RANDO
Sampel MISASI
= pengukuran
Desain paralel (3)
Dengan kedua cara tsb diharaokan kedua kelompk semua
variable akan sama atau sebanding, kecuali variable perlakuan
Dengan demikian bila pada akhir penelitian terjadi perbedaan
efek pd kedua kelompok maka penyebab perbedaan tsb adalah
akibat perlakuan yg diberikan.
Desain parallel tanpa matching lebih sering dilakukan, karena
pada desain dg matching untuk mencari subyek yg serasi dlm
perlbagai variable prognosis yg mungkin berperan sering kali
sulit.
Desain paralel (3)
Kelebihan UK acak, tersamar, berpembanding:
• Bias diperkecil karena ada randomisasi dan penyamaran
• Hasil yang > konklusif karena faktor perancu dikontrol.
• Contoh: Berbagai studi observasional secara konsisten
membuktikan bahwa beta-karoten menurunkan resiko
mendapat kanker, tapi 4 UK membuktikan sebaliknya
(Marshal, 1999)
Desain paralel (4)
an
Sampel Rando
misasi B A’
= pengukuran variabel
Desain menyilang (cross-over) (1)
Contoh:
• Uji perbandingan efektivitas obat untuk:
• asma kronik
• reumatoid artritis
• hiperkolesterolemia
• hipertensi
• Uji bioekivalensi obat “copy drugs” dengan obat
inovator
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
UJI KLINIS
1. Merumuskan pertanyaann penelitian dan hipotesis
2. Menentukan desain uji klnis yg sesuai
3. Menetapkan subyek penelitian
4. Mengukur variable data dasar
5. Melakukan randomisasi
6. Melaksanakan perlakuan
7. Mengukur variable efek
8. Menganalisis data
Menetapkan Pertanyaan Penelitian dan
hipotesis
• Pertanyaayn Penekitian:
• Apakah penambahan obat A oada regimen standar berhubungan dg
penurunan kematiuan pada oasien meningiris TBC?
• Hipotesis:
• Penambahan obat A oada regimen standar berhubungan secara bermakna dg
ownurunan kematiuan pada oasien meningiris TBC
• Pertanyaayn Penekitian:
• Apakah pada pasien gagal jantung pemberian infus inotropic Z berhubungan
dengan oeninkatan curah jantung,
• Hipotesis:
Pada pasien gagal jantung pemberian infus inotropic Z berhubungan bermkana
dengan peninkatan curah jantung,
Menyeleksi subyek
Jenis sampling:
• Probability sampling:
• Simple random sampling
• Systematic sampling
• Stratified random sampling
• Cluster sampling
Menyeleksi subyek
• Non-probability sampling:
• Consecutive sampling
• Convenience sampling
• Judgmental sampling
Menyeleksi subyek
Contoh:
Berapa besar sampel untuk mengetahui adanya
perbedaan kecepatan obat A dan B dalam
menyembuhkan uretritis oleh C. trachomatis
Komentar: Tentukan:
Z = mis 1.96, Z = mis 0.84
SD = deviasi standar gabungan (dari
kepustakaan), mis: 2 hari
= mis. 1 hari
Melakukan pengacakan (randomization)
• Pilot study
• Analisis interim
• Kendali mutu:
• Prosedur klinis
• Prosedur laboratorium
• Manajeman data
• Penanganan dropout
Mengukur efek (outcome) (1)
• Tentukan variabel-variabel yang akan diukur
• Dari berbagai variabel itu, tentukan satu yang paling utama dan
gunakan ini untuk menentukan besar sampel
• Sedapat mungkin pilihlah true outcome (akan diuraikan kemudian),
bila terlalu sulit baru dipilih surrogate outcome
• Tentukan skala pengukuran variabel: nominal, ordinal, atau numerik
Mengukur efek (outcome) (2)
Surrogate versus clinical outcome:
• Apa itu surrogate outcome dan true outcome? Mana yang lebih baik?
• Mengapa surrogate outcome digunakan?
• Bagaimana ciri surrogate outcome yang baik?
Mengukur efek (outcome) (3)