Anda di halaman 1dari 68

Switch

M. Khoirul Effendi, Ph. D


Dept. Teknik Mesin ITS
Capaian Pembelajaran
• Mahasiswa mampu memahami
dan merancang sistem kontrol diskrit
• Mahasiswa mampu menerapkan
kontrol diskrit pada software fluidsim
SWITCH

Pressure switch Flow switch DP switch

Level Temperatur Limit switch Speed switch


switch e switch
 Merupakan device yang digunakan dalam kontrol sistem diskrit.
 Di bidang rekayasa, variabel "diskrit" atau pengukuran mengacu pada kondisi
benar atau salah.
 Dengan demikian, sensor diskrit adalah salah satu yang hanya mampu untuk
menunjukkan apakah variabel terukur berada di atas atau di bawah titik
setel yang ditentukan
Normally Open vs. Normally Close
• Normally open  dalam kondisi normal, switch terbuka.
Ketika ada inputan dari luar (kontak dll) maka switch tertutup)

• Normally close  dalam kondisi normal, switch tertutup.


Ketika ada inputan dari luar (kontak dll) maka switch terbuka.
Simbol P&ID Untuk Switch

MCB di RT

Saklar Lampu
Mechanical Pressure switch : diaphragms
Digunakan untuk memonitor tekanan dalam sebuah proses dan memberikan output
(alarm atau sebuah aksi pengendalian) ketika tekanan mencapai set-point yang telah
ditetapkan.
Komponen pressure switch :
diaphragms
 Micro switch : berfungsi untuk menghentikan operasi sirkuit elektrik
ketika switch beroperasi. Jenis pada gbr diatas adalah single pole double
throw (SPDT). Jika pressure melebihi limit maka kondisi swith adalah
normally open (NO) dan sebaliknya jika pressure dibawah limit pressure
maka kondisi switch adalah normally close (NC).
 Trip button : menempel di micro switch, sebagai penerus sinyal dari
operating pin ke micro switch.
 Operating pin : menempel pada operating piston. Ketika piston bergerak
akibat adanya perubahan tekanan, maka akan menggerakkan trip button.
 Trip setting Nut : digunakan untuk merubah nilai set-point tekanan.
 Range spring : menghasilkan gaya tekan ke piston. Besar dayanya
sebanding dengan untuk mengaktifkan switch
 Operating piston : bagian yang kontak langsung dengan peribahan tekanan
di sistem
Applikasi di Lap : Pressure Switch (1/3)
 Vacuum breaker adalah alat
pengaman yang disediakan pada
turbin uap.
 Jika ada masalah utama dengan
turbin uap dan harus segera
berhenti (turning gear speed),
maka akan terjadi tekanan negatif
pada condenser.
 Pressure switch digunakan untuk
proteksi condenser dari keadaan
vakum ketika turbin trip.
Applikasi di Lap : Pressure Switch (2/3)
Pressure switch digunakan untuk
proteksi trip turbin dari lubricating oil
pressure.
Drop pressure oli di bearing mungkin
terjadi karena
1. Adanya hambatan di aliran oli (mis
filter tersumbat, ada partikel
pengotor yang masuk ke dalam oli)
2. Terjadi kebocoran pelumas
3. Shock loading (vibrasi shaft turbin)
Applikasi di Lap : Pressure Switch (3/3)
 Pressure switch digunakan untuk
interlock start/stop jockey pump di
pump house (fire fighting).
 Ketika terjadi kebakaran maka sprinkle
menyala dan air keluar dari pipa.
 Akibatnya tekanan di dalam pipa turun,
sehingga perlu air tambahan.
 Penurunan tekanan ini dideteksi
pressure switch untuk menyalakan
jockey pump
Limit switch
• Adalah sensor yang digunakan untuk
 mendeteksi ada tidaknya suatu objeck ukur.
 Counting
 Mendeteksi pergerakan dalam range tertentu
 Mendeteksi posisi & travel limit
 Memutuskan kontak elektris dalam kondisi tidak aman
 Mendeteksi kecepatan dll
• Jenis-jenis limit swith yang digunakan adalah mechanical limit switch,
proximity limit switch, light limit switch, electric limit switch dll
• Mechanical limit switch adalah limit switch yang diaktifkan secara
meckanik menggunakan arm, lever, knob, plunger dll
Terminology dari Limit Switch (1/2)
Pretravel - jarak atau sudut yang harus dilalui oleh aktuator untuk melakukan
kontak
Titik Operasi - posisi aktuator dimana pada posisi tsb terjadi kontak
Release Point - posisi aktuator kembali ke keadaan semula
Differential - distance (derajat) antara kontak trip dan kontak reset
Overtravel - gerakan aktuator di luar titik kontak kontak
Posisi Awal - posisi aktuator bila tidak ada kekuatan eksternal yang dipasang pada
aktuator
Gaya operasi (torsi) - gaya yang dibutuhkan untuk menggerakkan aktuator
Daya angkat minimum (torsi minimum) - gaya minimum yang dibutuhkan untuk
mengembalikan aktuator ke posisi semula
Total Travel - jarak maksimum yang diijinkan yang bisa dilakukan penggerak
Pengulangan Akurasi - kemampuan sebuah switch untuk mendeteksi secara askurat
dari satu operasi ke operasi berikutnya
Terminology dari Limit Switch (2/2)
Bagian-bagian Limit switch

 Actuator/operating head adalah bagian dari tombol yang secara fisik bersentuhan
dengan target dan menerjemahkan gerakan putar, linier, atau tegak lurus untuk
membuka/menutup kontak listrik.
 Switch body adalah komponen yang didalamnya terdapat mekanisme kontak
elektris.
 Receptable/terminal adalah komponen yang didalamnya terdapat terminal
screw/sususnan screw-clamp yang berfungsi untuk wiring.
Jenis–Jenis Aktuator Mechanical Limit
Switch : Rotary Level Types

Jenis-jenis Lever yang umum dipakai

Roler Standar Forked Adjustable length


Jenis–Jenis Aktuator Mechanical Limit
Switch : Plunger Types

Jenis-jenis Lever yang umum dipakai

Straight Plunger Lever Plunger Roller Lever Plunger


Perbandingan Tipe Mechanical Limit
Switch
Mechanical Limit Switch
Kelebihan Kekurangan

• Bisa switching untuk arus • Untuk pengoperasianya


tinggi (sampai 10 A) memerlukan kontak fisik
Nilai akurasi, presisi, dan dengan objek ukur
• Komponen mekanis bisa
repeatability yang tinggi
mengalami keausan
• Harga murah
• Terbatas untuk operasi
• Dapat ditaruh untuk hampir
peralatan yang kecepatan
semua kondisi lingkungan
relatifnya rendah
Applikasi di Lap : Limit Switch (1/4)
Untuk kondisi Emergency, MSV (Main
Stop Valve) diaktifkan.
Main stop valve merupakan valve utama
yang fungsinya sebagai pemblockir uap
yang akan masuk ke turbin setelah
melalui proses di boiler.
Limit switch in digunakan untuk indikasi
open/close MSV di turbin apakah
sudah bekerja atau tidak.
Applikasi di Lap : Limit Switch (2/4)
 Limit switch (Pull Chord)
digunakan untuk pengaman belt
conveyor.
 Jika terjadi kondisi emergency
(misal ada perawatan dll) maka
pull cord ditarik untuk
menghentikan motor belt
conveyor.
Applikasi di Lap : Limit Switch (3/4)
 Limit Switch (Belt Sway)
digunakan untuk indikasi dan
proteksi jogging pada belt
conveyor
 Digunakan untuk mendeteksi
posisi tepi belt konveyor
(biasanya dipasang 2 sensor
tepi kanan dan kiri).
 Jogging terjadi ketika coal mulai
masuk ke belt conveyor
 Bisa juga terjadi karena slip
misal hujan dll
Device di Conveyor
Applikasi di Lap : Limit Switch (4/4)
 Level switch pada level indicator
close cooling circulating water tank
digunakan untuk indikasi High-Low
di Make-up water level di Cooling
Tower.
 Menambah level cooling water
yang hilang selama proses
pendinginan
Limit switch : proximity
Inductive Proximity switches adalah limit
swich yang tidak memerlukan kontak fisik
untuk mengaktifkan/menonaktifkanya.

Keuntungan
 Umur yang sangat panjang &
kecepatan switching yang
tinggi.
 Non kontak, tidak perlu gaya
untuk
mengoperasikanya.
 Pengoperasi bebas keausan
& perawatan.
 Sinyal bebas bouncing
 Dapat diandalkan dalam
kondisi ekstrim.
 Tahan air.
LEVEL SWITCH

Tuning Fork Ultrasonic Conductive

Tipe Float Paddle Wheel Capacitive

Sebuah Level swith digunakan untuk menedeteksi cairan atau solid (granular atau
powder) di dalam sebuah tangki. Simbol P&ID untuk level swith dapat dilihat pada gbr
dibwah ini
Tipe Float
Menggunakan sensor yang mengambang di permukaan cairan. Pengaktifan
switch berdasarkan pergerakan sensor seperti gambar di bawah :

Atau menggunakan tarikan magnet untuk pengaktifan switch seperti gmbar di


bawah ini
Tipe : Fork Level Switch
Prinsip kerja
1. Energi listrik dari sirkuit elektronik
menggetarkan garpu.
2. Ketika di udara maka garpu akan
bergetar dengan frekuensi natural.
3. Ketika ujung garpu menyentuh
permukaan benda ukur, maka
frekuensi getar garpu tersebut akan
menurun.
4. Penurunan tersebut akan dideteksi
oleh sirkuit untuk menunjukkan
bahwa level benda ukur telah
menyentuh ujung garpu
Fork Level Switch
Kelebihan Kekurangan

• Tidak terpengaruh flow, • Tidak sesuai untuk fluida yang


bubble, foam, vibration, sangat encer
pengotor dalam fluida,
coating dan properties liquid
• High reliability
Applikasi di Belt Conveyor (1/2)
Chute Block switch berfungsi untuk memberhentikan conveyor secara otomatis
yang ada di belakang (di sisi inlet) plugged chute apabila terjadi penumpukan
di outlet chute (hopper). Chute block switch berfungsi sebagai penggetar jika
batubara menggumpal dan macet di dalam tree way chute atau two-way
chute supaya batubaranya tidak terhambat.
Jika ada perubahan penumpukan coal di sekitar sensor maka nilai kapasitif
sensor tersebut akan berubah. Perubahan nilai kapasitif ini kemudian
dirubah menjadi menjadi frekuensi oleh sirkuit osilator mengikuti persamaan
sebagai berikut:

1
𝑓= 2
𝜋 𝐿𝐶 Dimana L = panjang coil di sirkuit osilator

C = nilai dari sensor kapasitif


Aplikasi Belt Rip Detector
Jika ada kerusakan belt akibat benda gesekan belt dengan coal, maka sinar
pantulan laser menjadi tidak kontinyu. Kondisi ini kemudian diolah oleh peralatan
image processing untuk memeberikan sinyal adanya kerusakan pada belt conveyor.
Prinsip Dasar Perambatan Bunyi

Cepat rambat bunyi dirumuskan sbb


𝑐= 𝑓× 𝜆
Dengan c = kecepatan rambat bunyi (m/s)
air f = frekuensi gelombang (Hz atau 1/s)
𝜆= panjang gelobang (m)

 Jika sebuah gelombang suara melewati 2 medium


berbeda maka frekuensi gelombang tersebut sama
akan tetapi panjang gelombangnya beda
 Ketika memasuki medium yang lebih tinggi
udara densitasnya, maka panjang gelombangnya akan
menjadi lebih pendek dengan besar frekuensi yang
sama, sehingga kecepatan rambat bunyinya lebih
cepat
Ultrasound level switch tipe 1
Prinsip kerja
1. Proses transmisi gelombang
suara di cairan lebih tinggi
daripada di udara karena
perbedaan densitas.
2. Piezzo electic crystal dipasang di
bagian transmitter sebagai
generator dan receiver (merubah
ultrasound menjadi tegangan).
3. Pada media udara, sinyal yang
ditranmisikan lemah dan tidak
terdeteksi oleh piezzo electric
sensor di receiving
4. Jika level fluida naik, maka energi
sinyal tersbut akan digain
sehingga akan ada cukup energi
dari ultrasound yang bisa
dirubah kedalam sinyal elektris
(voltase).
Ultrasonic Level Switch tipe 2

 Kecepatan rambat gelombang untuk media dan


temperatur berbeda bisa dilihat pada tabel di atas
 Waktu rambat gelombang dari source ke detector
bisa
dirumuskan dg persamaan sbb
𝑑
𝑡=
𝑣
Dimana v = cepat rambat bunyi (m/s)
d = jarak (m)
Soal : Level Switch Ultrasonic

udara

air

Pada gambar di atas, dari keempat posisi switch, yang manakah


time-transit yang paling cepat?
Overview Level Sensor Detector
Menggunakan Ultrasonic
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan Ultrasound
 Hanya untuk mendeteksi level dalam bentuk liquid

 Liquid harus bersih. Benda padat/pengotor yang terlarut


dalam fluida akan mempengaruhi proses transmisi suara.
maximum partikel padat yang terlarut = 5%
 Liquid harus mengalir, jika tidak akan terjadi false alarm

 Tidak ada bubble dalam fluida tersebut, karena bisa


mengambat proses transmisi suara.
Pengukuran Level dengan Tipe Konduktif

Prinsip Kerja
 Tegangan listric VAC
dilairkan ke primary koil,
timbul medan magnet.
 Ketika probe tersambung
(conductive liquid
merendam probe) maka
core menjadi magnet dan
menarik armature, dan
switch ON/OFF
Contoh Pengukuran Level dengan Tipe Konduktif

• Ketika level fluida belum menyentuh


electrode E1 maka tidak ada arus listrik
yg mengalir, sehingga kontak relay
berada pada point b.
• Ketika level fluida sudah menyentuh
electrode E1 maka ada arus listrik yg
mengalir, sehingga kontak relay beralih
pada point a
Tipe Capacitive
Prinsip Kerja
 Untuk cairan dengan type konduktif, maka probe dilapisi plastic
atau jenis lapisan dielektic yang lain. Sedang untuk tipe non-
konduktif maka maka probe tidak perlu pelapis khusus.
 Nilai kapasitansi ditentukan oleh 3 faktor yaitu
A = area
d = distence
e = konstanta dielektrik

 Level cairan akan menentukan nilai A, dan nilai Kapasitansi


digunakan untuk meng on/offkan switch
Applikasi di Lap : Level Switch
Level Switch di tabung tertutup
vacuum pump digunakan untuk
pengaman level air tabung
vacuum pump
Vacuum pump digunakan di 2
tempat
1. Menghilangkan gas pengotor
dari steam dan air yang
menuju boiler
2. Menghilangkan gas pengotor
dari condenser
Prinsip Kerja Liquid ring Vacuum Pump
di kondenser

Pada kondenser bubble gas terakumulasi di pipa pendingin teratas yang mengakibatkan
penurunan efisiensi het exchanger, menaikkan pump energy, terjadi air locks. Maka
perlu adanya vakum pump (condenser air hogging) yang berfungsi
1. Menghilangkan gas pengotor/non condense gas
2. Menjaga kondisi vakum di kondenser sehingga tidak terjadi turbine back pressure
 blade turbin belakang LP panas sehingga bisa patah
3. Memerlukan air sebagai sealant untuk proses pemisahan steam dengan gas
pengotor.
4. Level air di tangki level sealant dimonitor menggunakan level switch
Vacuum di Condenser (Steam air
ejector)
1 2

Menggunakan bypass steam untuk mengeluarkan steam yang tidak terkondensasi di


condenser
Keuntungan
1. Low investment
2. Tidak ada moving part  tahan aus
3. Kontruksinya compact
4. Mudah dipasang
5. Bisa digunakan untuk korosi dan erosi material
6. High vacuum capability

Kerugian
1. Perlu banyak motorized valve untuk mengontrolnya
Mechanical Limit Switch

Plunger LS Hinge Lever LS Roller Lever LS


Mechanical Limit : Type Inductive
Magnetic
 Sensor proximity magnetik bekerja berdasarkan posisi magnet permanen
(benda ukur).
 Semakin dekat benda ukur, maka medan magnet semakin besar dan
membuat pelat tipis di reed sensor kontak satu sama lain (switch on).
 Reed sensor adalah plat tipis yang terletak pada bola kaca tertutup
dengan gas inert.
On-off pada Reed Sensor
Aplikasi Reed Sensor
Mendeteksi Fuel Cap position,
apakah cap sudah menutup/belum
Voltage (V) vs Switching Current (I)
Kelebihan dan Kekurangan Induction
Proximity Sensor
No Kelebihan Kekurangan
1 Pengukuran non kontak  Sangat bergantung terhadap medan
bebas aus, lebih awet magnet yang dihasilkan benda ukur
perawatan murah (permanent magnet)
2 Dimensinya kecil  portable Sangat sensitif tehadap pengaruh noise
medan elektro magnetik dari peralatan
lain

3 Sensitivitas tinggi
4 Respon time yang cepat
Temperature Switch : Sensing bulb
Prinsip Kerja Temperature Switch
• Tekanan fluida di dalam sensing bulb akan meningkat seiring dengan
kenaikan temperatur, mengikuti persmaan gas ideal sbb
𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇
P = tekanan gas (pa)
V = volume gas (m3)
n = jumlah partikel dalam gas (mol),
R = konstanta gas ideal (8.314472(15) J · K-1 · mol-1)
T = temperatur absolut (oK)
• Main spindle akan tertekan ke atas berlawanan arah dengan arah gaya
pegas.
• Jika gaya tekan ke atas melampui set point (gaya pegas) maka main spindle
akan menyentuh switch untuk mematikan/menghidupkan sistem sesuai
kebutuhan
Temperature Switch
Temperatur Switch : Bimetal (NO)
Bimetal Temperatur panas
Temperatur dingin

(a) Bimetal Temp Switch NO (b) Terjadi kontak karena panas


naik

 Bimetal sensor adalah gabungan 2 buah material dengan thermal ekspansi yang
berbeda satu sama lain (gambar a)
 Pada contoh thermal ekspansi material bagian bawah lebih besar dari pada material
bagian atas
 Karena ke-2 buah material tersebut dilekatkan erat satu sama lain, maka ke-2
material
Temperatur Switch : Bimetal (NC)
Temperatur dingin Temperatur panas

Bimetal
Aplikasi Bimetal Strip
Soal Temperatur Switch (1/2)
Sebuah temperatur switch digunakan untuk
proteksitrip turbin menggunakan sensing
bulb sebagai sensornya. yang
Jarak dibutuhkan untuk
menggerakkan
spindle sehingga switch berpindah dari NCmain
ke
Open adalah 5 mm. Pegas dalam alat tersebut
mempunyai konstanta pegas sebesar 0.0689
N/mm. Jika luas penanmpang capilary tube =
1 mm2, dan n = 2.621 x 106 mol ; V = 1 cm3 dan
R = 8.314472 J · K-1 · mol-1
Jika tekanan yang dibutuhkan untuk
menggerakkan pegas setara
perubahan tekanan yang dengan
terjadi,
berapakah temperatur aktivasi maka
temperatur switch tsb (oK)?
Applikasi di Lap : Temp. Switch (1/2)
 Temperature indicator switch di
turbin digunakan untuk
menunjukkan nilai temperature
dan proteksi trip turbin dari
temperature return oil turbin
 Jika temperatur naik, maka
viskositas pelumas turun
 Lapisan pelumasan tipis
 Pelumasan tidak maximal
 Timbul vibrasi
Applikasi di Lap : Temp. Switch (2/2)
 Temperature switch
(thermostat) digunakan untuk
start/stop pompa purifier oli
turbin
 Oil temperatur perlu dijaga
supaya proses filtrasi berjalan
optimal
 Berfungsi untuk menghilangkan
pengotor dan mereduksi
kandungan air dalam oli
 Jika temperatunya di bawah
setpoint (terdeteksi T switch)
maka heater akan bekerja untuk
memanaskan inputan oli tsb.
1. Adjustable set point
Flow Switch
2. Magnetic Piston
3. Switch
4. Internal clearance

gambar a gambar b

Prinsip kerja
1. Ketika tidak ada fluida yang mengalir maka switch dalam kondisi NO (magnetic
piston) berada di bawah seperti terlihat pada gambar a
2. Ketika fluida mulai mengalir, maka tekanan fluida mendorong piston ke atas, jika
tekanan > gaya pegas maka fluida mengalir melalui celah (4).
3. Pergerakan piston dibandingkan dengan setpoint di (1), jika lebih besar maka
swith akan close seperti terlihat pada gambar b.
Pressure Differential Switch

Prinsip Kerja :
1. Tekanan fluida antara 2 inlet (high and low) dibandingkan satu sama lain.
2. Jika inlet low press. > inlet high press. maka connecting rod akan mendorong rod
kekanan
3. Jika tekanan tsb > gaya pegas, maka connecting rod akan bergerak ke kiri untuk
meng
Over Speed Trip/switch
 Bekerja berdasarkan gaya sentrifugal
 Kondisi awal  normaly open
 Ketika speed melewati batas max,
maka unbalanced weight keluar
 Unbalance weight akan mengaktifkan
lever
 Tekanan olo ke spring A berhenti
 Valve menutup
Over Speed Trip/switch

Un-balance weight
Over Speed Trip/switch
Over Speed Trip/switch

Anda mungkin juga menyukai