Anda di halaman 1dari 17

Prinsip Prinsip Akidah

prinsip adalah suatu pernyataan


fundamental
atau kebenaran umum maupun
individual yang dijadikan oleh
seseorang/ kelompok sebagai
sebuah pedoman untuk berpikir
atau bertindak

Jadi, prinsip-prinsip akidah


adalah sebuah pedoman
dasar yang diyakini oleh
seseorang dalam beragama.
• Jadi prinsip-prinsip akidah itu ada 6 sebagaimana yang
telah di sabdahkan oleh Nabi Muhammad sebagai jawaban
terhadap malaikat Jibril ketika bertanya tentang iman :

‫آلخ ِر َوتُ ْؤ ِم َن ِبال ْ َق َد ِر َخيْ ِر ِه َو َش ِ ّر ِه‬ ِ ‫ان أ َ ْن تُ ْؤ ِم َن ِب‬


ِ ْ ‫الله َو َمال َ ِئك َ ِت ِه َوكُتُ ِب ِه َو ُر ُسلِ ِه َوال ْيَ ْو ِم ا‬ ُ ‫ا ْ ِإليْ َم‬

“Iman adalah engkau mengimani Allah, para malaikat-Nya,


kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari Kemudian, dan
mengimani takdir yang baik dan yang buruk.”
(HR. Muslim).
      
2.   
2. Imaann
   Im
11.   Iman
.          Im an
Keppaada
Ke da
keppaaddaa AAllllaahh
ke Maala
M laikikaat-t-
mal
m aikkaatt AAllllaahh
alai

       Im
66. .     an
Iman
epad
KKep adaa Q adaa
Qad Iman
Prinsip prinsip akidah 33.. Im an
darr
Qooda Keppaada
Ke b--
Kittaab
da Ki
ddaann Q Pembahasan tab Allllah
ah kitab A
ki

Imaann
.          Im
55.  
Haariri
  Im
44..           Imaann
Kep
Ke paaddaa H asulul--
hirr Keppaada
Ke da RRas
AAkkhi h
rasu
ra sull AAllllaah
• 1.      Iman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah.
Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya.

• Diantara unsur-unsur keimanan kepada Allah adalah dengan mempercayai:

• Wujud (ada) Allah dan wahdaniyat (keesaannya) sendiri dalam menciptakan, mengatur dan
mengurus segala sesuatu. Tidak bersekutu dengan siapapun tentang kekuasaan dan
kemuliaan. Tiada menyerupainya tentang zat dan sifatnya. Hanya Dia saja yang berhak
disembah, dipuja dan dimuliakan secara istimewa. Kepadanya saja boleh menghadapkan
permintaan dan menundukkan diri tidak ada pencipta dan pengatur selain darinya.

• Bahwa Tuhan memilih di antara hamba-Nya, yang dipandang layak untuk memikul risalah-
Nya (putusan-Nya) kepada rasul-rasul itu disampaikan wahyu dengan perantara malaikat.
Mereka berkewajiban menyeru kepada keimanan dan mengajak mengerjakan amal saleh
(perbuatan baik). Karena itu wajiblah beriman kepada segenap rasul yang disebut dalam Al
Qur‟an.
Adanya Malaikat yang membawa wahyu dari Allah kepada rasul-rasul-Nya juga mempunyai
kitab-kitab suci yang merupakan kumpulan wahyu Ilahi dan isi risalah Tuhan.
• Mempercayai apa yang terkandung dalam risalah itu. Di antaranya Iman kepada
hari kebangkitan dan pembalasan. Juga iman kepada pokok-pokok syariat dan
peraturan- peraturan yang telah dipilih Tuhan sesuai dengan keperluan hidup
manusia dan selaras dengan kesanggupan mereka, sehingga tergambarlah
dengan nyata keadilan, rahmat, kebesaran dan hikmat kebijaksanaan Ilahi
• Diantara dasar keimanan tentang Allah ini adalah

QS. Al Anbiya‟: 22
ۡ ۚ
َ ُ ‫صف‬
‫ون‬ ِ ‫ان فِي ِه َمٓا َءالِهَةٌ إِاَّل ٱهَّلل ُ لَفَ َس َدتَا فَس ُۡب ٰ َح َن ٱهَّلل ِ َربِّ ٱل َع ۡر‬
ِ َ‫ش َع َّما ي‬ َ ‫لَ ۡو َك‬
Artinya: Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah
keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ´Arsy
daripada apa yang mereka sifatkan

QS. Ali Imran: 191.


‫اب ٱلنَّا ِر‬ ُ ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ۡقتَ ٰ َه َذا ٰبَ ِطاٗل‬
َ ‫س ۡب ٰ َحنَ َك فَقِنَا َع َذ‬ ِ ‫ت َوٱأۡل َ ۡر‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬ ۡ َ ‫ين يَ ۡذ ُك ُر‬
َ ‫ون ٱهَّلل َ قِ ٰيَ ٗما َوقُ ُعودٗ ا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِهمۡ َويَتَفَ َّك ُر‬
ِ ‫ون فِي َخل‬
َّ ‫ق ٱل‬ َ ‫ٱلَّ ِذ‬
• Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka
2.      Iman Kepada Malaikat-malaikat Allah
• Beriman kepada malaikat adalah meyakini dengan penuh
kesadaran bahwaAllah menciptakan mahluk dari cahaya.
• Rasulullah SAW bersabda: Para malaikat diciptakan Allah dari
cahaya, dan diciptakan-Nya jin dari api, sedangkan Adam
diciptakan dari apa yang dijelaskan pada kalian.” (HR Muslim).
• Iman kepada malaikat merupakan salah satu dari jenis keimanan
kepada hal yang ghaib.
• Diantara firman Allah yang memperkuat keyakinan kita terhadap
adanya para Malaikat di atas adalah
• QS. Qaaf: 17-18.
ٞ ‫ال َق ِع‬
‫يد‬ ّ ِ ‫ين َو َع ِن‬
ِ ‫ٱلش َم‬ ِ ‫ع ِن ٱلۡيَ ِم‬ ِ َ‫ِإذۡ يَتَل َ ّقَى ٱل ُۡمتَل َ ِ ّقي‬
َ ‫ان‬
Artinya: (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal
perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain
duduk di sebelah kiri
• Para malaikat sifat taat segala perintah Allah dan
tidak mendurhakainya
• (QS. At Tahrim: 6):
ُ ‫ا ٱلنَّا‬9‫ نَارٗا َوقُو ُد َه‬9‫ ُكمۡ َوأَ ۡهلِي ُۡكم‬9‫ َءا َمنُو ْا قُ ٓو ْا أَنفُ َس‬9‫ا ٱلَّ ِذي َن‬9‫ٰيَٓأَيُّ َه‬
‫ َعلَ ۡي َها‬9‫ َو ۡٱل ِح َجا َر ُة‬9‫س‬
ٓ‫م ٰل‬
َ ُ‫ون ٱهَّلل َ َمٓا أَ َم َر ُهمۡ َويَ ۡف َعل‬
‫ون َما يُ ۡؤ َم ُرون‬ َ ‫ص‬ ‫ع‬
ُ َۡ ‫ي‬ ‫اَّل‬ ٞ
‫اد‬ ‫د‬
َ ‫ش‬
ِ ٞ
‫ظ‬ ‫اَل‬‫غ‬ِ ٌ ‫ة‬‫ك‬َ ‫ئ‬َ
ِ َ
• Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan

• Dengan beriman kepada malaikat, akan lebih mengenal kebesaran


dan kekuasaan Allah SWT, lebih bersyukur akan nikmat yang
diberikan dan berusaha selalu berbuat kebaikan dan menjauhi
segala larangannya. Karena malaikat selalu mengawasi dan
mencatat amal perbuatan manusia.
3. Iman Kepada Kitab-kitab Allah
• Iman kepada kitab Allah adalah meyakini bahwa
Allah menurunkan wahyu melalui perantara
malaikat Jibril. Kitab-kitab yang berasal dari firman
Allah SWT seluruhnya ada empat, yaitu Taurat yang
diturunkan kepada Nabi Musa as, Zabur yang
diturunkan kepada Nabi Daud as, Injil yang
diturunkan kepada Nabi Isa as dan Al Qur‟an yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,.
4.      Iman Kepada Rasul-rasul Allah
Iman kepada Nabi dan Rasul Allah adalah meyakini
bahwa Allah SWT mengutus para Nabi dan Rasul
untuk membawa kabar gembira kepada umat
manusia, memberi teladan ahlak mulia dan
berpegang teguh terhadap ajaran Allah. Jumlah para
Nabi dan rasul Allah sangat banyak dan tidak diketahui
jumlahnya secara pasti, tetapi Al Qur’an
menginformasikan keberadaan 25 Nabi dan Rasul
5.      Iman Kepada Hari Akhir
• Beriman kepada hari akhir adalah meyakini bahwa
manusia akan mengalami kesudahan dan dimintai
tanggung jawab kelak dikemudia hari.
• Al Qur‟an juga memberi informasi tentang
kesudahan manusia dalam yang dimulai dari alam
barzah hingga penentuan balasan yang berujung
pada neraka bagi mereka yang ringan amal
kebaikanya dan balasan berupa surga bagi yang
berat timbangan kebaikanya.
• Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Qiyamah : 1-8 :
‫ أَيَ ۡح َس*بُ ٱإۡل ِ ن ٰ َس* ُن أَلَّ*ن نَّ ۡج َم َع‬  ٢ *‫س* ٱللَّ َّوا َم ِة‬ ‫ف‬ۡ َّ ‫ن‬ ‫ٱل‬ ِ ‫ب‬ ‫م‬
ُ *
‫س‬ ِ ۡ
‫ق‬ ُ ‫أ‬ ‫ٓاَل‬ ‫و‬
َ   ١ *
‫ة‬ ِ ‫م‬
َ َ ٰ
‫ي‬ ‫ق‬
ِ ۡ *‫• ٓاَل أُ ۡق ِس* ُم بِيَ ۡوِم‬
‫ٱل‬
ِ
ُ‫ بَ ۡل*ي ُِري ُد ٱإۡل ِ ن ٰ َس* ُن لِيَ ۡف ُج َر أَ َما َم ۥه‬٤ *ُ‫ي بَنَانَۥه‬ َ ‫ بَلَ ٰى* ٰقَ ِد ِري َن* َعلَ ٰٓ*ى أَ*ن نُّ َس* ِّو‬  ٣ *ُ‫ِعظَا َم ۥه‬
٨ ‫ف ۡٱلقَ َم ُر‬ َ ‫ َو َخ َس‬  ٧ ‫ص ُر‬ َ َ‫ق ۡٱلب‬ َ ‫ فَإ ِ َذا بَ ِر‬٦ ‫َّان يَ ۡو ُم ۡٱلقِ ٰيَ َم ِة‬
َ ‫س ُل أَي‬‍َٔ*َٔۡ َ‫ ي‬  ٥
• Artinya : Aku bersumpah demi hari kiamat, dan aku bersumpah dengan
jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri), Apakah manusia mengira,
bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya,
Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya
dengan sempurna, Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus
menerus, Ia berkata: "Bilakah hari kiamat itu?, Maka apabila mata
terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya
• Keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari akhir.
Hal ini disebabkan keimanan kepada Allah menuntut amal perbuatan,
sedangkan amal perbuatan baru sempurna dengan keyakinan tentang
adanya hari akhirat. Demi tegaknya keadilan, harus ada suatu kehidupan
baru dimana semua pihak akan memperoleh secara adil dan sempurna
hasil-hasil perbuatan yang didasarkan atas pilihannya masing-masing.
6.      Iman Kepada Qada dan Qodar
• Menurut bahasa qadha memiliki beberapa pengertian yaitu: hukum,
ketetapan, pemerintah,kehendak, pemberitahuan, penciptaan.
Menurut istilah qada adalah ketetapan Allah sejak zaman azali sesuai
dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan
makhluk. Sedangkan qadar adalah terjadinya suatu ciptaan yang
sesuai dengan penetapan (qada). Iman kepada qadha dan qadar
artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah telah
menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya.

• Para ulama kalam membagi takdir ada dua macam, yakni takdir
muallaq dantakdir mubram. Takdir muallaq berkaitan dengan ikhtiar
manusia sebagaimana firman Allah dalam QS Ar Ra’du: 11. Misalnya
seorang siswa dapat mengerjakan tugas guru dengan baik jika belajar
dengan sungguh-sungguh. Sedangkan takdir mubram adalah takdir
yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan.
Adapun, beberapa pendapat berbeda tentang
prinsip prinsip akidah, yaitu :
1.    Aqidah Islam sebagai sesuatu yang diwahyukan Allah
• Aqidah Islam itu bersumber dari wahyu Allah yang diturunkan melalui
malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW, untuk diajarkan kepada
ummatnya dan terpelihara kemurniaannya sampai hari akhir zaman.
• Aqidah Islam bukanlah hasil rekayasa perasaan atau pemikiran Nabi
Muhammad SAW sendiri, akan tetapi merupakan ajaran langsung dari
Allah SWT sebagaimana yang disebutkan di dalam al-Quran, surat al-
Najm ayat 3-4:
• 3‫ َو ٰى‬9‫ه‬99‫ ِط ُق َع ِن ْلَا‬99‫َو َما َ ْني‬
• dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa
nafsunya.
َ 99‫ َو ْح ٌي ُ ي‬9‫ن ُه َو ِ إاَّل‬9‫ِ ْإ‬
• 4‫وح ٰى‬
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)
2.    Aqidah Islam pada dasarnya tidak berbeda
dengan aqidah yang diajarkan oleh para Nabi
terdahulu
• Nabi dan Rasul bertugas menyampaikan ajaran-
ajaran Allah, oleh karena sumber ajaran yang
dibawakan oleh para nabi dan rasul itu adalah satu,
yaitu berasal dari Allah, maka isi ajaran yang
diajarkan sejak nabi Adam hingga Nabi Muhammad
adalah sama, yaitu Islam. Sehingga di antara mereka
tidak ada perbedaan dalam mengajarkan aqidah
kepada ummatnya.
• Allah berfirman dalam surat al-Syura, ayat 13:
َّ ‫ص* ٰى بِ ِه* نُو ًح*ا َوالَّ ِذي أَ ْو َح ْينَ*ا إِلَ ْي َك* َو َ*ما َو‬
•  ‫ص*ْينَا بِ ِه* إِ ْب َرا ِهي َم‬ َّ ‫َش َر َع* لَ ُك ْم* ِم َن* ال ِّدي ِن* َ*ما َو‬
‫َو ُمو َس* ٰى َو ِعي َس* ٰى ۖ أَ ْن*أَقِي ُموا ال ِّدي َن* َواَل تَتَفَ َّرقُوا فِي ِه* ۚ َكبُ َر َعلَ*ى ْال ُم ْش ِر ِكي َن* َ*ما تَ ْد ُعوهُ ْم‬
ُ‫إِلَ ْي ِه ۚ هَّللا ُ يَجْ تَبِي إِلَ ْي ِه َم ْن يَ َشا ُء َويَ ْه ِدي إِلَ ْي ِه َم ْن يُنِيب‬
“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada
Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.
Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).”

• Agama yang dimaksud di sini adalah mengesakan Allah, beriman


kepada-Nya. Jadi jelas bahwa aqidah Islam yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad adalah sama seperti yang diajarkan oleh para nabi dan
rasul terdahulu.
• Perbedaan ajaran para nabi dan rasul terdahulu itu hanya terletak pada
syari’at-syari’atnya yang berupa amalan-amalan. Perbedaan syari’at itu
terjadi karena perbedaan situasi, cara berfikir, kondisi sosial yang ada,
dan sesuai dengan cara pandang msyarakat pada masanya.
3.    Aqidah Islam melurusan aqidah-aqidah yang
diselewengkan
• Aqidah Islam yang dibawa dan diajarkan Nabi Muhammad bukan
aqidah yang baru atau merombak aqidah yang diajarkan para nabi
dan rasul terdahulu. Melainkan hanya meluruskan aqidah yang
dibawa mereka setelah diselewengkan oleh umatnya terdahulu.
• Aqidah yang diselewengkan misalnya, adalah penyelewengan yang
dilakukan oleh orang-orang yahudi terhadap nabi Sulaiman putra
Dawud, mereka menuduh nabi Sulaiman menghimpun kitab yang
mengandung sihir dan disimpannya di bawah tahtanya, kemudian
dikeluarkan dan disiarkan. Dalam usaha mengacaukan ajaran Islam
(aqidah Islam), orang-orang yahudi berusaha menyebarkan sihir yang
mereka anggap berasal dari bani Sulaiman. Padahal sebenarnya nabi
Sulaiman tidak mengajarkan atau mempraktikkan sihir. Beliau jelas
mengetahui dan memahami bahwa perbuatan sihir adalah termasuk
pengingkaran terhadap Allah Azza wa Jalla. Sebab sihir sebenarnya
adalah tipuan dan muslihat yang hanya dilakukan oleh setan.
Terimakasih
Semoga
Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai