Anda di halaman 1dari 12

STANDAR

PELAYANAN
FARMASI DI
PUSKESMAS
PERMENKES RI NO. 74 TAHUN 2016
DEFINISI PUSKESMAS
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Permenkes,
2016).
Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab
atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah
kerjanya (Satrinegara, 2014).
SYARAT PENDIRIAN PUSKESMAS
Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014 disebutkan bahwa : Puskesmas harus didirikan pada
setiap kecamatan, dalam kondisi tertentu pada satu
kecamatan dapat didirikan lebih dari satu puskesmas yang
mana kondisi tertentu dimaksud ditetapkan berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan
aksesibilitas. Pendirian Puskesmas harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan
kesehatan, ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium
MACAM – MACAM PUSKESMAS
Berdasarkan kebutuhan dan kondisi masyarakat,
puskesmas dikategorikan berdasarkan karakteristik
wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan.
A. Berdasarkan karakteristik wilayah kerja,
puskesmas dibagi menjadi :
1. Puskesmas kawasan perkotaan
2. Puskesmas kawasan pedesaan
3. Puskesmas kawasan terpencil
B. Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan,
puskesmas dikategorikan menjadi :

1. Puskesmas non rawat inap, adalah puskesmas


yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat
inap kecuali pertolongan persalinan normal.
2. Puskesmas rawat inap, adalah puskesmas yang
diberi tambahan sumber daya untuk
menyelenggarakan pelayanan rawat inap, sesuai
pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
MACAM – MACAM PELAYANAN PUSKESMAS
Jaringan pelayanan puskesmas dalam rangka meningkatkan
aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung oleh jaringan
pelayanan yaitu:
1. Puskesmas Pembantu
2. Puskesmas Keliling
3. Bidan Desa (Polindes (Pondok Bersalin Desa))

Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi


standar :
4. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai
5. Pelayanan farmasi klinik.
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi:
a. Perencanaan kebutuhan
b. Permintaan
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
e. Pendistribusian
f. Pengendalian
g. Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan
h. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan

Pelayanan farmasi klinik meliputi:


a. Pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
c. Konseling
d. Ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap)
e. Pemantauan dan pelaporan efek samping Obat
f. Pemantauan terapi Obat
g. Evaluasi penggunaan Obat
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS
Puskesmas mempunyai tugas untuk melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka terwujudnya kecamatan sehat. Dalam
melaksanakan tugasnya Puskesmas
menyelenggarakan fungsi pada UKM dan UKP
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
PERSONALIA
Struktur organisasi puskesmas bergantung dari beban tugas
masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
puskesmas di suatu wiayah kabupaten / kota dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota, sedangkan penetapannya dilakukan
dengan peraturan daerah.
Penyelengaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas minimal
harus dilaksanakan oleh 1 (satu) orang tenaga Apoteker sebagai
penanggung jawab, yang dapat dibantu oleh Tenaga Teknis
Kefarmasian sesuai kebutuhan.
Jumlah kebutuhan Apoteker di Puskesmas dihitung berdasarkan
rasio kunjungan pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan serta
memperhatikan pengembangan Puskesmas. Rasio untuk menentukan
jumlah Apoteker di Puskesmas bila memungkinkan diupayakan 1
(satu) Apoteker untuk 50 (lima puluh) pasien perhari.
AKREDITASI
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014 pasal 39 ayat 1 yang berbunyi bahwa
dalam upaya peningkatan mutu pelayanan,
Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala
paling sedikit 3 tahun sekali
SISTEM INFORMASI
PUSKESMAS
Sistem informasi puskesmas adalah suatu tatanan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan
keputusan dalam melaksanakan manajemen puskesmas.
Sistem informasi puskesmas diselenggarakan secara
elektronik atau nonelektronik paling sedikit mencakup
pencatatan dan pelaporan kegiatan puskesmas dan jaringannya,
pencatatan dan pelaporan keuangan puskesmas dan jaringannya,
survei lapangan, laporan lintas sektor terkait, laporan jejaring
puskesmas di wilayah kerjanya.
Pencatatan data program meliputi pencatatan upaya
kesehatan masyarakat esensial, upaya kesehatan masyarakat
pengembangan, upaya kesehatan perseorangan, program lainnya
(pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan, pelayanan
laboratorium, kunjungan keluarga).
Proses perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi per
tahun dilakukan secara berjenjang (bottom-up). Puskesmas
diminta menyediakan data pemakaian Obat dengan
menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat (LPLPO). Selanjutnya Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota akan melakukan penggabungan dan analisa
terhadap kebutuhan Sediaan Farmasi Puskesmas di wilayah
kerjanya, menyesuaikan pada anggaran yang tersedia dan
memperhitungkan waktu kekosongan Obat, buffer stock,
serta menghindari stok berlebih.

Anda mungkin juga menyukai