Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PAPER PERTEMUAN KE-15

PELABUHAN CIREBON

Nama : Muh. Fadhil Ghazy


NPM : 23646041
Kelas : Teknik Sipil (RPL)
Dosen Pengampu : Farida Yudaningrum, ST, MT

MATA KULIAH PELABUHAN


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2023
Tugas Paper Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat
Definisi Pelabuhan
Menurut peraturan pemerintah No. 69 tahun 2001 tentang pelabuhan, pelabuhan
didefinisikan sebagai tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi dipergunakan
sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat
barang yang di lengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Perbedaan Pelabuhan Port dan Harbour


Port ( pelabuhan ) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang/ arus,
sehingga kapal dapat berputar (Turning basin ), bersandar / membuang sauh sehinnga
bongkar muat atas barang dan perpindahan penumpang dapat dilaksanakan, guna mendukung
fungsi- fungsi tersebut di bangun dermaga, jalan, gudang, fasilitas penerangan,
telekomunikasi dan sebagainya sehingga fungsi pemindahan muatan dari/ ke kapal yang
bersandar di pelabuhan menuju tujuan selanjutnya dapat dilakukan. Port dipimpin oleh Port
Administrator (Administrator Pelabuhan / Adpel) contoh Port di Indonesia adalah, Pelabuhan
Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, Makassar dan lain-lain.
Harbour ( Bandar ) adalah daerah perairan yang terlindung dari gelombang laut untuk
berlabuhnya kapal-kapal. Bandar ini merupakan daerah perairan dengan bangunan-bangunan
yang diperlukan untuk pembentuknya, perlindungan dan perawatan, seperti pemecah
gelombang, jetty dan sebagainya, dan hanya merupakan tempat bersinggahnya kapal untuk
berlindung, mengisi bahan bakar, reparasi dan sebagainya tanpa terkait dengan barang-barang
niaga. Harbour dipimpin oleh Harbour master (Syahbandar), contoh harbour di Indonesia
adalah pelabuhan-pelabuhan Eretan, Pengandaran, Pacitan dan lain-lain.

Macam-macam Pelabuhan
1. Pelabuhan ditinjau dari segi penyelenggaranya
 Pelabuhan Umum
 Pelabuhan Khusus
2. Pelabuhan ditinjau dari fungsi perdagangan
 nasional dan internasonal
 Pelabuhan Laut
 Pelabuhan Pantai
3. Pelabuhan ditinjau dari pengusahanya
 Pelabuhan yang diusahakan
 Pelabuhan yang tidak diusahakan
- Fasilitas Dasar Pelabuhan Perairan - Fasilitas Dasar Pelabuhan Darat
 Alur Pelayaran * Dermaga
 Kolam Pelayaran * Lapangan Penumpukan
 Penahan Gelombang * Gudang
 Mooring Bouy * Terminal & Jalan
1.) Deskripsi Umum Pelabuhan Cirebon

Gambar Stand Kapal Pelabuhan Cirebon


(Sumber : Youtube)

Pelabuhan Cirebon menjadi pintu gerbang perekonomian yang menunjang kegiatan


industri dan perdagangan, letak Pelabuhan ini berada pada Provinsi Jawa Barat tepatnya di jl.
Yos Sudarso Cirebon, Kota Cirebon dan juga terdapat lintasan jalan raya dan rel kereta api ke
seluruh kota di Pulau Jawa merupakan keuntungan Pelabuhan ini.
Pada tahun 1865 masa pemerintahan kolonial Belanda membangun Pelabuhan
Cirebon, dilengkapi dengan fasilitas penumpukan petikemas, terminal batubara, terminal
aspal curah dan tangki penampungan minyak kelapa sawit sampai tahun 1890 diperluas
dengan pembangunan kolam pelabuhan dan pergudangan. Pelabuhan Cirebon dapat melayani
barang curah kering, curah cair, dan barang dalam karung.
Gambar Kantor Cabang Pelabuhan Cirebon
(Sumber : Wikipedia)

Pelabuhan Cirebon (Pelabuan Cerbon) atau PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) adalah
salah satu cabang dari PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) atau PELINDO yang sebelumnya
bernama PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau PELINDO II. Seiring dengan
perkembangan, sejak tahun 1983 Pelabuhan Cirebon menjadi salah satu Cabang Pelabuhan
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang berkantor Pusat di Jakarta. Pada tanggal 1 Oktober
2021, Pelindo I, Pelindo III, dan Pelindo IV resmi digabung ke dalam perusahaan ini, sebagai
bagian dari upaya pemerintah untuk menyatukan pengelolaan pelabuhan di Indonesia.
Sehingga nama Pelindo II resmi berubah menjadi hanya Pelindo saja. Sedangkan untuk
Cabang Cirebon masuk ke dalam wilayah Regional 2.

2.) Letak Geografis Pelabuhan Cirebon

Gambar Lokasi Pelabuhan Cirebon


(Sumber : Gmaps)
Pelabuhan Cirebon terletak di Kota Cirebon, lintas utama pantai Utara Jawa Barat,
kurang lebih 250 km dari Jakarta atau 130 km dari Bandung. Posisi Geografis terletak pada
Koordinat 6°42′54″LS,108°34′9″BT dengan luas area kurang lebih 51 Ha. Pelabuhan Cirebon
dapat dicapai melalui transportasi darat atau laut baik dari arah Jakarta maupun Bandung.
Lokasi yang mudah ditemukan akan memudahkan dalam mendukung kelancaran distribusi
barang yang akan diekspor maupun import, Pelabuhan ini memiliki kedalaman kolam -7 m
LWS. Sedangkan kapal yang memiliki draft diatas 7 meter dapat dilayani pada daerah lego
jangkar kurang lebih 5-10 km lepas pantai.

3.) Sejarah Pelabuhan Cirebon

Gambar Pelabuhan Cirebon Tempo Doeloe


(Sumber : Literasi Publik)

Sejarah Pelabuhan Cirebon, pelabuhan tersebut merupakan pintu gerbang


perekonomian Jawa Barat dan merupakan pelabuhan alternatif bagi Pelabuhan Tanjung Priok,
khususnya dalam melayani kegiatan perdagangan antar pulau. Pelabuhan Cirebon dulunya
adalah sebuah pelabuhan nelayan tradisional yang mulai berkembang menjadi pelabuhan
niaga pada abad ke-14, menjelang berdirinya kerajaan Cirebon.
Pada tahun 1415, armada Cina yang dipimpin oleh Laksamana Te Ho dan Kun Wei
Ping berlabuh di Muara Jati (Pelabuhan Cirebon sekarang). Dalam Kitab Caruban Purwaka
Nagari (KCPN) dijelaskan armada Cina transit di Muara Jati untuk membeli perbekalan, baik
air bersih maupun pangan dalam perjalanannya ke Majapahit.
Para tokoh sepuh Cirebon berhasil membangun kerja sama dengan Te Ho dalam
pembuatan mercusuar. Mercusuar tersebut merupakan sarana penting dari sebuah pelabuhan
sebagai tanda bagi kapal-kapal yang akan berlabuh di malam hari.
Pelabuhan Cirebon dibangun tahun 1865, pada masa pemerintahan kolonial Belanda
dan pada tahun 1890 diperluas dengan pembangunan kolam pelabuhan dan pergudangan.
Lalu pada Tahun 1927, Pelabuhan Cirebon masih berada di dalam struktur organisasi
Pelabuhan Semarang, kemudian sejak tahun 1957 berada di bawah Pelabuhan Tanjung Priok,
Jakarta. Seiring dengan perkembangan, sejak tahun 1983 Pelabuhan Cirebon menjadi salah
satu Cabang Pelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang berkantor Pusat di Jakarta.
Gambar Bekas Rel Kereta Api Masa Kolonial Belanda
(Sumber : Wikipedia)

Pembangunan perkeretaapian pada masa Kolonial Belanda tidak terlepas dari


kepentingan ekonomi. Meningkatnya permintaan akan komoditas gula dari pasaran dunia
menjadi salah satu alasan dibangunnya jaringan kereta api di Pulau Jawa, termasuk
pembangunan jalur kereta api ke Pelabuhan Cirebon. Hubungan antara daerah penghasil di
wilayah pedalaman dengan Pelabuhan-pelabuhan utama di Pulau Jawa, termasuk Pelabuhan
Cirebon, terus ditingkatkan guna memperlancar pengangkutan komoditas-komoditas tersebut.
Penguatan aktivitas pengangkutan barang dan jasa dilakukan melalui konsep kerja sama yang
saling menguntungkan antara Semarang - Cheribon Stoomtram-Maatschappij (SCS) dengan
Staatsspoorwagen (SS), yaitu melalui pengalihan pengangkutan dari kereta SCS ke SS atau
sebaliknya. Peralihan pengangkutan barang dilakukan di stasiun yang bersinggungan, barang
atau komoditas yang diangkut oleh gerbong SCS untuk tujuan daerah konsesi SS, akan
dipindah pengangkutannya ke gerbong SS demikian pula sebaliknya, barang atau komoditas
tujuan daerah konsesi SCS yang diangkut kereta SS, akan dipindah ke gerbong SCS,
termasuk tujuan pelabuhan. Tinggalan perkeretaapian di jalur non-aktif Stasiun Cirebon –
Pelabuhan Cirebon, yaitu singkapan rel, tiang persinyalan, jembatan, patok batas, dan patok
KM, merupakan bukti keberadaan angkutan kereta api yang menghubungkan Stasiun Cirebon
dengan kawasan Pelabuhan Cirebon. Hal ini juga menjadi bukti peran penting kereta api
sebagai moda angkutan komoditas industri perkebunan dan komoditas lainnya di wilayah
Cirebon pada masa Kolonial Belanda.
4.) Fasilitas Pelabuhan Cirebon

Gambar Peta Pelabuhan Cirebon


(Sumber : Prezi)

Fasilitas dan peralatan di Pelabuhan Cirebon tersedia untuk melayani berbagai pelayanan
kepelabuhanan yang meliputi :
1.) Stasiun Radio Pantai
2.) Jasa Pandu & Tunda
3.) Kolam Pelabuhan/tempat tambat kapal
4.) Gudang,Lapangan & lapangan petikemas
5.) Fasilitas Bongkar muat barang
6.) Air Bersih untuk kapal maupun kebutuhan umum di dalam lingkungan pelabuhan
7.) Lahan untuk industri, bangunan dan ruang perkantoran umum
8.) Rumah Sakit
9.) Bank
Terdapat 2 kapal yang selalu bersandar pada Pelabuhan Cirebon yang digunakan sesuai
perannya untuk kepentingan umum untuk kebutuhan pelabuhan.

Gambar Kapal Tunda Muarajati (Kiri) dan Kapal Patroli (Kanan)


(Sumber : Wikipedia)

 Stasiun Radio Pantai


Pelabuhan ke Pelabuhan menggunakan frekuensi 5381,5/ 446,5/ 9950/ 8110
khz/ J3E/ R3E. Sarana komunikasi Pelabuhan Cirebon adalah pesawat VHF, saluran
12 (stand by 24 jam), frekuensi 156.600 mhz dengan kode panggilan "Cirebon Pilot".
 Jasa Pandu dan Tunda
Pelabuhan Cirebon memiliki 1 (satu) unit Kapal Pandu kapasitas 2x400 PK
dan 2 (dua) buah kapal tunda masing-masing berkapasitas 1.700 PK dan 1.200 PK.

Gambar Kapal Pandu (Kiri) dan Kapal Tunda (Kanan)


(Sumber : Pelindo)

 Dermaga

Gambar Dermaga Pelabuhan Cirebon


(Sumber : SupplyChainIndonesia)
Bangunan di pelabuhan yang dibangun untuk menambatkan atau merapatkan
kapal yang akan Melakukan bongkar muat atau memasukkan barang serta menaik-
turunkan penumpang kapal.
Jenis dermaga yang dibangun pada Pelabuhan Cirebon adalah Dermaga
Petikemas, dermaga peti kemas ini akan ada banyak jasa peti kemas, karena memang
ditujukan untuk bongkar-muat-pindah muatan berbentuk peti kemas. Karena peti
kemas ini berukuran besar, maka proses pemindahannya menggunakan crane. Karena
itulah, ciri khas dermaga satu ini ialah ada crane besar sebagai fasilitas utamanya.
Berikut spesifikasi dermaga pada Pelabuhan Cirebon :
Nama Dermaga Panjang (m) Kedalaman (MLWS) Kapasitas (ton/m²)
Muarajati I Basin
Muarajati I 275,00 -7,00 3,00
Muarajati III 80,00 -7,00 3,00
Port II Basin
Muarajati II 248,00 -5,50 2,00
Linggarjati I 131,00 -4,50 2,00
Pelita I * 30,00 -4,00 1,00
Pelita II * 50,00 -4,00 1,00
Pelita III * 30,00 -4,00 1,00
Port I Basin
Samadikun 67,00 -3,50 1,00
Perniagaan I * 11,00 -3,50 1,00
Perniagaan II * 11,00 -3,50 1,00
Perniagaan III * 11,00 -3,50 1,00
Perniagaan IV * 11,00 -3,50 1,00
Suryat Sumantri I * 11,00 -3,50 1,00
Suryat Sumantri II * 11,00 -3,50 1,00
Suryat Sumantri III * 23,50 -3,50 1,00
Suryat Sumantri IV * 11,00 -3,50 1,00
Suryat Sumantri V * 11,00 -3,50 1,00
Basin for Sailing Vessel
Dermaga untuk Sailig Vessel 150,00 -2,00 0,50

 Gudang

Gambar Gudang Bongkar Muat Pelabuhan Cirebon


(Sumber : SupplyChainIndonesia)
Nama Gudang Lebar Lantai (m²) Lebar Efektif (m²) Kapasitas (ton)
Muarajati 4,000 2,400 4,800
101 1,610 966 1,932
102 1,366 820 1,640
103 346 208 416
104 1,020 612 1,224
Gudang untuk Sailig Vessel 1,200 720 1,440

 Lapangan & Lapangan Peti Kemas


Nama Gudang Lebar Lantai (m²) Lebar Efektif (m²) Kapasitas (ton)
Muarajati II Yard 4,500 2,700 5,400
Linggarjati Yard 9,620 5,722 17,316
Lapangan Peti Kemas
Nama Gudang Lebar Lantai (m²) Lebar Efektif (m²) Kapasitas (TEUs)
Muarajati III CY 4,000 2,400

 Alat Bongkar Muat


Kesiapan terhadap pelayanan bongkar muat di pelabuhan tersedia mobile crane
dengan kapasitas 35 ton, Wheel Loader, Excavator serta tersedia pula ramp door
sebagai pendukung. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Pelabuhan
Cirebon memiliki dermaga dengan panjang 1.051 meter, lima unit gudang dengan luad
8.663 meter persegi, dan alat bongkar muat (forklift, wheel loader, ekskavator, dan
dump truck).
 Pasang Surut
 Air tinggi tertinggi : 1,27 m
 Air tinggi rata-rata pasang besar : 0,89 m
 Duduk tengah : 0,60 m
 Air rendah rata-rata : 0,30 m
 Air rendah terendah : 0,06 m
Kondisi pasang surut sangat dipengaruhi oleh variasi angin musim

 Kolam dan Alur


Lokasi Lebar (m²) Kedalaman (MLWS)
Channel 17,50 -7
Muarajati I Basin 2,66 -7
Port I Basin 2,83 -4
Port II Basin 4,30 -6
Basin for Sailing Vessel 1,120 -3

 Air Bersih
Pelabuhan Cirebon menyediakan fasilitas saluran air untuk memenuhi
kebutuhan air bersih bagi kapal. Sumber air berasal dari PDAM Kotamadya Cirebon,
dengan kapasitas 20 liter per detik atau 72 ton per jam.

Anda mungkin juga menyukai