KELOMPOK 8
ANGGOTA :
FATIMATUS ZAHRO
ULFA NURUL AFIFAH
ULFATUN HASANAH
DEFINISI
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis
dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh
faktor eksogen dan atau faktor endogen,
menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi
polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel,
skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.
Dermatitis cenderung residif dan cenderung
kronis. (Djuanda Adhi, 2015).
Dermatitis atau lebih dikenal sebagai eksim
merupakan penyakit kulit yang mengalami
peradangan kerena bermacam sebab dan timbul
dalam berbagai jenis, terutama kulit yang
kering, umumnya berupa pembengkakan,
memerah, dan gatal pada kulit
ETIOLOGI
Eksogen :
Bahan kimia (contoh:
detergen, asam, basa, oli,
Endogen :
semen).
Dermatitis atopik
Fisik (contoh: sinar, suhu).
Mikro-organisme (bakteri,
jamur).
KLASIFIKASI
1. Dermatitis kontak
Dermatitis Kontak Iritan
Dermatitis Kontak
Alergik
Pemeriksaan Penunjang
Ada beberapa macam tes alergi, yaitu :
RAST (Radio
Allergo Sorbent
Test).
Skin Prick
Test (Tes
tusuk kulit).
Tes Provokasi.
PENATALAKSANAAN
1. Dermatitis Kontak :
• Hindari kontak lebih lanjut dengan zat atau
benda penyebab dermatitis kontak.
• Obat anti histamin oral untuk mengurangi
rasa gatal dan perih yang dirasakan.
2. Dermatitis Atopik :
• Menghindari dari agen pencetus seperti
makanan, udara panas/dingin, bahan –
bahan berbulu
• Hindari kulit dengan berbagai jenis
pelembab anatara lain krim hidrofilik urea
10% atau pelembab yang mengandung
asam laktat dengan konsentrasi kurang dari
5%
3. Neurodermatitis Sirkumskripta
• Jika terdapat suatu infeksi sekunder dapat
diberikan antibiotik topikal ataupun oral.
• Perlu diberikan nasehat untuk mengatur emosi
dan perilaku yang dapat mencegah gatal dan
garukan
4. Dermatitis Numularis
• Bila kulit kering, diberi pelembab atau emolien
Diuretik
Imunosupresan
Istirahat
TERIMAKASIH