Ix sembuh setelah 24 jam
Gejala: sakit perut, mual, diarrhae, tdk ada 
peningkatan suhu; sakit kepala & muntah-
muntah. Spora dpt ditemukan pd sisa2
makanan
Clostridium botulinum

 Batang
 Gram (+)
 Anaerob
 Kapsul (-), Spora subterminal
 Mengeluarkan exotoksin yg bersifat
neurotoksin
 >>>> pada tanah
Clostridium botulinum

 Spora tahan thdp panas


 Suhu 100oC tahan 2-5 jam
 Mati pd suhu 116oC
 Toksin hancur pada suhu
100oC
Clostridium botulinum

 Penyakit keracunan makanan


 <<< infeksi pada luka  lewat tanah
 Penyakit botulinum  botulus = sosis
 Makanan: ikan, daging, sayuran,
buah-buahan, makanan kaleng
 Masa inkubasi 6 jam – 8 hari

Clostridium botulinum

 Tenggorokan rasa kering


 Penglihatan kabur/ganda
 Gangguan akomodasi, menelan
 Gangguan suara (dysponia)
 Lumpuhnya otot leher
 Kelumpuhan otot pernafasan
 Gangguan jantung kematian
 Tidak ada demam

Anda mungkin juga menyukai