Anda di halaman 1dari 21

KONSEP TEORI KEPRIBADIAN ARY GINANJAR

Dosen Pengampu : Dr. H. Ahmad Rifaí, M.Phil

Oleh :
Muhammad Sholeh Marsudi
NIM. 1520311107
PENDAHULUAN
• Latar Belakang Masalah
 Teori kepribadian yang dikembangkan oleh Ary
Ginanjar Agustian adalah melalui ESQ (Emotional
Spiritual Quotient). Teori pengembangan kepribadian
dan pelatihan leadership yang merujuk kepada 1
ihsan, 6 rukun Iman dan 5 rukun Islam (165).
 Sebagian kalangan pembesar yang telah menerima
teori ini, kemudian menjadikan  program  ini sebagai
program pengembangan kepribadian dan training
leadership. 
• Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Ary Ginanjar?
2. Bagaimana sejarah manusia dalam
membangun kepribadian?
3. Bagaimana konsep Rukun Iman dan Islam
dalam membangun kepribadian?
4. Bagaimana konsep ihsan dan kepemimpinan
dalam membangun kepribadian?
BIOGRAFI SINGKAT ARY
GINANJAR
PEMBAHASAN
A. Biografi Singkat Ary Ginanjar
Ary Ginanjar Agustian lahir di Bandung pada
tanggal 24 Maret 1965 adalah seorang praktisi
sejati yang berkiprah di dunia usaha dan terjun
langsung ke persaingan dunia bisnis yang
sangat kompetitif dan penuh tantangan.
Seorang otodidak yang belajar langsung di
lapangan dan dalam ketatnya persaingan dunia
usaha.
• Tahun 2004 dinobatkan sebagai salah satu The Most
Powerful People and Ideas in Business 2004 oleh majalah
SWA
• Tahun 2005 Menerima penghargaan sebagai Agents of
Change 2005 versi Koran Republika
• Pada bulan Maret 2007, Ary Ginanjar juga telah berhasil
memperkenalkan ESQ sehingga memukau sejumlah pakar
Spiritual Quotient (SQ) dari berbagai negara seperti Amerika
Serikat, Australia, Denmark, Belanda, Nepal dan India dalam
sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh The Oxford
Academy of Total Intelligence di Inggris.
• Pada tanggal 17 Desember 2007, Ary Ginanjar dianugerahi
gelar Doctor Honoris Causa di bidang Pendidikan Karakter
oleh Universitas Negeri Yogyakarta.
• Pada tahun 28 Oktober 2008, ia mendapat penghargaan dari
Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) sebagai
Pengembang Metoda ESQ dalam Meningkatkan Sumber
Daya Manusia Menuju Indonesia Bermartabat.
• Sedangkan Majalah Biografi Politik menobatkan Ary Ginanjar
sebagai Pemimpin Muda Berpengaruh 2008 dan pada akhir
2008, menjadi salah seorang pengurus Pusat Masyarakat
Ekonomi Syariah (MES) untuk periode 2008 – 2011.
• Kini, ia adalah Presiden Direktur PT Arga Bangun Bangsa
dan Pendiri ESQ Leadership Center, pusat
penyelenggara training ESQ. Pernah menjadi pengajar
tetap di Politeknik Universitas Udayana, Jimbaran, Bali
selama lima tahun. Kuliah di Universitas Udayana, Bali
dan di Tafe College, Adelaide, South Australia juga STP
Bandung. ESQ adalah sebuah icon, dan Ary Ginanjar
telah mengenalkan paradigma baru dalam bidang SDM
yang menyinergikan science, sufisme, psikologi dan
manajemen dalam satu kesatuan yang terintegrasi dan
transendental dalam konsep “ESQ Way 165”.
B. Sejarah Manusia menurut Ary Ginanjar
 Tahap I, Manusia pada mulanya adalah makhluk
spiritual murni. (manusia sebagai makhluk spiritual
murni, yang kemudian ruh spiritual itu ditiupkan
kedalam tubuh manusia.
 Tahap II, Manusia menetapkan misi. (apabila manusia
gagal dalam mencapai makna hidupnya, mereka Akan
menderita kekeringan jiwa)
 Tahab III, Manusia diberi kemampuan Intelektual (IQ),
emosional (EQ) dan Spiritual (SQ).

 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ POWER Sebuah Inner
Journey melalui Ihsan, (Jakarta: Arga, 2003), hal. 96-98.
 Tahap IV, Manusia akan selalu tunduk kepada Allah.
(Penemuan god spot (suara hati) pada manusia)
 Tahap V, Manusia diberikan qolbu olehNya. (Emosi adalah
getaran pada qolbu yang terjadi akibat tersentuhnya
spiritualitas seseorang)
 Tahap VI, Membuat perjanjian spiritual. (kecenderungan
manusia untuk senantiasa menuju sifat-sifat ilahiyah)
 Tahap VII, Perintah membaca bukti-bukti itu. (Allah
memberikan petujuk untuk selalu membaca dan mengenal
sifat-Nya, lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul
Husna).

 Ibid, hal. 102.


C. Rukun Iman dan Kepribadian yang tangguh
 Kepribadian yang tangguh adalah ketika seseorang berada
pada posisi yang memiliki prinsip hidup yang kokoh
seseorang bisa dikatakan tangguh apabila ia memiliki
prinsip yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh
lingkungan apapun yang terus berubah dengan cepat,
apalagi merusak pola pikirannya.
 Kepribadian muslim yang hakiki adalah kepribadian yang
bersandar pada pondasi tauhid, ia juga bekerja keras,
namun nilai bekerja baginya adalah bagaimana
melaksanakan tugas suci dari Allah dan bernilai ibadah.

 Ary Ginanjar Agustian, New Edition Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi
dan Spiritual “THE WAY 165” 1 Ihsan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (Jakarta:
Arga, 2005), hlm. 252.
 Ary Ginanjar Agustian dalam buku ESQ menjelaskan
tentang 6 rukun iman, iman disini yaitu meyakini dalam
hati, mengucapkan dengan lisan serta mengamalkan
dalam perbuatan;
 Memiliki prinsip dasar tauhid yaitu prinsip bintang,
yaitu berprinsip hanya kepada Allah SWT ( Star
Principle ).
 Memiliki prinsip kepercayaan, yaitu beriman kepada
malaikat (Anggel Principle).
 Memiliki prinsip kepemimpinan, yaitu beriman kepada
Nabi dan Rasul (Leadership Principle).
 Selalu memiliki prinsip pembelajaran, yaitu berprinsip
kepada al-Quran al-Karim ( Learning Principle ).
 Memiliki prinsip masa depan, yaitu beriman kepada “hari
kemudian” ( Vision Principle ).
 Memiliki prinsip keteraturan, yaitu beriman kepada
“Ketentuan Allah” ( Well Organized Principle).
Iman sebagai dasar rujukan dalam proses berfikir secara
aktual yang dimanifestasikan dalam bentuk amal sholeh yaitu
suatu bentuk aktivitas kerja yang kreatif yang ditempa oleh
semangat tauhid untuk mewujudkan rahmatan lil alamin,
keseimbangan berjalan dan segala isinya.
 Ary Ginanjar Agustian, New Edition Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
Emosi dan Spiritual “THE WAY 165” 1 Ihsan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam,
(Jakarta: Arga, 2005), hlm. 253.
D. Rukun Islam dan Pembentukan Karakter Kepribadian
 Rukun Islam menurut Ary Ginanjar Agustian merupakan
gambaran suatu keteraturan sistem dimana lima
lingkaran itu (Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat, Haji).
Seluruhnya mengitari atau mengorbit pada titik Tuhan
(god spot). Penetapan misi ( mission statement ) dan
pembangunan karakter ( character building ), semua
beredar mengitari inti. Ini melukiskan bahwa misi
kehidupan dan karakter kita harus terpusat kepada
kehendak Tuhan.

 Ary Ginanjar Agustian, New Edition Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan


Emosi dan Spiritual “THE WAY 165” 1 Ihsan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam,
(Jakarta: Arga, 2005), hlm. 254.
❶ Syahadat (mission statement) merupakan:
 Kekuatan sebuah misi; sebuah penetapan misi
(mission statement) yang telah menjadi
dorongan kekuatan batiniah.
 Membangun misi kehidupan, suara hati itu
sebenarnya berasal dari sifat-sifat Tuhan yang
ditiupkan oleh-Nya ke dalam jiwa setiap manusia
yang bersifat sama dan universal.
 Menimbulkan tekad kalimat syahadat adalah
suatu misi yang menghasilkan suatu “bayangan”
dengan tujuan akhir yang divisualisasikan dalam
bentuk “surga”.
❷ Shalat (Character Building /Pembangunan Karakter)
 Shalat adalah tindakan khusus seorang muslim dalam
rangka memuliakan Allah, yang berisi kata-kata dan
perbuatan-perbuatan yang dimulai dari takbir dan
diakhirat dengan salam dengan memenuhi syarat-syarat
tertentu.
 Fungsi sholat menurut Ary Ginanjar Agustian adalah
sebuah relaksasi yang sangat dibutuhkan untuk menjaga
kesadaran diri agar tetap memiliki cara berpikir fitrah.
 sholat adalah suatu metode yang dapat meningkatkan
kecerdasan emosi dan spiritual secara terus menerus,

Ibid, hal. 300.


❸ Puasa ( Self Controlling/Pengendalian Diri)
 Puasa adalah menahan diri dari hawa nafsu. Puasa
merupakan pengendalian diri untuk meraih kemerdekaan
sejati dalam arti merdeka dan bebas dari berbagai belenggu
ego duniawi yang tidak terkendali.
 Puasa sendiri adalah metode pelatihan diri untuk
mengendalikan diri. Puasa bertujuan untuk meraih
kemerdekaan sejati dan pembebasan dari belenggu yang
tidak terkendali. Puasa secara fisiologis dan pelatihan untuk
menjaga prinsip-prinsip yang telah dianut berdasarkan
Rukun Iman.

• Ibid, hal. 231.


❹ Zakat ( Strategic Collaboration )
 Zakat diwajibkan oleh Allah untuk dilaksanakan oleh
manusia muslim yang dianugerahi-Nya rizki harta benda
dan kekayaan. Ajaran zakat yang mempunyai dampak yang
mulia itu, mempunyai tujuan utama, yaitu mewujudkan
hal-hal sebagai berikut:
1) Hubungan manusia dengan Allah.
2) Hubungan manusia dengan dirinya.
3) Hubungan manusia dengan masyarakat.
4) Hubungan manusia dengan harta benda.

 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam (Jakarta: Arga, 2001), hal. 260.
❺Haji (Total Action )
 Ibadah haji dilakukan dengan tujuan untuk mentaati perintah Allah
SWT agar memperolehRidhoNya. Jadi, haji menurut Ary Ginanjar
Agustian adalah:
 Suatu transformasi total (thawaf),
 konsistensi dan persistensi perjuangan (sa’i),
 evaluasi dari prinsip dan langkah yang telah dibuat dan
visualisasi masa depan melalui prinsip berfikir dan cara
melangkah yang fitrah (wukuf),
 haji juga merupakan suatu pelatihan persiapan fisik dan mental
dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan (lontar
jumrah).

• Ibid, hal. 262.


 Ihsan dan Kepemimpinan
 Ihsan berasal dari kata ‘husn’ yang merujuk pada kualitas
sesuatu yang baik dan indah.
 Ihsan adalah berbuat kebaikan seolah-olah seseorang
melihat Allah.
 Ihsan menghendaki bahwa manusia harus menyadari akan
kehadiran Allah dan berprilaku dengan sebaik-baiknya.
 Ihsan tidak cukup hanya dengan kebaikan, perbuatan
lahiriah, melainkan juga pikiran dan sifat bertindak yang
selaras dengan perbuatan lahiriah.

• Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ POWER Sebuah Inner Journey
melalui Ihsan, (Jakarta: Arga, 2003), hlm. 96-98.
KESIMPULAN
 Kepribadian adalah ketika seseorang berada pada posisi
yang memiliki prinsip hidup yang kokoh.
 Kepribadian muslim yang hakiki adalah kepribadian yang
bersandar pada pondasi tauhid.
 Iman sebagai dasar rujukan dalam membentuk kepribadian
melalui proses berfikir secara aktual yang dimanifestasikan
dalam bentuk amal sholeh.
 Misi kehidupan dan karakter kepribadian kita harus
terpusat kepada kehendak Tuhan.
 Kepribadian tidak cukup hanya dengan kebaikan, perbuatan
lahiriah, melainkan juga pikiran dan sifat bertindak yang
selaras dengan perbuatan lahiriah.

Anda mungkin juga menyukai