Anda di halaman 1dari 11

HIPOTERMIA

DISUSUN KELOMPOK I
AGNES M.R WASAK LODANG
AMELIA ALBERTINA DJULI
ANJELINA LAKA TAMAR
ANSELINDRA P. LONDU HAU
ANTONETA PATI
ANUS LANDUKARA
APRIANI MBURU PANDA HUKI
ARIF RIDWAN
PENGERTIAN HIPOTERMIA
• Risiko hipotermia ialah berisiko mengalami kegagalan termoregulasi yang dapat
mengakibatkan suhu tubuh berada di bawah rentang normal (Tim Pokja SDKI DPP
PPNI, 2017). Suhu normal bayi baru lahir adalah 360- 36,40 celcius (suhu aksila),
dan 36,50-370 celsius (suhu rektal).
Faktor Risiko
• Berat badan ekstrem
• Kerusakan hipotalamus
• Konsumsi alkohol
• Kurangnya lapisan lemak subkutan
• Suhu lingkungan rendah
• Malnutrisi
• Pemakaian pakaian yang tipis
• Penurunan laju metabolisme
• Terapi radiasi
LANJUTAN
• Tidak beraktivitas
• Transfer panas (mis, konduski, konveksi, evaporasi, radiasi)
• Trauma
• Prematuritas
• Penuaan
• Bayi baru lahir
• Berat badan lahir rendah
• Kurang terpapar informasi tentang pencegahan hipotermia
• Efek agen farmakologis
ETIOLOGI HIPOTERMIA
• Hipotermia terjadi ketika panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang
hilang. Sejumlah kondisi yang berpotensi membuat panas tubuh banyak hilang
dan menyebabkan hipotermia, yaitu:
Terlalu lama berada di tempat dingin.

Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin.

Terlalu lama mengenakan pakaian basah.

Terlalu lama di dalam air, misalnya akibat kecelakaan kapal


FAKTOR YANG MENINGKATKAN RISIKO
SESEORANG MENGALAMI HIPOTERMIA, YAITU
• Usia. Hipotermia rentan dialami oleh bayi dan lansia.
• Kelelahan.
• Gangguan mental, misalnya demensia.
• Konsumsi alkohol dan NAPZA.
• Konsumsi obat-obatan untuk depresi dan obat penenang.
• Hipotiroidisme, radang sendi, stroke, diabetes, dan penyakit Parkinson
GEJALA HIPOTERMIA
• Gejala hipotermia bervariasi, tergantung kepada tingkat keparahannya. Berikut ini
merupakan gejala hipotermia dari yang ringan hingga berat:
• Kulit pucat dan terasa dingin ketika disentuh
• Mati rasa
• Menggigil
• Respons menurun
• Gangguan bicara
• Kaku dan sulit bergerak
• Penurun kesadaran
• Sesak napas hingga napas melambat
• Jantung berdebar hingga denyut jantung melambat
PATOFISIOLOGI
• Kegagalan untuk mengahasilkan panas yang adekuat disebabkan tidak adanya
jaringan adipose cokelat (yang mempunyai aktivitas metabolik yang tinggi),
pernafasan yang lemah dengan pembakaran oksigen yang buruk, dan masukan
makanan yang rendah. Kehilangan panas yang meningkat karena adanya
permukaaan tubuh yang relative besar dan tidak adanya lemak subkutan, tidak
adanya pengaturan panas bayi sebagai disebabkan oleh panas 13 immature dari
pusat pengaturan panas dan sebagian akibat kegagalan untuk memberikan
repson terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini sebagian disebabkan oleh
mekanisme keringat yang cacat, demikian juga tidak adanya lemak subkutan
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Penstabilan suhu tubuh dengan menggunakan selimut hangat (tapi hanya pada bagian
dada, untuk mencegah turunnya tekanan darah secara mendadak) atau menempatkan
pasien di ruangan yang hangat. Berikan juga minuman hangat(kalau pasien dalam
kondisi sadar).
• Radiant Warner adalah alat yang digunakan untuk bayi yang belum stabil atau untuk
tindakan-tindakan.
• Servo controle (dengan menggunakan probe untuk kulit) atau non servo controle
(dengan mengatur suhu yang dibutuhkan secara manual).
• Melakukan tujuh rantai hangat, yaitu menyiapkan tempat melahirkan yang hangat,
kering, bersih, penerangan cukup.
• Mengeringkan tubuh bayi segera ssetelah lahir dengan handuk kering dan bersih
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai