Anda di halaman 1dari 12

SEMINAR TETANUS

EKA PUTRI RAMBU LUDJA


PO5303203191123
TINGKAT II B
PENGERTIAN TETANUS
Tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan oleh
toksin kuman Clostridium tetani, yang ditandai dengan
gejala kekakuan dan kejang otot. (Ritharwan,2004)
ETIOLOGI
C. tetani adalah bakteri yang ditemukan di
tanah dan kotoran binatang. Bakteri ini
berbentuk batang dan memproduksi spora,
memberikan gambaran klasik seperti stik
drum, meski tidak selalu terlihat.
Tetanus merupakan penyakit yang berbahaya dan
gejalanya muncul dalam 4-21 hari setelah terkena
kuman tetanus. terutama jika muncul beberapa
gejala seperti:
•Demam
•Pusing
•Berkeringat berlebihan TANDA
• Jantung berdebar DAN
Muncul gejala yang khas untuk tetanus, antara lain: GEJALA
•Tegang dan kaku pada otot rahang (trismus)
•Otot leher atau otot perut terasa kaku
•Sulit menelan
•Sulit bernapas
PATHOFISIOLOGI
Tetanus disebabkan oleh toksin kuman
Clostridium tetani yang masuk melalui luka
tusuk, gigitan binatang, luka bakar, luka
operasi yang tidaK dirawat dan tidak
dibersihkan dengan baik
Caries gigi, pemotongan tali pusat yang tidak
steril, dan penjahitan luka robek yang tidak
steril yang lebih beresiko bagi orang-orang
yang belum terimunisasi.
Organisme mengeluarkan dua toksin
yaitu tetanospasmin/neurotoksin yang
merupakan toksin kuat, dapat PATHOFISIOLOGI
menyebabkan ketegangan otot dan
mempengaruhi sistem saraf pusat.
Diagnosis tetanus hanya berdasarkan pemeriksaan fisik

yang dilakukan secara umum. Seperti pemeriksaan tekanan

darah, suhu tubuh, laju napas, dan denyut nadi. Penderita

tetanus tidak dibutuhkan pemeriksaan laboratorium.


PEMERIKSAAN
Namun, ketika pasien terdapat luka yang diduga terdapat

PENUNJANG infeksi tetanus, dapat dilakukan pemeriksaan penyebab

tetanus dari bakteri di laboratorium untuk menemukan

keberadaan bakteri.
PENATALAKSANAAN
•Antibiotik, Obat tetanus jenis antibiotik yang
MEDIS diberikan adalah penisilin prokain, ampisilin,
tetrasiklin, metronidazol, dan eritromisin
•Antikonvulsan, Pemberian obat obat yang dapat •Netralisasi toksin, Sebelum memberikan serum
mencegah atau mengurangi kejang (konvulsan) juga antitetanus (ATS) pada pasien, akan dilakukan
bisa dilakukan, seperti diazepam. uji serum terlebih dahulu pada kulit pasien. Bila
•Perawatan luka, Dilakukan setelah pemberian rumah sakit memiliki human tetanus
antitoksin ATS dan antikonvulsan. immunoglobulin, obat tetanus yang dapat
•Terapi suportif, Pada tahap ini, pasien akan diberikan juga kepada pasien sebagai tambahan.
dibebaskan jalan napasnya kemudian diberikan
oksigen. Pemberian cairan dan nutrisi serta
pemantauan juga akan dilakukan.
PENDIDIKAN KESEHATAN
1 2

Imunisasi secara rutin


Termasuk imunisasi dasar difteri, pertusis, dan tetanus Penanganan luka segera
(DPT) yang diberikan sebanyak tiga kali sejak usia 2 Jika mengalami luka, segera bersihkan dan
bulan. Imunisasi ini dilakukan dengan jarak 4-6 minggu, berikan cairan antitetanus untuk menghindari
yang kemudian dilakukan kembali pada usia 18 bulan dan infeksi. Terutama pada luka dalam, seperti
5 tahun. terkena besi, terjatuh di tempat kotor, atau
digigit anjing.
Terima kasih
sudah hadir!

Anda mungkin juga menyukai