Pelabuhan Panarukan terletak di Kabupaten Situbondo, Kecamatan

Panarukan tepatnya di DesaKilensari yang diapit oleh 2 buah sungai yaitu

Sungai Sampeyan dan Sungai Klatakan.

Menurut sejarah pada jaman dahulu sebelum tahun 80

anPelabuhanPanarukanbanyakdikunjungi oleh kapal-kapal dari dalam dan
luar negeri,hal ini karena adanya kegiatan export import

Tetapi setelah tahun 80 an kegiatan di Pelabuhan Pelabuhan Panarukan

mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh beberapafaktor anatara lain
yang menonjol antara lain yaitu pendangkalan pada kolam, alur pelabuhan
dan dermaga yang ada kurang memadai baik itu kondisi maupun
panjangnya.

Dengan adanya pembangunan dermaga baru milik Kantor KSOP Panarukan,

yang memiliki kedalaman 8 LWS , diharapkan Pelabuhan Panarukan akan
berkembang kembali

1.a.Nama Pelabuhan: Panarukan (Panaroekan

Maatschapj)

b.Tahun Pembuatan: 1886.

2.Status Pelabuhan

a. Pelabuhan Umum.: Pelabuhan Laut yang diusahakan

olehPT. Pelindo III Kawasan

Panarukan.

b.Pelabuhan Khusus: Tidak ada.

c.Pelabuhan Bebas: Tidak ada.

3. Status Pengoperasian: Diusahakan.

4. Kelas Pelabuhan: Kelas IV.

5. Kepanduan : Bebas Pandu.

Pelabuhan Panarukan terletak pada posisi / koordinat :

07 . 41’. 42” LS dan 113 .56’.05” BT (Peta Laut No. 90)

peresmian Pelabuhan baru Panarukan.

Menurutnya, dengan dermaga yang memiliki ukuran 102x10 meter

persegi, causeway dengan ukuran 597x7 meter persegi, serta
pengerukan kolam dengan kedalaman hingga -5 mLWS maka
pelabuhan baru Panarukan bisa digunakan sandar oleh kapal
dengan kapasitas kargo hingga 1.000 DWT.

Apalagi, keberadaan dermaga tersebut juga dilengkapi dengan

lapangan penumpukan kontainer dengan luas 218 x 35 meter
persegi, areal darat seluas 217 x 39,7 meter persegi, sebuah Kantor
KSOP, dan pos jaga, maka masyarakat dan pelaku usaha jauh lebih
menyukai pelabuhan baru Panarukan.

Pelabuhan baru Panarukan yang terletak pada titik koordinat 7

derajat 41 menit 42.36 detik Lintang Selatan dan 113 derajat 55
menit 53.25 detik Bujur Timur itu merupakan pelabuhan yang
berada di daerah pesisir utara Pulau Jawa dengan letak strategis di
tengah jalur transportasi darat Jawa-Bali.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 414

Tahun 2013 tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional
yang diperbaharui dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
KP 750 Tahun 2014, disebutkan fungsi Pelabuhan baru Panarkukan
adalah sebagai pelabuhan pengumpan lokal.