Anda di halaman 1dari 34

KL-4101 ETIKA PROFESI & ISU KONTEMPORER

TUGAS 2
Port Facility dan Port Performence

NAMA : BRAMANTIO WICAKSONO W


NIM : 15516058
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

1. Port Facilities and Operation

Terminal dapat dibagi menjadi 4 jenis berdasarkan komoditi yang


dilayaninya, yaitu Liquid Bulk, Dry Bulk, Multipurpose dan
Container. Cari minimal 1(satu) terminal untuk masing-masing-
masing jenis terminal tersebut, bisa didalam maupun luar negeri
dan jelaskan hal-hal sebagai berikut:
 Nama,lokasi
 Kapasitas(luas area, dermaga,dll) dan peralatan yang dimiliki
 Jenis komodoti
 Gambarkan /sketsa skema pola operasi dan jelaskan secara
umum pola operasi dari hinterland ke pelabuhan dan
boangkar muat ke kapal.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

*JENIS TERMINAL PELABUHAN BERDASARKAN KOMODITI*

Liquid Bulk Terminal

Dry Bulk Terminal

Multipurpose Terminal

Container Terminal
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Liquid Bulk Terminal

Huangdong Oil Port


Huangdong Oil Port merupakan bagian dari Port
of Qingdao yang dimiliki oleh negara China.
Pelabuhan ini resmi beroperasi pada tahun
1892 dan beroperasi untuk melayani oil tanker.
Pelabuhan ini terletak diantara Bohail Rim Port
dan Delta Sungau Yangtze.
Huangdong Oil Port
Sumber : www.shutterstock.com

Pelabuhan ini merupakan jenis pelabuhan hub internasional dan memiliki


peran penting dalam jalur perdagangan di Pasifik Barat dan menjadi
pelabuhan penting pemasok crude oil untuk negara China.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Huangdong Oil Port terletak di gate 2 Port of Qingdao yang berada di


pesisir Laut Kuning, 40 kilometer kota Qingdao. Secara astronomis,
pelabuhan ini terletak di 36°5’45’’ lintang utara dan 120°19’2’’ bujur
timur dan memiliki 3 dermaga untuk labuh kapal tanker.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 Komoditi
Komoditas utama yang ditangani oleh pelabuhan berupa
crude oil, hal ini disebabkan pelabuhan ini merupakan
pelabuhan utama yang menyuplai minyak di wilayah ini.
Selain itu pelabuhan juga menangani komoditas liquid
chemical untuk pabrik yang terletak di area hinterland
pelabuhan.

 Kapasitas
Kapasitas alat dan penyimpanan fasilitas pelabuhan mencapai 3 juta
meter kubik. Pelabuhan ini tercatat dapat menagani kargo mencapai
30 juta ton kargo curah cair pertahunnya berupa crude oil dengan
tambahan 2.3 juta ton liquid chemical.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 Fasilitas
Terminal pada Qiangdao Port memiliki tiga dermaga yang dapat melayani
kapal oil tanker yang dilengkapi oleh
• 3 oil arms dengan spesifikasi diameter DN250 pada dermaga 60
• 3 oil arms dengan spesifikasi diameter DN300 pada dermaga 61
• 4 oil arms dengan spesifikasi diameter DN400 di dermaga 62.
Oil arm dermaga 62
Dermaga ini dapat melayani 3 hingga 5 kapal sekaligus dalam satu waktu. Sumber : www.shutterstock.com

Pelabuhan juga menyediakan fasilitas penyimpanan (oil storage tank)


sebesar 800 ribu meter kubik dan dilengkapi oleh fasilitas yang
terintegrasi dengan jalur pipa dan rel kereta.

Oil storage tank


Sumber : www.dreamstime.com
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Pola Operasi Pelabuhan

oil arms pump

Storage Tank

Oil Refinery
Kapal Tanker
datang Pipeline Pipeline
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Pola Operasi Pelabuhan


Pola operasi Terminal Huangdong Oil Port yang berperan sebagai pelabuhan penerima
impor minyak dari luar China dijabarkan sebagai berikut :

- Kapal yang datang ke pelabuhan akan dipandu untuk dapat bersandar disalah satu
dermaga Huangdong Oil Port.
- Setelah itu proses bongkar kargo berupa minyak mentah (crude oil) dilakukan
dengan menggunakan Oil Arm yang dilengkapi oleh pompa. Untuk mempercepat
proses bongkar, maka digunakan 3-4 alat sekaligus secara bersamaan.
- Minyak yang telah disedot, selanjutnya disalurkan melalui jalur pipa (pipeline)
menuju tangki penyimpanan sementara.
- Setelah minyak terkumpul, minyak akan kembali disalurkan melalui jalur pipa
lainnya yang menghubungkan tanki penyimpanan dengan fasilitas pemurnian minyak
(Oil Refinery) yang akan mengubah minyak mentah menjadi bahan bakar yang dapat
dijual ke konsumen.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Dry Bulk Terminal

Port Tanjung Bara Coal Terminal

Tanjung Bara Coal Terminal merupakan pelabuhan


loading batu bara curah yang terletak di pesisir Port Tanjung Bara
timur pulau Kalimantan, Indonesia. Pelabuhan ini Sumber : http://www.kpc.co.id/
merupakan pelabuhan milik swasta yang dikelolah
Kaltim Prima Coal dan mulai beroperasi sejak tahun
1991.

Pelabuhan ini terletak di desa Sakimah, 20


kilometer dari kota Bontang dan merupakan wilayah
Taman nasional Kutai. Secara astronomis,
pelabuhan ini terletak di 0°35’9.68’’ Lintang utara
dan 117°42’13.34’’ Bujur Timur.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 Jenis Komoditi
Komoditi yang ditangani oleh pelabuhan ini hanya berupa aktifitas muat
batu bara yang di produksi dari tambang Sangatta dan Bengalon yang
dikelolah Kaltim Prima Coal, perusahaan swasta yang mengelolah
yambang di Pulau Kalimantan.

 Kapasitas
Kapasitas penumpukan batubara pada wilayah pelabuhan
mencapai 2.4 juta ton. Kapasitas penumpukan 4.200 ton
perjam dan kapasitas muat 4.700 ton perjam per
masing-masing loader.
Pelabuhan ini menangani rata-rata 80.000 ton batu bara
atau 24 juta ton per tahun. Jumlah ini sebagian besar Batu Bara
Sumber : http://www.apbi-icma.org/
dikhususkan untuk kegiatan eskpor ke luar negeri.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 Fasilitas
Pelabuhan Tanjung Bara memiliki wharf dermaga yang
dilengkapi 4 berthing dolphin sebagai tempat sadarnya
kapal dengan panjang 350 meter dan dengan draft
mencapai 17.25 meter yang dapat menerima kapal
hingga 220.000 DWT.

Dermaga Tanjung Bara


Sumber : https://www.cloughgroup.com/

Pelabuhan ini terkoneksi dengan tambang batu bara


dengan bantuan conveyor sepanjang 13 kilometer dari
Sangatta dan 22 kilometer dari Bengalon.
Untuk melakukan aktifitas muat, dermaga pelabuhan
dilengkapi oleh conveyor sepanjang 2 kilometer diatas
dermaga dan twin quadrant shiploader lengan 40 meter
twin quadrant shiploader dengan kapasitas maksimum 9000 ton perjam
Sumber : https://commons.wikimedia.org/ /
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Pola Operasi Pelabuhan

Shiploader

Bulk Carrier
& Tongkang
Tambang Konveyor & Lapangan
Batu Bara staker Penumpukan
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Pola Operasi Pelabuhan


Pola operasi Tanjung Bara Coal Terminal yang berperan sebagai pelabuhan penyalur batu
bara dari Pulau Kalimantan dijabarkan sebagai berikut :

- Batu bara ditambang dengan menggunakan alat-alat berat dari bawah tanah di
tambang Sangatta dan Bengalon.
- Batu bara yang telah di tambang, lalu disalurkan ke area penumpukan pelabuhan
dengan menggunakan conveyor belt sepanjang 13-22 kilometer.
- Batu bara akan disimpan sementara di lapangan terbuka menjadi gunungan
tumpukan batu bara.
- Kapal yang datang ke pelabuhan akan dipandu untuk dapat bersandar di dermaga
Tanjung Bara Coal Terminal .
- Setelah itu proses muat kargo berupa batu bara dilakukan dengan bantuan conveyor
belt ship loader kedalam lambung kapal bulk maupun ke tongkang batu bara.
- Kapal selanjutnya akan mengirimkan batu bara ke konsumen.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Multipurpose Terminal

Mundra Port
Mundra port merupakan pelabuhan multipurpose
yang terletak di kota Mundra, India. Secara
astronomis pelabuhan ini terletak di 22.746°
lintang utara dan 69.700° bujur timur. Pelabuhan
ini di teluk Kutch.

Pelabuhan ini merupakan pelabuhan privat yang


di kelolah oleh Gujarat Adani Port Limited (GAPL)
dan memiliki zona ekonomi khusus dan menjadi
pelabuhan dengan arus ekspor negara India
utama
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 Fasilitas
Mundra Port memiliki luas 400 kilometer persegi dan tercatat memiliki 9 dermaga
dengan panjang total mencapai 1.8 kilometer dengan draft berkidar 9-16.5 meter.
Pelabuhan ini juga menyediakan 21 gudang tertutup dengan kapasitas 225 ribu
meter persegi untuk kargo kering seperti gula dan tepung dan3.15 juta meter persegi
lapangan penumpukan terbuka. Pelabuhan ini juga menyediakan fasilitas tambahan
seperti 97 tanki untuk komoditas cairdengan kapasitas total 425 kiloliter serta
fasilitas lain seperti pengolahan tepung, hingga tempat pencucian mobil untuk
ekspor, serta terintegrasi dengan jalur kereta api.

Untuk aktifitas bongkar muat, pelabuhan menyediakan 18


rail mounted quay crane, 48 rubber gantry crane,16 Mobile
harboure crane, 7 ship unloader, eksavator, conveyor
system,8 goliath crane,2 mobile crane, 6 forklift, reach
staker dan 17.400 peralatan pendukung lainnya.
RMQC di Mundra Port
Sumber : https://www.marinelink.com/
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 Jenis Komoditi
Jenis komoditi yang ditangani oleh Mumbai Port yaitu
meliputi dry bulk, liquid bulk,general kargo, kontainer,
hingga kendaraan bermotor.

Mundra port
 Kapasitas Sumber : https://www.adaniports.com//

Pelabuhan Mundra memiliki kapasitas total 5 juta TEUs kontainer.


Namun pelabuhan ini tercatat menangani 113.72 ton pertahun
kargo yang terdiri dari bulk dan general kargo dan juga menangani
3.48 juta TEUs kontainer tiap tahunnya.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Pola Operasi Pelabuhan

Konsumen / Pemakai Jasa


Harbour Mobile Crane
Gudang

Truk Truk

Kapal Datang

Berlaku sebaliknya
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Pola Operasi Pelabuhan


Pola operasi Mumbai Port yang berperan sebagai pelabuhan multipurpose, dibagi dalam
beberapa pola, bergantung pada jenis kargo yang ditangani. Namun secara umum, pola
pelabuhan dapat dijabarkan sebagai berikut :

- Pabrik manufaktur, mobil maupun barang menghasilan suatu produk barang yang
akan di kirim melalui jalur laut. Barang tersebut, umumnya dikemas dalam bentuk
utuh, kantong maupun dengan palet.
- Barang dikirimkan menggunakan truk kedalam pelabuhan.
- Barang yang masuk kedalam pelabuhan akan disimpan sementara didalam gudang
untuk menunggu kapal datang.
- Saat kapal telah datang, kargo dalam gudang akan dibawa ke dermaga
menggunakan truk.
- Barang dari truk akan diangkut kedalam bagian penyimpanan kapal dengan
menggunakan harbor mobile crane maupun crane lainnya.
- Setelah barang sudah dimuat, kapal dapat meninggalkan pelabuhan untuk
mengirimkan barang ke konsumen atau pemilik barang.
*pola ini dapat berlaku sebaliknya.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

ContainerTerminal

Port of Balboa
Nama resmi pelabuhan terbesar yang dimiliki oleh
negara Panama ini adalah Port of Balboa atau
pelabuhan Balboa. Nama pelabuhan ini merupakan
pemberian dari negara Amerika saat membangun
Terusan Panama, nama asli pelabuhan ini adalah
Ancon Port. Nama Balboa sendiri diambil dari nama
seorang penjelajah samudra yang bernama Vasco
Nunezde Balboa, yang merupakan orang eropa
pertama yang melihat Samudra Pasifik melalui
Port of Balboa
wilayah Amerika. Sumber : https://www.cruisemapper.com/
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Secara geografis, pelabuhan ini terletak di kota Balboa, 10 kilometer


dari kota Panama, di negara Republik Panama. Pelabuhan ini terletak
tepat di ujung dari jalur masuk pelayaran Terusan Panama yang
menghadap Samudra Pasifik. Secara astronomis pelabuhan Balboa,
terletak di 8°56' 22'' lintang utara dan 79° 33' 17'' bujur barat.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 Jenis Komoditi
Jenis komoditi yang ditangani oleh
Pelabuhan Balboa yaitu kontainer (utama)
dan bulk kargo.
Container in Port of Balboa
 Kapasitas Sumber : https://www.alamy.com//

Dari semua fasilitas yang dimiliki, pelabuhan Balboa memiliki kapasitas


terminal kontainer pelabuhan sebesar 4 juta TEUs per tahun. Sedangkan
kapasitas curah tidak diperhitungkan, hal ini karena pelabuhan Balboa tidak
mempunyai fasilitas penyimpanan bagi kargo curah, sehingga saat kargo
berupa curah masuk ke dalam pelabuhan, bongkar muat langsung dilakukan
menuju alat angkut ke luar wilayah pelabuhan.
Pada tahun 2018, tercatat pelabuhan Balboa menangani 2.5 juta hingga 3
juta TEUs kargo kontainer dengan pertumbuhan aktifitas bongkar muat
mencapai 3% pertahun.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 Fasilitas
Pelabuhan Balboa memiliki luas area total 182 hektar yang
mencakup lapangan penumpukan kontainer, area general kargo,
area curah kering dan basah, serta 5 dermaga kontainer dan 2
dermaga multi-purpose. Pelabuhan ini dilengkapi oleh 25 cranes
(10 post panamax, 8 panamax, dan 7 sumper post panamax)
dan 51 RTG’s untuk melakukan aktifitas bongkar muat.
.

Gantry Crane dan Kereta Barang di Pelabuhan Balboa


Sumber : https://www.alamy.com/
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Pola Operasi Pelabuhan

Konsumen / Pemakai Jasa


Truk

Ship to Shore Crane


RTGC

Kereta

Kapal Kontainer
datang

Kapal Kontainer
Berlaku sebaliknya
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Pola Operasi Pelabuhan


Pelabuhan Balboa merupakan pelabuhan hub yang melayani transfer barang antar
pelabuhan dan antar kapal.

Pola operasi :
Saat kapal kontainer datang dan bersandar, kontainer akan dipindahkan dari atas kapal
menuju truk dengan bantuan Ship to Shore crane. Truk yang telah membawa kontainer
akan membawa muatan ke lapangan penumpukan untuk penyimpanan sementara. Dalam
melakukan penataan, kontainer diangkut oleh Rubber Tire Gantry Crane (RTGC).

Untuk mengirimkan kontainer kepada konsumen atau pabrik dilakukan dengan 3 moda
trasportasi :
1. Kontainer akan diangkut keluar dengan truk dengan bantuan gantry crane, menuju
pemilik barang
2. Kontainer akan diangkut dengan menggunakan kereta dengan tujuan Pelabuhan lain
maupun ke pusat kota Panama.
3. Kontainer akan diangkut kembali menuju kapal kontainer pengumpan dengan bantuan
Ship to shore crane di dermaga.
*pola ini dapat berlaku sebaliknya.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Port Performance Indikator


2.

MV Pacific Ocean akan menuju pelabukan Tanjung Priok, dengan membawah


petikemas impor sebanyak 1568 box dan berencana mengankut kempali
petikemas ekspor sebanyak 1344 TEU. Kapal dijadwalkan tiba (Permintaan) di
Pelabuhan tanggal 3 Februari 2020 pukul 06.00 WIB. Lama waktu sejak
permintaan hingga pandu naik adalah 1 jam dan waktu yang diperlukan hingga
tambat di Dermaha TO3 adalah 1 jam, Kapal direncanakan dikerjakan oleh 4 CC
(Container Crane), dengan produktivitas rata-rata 28 B/C/H. Waktu sejak ikat
tali hingga mulai kerja adalah 30 menit dan waktu istirahat (idle) adalah 1 jam
untuk setiap 8 jam kerja.
 Berapa jam waktu kerja di dermaga (berth working time)?
 Apabila waktu yang diperlukan setelah selesai hingga lepas tali adalah 30
menit dan waktu hingga pandu turun adalah 1 jam, pukul berapa kapal
tersebut tolak (ETD)?
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Petikemas
 impor sebanyak 1568 box
 ekspor sebanyak 1344 TEU
• Kapal direncanakan dikerjakan oleh 4 CC (Container Crane) = produktivitas rata-rata 28
B/C/H

Waktu
- Kapal dijadwalkan tiba 3 Februari 2020 pukul 06.00 WIB.
- Lama waktu sejak permintaan hingga pandu naik adalah 1 jam
- waktu yang diperlukan hingga tambat di Dermaha TO3 adalah 1 jam
- Waktu sejak ikat tali hingga mulai kerja adalah 30 menit
- waktu istirahat (idle) adalah 1 jam untuk setiap 8 jam kerja.
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 Waktu Bongkar =

 Waktu Muat =

 
*Karena tiap 8 jam kerja mendapatkan 1 jam idle, maka untuk waktu
bongkar muat total 26 jam akan mendapatkan 3 jam waktu idle
= = 3.25 ( dibulatkan kebawah waktuvistirahat)

Berapa jam waktu kerja di dermaga (berth working time)?


Waktu Bongkar muat = W. Bongkar + W.muat + Idle time
= 14 + 12 + 3 = 29 jam
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Apabila waktu yang diperlukan setelah selesai hingga lepas tali


adalah 30 menit dan waktu hingga pandu turun adalah 1 jam,
pukul berapa kapal tersebut tolak (ETD)?

Pandu Naik (PT)= 1 jam


W . Tambat (WT)= 1 jam

Non Operating time (NOT) = 30 menit = 0.5 jam


W . Bongkar = 14 jam
W . Muat = 12 jam
Idle = 3 jam
Lepas Tali (WT)= 30 menit= 0.5 jam
Pandu Turun (PT)= 1 Jam
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

Turn Round Time = W. Bongkar + W. Muat + Idle + PT + WT+ AT+ NOT


= 1 + 1+0.5 +14 +12+3+0.5+1 = 33 Jam

Kapal tiba 3 Februari 2020 pukul 06.00 WIB.

Kapal Tolak (ETD) = Kapal tiba + 33 Jam


= 5 Februari 2020 pukul 15.00 WIB (Jam 3 sore)
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 BOR
Total hari kapal bersandar di dermaga Pelabuhan XX adalah
236 hari pada tahun lalu. Dimana pelabuhan tersebut telah
menerapkan pola operasi 24/7. Berapa Berth Occupancy
Ratio (BOR) pada periode tersebut, apabila downtime
pelabuhan tersebut adalah 5% pertahun( dari total hari
kalender)?

 
Downtime = 5%/tahun = 5% x 365 = 18.25

  Berth Occupancy Ratio =


=
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 YOR
Apabila ground slot atau Total daya tampung sesaat (TDT)
sebuah terminal adalah 500 TEU, dan data petikemas yang
dilayani oleh terminal tersebut sebagai berikut :
Jumlah TEU Lama Hari Petikemas di Lapangan
250 15
400 6
150 4
225 8

Berapa Yard Ocupancy Ratio (YOR) terminal tersebut dalam


satu bulan (30 Hari), asusmsi tidak ada Downtime?
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

 Yard Occupancy Ratio =


=  x100%

= x100%= 57%
KL-4211 OPERASI MANAJEMEN PELABUHAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai