Anda di halaman 1dari 36

Tri Wahyuni

Stikes Muhammadiyah Samarinda


 Komunikasi Verbal
 Melibatkan bahasa & ekspresinya; vokalisasinya
 Vokalisasi dlm bentuk tertawa, erangan, jeritan
 Komunikasi Non Verbal
 Sering juga disebut bhs tubuh
 Mencakup gesture, gerakan, ekspresi muka,
postur & reaksi
 Komunikasi Abstrak
 Dlm bentuk bermain, ekspresi artistik, simbol,
fotograf & pemilihan baju
 Paralanguage
 Pitch, jeda, intonasi, laju, volume & stress yg
nyata dari pembicaraan
 Perilaku mengiyakan
 Perilaku respon yg mencakup mengganggukkan
kepala, meminta klarifikasi
 Perilaku menidakkan
 Perilaku respon yg mencakup menggelengkan
kepala, mengetuk-ngetukkan jari, berpaling dr
si pembicara
 Empati
 Kapasitas unt memahami yg dialami org lain dr
dlm sudut pandang org lain
 Simpati
 Mempy perasaan atau emosi yg dirasakan
lawan bicara bukannya memahami perasaan ini
 Beri anak waktu unt merasa nyaman
 Hindari gerakan yg mendadak atau cepat, senyum lebar,
kontak mata yg lama atau gestur yg mungkin terlihat
mengancam
 Bicaralah dg ortu bila anak mulanya terlihat malu2
 Berkomunikasi menggunakan obyek transisi seperti boneka
sebelum bertanya langsung pd anak
 Beri anak yg lebih besar kesempatan bicara tanpa kehadiran
ortu
 Ambillah posisi yg sejajar mata dg anak
 Bicaralah dg tenang, tdk tergesa & percaya diri
 Bicaralah dg jelas, spesifik & gunakan kata2 sederhana &
kalimat singkat
 Nyatakan arahan & anjuran
scr positif
 Berilah pilihan hanya bila
benar2 ada pilihan
 Jujurlah pada anak
 Beri kesempatan pd anak unt
mencurahkan kepedulian &
ketakutan/kecemasannya
 Gunakan berbagai teknik
komunikasi
 Tahap Perlucutionary (0-8/9 bl)
 Anak bereflek thd stimulus
 Meningkatnya tujuan pd tindakan

 Tahap Illocucionary (8/9 s.d 12-15 bl)


 Komunikasi bertujuan, dg isyarat & gestur

 Tahap Conventional Illocutionary / Emerging


Locutionary (12-15 s.d 18-24 bl)
 Bertujuan komunikasi , dengan gestur, vokalisasi, verbalisasi
 Membina rasa percaya
 Habiskan waktu bersama
 Memicu ekspresi ide &
perasaan
 Hargai pandangan mereka
 Toleransi perbedaan
 Pujilah point yg benar
 Hargai privasi mereka
 Susunlah contoh yg baik
 Berkomunikasi efektif
 Beri perhatian penuh/ tdk terpecah
 Dengar, dengar & dengar
 Sopan, tenang, pikiran terbuka
 Jangan bereaksi berlebihan bila ada sesuatu
yg “besar”
 Hindari menghakimi atau mengkritik
 Hindari pertanyaan mendesak/ berlanjut tk 3
 Pilihlah isu penting ketika mengambil sikap
 Setelah mengambil sikap:
▪ Pikirkan semua pikiran
▪ Buatlah semua yg jelas
 Tatanan berkomunikasi
1. Perkenalan
▪ “appropriate introduction” : bersalaman,
menyebutkan nama
▪ Libatkan anak dr awal interaksi (tdk mlli ortu)
2. Klarifikasi peran & jelaskan tujuan
▪ Peran harus jelas agar:
▪ Ortu aktif & kooperatif
▪ Interview dilakukan oleh banyak profesi
 Tatanan berkomunikasi
3. Pendekatan
▪ Mulai dr topik umum (agar ortu merasa nyaman)
▪ “apakah ibu mempunyai masalah sewaktu mendisiplinkan A saat
usia 2 th?”
▪ Ceritakan apa yg dilakukan A saat berusia 2 th
▪ Menilai penerimaan/ respon klg
▪ Jk panjang lebar  fokuskan
▪ Jika terlalu singkat  open ended question
▪ Jaga privasi/ keleluasaan pribadi
▪ Minimalkan distraksi, interupsi & keributan
▪ Jk tdk terpenuhi, interview lebih singkat
▪ Dpt dipenuhi dg memberikan mainan pd anak
 Saat berkomunikasi
1. Jangan abaikan anak selama intervensi
▪ Perhatikan mainan anak
▪ Ajukan pertanyaan pd anak
▪ Older child  active participant
2. Perhatikan bhs non verbal
▪ Perlu, krn allert anak (+)
▪ Perhatikan sikap, perasaan & kecemasan pd anak saat
berkomunikasi
▪ Samarkan, krn akan mempengaruhi anak
3. Berikan cukup waktu
▪ Komunikasi awal dg ortu/kelg lalu arahkan ke anak
▪ Beri kesempatan anak unt mengamati dr jauh
▪ Berikan perhatian pd mainan “nama bonekanya siapa?”
▪ Puji penampilan anak
1. Bayi
 Komunikasi non verbal
 Komunikasi:
▪ Tangisan thd stimulus yg tdk
menyenangkan
 Berespon thd kelembutan &
suara yg lembut
 Libatkan ortu unt
menginterpretasikan respon
non verbal klg
2. Toodler
 Komunikasi verbal blm efektif
 Sifat egosentris
 Perhatian tertuju pd diri sendiri & hal dlm
fokus perhatian mereka rasakan
 Tekankan apa yg mereka dpt lakukan &
apa yg akan mereka rasakan
 Ijinkan unt menyentuh apa yg akan
berhubungan dg anak krn fantasi anak
berkembang. Ex: stetoskop menggigit
 Bicara langsung & konkrit, sederhana,
pendek, ulangi kata2 yg difahami anak
 Tampilkan bhs verbal = nonverbal;
menyuntik tdk sambil tersenyum
▪ Kesan: ikut merasakan
▪ Gunakan alat peraga : gambar atau boneka
3. Pra School
 Komunikasi verbal anak lebih baik
 Dpt digunakan teknik berkomunikasi
pd toodler
4. Usia Sekolah
▪ Fokus pd apa yg akan dilihat
▪ Rasa ingin tahu ttg apa, knp, unt apa,
& apa yg akan tjd pd anak
▪ Penuhi rasa ingin tahu anak unt
meningkatkan kolaborasi anak
▪ Jelaskan prosedur dg bhs sederhana
▪ Tensi darah: saya ingin tahu sejauh mana
air perak ini naik ketika pompa ditekan
pd tanganmu
5. Remaja
 Lebih terbuka dg org diluar
anggota klg
 Menerima org yg memiliki
minat yg sama
 Menolak org yg bertentangan
 beri dukungan / support,
perhatian, hindari interupsi, tdk
menentang, tdk menggurui
 Punya bhs sendiri
 Hindari mispersepsi dg sering
klarifikasi
5. Remaja ....cont
 Panduan:
▪ Membina dasar hubungan
▪ Luangkan waktu bersama
▪ Dorong express feeling
▪ Hargai pandangan mereka
▪ Toleransi thd perbedaan
▪ Berikan contoh yg baik
▪ Komunikasi efektif
▪ Perhatian tdk berbagi
▪ Dengar, dengar & dengar
▪ Ramah & terbuka
▪ Jangan bereaksi berlebihan, jk perlu
hentikan sebentar
▪ Hindari mengkritik & menghakimi
▪ Hindari pertanyaan bertingkat
 Verbal
1. “I” message:
 Menyampaikan perasaan ttg sesuatu perilaku dg
pernyataan “saya” (dr sudut pandang pembicara)
 Menjelaskan efek perilaku pd seseorang
 Hindari menggunakan kata “kamu” krn bersifat
menghakimi & menimbulkan sikap defensif
 Contoh:
▪ Pesan “kamu” : “kamu” sgt tdk kooperatif ketika menjalani
pengobatan/pemeriksan
▪ Pesan “saya”: saya peduli ttg kemajuan pengobatan krn
saya ingin kamu cepat sembuh
 Verbal
2. Teknik org ketiga
 Memanfaatkan curah perasaan dlm menggunakan org ketiga (dia,
mereka)
 Kurang mengancam dibandingkan lgs bertanya pd anak ttg
perasaannya krn memberi peluang pd anak unt setuju atau tdk
setuju tanpa memberikan alasan
 Contoh:
▪ Kadang2 jk seseorang sakit sekali, dia merasa marah & sedih krn dia tdk bisa
melakukan hal yg bisa dilakukan orla
▪ Tunggulah respon anak (diam) atau paculah anak memberi jwb an dg
bertanya misalnya: ...kamu merasa spt itu tdk?
 Pendekatan ini memberi 3 pilihan peluang bagi anak:
1. Sepakat, & diharapkan mencurahkan perasaannnya
2. Tdk sepakat
3. Tetap diam (mgk anak punya perasaan itu, tp tdk mampu menggungkapkan
saat ini)
 Verbal
3. Fasilitasi respon
 Mendengarkan aktif , lalu merefleksikan kembali
perasaan anak & isi pembicaraan
 Respon yg diberikan perawat empatik & tdk
menghakimi serta mengakui perasaan anak
 Contoh:
▪ Anak: saya tdk suka ke RS & disuntik
▪ Respon fasilitatif: kamu tdk suka krn tindakan2 yg
dilakukan padamu itu ?
 Verbal
4. Story telling
 Menggunakan bhs anak unt memeriksa apa yg
difikirkan anak dg melewatkan hambatan rasa takut
yg disadari
 Teknik plg sederhana adalah meminta anak unt
mengaitkan cerita ttg suatu kejadian, misalnya
“dirawat di RS”
 Pendekatan lain:
▪ Berikan pd anak suatu gb ttg kejadian t3 spt anak dirawat di
RS dg orla dikamar & minta anak unt menjelaskan gb tsb
▪ Potong komik strip, hapus kata2nya & minta anak
menambahkan kalimat pd komik strip itu
 Verbal
5. Mutual Story telling
 Mengungkapkan pemikiran anak & mencoba mengubah
persepsi takut anak dg menceritakan kembali cerita yg
berbeda (pendekatan lbh terapeutik dibandingkan story
telling)
 Mulai dg meminta anak unt bercerita ttg sesuatu, diikuti
cerita lain oleh perawat yg serupa dg cerita anak dg
perbedaan yg membantu anak dlm masalahnya
 Misalnya:
▪ Cerita anak yg di rawat di RS & tdk bertemu ortunya
▪ Cerita serupa, nama beda, namun dikatakan anak setiap hr
bertemu dg otunya setelah ortu plg kerja
 Verbal
6. Bibliografi
 Menggunakan buku dlm proses terapi & suportif
 Memberi anak unt mengeksplorasi suatu kejadian yg serupa
dg dirinya, namun cukup berbeda  menjaga jarak &
mengendalikan keadaan
 Panduan umum unt menggunakan bibliotherapi:
▪ Kaji kesiapan perkembangan emosional & kognitif anak unt
memahami pesan buku
▪ Kenalilah isi buku (pesan yg disampaikan & tujuannya apa) & usia
anak (buku ditulis unt usia brp)
▪ Bacakan buku unt anak bila anak belum mampu membaca
▪ Eksplorasi makna buku dg anak, dg cara:
▪ Meminta anak bercerita ulang
▪ Membaca bagian khusus dg ortu atau perawat
▪ Membuat gb terkait dg cerita & membahas gb
▪ Membahas ttg karakter khusus
▪ Membuat ringkasan pesan moral atau makna cerita
 Verbal
7. Mimpi
 Sering mengungkapkan pikiran & perasaan dibawah
sadar & ditekan
▪ Minta anak bercerita ttg mimpi atau mimpi buruknya
▪ Eksplorasi dg anak kemungkinan arti mimpi

8. Pertanyaan “jika”
▪ Memacu anak unt mengeksplorasi situasi potensial tjd &
memikirkan pilihan penyelesaian masalah yg berbeda
▪ Misal:
▪ Bgm kalau kamu sakit & harus dibawa ke RS
▪ Respon anak mengungkapkan apa yg telah diketahui: memberi peluang
unt membantu anak belajar ttg teknik koping terutama dlm situasi yg
potensial berbahaya
 Verbal
9. Tiga Harapan/ keinginan
 Menggunakan pertanyaan: Jika kamu punya 3
keinginan yg pasti terkabul, apa yg kamu inginkan
 Bila anak menjawab, “jk keinginan saya terkabul...”
minta anak menyebutkan harapan khususnya
10.Rating game / permainan rentang
 Menggunakan skala rating (angka, wajah dr sedih ke
gembira) unt mengetahui rentang suatu kejadian
atau perasaan
 Misalnya:
▪ Apa kabar hari ini dg skala wajah; drpd bgm perasaan hr ini
 Verbal
11.Permainan asosiasi kata
 Menggunakan pertanyaan kata-
kata kunci & meminta anak
mengucapkan kata-kata
pertama yg difikirkannya bila dia
mendengar kata-kata itu
 Mulai dg kata2 netral, lalu ke
kata2 yg lebih menimbulkan
anxietas spt “sakit, RS, jarum
suntik, operasi, dll”
 Pilihlah kata khusus yg terkait dg
kejadian dlm kehidupan anak yg
relevant
 Verbal
12.Menyelesaikan Kalimat
 Menggunakan sbgan kalimat pernyataan &
meminta anak melengkapinya
 Contoh:
 Hal yg plg saya sukai/tdk saya sukai adalah....
 Hal yg plg tdk menyenangkan yg pernah saya
lakukan adalah ....
 Hal yg plg saya sukai/tdk saya sukai dr ortu saya
adalah ....
 Hal yg plg ingin saya rubah dlm klg saya adl....
 Bila saya bisa mjd siapa saja yg saya inginka, saya
ingin mjd ....
 Hal yg plg tdk saya sukai dr diri saya adalah....
 Verbal
13.Pro dan Kontra
 Menggunakan pemilihan
topik, misalkan “rawat inap”
dan meminta anak
membuat daftar “5 hal yg
baik & 5 hal yg buruk”
 Merupakan teknik yg plg
bermanfaat bila diterapkan
dlm hubungan spt hal yg
disukai & tdk disukai
 Verbal
13.Pro dan Kontra
 Menggunakan pemilihan topik,
misalkan “rawat inap” dan
meminta anak membuat daftar
“5 hal yg baik & 5 hal yg buruk”

 Merupakan teknik yg plg


bermanfaat bila diterapkan dlm
hubungan spt hal yg disukai &
tdk disukai
 Non Verbal
1. Menulis
 Merupakan pendekatan
komunikasi alternatif unt anak
remaja & dewasa
 Anjuran spesifik mencakup:
▪ Membuat buku harian (diary)
▪ Menuliskan pikiran atau perasaan
yg sulit diungkapkan
▪ Menulis “surat” yg tdk pernah
dikirimkan ke “sahabat pena”
▪ Menuliskan kemajuan anak “fisik”
dan “emosional” dr sudut
pandang anak
 Non Verbal
2. Menggambar
 Merupakan salah satu teknik
komunikasi terbaik, baik non
verbal (menggambar) maupun
verbal (menceritakan isi
gambar)
 Gb menggungkapkan banyak
hal ttg anak krn merupakan
proyeksi dr diri anak
 Menggambar spontan
 Menggambar terarah 
spesifik, beri alternatif
 Non Verbal
2. Menggambar ....cont
 Panduan mengevaluasi gb
▪ Gunakan mengb spontan &
evaluasi gb lebih dr satu jk mgk
▪ Interpretasikan gb dg
tambahan informasi lain ttg
anak & klg
▪ Interpretasikan gb scr
keseluruhan drpd yg spesifik
 Non Verbal
2. Menggambar ....cont
 Pikirkan elemen individu dr gb yg mgk
bermakna:
1. Jenis kelamin figur yg pertama kali digb:
berkaitan dg persepsi anak ttg peran
gender
2. Ukuran figur individual: menampakkan
kepentingan, kekuatan atau otoritas
3. Runtun gb: menunjukkan prioritas
kepentingan
4. Posisi anak dikaitkan dg anggota klg
lainnya: mencurahkan perasaan ttg
statusnya ditengah klg
5. Mengeluarkan anggota klg: menunjukkan
perasaan ketidakpemilikan atau keinginan
menghilangkan
 Non Verbal
2. Menggambar ....cont
 Pikirkan elemen individu dr gb yg mgk bermakna:
6. Aksentuasi bagian: biasanya menunjukkan kepedulian akan
area dg kepentingan khusus (tg yg besar menunjukkan agresi)
7. Tdk adanya nggota gerak (tg, kaki) menunjukkan kepatuhan,
pasif, atau imaturitas intelektual. Kaki yg kecil & tdk stabil
mencurahkan rasa ketidakamanan, tg yg disembunyikan
merupakan simbol perasaan berdosa
8. Peletakan gb pd halaman & tipe coretan: penggunaan
halaman bebas & mantap serta coretan yg berkesinambungan
menunjukkan rasa aman; gban yg terbatas pd area kecil &
coretannya halus dlm garis terputus atau grs menggantung
merup rasa ketdk amanan
9. Ketidakpastian, bayangan: mencurahkan ketidakpastian
keperdulian atau cemas akan area tertentu
 Non Verbal
3. Magic
 Menggunakan trik magic
sederhana unt membantu
membina hubungan
terapeutik dg anak.
 Memacu kepatuhan anak dlm
intervensi kesh & memberikan
distraksi efektif selama
prosedur menyakitkan
 Tdk perlu respon verbal anak
saat magician beraksi
 Non Verbal
4. Bermain
 Merupakan bhs & “pekerjaan”
utama anak
 Mengungkapkan byk hal ttg anak
krn menggambarkan diri anak
melalui aktivitas bermain
 Bermain spontan: memberi anak
berbagai benda unt dimainkan 
rangsang kreatifitas anak
 Bermain terarah: arahan spesifik,
spt memberikan alat medis dg
alasan berfokus spt mengeksplorasi
rasa takut anak akan injeksi atau
ekplorasi hub klg
Each moment of our
life is picture which we
have never seen before
and which we’ll never
seen again, so enjoy it &
make each moment
beautiful

Anda mungkin juga menyukai