P (PLAN) atau rencana asuhan adalah berisi rencana untuk menegakan diagnosis
(pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis pasti),
rencana terapi (tindakan, diet, obat-obat yang akan diberikan), rencana monitoring
(tindakan monitoring yang akan dilakukan, misalnya pengukuran tensi, nadi, suhu,
pengukuran keseimbangan cairan, pengukuran skala nyeri) dan rencana pendidikan
(misalnya apa yang harus dilakukan, makanan apa yang boleh dan tidak, bagaimana
posisi….. dst).
METODE PEMBUATAN DATA SOAP
1. SUBJECTIVE (S)
Data subjektif adalah data yang bersumber dari pasien/ keluarganya/ orang
lain yang tidak dapat dikonfirmasi secara independen. Contoh data-data subjektif.
Contoh Data Subjektif :
Penyakit kardiovaskular Nyeri menjalar di dada kiri hingga lengan, pusing, merasa
seperti menahan beban di dada kiri, sesak saat beraktifitas
Pemeriksaan Ginjal Ginjal Nyeri saat buang air kecil, mual, muntah, lemas,sakit
pinggang
b) Pendekatan Problem-List
Pendekatan ini dapat memudahkan proses assesment karena
mengelompokkan data S dan O sebagai kelompok problem medik (PM)
(meliputi diagnosa, gejala, disfungsi organ, cacat fisik dan penyakit penyerta
serta morbiditas). Setiap PM dipasangkan dengan terapi yang sudah ada,
selanjutnya dianalisis sesuai dengan kaidah farmakoterapi.
Pengorganisasian informasi seperti ini dapat membantu memecahkan
situasi yang komplek khususnya pasien yang memiliki PM lebih dari dua. PM
disusun berdasar urutan terpenting yang didukung dengan S dan O yang
ada.
4. PLAN (P)
Plan yang dimaksudkan dalam penyelesaian kasus farmakoterapi
meliputi
formulasi rencana pelayanan kefarmasian yang dilanjutkan
dengan monitoring.
Formulasi rencana pelayanan kefarmasian meliputi:
1. Penentuan tujuan
2. Terapi farmakologi, meliputi rekomendasi terapi obat untuk
setiap DTP/DRP lengkap dengan dosis dan alasan pemilihan terapi
3. Terapi non-farmakologis
4. Rencana Konseling Informasi dan Edukasi kepada pasien
Hal-hal yang perlu disampaikan kepada pasien saat memberikan informasi
adalah sebagai berikut :
a) Obat yang diberikan, mengapa harus minum, gejala yang mungkin
dapat menghilangkan, kapan efek obat akan mulai terlihat dan apa
yang akan terjadi bila penggunaan obat tidak benar.
b) Efek samping obat, apa yang mungkin muncul. bagaimana
mengenalinya, bagaimana keseriusan efek samping obat dan harus ke
mana bila terjadi efek samping obat (ESO)
c) Instruksi, kapan harus minum ohat, bagaimana harus menyimpan
obat, berapa lama minum obat
d) Peringatan, kapan penggunaan obat harus dihentikan, berapa dosis
maksimum yang diperbolehkan, mengapa penggunaan obat harus
dihabisikan, tidak boleh ditelan
e) Konsultasi selanjutnya, kapan dan kondisi seperti apa harus kembali
ke dokter
f) Apakah semua butir informasi di atas sudah jelas? Pasien perlumengulangi
informasi, instruksi, peringatan penting
KASUS SOAP
1. Ny. A berumur 28 tahun datang ke Puskesmas
untuk periksa hamil tanggal 7 Maret 2007. hamil
ini adalah kehamilan yang kedua dan belum
pernah abortus, HPHT : 28 Mei 2006. Ibu
mengatakan pusing, lemas, pandangan
berkunang-kunang. Dari hasil pemeriksaan
ditemukan TD : 100/90 mmhg, S : 36 oC, M : 80
x / mnt, Rr “ 20 x / mnt, Hb : 8 gram%,
kunjungtiva pucat dan DJJ 144 x / mnt teratur,
terdengar di perut ibu sebelah kiri.
Subjective
Ny. A umur 28 tahun, periksa hamil
tanggal 7 Maret 2007. Dengan keluhan
pusing, lemas, dan pandangan mata
berkunang-kunang. Diketahui HPHT : 28
Mei 2006.
Objektive
K/U ibu baik, kesadaran composmentis.
Pemeriksaan TTV
- TD = 100 / 90 mmHg M = 80 x / mnt
- S = 36o C Rr = 20 x / mnt
Pemeriksaan fisik
- Head to toe
Pemeriksaan Palpasi
1. Leopold I
TFU : 30 cm, teraba bagian bulat, lunak, tidak ada lentingan (bokong janin).
2. Leopold II
Sebelah kanan ibu teraba bagan-bagian kecil janin (eksterminas janin).
Sebelah kiri ibu teraba bagian keras, panjang ada tahanan (punggung janin).
3. Leopold III
Teraba bagian bulat, keras ada lentingan (kepala janin)
4. Leopold IV = Konvergen 5/5 bagian.
Pemeriksaan Auskultasi
DJJ : 144 x / mnt
PM : terdengar jelas, 2 jam dibawah pusat kiri ibu
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 8 gram%
Assesment
G2P1AO hamil pada 32 minggu umur 28 tahun.
Janin hidup tunggal intra uterin, letak
memanjang, presentasi kepala, konvergen 5/5
bagian dengan anemia ringan
Planning
Beritahu hasil pemeriksaan.
Anjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan perkerjaan yang terlalu berat.
Anjurkan kepada ibu untuk makan makanan yang mengandung zat besi dan
makan dilakukan lebih sering dalam jumlah lebih sedikit.
Anjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan perjalanan jauh.
Anjurkan kepada ibu untuk melakukan konsumsi vitamin setiap hari 1 tablet.
Anjurkan kepada ibu untuk minum obat zat besi dan asam sulfat.
Anjurkan kepada ibu untuk olahraga ringan di pagi hari sebelum melakukan
aktivitas.
Anjurkan kepada ibu untuk periksa laboratorium untuk mengetahui apakah
Hbnya sudah naik atau belum.
Anjurkan kepada ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi.
Ibu mengerti hasil pemeriksaan.
Ibu bersedia melaksanakan semua anjuran dari bidan.
ibu mau datang dan periksa 2 minggu lagi ke klinik..
2. Seorang anak usia 5 tahun buang air besar
sebanyak 7 kali, karakteristik fesesyaitu terdapat
mukoid, tetapi tidak terdapat darah. Selain itu,
pasien menderita demam dan terus menangis.
Subjective
Buang air besar sebanyak 7 kali, feses terdapat
mukoid, tetapi tidak terdapatdarah, demam, terus
menangis
Objective
Tidak diketahui
Assasment
Mengalami buang air besar sebanyak 7 kali (diare)
Planning
Dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan
menggunakan CDS Score,monitoring gejala
2. Seorang anak 3 tahun dirawat dengan diagnose
acute gastroenteritis. Gejala yangdialami yaitu
diare yang sudah lebih dari 25 kali, temperature
39,5 C dan muntah.kU:cM. Pasien diberikan
penatalaksanaan sebagai berikut :
- Ceftriaxone 2 x 300 mg if
- Ibuprofen 3 – 4 x 100 mg prn
- Lacto b 2 x 1 sachet
- Zinc 20 mg 1 x 1
- RL infus
Subjective
Diare lebih dari 25 kali, temperature 39,5 °C dan
muntah.
Objective
Tidak diketahui
Assasment :
Pasien di diagnose acute gastroenteritis
Planning :
Farmakologi dan Non-Farmakologi.