Anda di halaman 1dari 9

Acetobacter xylinum

dalam pembuatan
Nata De Coco

Maya Rahmadani
(F1D218030)
Nata De Coco
Nata de coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti
jeli, berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal.
Makanan ini dihasilkan dari fermentasi air kelapa dan
mulanya dibuat di Filipina. "Nata de coco" dalam bahasa
Spanyol berarti "krim kelapa". Krim yang dimaksudkan
adalah santan kelapa.
Bahan dasar Nata
De Coco
Nata De Coco merupakan salah satu produk yang menggunakan
bantuan mikroorganisme. Menurut (Anam, 2019), bahan baku
umum yang digunakan dalam pembuatan nata adalah air kelapa,
sehingga dikenal sebagai nata de coco, dimana dalam pembuatan
nata de coco, air kelapa sebagai bahan dasar utama memegang
peranan penting dan menentukan tingkat keberhasilan produksi
nata de coco. Air kelapa yang selama ini hanya sebagai limbah di
berbagai pasar tradisional, secara alami mengandung nutrisi yang
dibutuhkan oleh bakteri pembentuk nata de coco.
Acetobacter Xylinum

Acetobacter xylinum
merupakan bakteri berbentuk
batang pendek yang
mempunyai panjang 2 mikron
dengan permukaan dinding
yang berlendir.
Manfaat Acetobacter
xylinum Peran Acetobacter xylinum dalam pembuatan nata de coco
adalah mengubah gula dalam air kelapa menjadi selulosa.
Menurut (Hamad, 2017), Acetobacter xylinum menghasilkan
nata yang merupakan polisakarida yang menyerupai gel
yang terapung di permukaan. Pertumbuhan Acetobacter
xylinum dalam medium yang cocok seperti air kelapa
menghasilkan massa berupa selaput tebal pada permukaan
medium, dimana selaput tersebut mengandung 35-62 %
sellulosa. Lapisan tebal pada permukaan medium tersebut
Nata de coco sebagai hasil dari fermentasi merupakan hasil akumulasi polisakarida ekstraselluler
menggunakan bakteri Acetobacter
xylinum (Nata).
Proses Fermentasi
Proses fermentasi Acetobacter xylinum dapat membentuk
jaringan mikrofibril selulosa secara ekstraseluler dari heksosa,
maltose dan sukrosa, sedangkan bakterinya terperangkap dalam
jaringan mikrofibril. Pembentukan selulosa pada proses
fermentasi dimulai dengan munculnya benang-benang pendek
yang tersebar seperti lendir yang menutup sel bakteri, pada
koloni yang tua benang-benang ini akan menjadi panjang dan
membentuk struktur yang kompleks dan selanjutnya benang-
benang tersebut akan terpilin yang lama kelamaan akan berubah
berbentuk tali, benang-benang ini akan tersusun menjadi
anyaman selulosa yang dikenal sebagai nata.
Manfaat Acetobacter xylinum
dalam produk lain
Acetobacter Xylinum juga berperan dalam pembuatan produk nata de
tomato. Menurut (Gresinta, 2019), Nata de tomato memiliki kandungan
gizi yang tidak kalah dari produk-produk nata lainnya, terutama nata de
coco. Tomat sebagai bahan dasar nata de tomato memiliki berbagai
macam kandungan gizi. Buah tomat sendiri adalah buah yang mudah
ditemui, harganya yang relatif murah namun tidak tahan lama (mudah
busuk), sehingga perlu alternatif dalam pemanfaatannya, yaitu melalui
proses fermentasi, dalam fermentasi ini semua jenis tomat dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan nata de tomato. Proses
pembuatannya pun tidak jauh berbeda dengan nata de coco. Tomat sebagai bahan dasar
pembuatan nata de tomato
DAFTAR
PUSTAKA
Anam C., Zaman M.Z. dan Khoirunnisa U., 2019. Mengungkap
Senyawa pada Nata De Coco sebagai Pangan
Fungsional, Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian, 3(1):
42-53
 
Gresinta E., Pratiwi R.D., Damayanti F. dan Putra E.P., 2019.
Komparasi Yield Nata De Tomato dengan Nata De Coco
Berdasarkan Durasi Fermentasi. Indonesian Journal Of
Science Education, 1(2): 169-174
 
Hamad A. Dan Kristiono, 2013. Pengaruh Penambahan Sumber
Nitrogen terhadap Hasil Fermentasi Nata De Coco,
Jurnal Momentum, 9(1): 62-65
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai