Anda di halaman 1dari 1

Keseluruhan kaidah pajak yang berdasarkan hukum antar negara seperti traktat-traktat, konvensi, dan lain sebagainya, serta

berdasarkan prinsip-
Arti
prinsip hukum pajak yang telah lazim diterima baik oleh negara-negara di dunia, mempunyai tujuan mengatur soal perpajakan antar negara-
Sempit
Pengertian negara yang saling mempunyai kepentingan. Hukum pajak internasional dalam arti sempit ini semata-mata berdasarkan sumber-sumber asing.
Hukum Pajak
Internasional Keseluruhan kaidah baik yang berdasarkan traktat, konvensi-konvensi, dan prinsip hukum pajak yang diterima baik oleh negara-negara di dunia
Arti Luas
maupun kaidah-kaidah nasional yang objeknya adalah pengenaan pajak yang mengandung unsur-unsur asing, yang dapat menimbulkan
bentrokan hukum antara dua negara atau lebih.

Hukum pajak internasional Indonesia secara umum dapat dikatakan berlaku Undang-undang nomor 17 tahun 2000 (undang-undang PPh) khususnya
terbatas hanya pada subjek dan objek yang berada di wilayah Indonesia saja. dalam pasal 26 diatur bahwa, terhadap wajib pajak luar negeri yang
Kedaulatan Namun demikian, hukum pajak internasional Indonesia dapat berkaitan memperoleh penghasilan dari Indonesia antara lain berupa bunga, royalty,
Hukum Pajak dengan subjek maupun objek yang berada di luar wilayah Indonesia sepanjang sewa, hadiah, dan penghargaan, akan dikenakan pajak penghasilan (PPh)
Internasional ada hubungan yang erat, yaitu dalam hal terdapat hubungan ekonomis atau sebesar 20% dari jumlah bruto. contoh yang menunjukan adanya
Indonesia hubungan kenegaraan dengan Indonesia . hubungan kewarganegaraan dapat dilihat dalam ketentuan pasal 24
undang-undang PPh

Hukum Pajak Sumber Prof. Dr. Rochmat Soemitro dalam bukunya, hukum pajak internasional Indonesia, menyebutkan bahwa ada beberapa sumber hukum pajak internasional,
Sumber yaitu:Hukum pajak nasional/unilateral yang mengandung unsur asing, Traktat, yaitu kaedah hukum yang dibuat menurut perjanjian antarnegara baik secara bilateral
Internasional Hukum Pajak
maupun multilateral, dan Keputusan hakin nasional atau komisi internasional tentang pajak-pajak internasional.
Internasional

Pajak berganda internasional terjadi karena adanya pengenaan pajak atas


suatu objek pajak oleh dua Negara atau lebih. Dengan adanya pengenaan pajak
berganda mengakibatkan orang yang dikenakan pajak (subjek pajak) memikul Pajak berganda juga bisa timbul bila seseorang memenuhi definisi subjek
Terjadinya
beban pajak yang lebih besar jika dibandingkan apabila hanya dikenakan pajak pajak dalam negeri oleh dua Negara karena telah berdomisili dalam kurun
Pajak waktu yang ditentukan dalam undang undang oleh kedua Negara
Berganda oleh satu Negara. Pengenaan pajak berganda yang dilakukan oleh dua Negara
Internasional umumnya terjadi karena masing masing Negara mengatur pengenaan pajak tersebut.
berdasarkan asas sumber dan asas domisili.

Dengan cara bilateral, dilakukan melalui suatu perundingan dua Negara yang
berkepentingan untuk menghindari terjadinya pajak berganda. Pada prinsipnya,
Dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : dengan cara unilateral (sepihak),
penghindaran pajak berganda dengan cara bilateral dimaksudkan untuk
merupakan wujud kedaulatan suatu negara untuk mengatur sendiri masalah
Cara memberikan kejelasan dalam membagi hak pengenaan pajak (pemajakan) suatu
Penghindaran pemungutan pajak dalam suatu undang undang. Hal ini dimaksudkan untuk
negara dengan negara lain terhadap suatu objek pajak sehingga wajib pajak tidak
Pajak melindungi wajib pajak dalam negerinya sendiri yang melakukan usaha atau terbebani dengan membayar pajak dua kali. Cara umum yang digunakan adalah
Berganda mempunyai penghasilan di Negara lain, mengikuti kebiasaan internasional, dengan melakukan perjanjian perpajakan (tax treaty). Cara ini dilakukan melalui
Internasional menarik modal asing, dan lain sebagainya. dilakukan dengan memasukkan perundingan dua Negara yang berkepentingan untuk menghindarkan terjadinya
ketentuan ketentuan untuk menghindarkan pajak berganda dalam undang pajak berganda. Indonesia misalnya telah melakukan perjanjian perpajakan
undang suatu Negara dengan suatu prosedur yang jelas. dengan 58 negara yang sering disebut dengan nama Persetujuan Penghindaran
Pajak Berganda (P3B) atau tax treaty

Anda mungkin juga menyukai