Anda di halaman 1dari 21

Belajar

KONSELING QURANI

bersama Sus Budiharto


+6281 579 248 59, budiharto@uii.ac.id
Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia
30 April 2020
AGENDA

1. Latihan Awal dan Pengantar


2. Pengertian Konseling
3. Konseling Qur’ani
4. Al Qur’an Sebagai Petunjuk Manusia
5. Al Qur’an Sebagai Penawar & Rahmat
6. Kualifikasi Konselor Qurani
7. Prosedur Konseling Qurani
8. Prinsip-prinsip Konseling Qurani
TULISKAN MASALAH ANDA AKHIR - AKHIR INI, ATAU
PENGALAMAN MENGESANKAN AKHIR-AKHIR INI
MASALAH PENGALAMAN MENGESANKAN
• Rencana, doa, keinginan yang • Keberhasilan, atau kegagalan
belum tercapai, meraih sesuatu
• Keluhan Anda terhadap Allah, • Dipuji orang lain, atau dicaci
diri sendiri, orang lain, makhluk maki orang lain
lain, atau alam semesta,

• Keluhan orang lain terhadap • Membantu, dibantu orang lain,


Anda, atau menyakiti, disakiti orang
lain

• Kesenjangan/perbedaan antara • Menemukan jawaban solusi


kondisi ideal yang Anda suatu masalah, menemukan
bayangkan dengan kenyataan insight, ilham, hikmah
yang Anda alami.
BERIKAN RATING
terhadap Setiap Masalah dan Pengalaman

Sangat berat/
terganggu/
menderita

Sangat
ringan/
bahagia
PENGANTAR
• Setengah abad terakhir
Psikologi mampu mengatasi
gangguan mental (depresi,
schizophrenia, alkoholisme)

• Manusia menginginkan
kehidupan yang lebih
bermakna (Seligman, 2005)
PENGANTAR
• Menjelang tidur merenungkan bagaimana supaya
kehidupan manusia meningkat dari skor +5  +7 (emosi
positif, kekuatan, kebajikan, kehidupan yang lebih baik),
bukan hanya dari -5 menuju -3 (emosi, sifat, motivasi
negatif) (Seligman, 2005)
- -9 -8 -7 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10

• Tak ada bukti bahwa kekuatan dan kebajikan (sejati)


berasal dari motivasi negatif (Seligman, 2005)
KEBAHAGIAAN DALAM PERSPEKTIF AGAMA

 Agama diturunkan Tuhan untuk membimbing manusia


agar hidup lebih bermakna dan bahagia (di dunia dan
akhirat)

 Hidup bahagia adalah misi agama

 Sepanjang sejarah, manusia merujuk agama untuk


mengetahui makna kebahagiaan dan bagaimana cara
meraih kebahagiaan (Rakhmat, 2008)
• Bagaimana meraih kebahagiaan ?
Menemukan makna dalam setiap aktivitas
kehidupan (Bastaman, 2007)
• Bagaimana menemukan makna dalam setiap aktivitas
kehidupan ?
Panca cara temuan makna (Bastaman, 2007), salah satunya
menghayati dan mengamalkan Ibadah , sholat, dzikir,
doa, puasa, zis, haji, umroh, mengkaji Al Qur’an dan
maknanya
2. PENGERTIAN KONSELING

• ‘Konseling psikologi adalah kegiatan yang dilakukan


untuk membantu mengatasi masalah psikologis yang
berfokus pada aktivitas preventif dan pengembangan
potensi positif yang dimiliki dengan menggunakan
prosedur berdasar teori yang relevan.’

• ‘Konseling psikologi dapat dilakukan untuk


menyelesaikan masalah pendidikan, perkembangan
manusia, ataupun pekerjaan baik secara individual
maupun kelompok’ (Himpunan Psikologi Indonesia, 2010)
KONSELING ISLAM

Konseling Islam adalah aktifitas memberikan bimbingan


untuk mengembangkan akal fikiran, kejiwaan,
keimanan, keyakinan agar dapat mengatasi
problematika kehidupan dengan baik dan benar secara
mandiri dengan berpedoman pada Al Qur’an dan Al
Hadist” (Adz-Dzakiey, 2015)
TUJUAN KONSELING DAN PSIKOTERAPI ISLAM
(Adz-Dzakiey, 2015)

• Mengantarkan manusia berada


dalam kondisi sehat holistik (sehat Sehat
spiritual, mental, fisik, sosial, dan Spiritual

finansial secara seimbang)


Sehat Sehat
Mental Finansial
• Kesehatan spiritual Sehat
mempengaruhi dan membatasi, Holitik
sekaligus dipengaruhi dan dibatasi
oleh kesehatan mental, fisik, Sehat Sehat
sosial, dan finansial, demikian Fisik Sosial

pula sebaliknya.
KONSELING QUR’ANI

• Proses konseling dengan berpedoman pada


Firman Allah dalam Al Quran (Budiharto & Anggraini, 2007).
• Salah satu aplikasi dari Konseling Islam
AL QUR’AN SEBAGAI
PETUNJUK MANUSIA

Q.S Al-Baqarah (2) : 185.


Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al
Quran sebagai PETUNJUK BAGI MANUSIA dan penjelasan
mengenai petunjuk itu, dan PEMBEDA (antara haq & bathil)...
AL QUR’AN sebagai
PENAWAR & RAHMAT
bagi orang BERIMAN

Q.S Al-Isra (17) : 82.


Dan Kami turunkan dari Al Quran, sesuatu yang menjadi
PENAWAR DAN RAHMAT bagi orang-orang beriman.
Dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang
zalim, kecuali kerugian.
Kualifikasi KONSELOR QURANI

• MENGUASAI KETRAMPILAN • MENGUASAI DASAR2


KONSELING : ILMU AL QUR’AN :
• Mengacu Capaian – Tafsir Al Qur’an
Pembelajaran Minimal – Hadist
Sarjana Psikologi dalam – Akidah
Keputusan AP2TPI Nomor : – Akhlaq
01/Kep/Ap2tpi/2015
– Fiqih
tentang Kurikulum Inti
Program Studi Psikologi – Bahasa Arab
Jenjang Sarjana
Capaian Pembelajaran Minimal Sarjana Psikologi
Berdasarkan Keputusan AP2TPI Nomor : 01/Kep/Ap2tpi/2015
tentang Kurikulum Inti Program Studi Psikologi Jenjang Sarjana
PENGETAHUAN KETRAMPILAN KHUSUS
• Menguasai konsep teoretis utama • Mampu menganalisis persoalan
tentang proses dan fungsi mental psikologis nonklinis & perilaku, serta
manusia, proses belajar, teori menyajikan alternatif pemecahan
kepribadian, perkembangan masalah.
• Mampu melakukan intervensi
manusia, kesehatan mental,
psikologi menggunakan konseling,
psikopatologi. Hubungan manusia
psikoedukasi, pelatihan, dan teknik
dengan lingkungan sosialnya,
intervensi lain yang diperbolehkan
komunikasi antar pribadi, dengan mendasarkan diri pada
komunikasi massa konsep teoritis dalam psikologi dan
• Menguasai konsep dasar dan kode etik psikologi indonesia.
prinsip-prinsip psikodiagnostik, • Mampu melakukan rapport dan
observasi, wawancara, konseling, membangun hubungan profesional
psikoedukasi, pelatihan, yang efektif, serta membangun
psikoterapi, etika profesi dan kode hubungan interpersonal yang sehat
etik psikologi indonesia
Prosedur
KONSELING QUR’ANI

1. Peserta menulis/menceritakan masalah, atau pengalaman


mengesankan yang dialami akhir-akhir ini
2. Peserta menghayati (diajak berdiskusi tentang) eksistensi
manusia dalam Al Qur’an , fungsi Al Qur’an sebagai
petunjuk, penyembuh, rahmat, dan pembeda kebenaran
dengan kebathilan.
3. Peserta mengucapkan ayat Alquran yang dihafal dengan
terlebih dahulu membaca ta’awudz dan basmalah,
dianjutkan membaca terjemahnya. .. Atau…
4. Peserta membuka Al Qur’an secara spontan dengan
terlebih dahulu membaca ta’awudz, membaca salah satu
atau beberapa ayat, dan membaca terjemahnya.
Prosedur
KONSELING QUR’ANI

5. Peserta difasilitasi untuk menceritakan makna yang


diperoleh dari penghayatan terhadap terjemah ayat
tersebut (diberi tanggapan bahwa ayat yang telah
dibaca adalah media memahami masalah/ makna
hidupnya).

6. Peserta berdiskusi, (sharing) pengalaman di dalam


kelompok mengenai dinamika hubungan antara makna
terjemah ayat Al Qur’an (seperti independent variable)
dengan masalah / pengalaman mengesankan yang
dialami (seperti dependent variable), sebagai media
memperkaya makna hidup masing-masing..
PRINSIP KONSELING QURANI
1. Al Quran adalah Firman Allah yang kebenarannya mutlak,
menjadi pedoman bagi manusia dalam berpikir, bersikap,
dan berperilaku
2. Masalah/pengalaman merupakan persepsi manusia yang
kebenarannya relatif, bersifat dinamis dalam rangka
menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan
3. Konseling qurani memfasilitasi manusia untuk
menguatkan/memperbaiki persepsinya agar selaras dengan
Al Quran, bukan sebaliknya (melakukan/mengubah
penafsiran terhadap Al Quran agar sesuai dengan persepsi
manusia)
BERIKAN RATING KEMBALI
terhadap Setiap Masalah dan Pengalaman

Sangat berat/
Terganggu/
Menderita

Sangat
ringan/
Nyaman/
Bahagia
Pustaka

• Al Qur’an dan terjemahnya versi 1.2 (2003)


• Adz-Dzaky, H.B. (2015). Konseling & Psikoterapi Islam. Yogyakarta : Al Manar
• Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi: Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan
Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Rajawali Pers.
• Budiharto, S. & Anggraini, R.D. (2007). Survey efektivitas konseling qur’ani untuk
meningkatkan kesadaran diri mahasiswa. Proceeding. Temu Ilmiah Nasional
Psikologi Islami II, 4-5 Agustus 2007. Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan
Agung Semarang
• Himpunan Psikologi Indonesia (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia
• Keputusan AP2TPI Nomor : 01/Kep/Ap2tpi/2015 tentang Kurikulum Inti Program
Studi Psikologi Jenjang Sarjana
• Rakhmat, J. (2008). Meraih Kebahagiaan. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
• Seligman, M.E.P (2005). Authentic Happiness :Menciptakan Kebahagiaan Dengan
Psikologi Positif. Terjemahan Eva Yulia Nukman. Jakarta: Mizan Pustaka

Anda mungkin juga menyukai