Anda di halaman 1dari 25

CT-SCAN BRAIN &

FACE BONEKELOMPOK 2 :
AMBAR DWI WAHYUNI : 19002003
ATTIKA SUSDELIA : 19002007
DEVI APRILIA : 19002011
HENJELINA PRANSISKA : 19002021
MUHAMMAD IQBAL : 19002029
NURIL NAZALIA : 19002037
PUTRI CHAIRUNI : 19002042
PUTRI RAMAYURI : 19002045
TEUKU IMAM MAULANA : 19002054
Pemeriksaan CT scan pada kepala adalah metode pencitraan tomografi
terkomputasi menggunakan sinar-X untuk mendapatkan gambar tiga dimensi
dari tengkorak, otak, dan bagian terkait lain dari kepala
ANATOMI BRAIN
Cerebrum / Otak besar
ANATOMI FACE BONE
Face Bone berfungsi untuk melindungi otak, melindungi indra –
indra penciuman, penglihatan, perasa dan memberikan
kerangka dimana jaringan lunak wajah dapat bertindak untuk
memfasilitasi makan, ekspresi wajah, bernapas dan berbicara.

Tulang utama dari wajah, yaitu :


MANDIBULA
MAXILLA
TULANG FRONTAL
TULANG HIDUNG
ZYGOMATICUM
ANATOMI FACE BONE
Indikasi Pemeriksaan (Bontrager, 2001)

• Tumor,massa dan lesi


• Metastase otak
• Perdarahan intra cranial
• Aneurisma
• Abses
• Atrophy otak
• Kelainan post trauma (epidural dan subdural hematom)
• Kelainan congenital
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
A. PERSIAPAN PASIEN

1. Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksui-instruksi


yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui
dengan jelas terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media kontras.
2. Benda aksesoris seperti gigi palsu, rambut palsu, anting-anting, penjempit
rambut, dan alat bantu pendengaran harus dilepas terlebih dahulu sebelum
dilakukan pemeriksaan karena akan menyebabkan artefak.
3. Untuk kenyamanan pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan
ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi selimut
B. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1.Peralatan steril : 2. Peralatan non-steril :
Alat-alat suntik Pesawat CT-Scan
Spuit. Media kontras
Kassa dan kapas Tabung oksigen
Alkohol
C.Persiapan Media kontras
 Dalam pemeriksaan CT-scan kepala pediatrik di butuhkan media kontras
nonionik karena untuk menekan reaksi terhadap media kontras seperti
pusing, mual dan muntah serta obat anastesi jika diperlukan.
 Media kontras digunakan agar struktur-struktur anatomi tubuh seperti
pembuluh darah dan orga-organ tubuh lainnya dapat dibedakan dengan
jelas. Selain itu dengan penggunaan media kontras maka dapat
menampakan adanya kelainan-kelainan dalam tubuh seperti adanya
tumor
Jenis media kontras : omnipaque, visipaque
Volume pemakaian : 2 – 3 mm/kg, maksimal 150 m
Injeksi rate : 1 – 3 mm/sec
TEKNIK PEMERIKSAAN
1. Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaandengan posisi kepala dekat
dengan gantry.
2. Posisi Objek :

– Kepala hiperfleksi dan diletakkan pada head holder.


– Kepala diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh sejajar dengan lampu indikator
longitudinal dan interpupilary line sejajar dengan lampu indikator horizontal.
– Lengan pasien diletakkan di atas perut atau disamping tubuh.
– Untuk mengurangi pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya di fikasasi dengan
sabuk khusus pada headholder dan meja pemeriksaan.
– Lutut diberi pengganjal untuk kenyamanan pasien
Posisi pasien ct scan kepala
Scan Parameter
• Scanogram : kepala lateral
• Range : range I dari basis cranii sampai pars petrosum dan range II dari pars petrosum sampai verteks.
• Slice Thickness : 2-5 mm ( range I ) dan 5-10 mm ( range II )
• FOV : 24 cm
• Gantry tilt : sudut gantry tergantung besar kecilnya sudut yang terbentuk oleh orbito meatal line dengan garis vertical.
• kV : 120
• mA : 250
• Reconstruksion Algorithma : soft tissue
• Window width : 0-90 HU ( otak supratentorial ); 110-160 HU ( otak pada fossa posterior ); 2000-3000 HU ( tulang )
• Window Level : 40-45 HU ( otak supratentorial ); 30-40 HU ( otak pada fossa posterior ); 200-400 HU ( tulang )
Secara umum pemeriksaan CT-scan kepala membutuhkan 6-10 irisan
axial. Namun ukuran tersebut dapat bervariasi tergantung keperluan
diagnosa.
Untuk kasus seperti tumor maka jumlah irisan akan mencapai dua
kalinya karena harus dibuat foto sebelum dan sesudah pemasukan
media kontras.
Tujuan dibuat foto sebelum dan sesudah pemasukan media kontras
adalah agar dapat membedakan dengan jelas apakah organ tersebut
mengalami kelainan atau tidak
Gambar yang dihasilkan dalam pemeriksaan CT-scan kepala pada umumnya

1. POTONGAN AXIAL I
Merupakan bagian paling superior dari otak yang disebut hemisphere. Kriteria gambarnya
adalah tampak
a. Bagian anterior sinus superior sagital
b. Centrum semi ovale (yang berisi materi cerebrum)
c. Fissura longitudinal (bagian dari falks cerebri)
d. Sulcus
e. Gyrus
f. Bagian posterior sinus superior sagital
2. Potongan axial IV
Merupakan irisan axial yang ke empat yang disebut tingkat medial ventrikel. Criteria
gambarnya tampak :
a. Anterior corpus
collosum
b. Anterior horn dari
ventrikel lateral kiri
c. Nucleus caudate
d. Thalamus
e. Ventrikel tiga
f. Kelenjar pineal (agak
sedikit mengalami
kalsifikasi)
g. Posterior horn dari
ventrikel lateral kiri
3. Potongan axial V
Menggambarkan jaringan otak dalam ventrikel medial tiga. Kriteria gambar yang
tampak :
a. Anterior corpus collosum
b. Anterior horn ventrikel
lateral kiri
c. Ventrikel tiga
d. Kelenjar pineal
e. Protuberantia occipital
interna
4.Potongan axial VII
Irisan ke tujuh merupakan penggambaran jaringan dari bidang orbita, gambar
yang tampak :
a. Bola mata / occular bulb
b. Nervus optic kanan
c. Optic chiasma
d. Lobus temporal
e. Otak tengah
f. Cerebellum
g. Lobus oksipitalis
h. Air cell mastoid
i. Sinus ethmoid dan atau sinus
sphenoid
TEKNIK PEMERIKSAAN CT-SCAN FACE BONE

Teknik pemeriksaan CT-Scan Face Bone merupakan pemeriksaan radiologi untuk


mendapatkan gambaran irisan dari face bone baik secara aksial maupun coronal.
CT-Scan Face Bone memberikan tampilan yang memuaskan atas sinus dan dapat
menilai opasitas, penyebab, dan jenis kelainan dari kepala. CT-Scan Face Bone
baik dalam memperlihatkan dekstruksi tulang dan mempunyai peranan penting
dalam perencanaan terapi serta menilai respon terhadap radioterapi. Hal-hal
tersebut merupakan kelebihan CT-Scan Face Bone dibandingkan dengan foto
polos SPN biasa (Ariji dkk., 1996).
TEKNIK PEMERIKSAAN
 Potongan Axial
 Posisi pasien : pasien berbaring supine di atas meja pemeriksaan. Kedua
lengan disamping tubuh, kaki lurus ke bawah dan kepala berada di atas
headrest (bantalan kepala). Posisi pasien diatur senyaman mungkin.
 Posisi objek : kepala diletakkan tepat di terowongan gantry, mid sagital plane
segaris tengah meja. Mid axial kepala tepat pada sumber terowongan gantry.
 Potongan Coronal
Potongan coronal merupakan teknik khusus.
 Posisi pasien : pasien berbaring prone di atas meja pemeriksaan dengan
bahu diganjal bantal. Kepala digerakkan ke belakang (hiperekstensi) sebisa
mungkin dengan membidik menuju vertikal. Gantry sejajar dengan tulang-
tulang wajah.
 Posisi objek : kepala tegak atau digerakkan ke belakang (hiperekstensi)
sebisa mungkin dan diberi alat fiksasi agar tidak bergerak
POSISI PASIEN AXIAL POSISI PASIEN CORONAL
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai