Anda di halaman 1dari 11

ANATOMI FISIOLOGI

ELIMINASI FEKAL
Kelompok 1 : Ilmu Dasar Keperawatan
Agus Suprianto
Annisa Septiyani
Eko Sulastyo
Fransiska Tiurlan
Irwan Sutoyo
Magdalena Hunyang
Novia Wahyuni
Nursoleha
Sirilius Bulaan
Veronika Tri Wahyuni
Pengertian
Eliminasi merupakan proses pembuangan
sisa metabolisme tubuh berupa urin dan
feses.
Eliminasi fekal adalah proses pengeluaran
sisa metabolism berupa feses yang berasal
dari saluran pencernaan melalui anus.
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
Saluran pencernaan berfungsi mengabsorbsi
cairan dan makanan yang nantinya akan
digunakan oleh sel tubuh dan akan
menghasilkan produk sisa dalam bentuk feses.
Saluran pencernaan menyerap cairan sangat
tinggi sehingga sangat memegang peranan
penting dalam keseimbangan cairan tubuh.
Lanjut…
Sistem pencernaan atau Gastrointestinal dibagi menjadi dua
bagian yaitu :
1. Sistem pencernaan bagian atas
• Mulut : Didalam mulut makanan dihancurkan secara mekanik dengan
menggunakan gigi dan  bantuan saliva yang mengandung enzim ptyalin
sehinggan makanan akan lebih mudah untuk ditelan
• Faring : terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfa yang
terbanyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap
infeksi.
• Esofagus : berbetuk seperti tabung berotot yang menghubungkan rongga
mulut dan lambung. Dan terdapat spingter yang berfungsi mencegah
refluk ketenggorokan.
• Lambung : merupakam organ pencernaan yang paling fleksibel. Karena
dapat menampung makanan sebanyak 1-2 liter. Didalam lambung
makanan dicerna secara mekanik dan secara kimiawi. Sebelum makanan
meninggalkan lambung, makanan berubah menjadi semicair yang
disebut Chyme sehingga lebih mudah diabsorbsi.
Lanjut…
2. Sistem pencernaan bagian bawah
• Usus Halus : berfungsi menerima sekresi hati dan pancreas, mengasorbsi saripati
makanan dan menyalurkan sisa dari hasil metabolism ke usus besar.
 Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah.
1. Disakaridase
2. Eripsinogen
3. Eripsin
4. Hormon Sekretin
5. Hormon CCK (Kolesistokinin)
Lanjut…
• Usus Besar atau Kolon : berfungsi
menyerap air selama proses pencernaan,
tempat dihasilkannya vitamin K dan vitamin
H (biotin) sebagai hasil simbiosis dengan
bakteri usus, misalnya E.Coli. Dan juga
tempat pembentukan massa feses dan
mendorong keluar tubuh.
• Rectum : merupakan lubang tempat
pembuangan feses keluar tubuh melalui
anus.
Susunan massa fekal
• Bakteri yang umumnya sudah mati
• Lepasan epeitelium dari usus
• Sejumlah kecil zat nitrogen terutama musin
• Garam, terutama kalsium fosfat
• Sedikit zat besi, selulosa
• Sisa zat makanan yang tidak dicerna dan air (100 ml)
Proses terjadinya defekasi
Reflek defekasi intrinsik (intrinsic defecation reflex)
Ketika feses memasuki kerectum akan menimbulkan
distensi dinding rektum sehingga akan memberikan
sinyal saraf yang dikirimkan ke pleksus mesenterika
untuk merangsang timbulnya peristaltik pada kolon
desnden, kolon sigmoid dan rektum. Gerakan ini
akan menekan sehingga feses akan masuk ke anus.
Spingter anal internal akan terbuka dan spingter
eksternal akan relaks dan defekasi akan terjadi.
Lanjut…
Reflek defekasi parasimphatik (parasimpathetic
defecation reflex)
Ketika serat saraf yang ada direktum distimulasi
maka akan diteruskan ke spinal cord dan akan
kembali menstimulasi kolon desenden, kolon
sigmoid dan rektum. Saraf parasimpatis akan
mengaktifkan gelombang peristaltik, relaksasi
spingter anal internal dan mengaktifkan reflek
defekasi intrinsuk. Spingter anal internal relaksasi,
feses akan masuk ke anal canal. Pada saat seseorang
duduk ditoilet, spingter anal eksternal relaksasi
Faktor – faktor yang
mempengaruhi eliminasi
• Usia
• Diet
• Asupan cairan
• Aktifitas fisik
• Faktor fsikologis
• Kebiasan pribadi
• Posisi selama defekasi
• Nyeri
• Kehamilan
• Pembedahan dan anastesi
• Obat - obatan
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai