Disusun oleh: Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385) Pengertian
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera,
sungai atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah tertentu dan sebagai penghubung antar daerah, antar pulau, bahkan antar negara.
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Mengenal lebih jauh tentang Pelabuhan Arjuna Pelabuhan Cirebon atau biasa dikenal dengan Pelabuhan Arjuna adalah salah satu cabang dari PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II yang berada di wilayah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Pelabuhan Arjuna adalah pintu gerbang perekonomian Jawa Barat dan adalah pelabuhan alternatif bagi Pelabuhan Tanjung Priok, khususnya dalam melayani aktivitas perdagangan antar pulau.
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Pelabuhan Arjuna masuk dalam Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dengan tujuan dibentuk sebagai Pelabuhan Pengumpul Regional tapi fungsinya berbeda dengan pelabuhan Patimban yang menjadi pelabuhan utama atau Pelabuhan Internasional. Pelabuhan Arjuna masih didominasi pada angkutan batubara, termasuk di dalamnya untuk bongkar muat. Namun, sesuai arahan dari Kementerian Perhubungan, Pelabuhan Arjuna ini bisa dimanfaatkan untuk sektor lain.
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Letak Geografis Pelabuhan Arjuna • Pelabuhan Arjuna terletak di Kota Cirebon, lintas utama pantai Utara Jawa Barat, tidak begitu lebih 250 km dari Jakarta atau 130 km dari Bandung. Posisi Geografis terletak pada Koordinat 6°42′54″LS,108°34′9″BT. • Pelabuhan Arjuna mampu dicapai dengan mudah melintas jalan darat, elok dari arah Jakarta, Propinsi Jawa Tengah maupun dari kota Bandung. Kemudahan ini mendukung kelancaran distribusi barang dari dan ke Pelabuhan Arjuna. • Pelabuhan Arjuna didukung oleh kedalaman kolam -7 m LWS. Sedangkan kapal yang memiliki draft diatas 7 meter mampu dilayani di daerah lego jangkar tidak begitu lebih 5 - 10 km bebas pantai. Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385) Sejarah Pelabuhan Arjuna
• Pelabuhan Cirebon dibentuk tahun 1865, pada masa
pemerintahan kolonial Belanda dan pada tahun 1890 diperluas dengan pembangunan kolam pelabuhan dan pergudangan. • Tahun 1927, Pelabuhan Cirebon masih berada di dalam struktur organisasi Pelabuhan Semarang, kemudian sejak tahun 1957 berada di bawah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. • Seiring dengan perkembangan, sejak tahun 1983 Pelabuhan Cirebon menjadi aib satu Cabang Pelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang berkantor Pusat di Jakarta. Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385) Fasilitas Fasilitas dan peralatan di Pelabuhan Arjuna tersedia bagi melayani bermacam pelayanan kepelabuhanan yang meliputi: • Stasiun Radio Pantai; • Pandu dan tunda; • Dermaga tempat tambat kapal; • Gudang, Lapangan dan Lapangan Petikemas; • Fasilitas dan peralatan bongkar muat barang; • Air Bersih bagi kapal; • Ajang bagi industri, kontruksi dan segmen perkantoran umum; • Rumah Sakit, dll. Pelabuhan ke Pelabuhan menggunakan frekuensi 5381,5/ 446,5/ 9950/ 8110 khz/ J3E/ R3E. Sarana komunikasi Pelabuhan Arjuna adalah pesawat VHF, saluran 12 (stand by 24 jam), frekuensi 156.600 mhz dengan kode panggilan "Cirebon Pilot".
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Kapal Pandu dan Kapal Tunda
• Pelabuhan Arjuna memiliki 1 (satu) unit Kapal Pandu
kapasitas 2x400 PK dan 2 (dua) buah kapal tunda masing- masing berkapasitas 1.700 PK dan 1.200 PK.
Kapal Tunda Muarajati Kapal patroli
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Pasang Surut
• Air tinggi tertinggi : 1,27 m
• Air tinggi rata-rata pasang besar : 0,89 m • Duduk tengah : 0,60 m • Air rendah rata-rata : 0,30 m • Air rendah terendah : 0,06 m • Situasi pasang surut sangat dipengaruhi oleh vasiasi angin musim.
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Kolam dan Alur
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Dermaga
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Port I Basin
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Gudang
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Lapangan
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Lapangan Peti Kemas
Peralatan Bongkar Muat
• Kesiapan terhadap pelayanan bongkar muat di pelabuhan tersedia mobile crane dengan kapasitas 35 ton, Wheel Loader, Excavator serta tersedia pula ramp door bagi pendukung. Air Bersih • Pelabuhan Arjuna menyediakan fasilitas saluran air bagi memadai keperluan air bersih bagi kapal. Sumber air berasal dari PDAM Kotamadya Cirebon, dengan kapasitas 20 liter per detik atau 72 ton per jam. Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385) Terminal Konvensional
Terminal yang sudah tersedia di Pelabuhan Arjuna adalah
kerja sama dengan fihak swasta, diantaranya: • Terminal Batu Bara; • Terminal Aspal Curah; • Terminal Minyak Sawit.
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Pemeliharaan Pelabuhan Arjuna
PT Pelabuhan Indonesia II memberlakukan biaya
perbaikan dan pemeliharaan fasilitas pelabuhan sebesar Rp1.600/m3/ton kepada perusahaan bongkar muat di Pelabuhan Arjuna. General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Cirebon Hudadi Soerja Djanegara mengatakan sebanyak 12 dari 16 perusahaan bongkar muat (PBM) di Pelabuhan Arjuna sudah menandatangani surat perjanjian biaya perbaikan dan pemeliharaan fasilitas pelabuhan dengan prinsip saling menguntungkan per 1 Mei 2015.
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Selama ini, Pelabuhan Arjuna memiliki 16 PBM tetapi empat PBM di antaranya sudah tidak beroperasi. Tidak ada masalah semua PBM di Arjuna kini sudah sepakat dengan b to b [business to business] untuk kutipan biaya pemeliharaan fasilitas pelabuhan. Pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Arjuna juga tetap berjalan lancar.
Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385)
Sistem K3
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/Indonesia Port
Corporation (IPC) meningkatkan komitmen pada aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada seluruh wilayah kerja pelabuhan yang dikelola BUMN itu. Direktur Operasi dan Sistem Informasi & Tehnologi PT.Pelindo II/IPC,Prasetiadi mengatakan, budaya K3 merupakan bagian integral dari pembangunan nasional untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia. "Sejalan dengan visi IPC untuk menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia, IPC secara konsisten mengimplementasikan hal itu untuk mencapai zero accident." Ayu Nur Khasanah (18/426243/SV/15385) Adanya simulasi evakuasi kebakaran itu, selain menjadi salah satu prasyarat yang wajib dilakukan secara berkala juga menunjukkan komitmen PT Pelindo II dalam rangka implementasi SMK3 untuk menuju terminal kelas dunia. Diharapkan komitmen ini dapat menjadi teladan untuk cabang pelabuhan dan anak perusahaan IPC. Kantor Pusat IPC saat ini telah berhasil mendapatkan sertifikat SMK3 dengan kategori Gold yang artinya kategori paling baik. Simulasi Evakuasi Kebakaran ini juga merupakan bagian dari program kampanye K3. tanggung jawab dan komitmen K3 perlu dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari yaitu dengan selalu menyadari dan mengevaluasi setiap lingkup pekerjaan. Pada intinya setiap pekerjaan yang dilaksanakan hendaknya sesuai terhadap pelaksanaan implementasi K3 tidak hanya secara korporat, tetapi juga secara individu. SUMBER