Uang pensiun dan jaminan social tenaga kerja (pension and social
security payment)
Penghasilan pegawai negeri (income in respect of government service)
Penghasilan pelajar atau mahasiswa (income received by students and
apprentices)
Penghasilan lain-lain (other income)
SEBAB TERJADINYA PAJAK BERGANDA
a. Subjek Pajak yang sama dikenanakan pajak yang sama di beberapa Negara
(benturan titik pertautan subjektif) yang dapat terjadi karena adanya:
Ø Domisili rangkap.
Ø Kewarganegaraan rangkap
Ø Benturan asas domisili dan asas kewarganegaraan
b. Objek Pajak yang sama dikenakan pajak yang sama di beberapa Negara
(benturan titik pertautan objektif).
c. Subjek pajak yang sama dikenakan pajak di Negara tempat tinggal
berdasarkan asas world wide income, sedangkan di Negara domisili dikenakan
pajak berdasarkan asas sumber (benturan titik pertautan subjektif dan
objektif).
CARA PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA
- Cara Unilateral
Cara ini dilakukan dengan memasukan ketentuan-ketentuan untuk menghindarkan
pajak berganda dalam undang-undang suatu negara dengan suatu prosedur yang
jelas. Biasanya yang dimasukan dalam undang-undang suatu negara adalh prinsip-
prinsip yang sudah menjadi kelaziman internasional, seperti ketentuan tentang
pembahasan pajak wakil diplomatik, wakil-wakil organisasi internasional.
-Cara Bilateral atau Multilateral
Cara bilateral atau multilateral dilakukan melalui suatu perundingan antar negara
yang berkepentingan untuk menghindarkan terjadinya pajak berganda. Perjanjian
yang dilakukan seecara bilateral oleh dua negara, sedangkan multilateral dilakukan
oleh lebih dari dua negara, yang lebih dikenal dengan sebutan traktat atau tax treaty.
CARA PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA
3. Kedudukan Hukum Perjanjian Perpajakan
Kedudukan hukum tax treaty dengan undang-undang perpajakan
nasional, maka berlaku adagium yang menyatakan bahwa ketentuan
yangbersifat khusus (lex specialis) mengalahkan ketentuan yang bersifat
umum (lex generalis), degan demikian, apabila terdapat ketentuan dalam
perjanjian perpajakan dan dalam undang-undang perpajakan nasional yang
sama-sama mengatur mengenai suatu masalah yang sama, maka ketentuan
yang bersifat khusus yang akan berlaku. Dengan kata lain, ketentuan yang
bersifat khusus akan mengesampingkan ketentuan yang bersifat umum.