STUDY KELAYAKAN PENDIRIAN

BANK SYARIAH
 SILABI MATA KULIAH
1. Pendahuluan
2. Perizinan kelembagaan Bank Syariah
3. Analisis Makro Ekonomi dan SWOT
4. Analisis Aspek Syariah
5. Analisis Aspek Hukum
6. Analisis Sumber Daya Manusia
7. Analisis Aspek Operasional
8. Analisisi Aspek Pemasaran
9. Analisis Aspek Keuangan
10. Pembuatan Bisnis Plan
 PENDAHULUAN
Perbedaan Studi Kelayakan vs
Business Plan
Cakupan Studi Kelayakan
 PERIZINAN PERBANKAN
SYARIAH

1 Dasar Hukum

2 Otoritas, Entry point dan Ruang Lingkup Perizinan Perbankan

Syariah

3 Perizinan Kelembagaan Perbankan Syariah

4 Perizinan Produk Perbankan syariah

PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
 UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan
 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
D  UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
A  Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum
S Syariah
A  PBI No.15/13/PBI/2013 tentang Perubahan Atas PBI No.11/3/PBI/2009 tentang
R Bank Umum Syariah
 PBI No.11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah
H  PBI No.15/14/PBI/2013 tentang Perubahan Atas PBI No.11/10/PBI/2009
tentang Unit Usaha Syariah
U
 Peraturan Bank Indonesia No.11/23/PBI/2009 tentang Bank Pembiayaan
K Rakyat Syariah
U  Peraturan Bank Indonesia No.11/15/PBI/2009 tentang Perubahan Kegiatan
M Usaha Bank Konvensional menjadi Bank Syariah
 PBI No.10/17/PBI/2008 tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
 PBI No. 14/6/PBI/2012 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and
Proper Test) Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
UU 21 TAHUN 2008 PERBANKAN SYARIAH

PERBANKAN SYARIAH :
-SEGALA SESUATU YANG MENYANGKUT TENTANG
BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH,
-MENCAKUP KELEMBAGAAN, KEGIATAN USAHA,
SERTA CARA DAN PROSES DALAM
MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHANYA.

BANK SYARIAH : UNIT USAHA SYARIAH (UUS) :

-BANK YANG MENJALANKAN -UNIT KERJA DARI KANTOR PUSAT
KEGIATAN USAHANYA BANK UMUM KONVENSIONAL,
BERDASARKAN PRINSIP -BERFUNGSI SEBAGAI KANTOR INDUK
SYARIAH, DARI KANTOR ATAU UNIT YANG
-MENURUT JENISNYA TERDIRI MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA
ATAS BUS DAN BPRS. BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH
 PERIZINAN PERBANKAN
SYARIAH
PERBANKAN SYARIAH

- Direksi - Direksi
- Komisaris - Komisaris
- Dewan Pengawas Syariah
(DPS) Bank

BANK Bank
SYARIA Konvensional
H

DPS

Bank Pembiayaan Bank Umum Bank

Bank Umum
Rakyat Syariah Konvensional Perkreditan
Syariah (BUS) (BPRS) (BUK) Rakyat (BPR)
UUS
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
OTORITAS

UU NO.21 TAHUN 2008 (PASAL 5)

SETIAP PIHAK YANG AKAN MELAKUKAN KEGIATAN
USAHA BANK SYARIAH ATAU UUS WAJIB TERLEBIH
DAHULU MEMPEROLEH IZIN USAHA SEBAGAI BANK
SYARIAH ATAU UUS DARI BANK INDONESIA (DHI OJK)

UU NO.21 TAHUN 2011 (PASAL 55 AYAT 2)

SEJAK TANGGAL 31/12/2013, FUNGSI, TUGAS, DAN
WEWENANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN KEGIATAN
JASA KEUANGAN DI SEKTOR PERBANKAN BERALIH DARI
BANK INDONESIA KE OJK.
(PASAL 7 : PENGATURAN DAN PENGAWASAN MELIPUTI
PULA PERIZINAN)

Pelaksana perizinan perbankan syariah di OJK :

Departemen Perbankan Syariah (DPBS)
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PUNGUTAN OJK

PASAL 37 AYAT (2) DAN (3) UU NO.21 TAHUN 2011

PIHAK YG MELAKUKAN KEGIATAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN
WAJIB MEMBAYAR PUNGUTAN YG DIKENAKAN OJK, PUNGUTAN
DIMAKSUD ADALAH PENERIMAAN OJK

PP NO.11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OJK

1.JENIS PUNGUTAN YG BERLAKU PADA OJK
MELIPUTI: BIAYA PERIZINAN, PERSETUJUAN,
PENDAFTARAN, PENGESAHAN DAN PENELAAHAN ATAS
RENCANA AKSI KORPORASI DAN BIAYA TAHUNAN DALAM
RANGKA PENGATURAN, PENGAWASAN, PEMERIKSAAN DAN
PENELITIAN. PASAL 5 AYAT (1)
2.TERMASUK DALAM BIAYA PERIZINAN A.L. IZIN USAHA
BANK UMUM
(RP100JT) DAN IZIN USAHA BPRS (RP50JT). LAMPIRAN PP
3.KHUSUS UNTUK TAHUN 2014 PUNGUTAN DIKENAKAN
2/3 DARI BESARAN
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
RUANG LINGKUP PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH

PERIZINAN KELEMBAGAAN

BUS, UUS, BPRS, KC/KPw BA

ENTR OPERASIONA EXI

L
Y T

PERIZINAN PRODUK BARU

BUS, UUS, BPRS

• Belum tercantum dalam kodifikasi
IZIN PRODUK BARU
produk perbankan syariah

LAPOR PRODUK • Sudah tercantum dalam kodifikasi

BARU produk perbankan syariah
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
 PERIZINAN PERBANKAN
JENIS PERIZINAN KELEMBAGAAN
SYARIAH
1.PENDIRIAN BUS/BPRS;
PERIZINAN ENTRY
KELEMBAGAAN
2.SPIN OFF UUS; 3.
4. PERUBAHAN KEGIATAN USAHA (KONVERSI) BUK/BPR MENJADI BUS/BPRS;
5. PEMBUKAAN UUS;
6. PEMBUKAAN KC/KPW DARI BANK SYARIAH YANG BER-KP DI LUAR
NEGERI; MERGER/KONSOLIDASI BUS/BPRS;

PERIZINAN OPERASIONAL KELEMBAGAAN

1.PEMBUKAAN/PENUTUPAN KC DAN KANTOR DI BAWAH KC,

2.PEMINDAHAN ALAMAT KP, KC, KPW, DAN KANTOR DI BAWAH KC,
3.PERUBAHAN STATUS KANTOR BUS/BPRS, UUS, DAN KPW BA (KP DI WILKER KP-BI).
4.PENINGKATAN STATUS BUS NON-DEVISA MENJADI BUS DEVISA;
5.PENETAPAN PENGGUNAAN IZIN USAHA AKIBAT PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM DAN
PERUBAHAN NAMA BUS/BPRS DAN KC BA (KP DI WILKER KP-BI;
6.AKUISISI DAN PERUBAHAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BUS/BPRS.
7.PERUBAHAN PENGURUS BUS/BPRS, DIREKTUR UUS, KEPALA KPW DARI BANK SYARIAH YANG
BER KP DI LUAR NEGERI, PIMPINAN KC BANK ASING, DAN DPS, YANG BERKANTOR PUSAT DI
WILAYAH KERJA KP-BI;
PERIZINAN PERBANKAN
JENIS PERIZINAN KELEMBAGAAN
SYARIAH
PERIZINAN EXIT KELEMBAGAAN

PENCABUTAN IZIN USAHA BUS,

BPRS DAN UUS
1.ATAS KEPUTUSAN LPS/OJK
2.ATAS PERMINTAAN BANK
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PENDELEGASIAN WEWENANG

KANTOR PUSAT
OJK

ENTRY EXIT IZIN PRODUK BARU

(KELEMBAGAAN) (KELEMBAGAAN)

OPERASIONAL
LAPOR PRODUK
BARU

KANTOR REGIONAL /
KANTOR OJK
 PERIZINAN PERBANKAN
SYARIAH
ENTRY POINT PERBANKAN SYARIAH

KONVERSI BUK
PENDIRIAN BUS
MENJADI BUS BARU
(MODAL DISETOR
MINIMUM
RP 1 T)
PENDIRIAN BPRS
BARU
(MODAL DISETOR
MINIMUM RP 4 S/D 14 M)

PERBANKAN
KONVERSI SYARIAH
BPR MENJADI
BPRS

SPIN OFF DUAL SISTEM

UUS / UUS (MODAL
(MODAL DISETOR KERJA MINIMUM RP
MINIMUM RP 500 M) 100 M)
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PROSES PERIZINAN PERBANKAN
SYARIAH

BUS
•IZIN PRINSIP
Pendirian KONVERSI
BANK
•IZIN USAHA Perbankan SYARIAH
IZIN KONVERSI

Syariah
SPIN OFF BPRS
UUS •IZIN PRINSIP
•IZIN USAHA

BUS BARU SPIN OFF

UUS
•IZIN PRINSIP PENGALIHAN IZIN PENDIRIAN
•IZIN USAHA HAK DAN UUS
KEWAJIBAN
IZIN PEMISAHAN
UUS
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
BENTUK BADAN HUKUM DAN KEPEMILIKAN BANK
SYARIAH
BADAN HUKUM BUS DAN BPRS : PERSEROAN TERBATAS

KEPEMILIKAN BUS :
A.WNI DAN/ATAU BADAN HUKUM INDONESIA;
B.WNI DAN/ATAU BADAN HUKUM INDONESIA DENGAN WNA DAN/ATAU BADAN
HUKUM ASING SECARA KEMITRAAN; ATAU
C.PEMERINTAH DAERAH.

KEPEMILIKAN BPRS :
A. WNI DAN/ATAU BADAN HUKUM INDONESIA YANG SELURUH PEMILIKNYA
WNI;
B.PEMERINTAH DAERAH; ATAU
C.DUA PIHAK ATAU LEBIH SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM HURUF A DAN
HURUF B.
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERMODALAN BANK SYARIAH DAN UUS

•MODAL DISETOR MINIMUM PENDIRIAN

BUS: RP 1 TRILYUN;

• - RP 14DISETOR
MODAL MILIAR UNTUK WILAYAH
MINIMUM YG TERMASUK
PENDIRIAN BPRS ZONA
:
1; RP 8 MILIAR UNTUK WILAYAH YG TERMASUK ZONA 2;
- RP 6 MILIAR UNTUK WILAYAH YG TERMASUK ZONA 3;
- DAN RP 4 MILIAR UNTUK WILAYAH YG TERMASUK ZONA 4.
-
• MODAL DISETOR MINIMUM UNTUK SPIN OFF UUS MENJADI BUS:
RP 500 MILYAR (DLM WAKTU 10 TAHUN HARUS MENJADI RP 1 TRILIUN)

• MODAL KERJA MINIMUM UUS :

RP 100 MILIAR
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERSYARATAN BANK SYARIAH NEW
ENTRY
IZIN PRINSIP IZIN USAHA
• RANCANGAN ANGGARAN DASAR • ANGGARAN DASAR
• DAFTAR CALON PEMEGANG SAHAM, • DAFTAR PEMEGANG
PENGURUS DAN DPS BESERTA DOKUMEN SAHAM, PENGURUS DAN
• RENCANA SUSUNAN ORGANISASI BESERTA DPS DAN DOKUMEN UNTUK
NAMA CALON MINIMAL PEJABAT EKSEKUTIF PENGURUS WNA (UNTUK
BUS)
• STUDI KELAYAKAN DAN RENCANA BISNIS
• PERUBAHAN RENCANA
• RENCANA KORPORASI
SUSUNAN BESERTA NAMA
• PEDOMAN MANAJEMEN RISIKO CALON MINIMAL PEJABAT
• SISTEM DAN PROSEDUR KERJA EKSEKUTIF
• BUKTI PENEMPATAN 30% MODAL DISETOR • BUKTI PEMENUHAN MODAL
DI ESCROW ACCOUNT AN. DK OJK QQ SALAH MINIMUM BESERTA
SATU PSP DOKUMEN SURAT
PERNYATAAN
• SURAT PERNYATAAN TERKAIT SUMBER
DANA • BUKTI KESIAPAN
MODAL OPERASIONAL
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
CONTOH TAHAPAN PERIZINAN – PERMOHONAN PERSETUJUAN PRINSIP PENDIRIAN
BPRS
Tim Mengajukan Presentasi rencana
Pendiri/Calon Permohonan pendirian BPRS di Layak/ YA
Pemegang Tidak
kepada OJK OJK Layak? + dokumen
Saham BPRS
lengkap
+ asli dokumen
kepada KPBI Fit & Proper Test
TIDAK Calon PSP dan
+ cc dokumen
pengurus,
kepada
KPwBI
wawancara Calon
DPS
Mempersiapkan
persyaratan
persetujuan prinsip TIDAK
pendirian BPRS Lulus/
Tidak
a.l. : Lulus?
• Rancangan akta pendirian badan hukum termasuk LULUS
anggaran dasar Rekomendasi SELURUHNYA
• Permodalan, bukti setoran modal minimal 30% KR/KOJK
persyaratan modal minimum sesuai zonasi
• Mengajukan calon Pengurus dan DPS Persetujuan
• Studi kelayakan termasuk data potensi ekonomia Prinsip
daerah, SOP lengkap dan komprehensif
• Surat pernyataan sumber dana
• Proyeksi keuangan bulanan selama 3 tahun pertama
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
CONTOH TAHAPAN PERIZINAN – PERMOHONAN IZIN USAHA PENDIRIAN
BPRS
Pemeriksaan
Mengajukan Fit & Proper Test Calon
Tim Pendiri Kesiapan
Permohonan Izin PSP dan pengurus,
BPRS Operasional
Usaha ke OJK wawancara Calon DPS *)
Bank
+ dokumen *) Apabila terdapat perubahan

TIDAK Memen YA
Pemberian
uhi Izin Usaha
Syarat?

Mempersiapkan
persyaratan Izin
USaha Melaporkan Kegiatan Usaha Melaksanakan Kegiatan LULUS
max. 10 hari setelah Usaha max. 60 hari setelah SELURUH
a.l. :
pelaksanaan NYA
tanggal Izin Usaha
• Bukti pelunasan modal disetor
• Akta A/D dan pengesahannya
• Kesiapan operasional termasuk SDM,
sistem pembukuan, gedung kantor serta
sarana dan prasarana lainnya
END
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERSYARATAN KONVERSI DAN SPIN OFF
UUS
KONVERSI
• ANGGARAN DASAR AWAL
• RANCANGAN ANGGARAN DASAR
• MISI DAN VISI PERUBAHAN KEGIATAN
USAHA
• RISALAH RUPS
• DAFTAR CALON PEMEGANG SAHAM,
PENGURUS DAN DPS BESERTA DOKUMEN
• PERSYARATAN PENGALAMAN KERJA BAGI
ANGGOTA DIREKSI
• SURAT PERNYATAAN TERKAIT
PENAMBAHAN MODAL DISETOR
• RENCANA SUSUNAN ORGANISASI BESERTA
NAMA CALON MINIMAL PEJABAT EKSEKUTIF
• STUDI KELAYAKAN DAN RENCANA BISNIS
• LAPORAN KEUANGAN
• RENCANA KORPORASI
• PEDOMAN MANAJEMEN RISIKO
• SISTEM DAN PROSEDUR KERJA
• RENCANA PENYELESAIAN HAK DAN
KEWAJIBAN
• BUKTI KESIAPAN OPERASIONAL
• DAFTAR JARINGAN KANTOR YANG AKAN
DIJADIKAN KANTOR BANK
SPIN OFF DENGAN BANK BARU
MEMILIKI PERSYARATAN YANG SAMA
DENGAN PEMBENTUKAN BUS BARU DENGAN
TAMBAHAN DOKUMEN
IZIN PRINSIP
• SURAT PERNYATAAN PSP UNTUK
MENINGKATKAN MODAL MENJADI
RP.1T
• NERACA PROFORMA BUS
• RANCANGAN PEMISAHAN UUS DARI
IZIN BANK
USAHA INDUK
• NERACA INTERN UUS BULAN TERAKHIR
SPIN OFF PENGALIHAN HAK
DAN KEWAJIBAN
• LAPORAN PROFORMA BUS
• LANGKAH-LANGKAH YANG DITEMPUH
DALAM RANGKA PENYELESAIAN HAK
DAN KEWAJIBAN
• RANCANGAN PEMISAHAN UUS DARI
BANK INDUK
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
CONTOH TAHAPAN PERIZINAN –
KONVERSI
Fit and Proper calon
BANK Mengajukan Permohonan ke Presentasi Di OJK
PSP, pengurus
KONVENSIONAL OJK
dan DPS

Mengajukan Persetujuan
Tidak Memenuhi Y
Perubahan AD kpd Konversi
syarat? a
DepkumHAM

Pegesahan
Perub. AD
Mempersiapkan
persyaratan
konversi Melakukan Kegiatan
Usaha Syariah 60 hari
Menyelesaikan H & K sejak izin berlaku
Debitur & Kreditur
konvensional dlm 360 hr

End
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
CONTOH TAHAPAN PERIZINAN – SPIN
OFF
Bank Tidak
Mendirikan Mencari
Konvensional
BUS Bank Konvensional u/ Due Dilligence
dg UUS
Baru? diakuisisi

Y
a
Tidak Y Mengajukan
Proses Pendirian Layak? a Persetujuan
BUS & Penyertaan Modal
Pengajuan Izin
Pengalihan
Asset/Kewajiban
dan Kantor UUS Persetujuan
Penyertaan
Izin Pendirian

Setor Modal/ RUPS Rancangan

BUS Konversi Akuisisi
Pembelian Saham
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERSYARATAN PENDIRIAN UUS BARU

•TERCANTUM DALAM RENCANA BISNIS BANK UMUM

KONVENSIONAL
•RANCANGAN ANGGARAN DASAR
•DOKUMEN CALON DIREKTUR DAN DPS
•SURAT PERNYATAAN DARI DIREKSI BUK MENGENAI
ALOKASI DANA DARI BUK UNTUK MODAL KERJA UUS.
MODAL KERJA UUS DISISIHKAN OLEH BUK DALAM
BENTUK TUNAI PALING KURANG SEBESAR RP.100M
SERTA KESANGGUPAN BUK UNTUK MENANGGULANGI
KESULITAN LIKUIDITAS YANG DIALAMI OLEH UUS.

• STUDI KELAYAKAN DAN RENCANA BISNIS

• RENCANA BISNIS
• PEDOMAN MANAJEMEN RISIKO
• SISTEM DAN PROSEDUR KERJA
• RENCANA SUSUNAN ORGANISASI BESERTA NAMA CALON
MINIMAL PEJABAT EKSEKUTIF
• NERACA INTERN BUK
• PRESENTASI RENCANA PEMBUKAAN UUS
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
KELEMBAGAAN PERBANKAN SYARIAH

Mar
KETERANGAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

JUMLAH BANK
BANK UMUM
SYARIAH (BUS) 3 5 6 11 11 11 11 12 12

UNIT USAHA 26 27 25 23 24 24 23 22 22
SYARIAH (UUS)
BPRS 114 131 139 150 155 158 163 164 162
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
BANK UMUM SYARIAH

No Nama BUS Keterangan

1 PT. Bank Muamalat Indonesia Pendirian baru
2 PT. Bank Syariah Mandiri Konversi
3 PT. Bank Mega Syariah Konversi
4 PT. Bank BRISyariah Konversi dan Spin – Off
5 PT. Bank Syariah Bukopin Konversi dan Spin – Off
6 PT. Bank Panin Syariah Konversi
7 PT. Bank Victoria Syariah Konversi
8 PT. Bank BCA Syariah Konversi
9 PT. Bank Jabar dan Banten Syariah Spin – Off
10 PT. Bank BNI Syariah Spin – Off
11 PT. Bank Maybank Syariah Indonesia Konversi
12 PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Konversi dan Spin – Off
Syariah
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
UNIT USAHA SYARIAH

No Nama UUS No Nama UUS

1 Bank Danamon Indonesia 12 BPD Kalbar
2 Bank International Indonesia 13 BPD Sumsel
3 BPD DKI 14 BPD Kaltim
4 BPD Riau 15 BPD DIY
5 BPD Kalsel 16 BPD Sulsel
6 Bank CIMB Niaga 17 BPD Sumbar (Bank Nagari)
7 BPD Sumut 18 BPD Jatim
8 BPD Aceh 19 BPD Jateng
9 Bank Permata 20 Bank OCBC NISP
10 Bank Tabungan Negara 21 Bank Sinarmas
11 BPD NTB 22 BPD Jambi
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
KEPENGURUSAN BANK SYARIAH DAN UUS

BUS :
•JUMLAH ANGGOTA DIREKSI MINIMAL 3 ORANG;
•JUMLAH ANGGOTA DEWAN KOMISARIS MINIMAL 3 ORANG
DAN MAKSIMAL SAMA DENGAN JUMLAH ANGGOTA DIREKSI;
•JUMLAH DPS MINIMAL 3 ORANG DAN MAKSIMAL 50% DARI
JUMLAH ANGGOTA
DIREKSI;

BPRS:
• JUMLAH ANGGOTA DIREKSI MINIMAL 2 ORANG;
• JUMLAH ANGGOTA DEWAN KOMISARIS MINIMAL 2 ORANG DAN MAKSIMAL
3 ORANG;
• JUMLAH DPS MINIMAL 2 ORANG DAN MAKSIMAL 3 ORANG;

UUS :
•DIPIMPIN OLEH DIREKTUR UUS
•JUMLAH DPS MINIMAL 2 ORANG DAN MAKSIMAL 3 ORANG
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PEMEGANG SAHAM PENGENDALI DAN PENGURUS BANK
SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PIHAK YANG DIAJUKAN SEBAGAI PEMEGANG SAHAM

PENGENDALI DAN PENGURUS BANK SYARIAH DAN UNIT
USAHA SYARIAH

1.TIDAK SEDANG MENJALANI PROSES HUKUM

2.TIDAK SEDANG MENJALANI UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN
SUATU BANK
3.TIDAK MEMILIKI KREDIT MACET DAN/ATAU TIDAK TERCANTUM
DALAM DAFTAR PIHAK YANG MEMILIKI KREDIT MACET
4.TIDAK TERCANTUM DALAM DAFTAR PIHAK YANG DINYATAKAN
TIDAK LULUS UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN
5.MEMILIKI KOMITMEN UNTUK MEMATUHI PERUNDANG-UNDANGAN
YANG
BERLAKU
6.MEMILIKI KOMITMEN TERHADAP PENGEMBANGAN OPERASIONAL
BANK SYARIAH YANG SEHAT
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PROSES PERIZINAN PEMEGANG SAHAM, PENGURUS DAN DPS

PENILAIAN ADMINISTRATIF

•KELENGKAPAN & KEBENARAN DOKUMEN

•TIDAK TERCANTUM DALAM DAFTAR TIDAK
LULUS FIT AND PROPER TEST (DTL)
•TIDAK MEMILIKI KREDIT BERMASALAH (DAFTAR KREDIT
MACET)
•MEMILIKI TRACK RECORD YG BAIK

WAWANCARA FIT AND PROPER TEST

• ASPEK INTEGRITAS
•ASPEK KOMPETENSI
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERSYARATAN PENGURUS BUS DAN
UUS
KETERANGAN KOMISARIS
HUBUNGAN Mayoritas dilarang memiliki hubungan keluarga sd
derajad ke-2 dengan sesama Komisaris dan Direksi
RANGKAP Hanya dapat merangkap jabatan
JABATAN 1.Komisaris/Direksi/PE pd lembaga/perusahaan non LK
2.Komisaris/Direksi yg melaksanakan fungsi
pengawasan pd perusahaan anak LKBB
3.Komisaris/Direksi/PE pd 1 perusahaan yg merupakan
pemegang saham bank; atau
4.Pejabat pd maksimum 3 lembaga nirlaba
DIREKSI BUS & UUS
1. Direktur Utama wajib independen thd PSP
2. Secara sendiri atau bersama dilarang memiliki saham
melebihi 25% dr modal disetor di perusahaan lain
3. Mayoritas dilarang memiliki hubungan keluarga sd
derajad ke-2 dengan sesama Komisaris dan Direksi
4. Direktur Kepatuhan tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan
keluarga sampai derajat kedua dengan Komisaris, Direksi
dan/atau PSP atau hubungan yang mempengaruhi
independensi
1. Hanya dpt merangkap jabatan :
a. apabila menjalankan tugas fungsional sbg Komisaris
pada perusahaan anak bukan bank yg dikendalikan
Bank (krn sbg direksi yg bertanggung jawab thd
pengawasan perusahaan anak)
b. jabatan pd 2 lembaga nirlaba
2. Direktur Utama dilarang merangkap jabatan sebagai
Direktur Kepatuhan
3. Direktur Kepatuhan dilarang membawahkan fungsi bisnis
dan operasional, manajemen risiko yang mengambil
keputusan pada kegiatan usaha Bank, treasury, keuangan
dan akuntansi, logistik dan pengadaan barang/jasa,
tekhnologi informasi dan audit intern
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERSYARATAN PENGURUS BUS DAN
UUS
KETERANGAN KOMISARIS DIREKSI BUS & UUS

PENGALAMAN 1. Memiliki sertifikat pelatihan perbankan syariah 1. Memiliki sertifikat pelatihan perbankan syariah dengan
dengan cakupan materi minimal ketentuan, produk materi sekurangnya ketentuan perbankan syariah,
dan analisa laporan keuangan bank syariah produk bank syariah, kegiatan operasional bank syariah
2. Memiliki pengalaman di bidang operasional dan laporan keuangan bank syariah
perbankan syariah yang cukup
2. Mayoritas Direksi memiliki pengalaman sekurangnya 4
3. Komisaris Independen memiliki Sertifikasi
tahun dengan jabatan paling rendah PE di perbankan
Manajemen Risiko tingkat 2 dan anggota Komisaris
lainnya tingkat 1 dan sekurangnya 1 diantaranya menjabat sekurangnya
PE di BUS dan/atau UUS
3. Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai ketentuan
yang berlaku
LAINNYA Minimum 50% adalah Komisaris Independen Terdapat 1 Direktur Kepatuhan

KETERANGAN DPS

RANGKAP 1. Rangkap jabatan sbg DPS maksimum pd 4 lembaga keuangan syariah lainnya
JABATAN 2. Tidak boleh merangkap sebagai konsultan (perusahaan/pribadi) Bank Syariah datau

PENGALAMAN 1. Sekurangnya memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah muamalah dan pengetahuan di bidang
perbankan dan/atau keuangan secara umum
2. Direkomendasikan oleh DSN-MUI
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERSYARATAN PENGURUS BPRS

KETERANGAN KOMISARIS DIREKSI

HUBUNGAN - 1. Dirut wajib berasal dari pihak yg independen thd PSP

2. Dilarang memiliki hubungan keluarga dengan
a. Anggota Direksi lainnya dalam hubungan sebagai
orang tua, anak, mertua, besan, menantu, suami,
istri, saudara kandung atau ipar: dan/atau
b. Anggota Dewan Komisaris dalam hubungan sebagai
orang tua, anak, mertua, besan, menantu, suami, istri
atau saudara kandung
RANGKAP Hanya dapat merangkap jabatan sebagai: Dilarang merangkap sebagai anggota Direksi, anggota Dewan
JABATAN 1.Komisaris pada 2 BPRS/BPR lain Komisaris, anggota DPS atau Pejabat, Eksekutif pada
2.Komisaris/Direksi/PE pada 2 lembaga/perusahaan lain lembaga keuangan, badan usaha atau lembaga lain
bukan bank
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERSYARATAN PENGURUS BPRS
KETERANGAN KOMISARIS
PENGALAMAN 1. Memiliki sertifikat pelatihan perbankan syariah
dengan materi sekurangnya ketentuan perbankan
syariah, produk bank syariah dan analisa laporan
keuangan bank syariah
2. Memiliki pengalaman di bidang operasional
perbankan syariah yang cukup antara lain dalam
pengelolaan bisnis utama Bank Syariah dan/atau
UUS
KETERANGAN
RANGKAP Rangkap jabatan sbg DPS maksimum pd 4 lembaga keuangan syariah lainnya
JABATAN
PENGALAMAN 1. Sekurangnya memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah muamalah dan pengetahuan di bidang
perbankan dan/atau keuangan secara umum
2. Direkomendasikan oleh DSN-MUI
DIREKSI
1. Memiliki sertifikat pelatihan perbankan syariah dengan
materi sekurangnya ketentuan perbankan syariah,
produk bank syariah, kegiatan operasional bank syariah
dan laporan keuangan bank syariah
2. Paling sedikit 50% anggota Direksi termasuk Direktur
Utama harus berpengalaman operasional sekurangnya:
a. 2 tahun sebagai pejabat di bidang pendanaan
dan/atau pembiayaan di perbankan syariah
b. 2 tahun sebagai pejabat di bidang pendanaan
dan/atau perkreditan di perbankan konvensional dan
memiliki pengetahuan di bidang perbankan syariah;
atau
c. 3 tahun sebagai direksi atau setingkat dengan direksi
di lembaga keuangan mikro syariah
3. Anggota Direksi berpendidikan formal paling kurang
setingkat Diploma III atau Sarjana Muda
DPS
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERIZINAN PRODUK

PBI NO.10/17/PBI/2008 TENTANG PRODUK BANK SYARIAH DAN UUS

SE NO.10/31/DPBS PERIHAL PRODUK BANK SYARIAH DAN UUS

PERIZINAN PRODUK BARU :

• PRODUK YG SUDAH ADA DI KODIFIKASI
WAJIB DILAPORKAN KE BI SELAMBATNYA 15 HARI SEBELUM DIKELUARKAN
(WAJIB PRESENTASI)
• PRODUK YG BELUM ADA DI KODIFIKASI
WAJIB MEMPEROLEH PERSETUJUAN BI (WAJIB PRESENTASI BILA DIMINTA
BI)

BANK SYARIAH DAN UUS YANG MEMASARKAN PRODUK BARU SEBELUM

MELAPORKAN ATAU MENDAPAT PERSETUJUAN DARI OJK DIKENAKAN
SANKSI ADMINISTRATIF
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PERIZINAN PRODUK

PRODUK YG PERLU IZIN/DILAPORKAN, MELIPUTI:

•SISI PENGHIMPUNAN DANA
•SISI PENYALURAN DANA
•PELAYANAN JASA BANK

Tidak termasuk produk LKBB yg dipasarkan oleh bank sbg

agen pemasaran
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
Kodifikasi Produk Perbankan
Syariah

1.PENGHIMPUNAN DANA
• GIRO SYARIAH
• TABUNGAN SYARIAH
• DEPOSITO SYARIAH

2.PENYALURAN DANA
• PEMBIAYAAN ATAS DASAR AKAD MUDHARABAH
• PEMBIAYAAN ATAS DASAR AKAD MUSYARAKAH
• PEMBIAYAAN ATAS DASAR AKAD MURABAHAH
• PEMBIAYAAN ATAS DASAR AKAD SALAM
• PEMBIAYAAN ATAS DASAR AKAD ISTISHNA’
• PEMBIAYAAN ATAS DASAR AKAD IJARAH
• PEMBIAYAAN ATAS DASAR AKAD QARDH
• PEMBIAYAAN MULTIJASA

3.PELAYANAN JASA
• L/C IMPOR SYARIAH
• BANK GARANSI SYARIAH
• PENUKARAN VALAS (SHARF)
 PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PENGELUARAN PRODUK BANK SYARIAH (IZIN /
LAPOR)
Mengajukan Permohonan
Izin Persetujuan Produk
Baru kepada OJK

TIDAK +dokumen
Presentasi
Produk Baru
di OJK
Apakah
Karakteristik
Bank Prod. Baru =
(Direksi) Produk Dlm
a.l. meliputi: Kodifikasi iB – YA
BI?
• Pencantuman kata “iB”
• pada produk baru
• Fatwa DSN-MUI
• Pendapat DPS YA
• Prosedur Pelaksanaan TIDAK
• Analisa Manajemen Risiko Persetujuan
• Draft Akad Produk Mengajukan Pelaporan Perlu atas
Produk Baru Kepada OJK Presentasi Pelaporan/Izin
? Produk

+dokumen
Mempersiapkan
Persyaratan
Pengeluaran Produk
Baru iB END
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
PENGHENTIAN PRODUK

1.BANK WAJIB MENGHENTIKAN KEGIATAN

PRODUK BILA:
• TIDAK MEMENUHI KETENTUAN PELAPORAN/PERIZINAN PRODUK
• TIDAK SESUAI DG PRINSIP SYARIAH
• TIDAK SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN-UNDANGAN YG BERLAKU
2.BILA PRODUK DIKENAKAN PENGHENTIAN
SEMENTARA:
• BANK DILARANG MENJUAL PRODUK TSB & WAJIB MENYEMPURNAKAN
DLM JANGKA WAKTU YG DITETAPKAN BI. BILA TIDAK, AKAN
DIKENAKAN PENGHENTIAN TETAP
3.BILA PRODUK DIKENAKAN PENGHENTIAN
TETAP:
• BANK WAJIB MENGHENTIKAN KEGIATAN PRODUK TSB & WAJIB
MENYELESAIKAN HAK DAN KEWAJIBAN NASABAH.
PERIZINAN PERBANKAN SYARIAH
ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN
PERBANKAN SYARIAH
ASPEK EKONOMI DAN
KEUANGAN
 PENDAHULUAN
• Informasi dan data yang diperoleh dari analisis
aspek-aspek SK  perhitungan aspek
ekonomi dan keuangan
• Analisis aspek-aspek pendukung operasional
perusahaan = biaya
• Biaya yang dikeluarkan dapat dikelompokkan
menjadi beberapa perkiraan:
• Biaya Modal Investasi:
– Dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva
tetap yang akan digunakan perusahaan untuk
menjalankan aktivitas bisnis, contoh: Pembelian
mesin, Kendaraan, Pembangunan gedung
– Sumber data:
• Aspek teknis dan tekonologi
• Aspek manajemen
• Biaya Modal Kerja
– Dana yang dikeluarkan untuk membiayai operasional
perusahaan, contoh: pembelian perlengkapan kantor
– Sumber data:
• Aspek pemasaran
• Aspek teknis & teknologi
• Aspek manajemen
• Biaya Start-up
– Investasi yang digunakan untuk mendanai pendirian
usaha/bisnis, misalnya: biaya legalitas & perizinan,
biaya FS, biaya konsultan, biaya pra-operasional
– Sumber data:
• Aspek pemasaran: biaya launching
• Aspek legal: Biaya izin, pendaftaran merek

• Pengembangan modal sendiri  memperoleh

laba
• Laba didapat dari penanaman ke dalam sektor
usaha
 Sektor Usaha:
• Sektor usaha yang paling menguntungkan bagi
investor
• Sektor yang hasil produksinya diperlukan oleh
masyarakat
• Sektor yang akan menghemat devisa atau
menaikkan devisa
 Strategi Pengembangan Usaha
• Ekstensifikasi Usaha
– Perluasan usaha dengan cara menambah ukuran atau
luas usaha dan tetap mempertahankan bahwa
perhitungan usahanya masih cukup layak baik dalam
segi pemasarannya, tersedianya bahan baku,
kemudahan tenaga kerja, tersedianya alat produksi
• Intensifikasi Usaha
– Upaya peningkatan kualitas dan atau kuanttas
produksi tanpa adanya penambahan luas atau ukuran
usaha
• Diversifikasi Usaha
– Peningkatan laba sambil memperkecil risiko kerugian
akibat adaya fluktuasi harga dengan cara
memperbanyak jenis usaha, dapat dilakukan secara:
• Vertikal  usaha dari hulu ke hilir
• Horizontal  usaha tidak terkait
• Replacement (penggantian)
– Peremajaan usaha yang terkait dengan semakin
rendahnya produktivitas alat produksi karena
pemakaian yang sudah terlalu lama
 KEBUTUHAN INVESTASI
• Proses analisis keuangan pengembangan usaha 
kebutuhan investasi untuk pengadaan:
– harta tetap dan
– kebutuhan modal kerja untuk operasional usaha
• Keduanya disebut: EKSPLOITASI
• Besar-kecilnya kebutuhan investasi tergantung pada
(untuk harta tetap):
– Volume atau skala usaha yang akan dikembangkan
– Luas dan harga tanah yang akan dibeli
– Jumlah dan luas bangunan
– Jumlah unit mesin dan peralatan produksi
– Jumlah unit peralatan kantor
• Modal Kerja:
– Dana yang digunakan untuk keperluan biaya operasional
atau biaya eksploitasi usaha
• Kebutuhan modal kerja dilakukan dengan:
– Menentukan kegiatan kerja atau proses produksi
– Menentukan kebutuhan tenaga kerja
– Memastikan satuan harga beli setiap bahan baku
– Menentukan besarnya biaya operasional
– Menentukan periode perputaran uang kas (cash to cash
periode)
– Menentukan besarnya cadangan uang kas minimum
– Menghitung besarnya kebutuhan modal kerja minimum:
• MODAL KERJA= PERIODE PERPUTARAN X BIAYA PENGADAAN
SETIAP PERIODE
 ALAT ANALISIS KELAYAKAN
• Alat yang digunakan untuk mengetahui kelayakan
aspek keuangan (secara konvensional) dilakukan
dengan metode:
– Payback Methode (Metode pemulihan investasi)
– Present Value Methode-Net Present Value/NPV
(Metode Nilai Sekarang)
– Internal Rate of Return (Metode Tingkat Balikan
Internal)
– Profitability Index (Indeks Kemampulabaan)
– Average Accounting Rate of Return/ARR (Metode
Tingkat Balikan Akunting Rata-rata)
ASPEK MANAJEMEN
 Pendahuluan
• Tujuan studi aspek manajemen:
– Mengetahui kelayakan pembangunan dan
implementasi bisnis tersebut dapat direncanakan,
dilaksanakan, dan dikendalikan
• Kajiannya:
– Perencanaan bisnis
– Pengorganisasian yang akan digunakan
– Pengendalian manajemen yang dapat digunakan
– Mengakhiri pembangunan proyek
 PERENCANAAN
• Perencanaan: membuat masa depan dengan
memperhatikan apa yang telah dimiliki atau
dilakukan
• Perencanaan disusun berangkat dari sisi:
– Pendekatan perencanaan
– Fungsi perencanaan
– Jangka wkatu pelaksanaan yang dicover oleh
perencanaan
– Tingkatan perencanaan
 Pendekatan perencanaan
• Pendekatan atas-bawah
• Pendekatan bawah-atas
• Pendekatan campuran
• Pendekatan kelompok
 Fungsi perencanaan dan rencana
• Penerjemah kebijakan umum
• Berupa perkiraan yang bersifat ramalan
• Berfungsi ekonomi
• Memastikan suatu kegiatan
• Alat koordinasi
• Alat/sarana pengawasan
 Macam-macam Perencanaan
• Sisi Jangka Waktu
– Perencanaan jangka panjang (20-30 tahun)
– Perencanaan jangka menengah (3-5 tahun)
– Perencanaan jangka pendek (1 tahun)

• Sisi Tingkat Manajemen

– Perencanaan strategis
– Perencanaan operasional
 Program Kerja
• Penyusunan perencanaan jangka pendek dan
penerapannya dalam bentuk program kerja
dengan memperhatikan anggarannya
• Untuk membuat program kerja yang baik, dapat
digunakan beberapa teknik
– PERT (Program Evaluation and Review Technique)
– NWP (Net Work Planning)
– PKT (Pola Kerja Terpadu=
– PIP
– APP