eksperimental
Dan Uji Klinik
Randomisasi
Perlakuan uji
Sampel Run-in
(Bila perlu) Perlakuan kontrol
= pengukuran
Desain paralel (3)
Kekurangan:
• Kompleks, mahal
• Terkadang sangat makan waktu
• Seringterbentur masalah etis
karena memaparkan subyek
terhadap resiko dan
ketidaknyamanan
Mis: biopsi hati, endoskopi, pungsi
sumsum tulang
Desain menyilang (cross-over) (4)
randomisasi
Perlaku--an Perlaku-an
kontrol Washout uji
Sampel Run-in
Perlaku-an Perlaku--an
uji Washout
kontrol
= pengukuran variabel
Desain menyilang (cross-over) (1)
Contoh:
• Uji perbandingan efektivitas obat untuk:
asma kronik
reumatoid artritis
hiperkolesterolemia
hipertensi
• Uji
bioekivalensi obat “copy drugs” versus
obat inovator
Desain Latin Square (2)
Periode
Pasien I II III IV
Grup 1 A B C D
Grup 2 B D A C
Grup 3 C A D B
Grup 4 D C B A
Kerugian:
Tidak dapat diterapkan pada penyakit yang sembuh cepat atau langsung
mati
Membutuhkan subyek yang sangat kooperatif
Butuh waktu lama
Pengacakan pasangan serasi
(randomization of matched pairs)
• Dicari
pasangan subyek (atau anggota
tubuh) yang serasi dalam berbagai variabel
prognostik
• Lalusecara acak salah satu dari pasangan
subyek dialokasikan untuk mendapat salah
satu perlakuan, subyek pasangannya
mendapat perlakuan alternatif
• Contoh:studi fotokoagulasi vs kontrol pada
retinopati diabetik
UK tanpa kontrol
• Studi fase III dilakukan pada populasi yang lebih besar dan di berbagai
wilayah dan negara, dan seringkali merupakan langkah tepat sebelum
pengobatan baru disetujui.
• Uji coba Fase IV untuk obat atau perangkat dilakukan setelah FDA
menyetujui penggunaannya. Efektivitas dan keamanan perangkat
atau obat dipantau dalam populasi yang besar dan beragam.
Terkadang, efek samping obat mungkin tidak jelas sampai lebih
banyak orang meminumnya dalam jangka waktu yang lebih lama.