Anda di halaman 1dari 17

BAB

I Latar Belakang
Pengelolaan keuangan daerah
merupakan salah satu bagian yang
mengalami perubahan mendasar
Proses Pengelolaaan keuangan dengan ditetapkannya UU No.32
daerah dimulai dengan Tahun 2004 tentang Pemerintah
perencanaan/ penyusunan Daerah dan UU No.33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan
anggaran pendapatan belanja antara Pemerintah Pusat dan
daerah (APBD). APBD Pemerintah Daerahi
merupakan rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah
yang dibahas dan disetujui
bersama oleh pemerintah
daerah dan DPRD, dan
ditetapkan dengan peraturan Berdasarkan Perda 10 Th 2016,
daerah. yang ditindak lanjuti dengan
Perbub, 37 Th 2016, ttg Tufoksi
Perangkat Daerah
Kondisi saat ini pengelolaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Karangasem
yang dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Karangasem
Kondisi saat ini realisasi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah di Kabupaten Karangasem kurun waktu 3 (tiga) tahun
terakhir mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2015 realisasi
pengelolaan Anggaran dan Pendapatan Asli Daerah sebesar 90,06 %,
Th 2016 sebesar 88,51 % dan Th 2017 sebesar 87,70 %
Berdasarkan prosentase tersebut diatas dapat dikatakan bahwa
pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Kabupaten
Karangasem belum sesuai dengan harapan, sehingga hal ini
mengindikasikan belum Optimalnya pengelolaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah di Kabupaten Karangasem

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengkaji


tentang “Analisis Fungsi Pengawasan DPRD Dalam
Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di
Kabupaten Karangasem”
Identifikasi Masalah

1. Kurangnya penyerapan aspirasi masyarakat dalam penyususnan


perencanaan pembangunan
2. Kurangnya pengawasan oleh anggota DPRD terhadap pengelolaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
3. Kurangnya pemahaman anggota DPRD terhadap tugas dan
fungsinya dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
daerah.
4. Kurangnya tingkat kedisiplinan anggota DPRD dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya.
5. Kurangnya realisasi anggaran yang dilaksanakan oleh eksikutf
belum sesuai perencanaan
Rumusan Masalah

Bagaimanakah Fungsi Pengawasan DPRD dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan


dan Belanja Daerah di Kabupaten Karangasem ?
?

Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat atau pendorong fungsi


pengawasan DPRD dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
di Kabupaten Karangasem ?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dimaksudkan dalam penelitian ini mencakup tujuan


umum dan tujuan khusus.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dimaksudkan memberikan manfaat terhadap penulis, tempat


penelitian, dan pembaca. Manfaat penelitian ini mencakup manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
Bab II
2.2 Konsep
Pengawasan
Menurut pendapat Siagian,2003:112, Pengawasan adalah segenap kegiatan untuk meyakinkan dan
menjamin bahwa tugas/pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.Kebijaksanaan yang telah digariskan dan perintah (aturan ) yang diberikan

DDPRD
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah di provinsi/kabupaten/kota di
Indonesia. DPRD disebutkan dalam UUD 1945 pasal 18 ayat 3: "Pemerintahan daerah provinsi,
daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota­-anggotanya
dipilih melalui pemilihan umum". DPRD kemudian diatur lebih lanjut dengan undang-undang,
terakhir melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014.

Pengelolaan APBD
Pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah ini meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.
2.3 Landasan Teori
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori pengawasan menurut Kaho dalam
mengkaji fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terhadap Pengelolaan
Anggaran Pendapan dan Belanja Daerah di Kabupaten Karangasem.ditinjau dari segi :
Menetapkan alat ukur (standart), Mengadakan penilaian (evaluate), Mengadakan tindakan
perbaikan (correction action).

2.4. Kerangka Berfikir Penelitian

Menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono,2008:60) mengemukakan bahwa,


kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Berdasarkan landasan teori diatas, maka dalam penelitian ini penulis
mengajukan kerangka berpikir sebagai berikut :
Bab III
3.1. Jenis Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan tujuan untuk
menggambarkan realitas yang cermat terhadap fenomena yang terjadi . Meurut Sudarto (1995:62)
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasan dan peristilahannya

3.2. Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Sekretariat DPRD Kabupaten Karangasem yang beralamat di Jalan
Ngurah Rai Amlapura

3.3. Jenis dan Sumber data


Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah sesuai dengan jenis dan sumbernya.
Jenis data adalah : Kualitatif dan Data Kuantitatif –sedangkan-
Sumber data yaitu : Data Primer dan Data Sekunder

3.4. Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian yang digunakan adalah, pedoman wawancara, alat bantu berupa perekam
suara dan perekam gambar.

3.5. Tehnik Penentuan Informan


Informan dipilih secara purposive sampling, atau berdasarkan ketepatan sebagai pengambil
kebijakan, berwenang memberikan tanggapan (informasi) secara hukum
3.6.Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1)Wawancara (Interview)
2)Observasi Langsung
3)Dokumentasi
4)Penelusuran Online

3.7. Metode dan Teknik Analisis Data


 Dalam menganalisis data, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a.Reduksi Data (Data Reduction)
b.Penyajian Data (Data Disply)
c.Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi 2007

3.8. Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data


Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang juga
menggunakan analisis, maka data dijelaskan dan dipaparkan selain dengan teks yang bersifat
naratif
simpulan penelitian dapat dilakukan, secara singkat dapat berarti cerita sistematis dan logis
supaya makna peristiwanya menjadi lebih mudah dipahami.
Bab IV
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
1.Sejarah terbentuknya Sekretariat DPRD Kabupaten Karangasem
2.Visi dan Misi Sekretariat DPRD Kabupaten Karangasem
3.Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Karangasem
4.Susunan Organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Karangasem
5.Uraian Tugas Pokok dan Fungsinya
6.Sumber Daya Sekretariat DPRD Kabupaten Karangasem
7.Tujuan dan Sasaran Sekretariat DPRD Kabupaten Karangasem
8.Strategi dan Kebijakan Sekretariat DPRD Kabupaten Karangasem

4.2. Analisis Hasil Penelitian


Analisa hasil data penelitian berdasarkan wawancara dari beberapa informan terkait dua
rumusan masalah tentang fungsi pengawasan DPRD dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah pada Sekretariat DPRD Kabupaten Karangasem, peneliti uraikan berdasarkan
metode penelitian dengan jenis deskriptif dan pendekatan kualitatif, seperti peneliti deskripsikan
berikut ini.
.
4.2.1. Fungsi Pengawasan DPRD dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah di Kabupaten Karangasem

Berdasarkan hasil wawancara dpat penulis simpulkan bahwa fungsi pengawasan DPRD dalam
pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Kabupaten Karangasem
ditinjau dar segi menetapkan alat ukur (standart), sudah dilaksanakan akan tetapi
masih perlu ditingkatkan mengingat masih adanya kebijakan pemerintah yang
dilaksanakan kurang mengutamakan kepentingan rakyat. dari segi penilaian (evaluate),
sudah dilaksanakan akan tetapi masih perlu ditingkatkan mengingat masih adanya
lembaga publik menjalankan kegiatan kurang sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, sedangkan dari segi mengadakan tindakan perbaikan (correction action)..
sudah dilaksanakan akan tetapi masih perlu ditingkatkan mengingat masih adanya
penyusunan rencana kegiatan lembaga publik kurang menyerap aspirasi masyarakat.
Dari segi Penggunaan Standar Operasional Prosedural (SOP). belum dilaksanakan
mengingat pengawasan yang dilakukan saat ini oleh DPRD masih menggunakan
tahapan-tahapan pengawasan.
4.2.2. Faktor-faktor yang menjadi penghambat atau pendorong fungsi pengawasan
DPRDdalam pengelolaan APBD di Kabupaten Karangasem

Dari pendapat para informan terkait faktor-faktor yang menjadi penghambat atau pendorong
fungsi pengawasan DPRD dalam pengelolaan APBD di Kabupaten Karangasem, dari
segi sember daya manusia, perlu ditingkatkan mengingat sember daya manusia yang
ada di DPRD secara kuantitas sudah cukup akan tetapi secara kualitas masih perlu
ditingkatkan melalui bimbingan teknis dalam penyusunan agenda pengawasan. dari
segi sarana dan prasarana sudah sesuai dengan kebutuhan anggota DPRD dari segi
anggaran sudah dilaksanakan secara optimal walaupun dengan anggaran seadanya
mengingat kebutuhan masyarakat yang tertimpa bencana erupsi Gunung Agung sangat
diutamakan, sedangkan dari segi Agenda pengawasan sampai saat ini DPRD belum
memiliki agenda pengawasan sehingga pengawasan pengelolaan APBD jarang
dilakukan. Sehingga bermuara pada pengelolaan APBD kurang optimal
4.3. Bembahasan
Sub pembahasan hasil penelitian berdasarkan temuan yang
terdiskripsikan dalam sub 4.2 peneliti akan sandingkan dengan teori
pengawasan menurut Kaho seperti berikut ini.

4.3.1. Fungsi Pengawasan DPRD dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan


Belanja Daerah di Kabupaten Karangasem
 
 Berdasarkan teori pengawasan menurut Kaho dan disandingkan dengan hasil
wawancara dengan beberapa informan dapat penulis simpulkan bahwa
fungsi pengawasan DPRD dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah di Kabupaten Karangasem ditinjau dar segi menetapkan alat
ukur (standart), sudah dilaksanakan akan tetapi masih perlu ditingkatkan
mengingat masih adanya kebijakan pemerintah yang dilaksanakan kurang
mengutamakan kepentingan rakyat. dari segi penilaian (evaluate), sudah
dilaksanakan akan tetapi masih perlu ditingkatkan mengingat masih adanya
lembaga publik menjalankan kegiatan kurang sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan, sedangkan dari segi mengadakan tindakan perbaikan
(correction action). sudah dilaksanakan tetapi masih perlu ditingkatkan
mengingat masih adanya penyusunan rencana kegiatan lembaga publik
kurang menyerap aspirasi masyarakat
4.3.2. . Faktor-faktor yang menjadi penghambat atau pendorong fungsi
pengawasan DPRD dalam pengelolaan APBD di Kabupaten Karangasem  
 
Berdasarkan teori dan hasil wawancara dari beberapa informan dan disandingkan
dengan penelitian terdahulu dapat penulis simpulkan bahwa faktor-faktor yang menjadi
penghambat atau pendorong fungsi pengawasan DPRD dalam pengelolaan APBD di
Kabupaten Karangasem, dari segi sember daya manusia, perlu ditingkatkan mengingat
sember daya manusia yang ada di DPRD secara kuantitas sudah cukup akan tetapi secara
kualitas masih perlu ditingkatkan melalui bimbingan teknis dalam penyusunan agenda
pengawasan. dari segi sarana dan prasarana sudah sesuai dengan kebutuhan anggota DPRD
dari segi anggaran sudah dilaksanakan secara optimal walaupun dengan anggaran seadanya
mengingat kebutuhan masyarakat yang tertimpa bencana erupsi Gunung Agung sangat
diutamakan, sedangkan dari segi Agenda pengawasan sampai saat ini DPRD belum memiliki
agenda pengawasan sehingga pengawasan pengelolaan APBD jarang dilakukan. Sehingga
bermuara pada pengelolaan APBD kurang optimal

.
Bab V

5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan terhadap data-data penelitian guna mengungkap dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian mengenai Analisis Fungsi Pengawasan DPRD Dalam Pengelolaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karangasem adalah :

1.Fungsi pengawasan DPRD dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Kabupaten
Karangasem ditinjau dar segi menetapkan alat ukur (standart), penilaian (evaluate), dan tindakan perbaikan
(correction action). sudah dilaksanakan tetapi masih perlu ditingkatkan mengingat masih adanya
penyusunan rencana kegiatan lembaga publik kurang menyerap aspirasi masyarakat, hal ini bermuara pada
pengawasan dalam pengelolaan APBD kurang efektif sesuai pendapat yang disampaikan oleh Drs. I Wayan
Ardika,M.Si selaku Sekretaris DPRD, sedangkan cara mengatasinya adalah Pemerintah dalam mengambil
kebijakan menggunakan skala prioritas baik dari perencanaan sampai pelaksanaan program sehingga
program pembangunan sepenuhnya dapat dinikmati oleh masyarakat.
2.Faktor-faktor yang menjadi penghambat atau pendorong fungsi pengawasan DPRD dalam pengelolaan
APBD di Kabupaten Karangasem, dari segi sember daya manusia, perlu ditingkatkan mengingat sember
daya manusia yang ada di DPRD secara kuantitas sudah cukup akan tetapi secara kualitas masih perlu
ditingkatkan melalui bimbingan teknis dalam penyusunan agenda pengawasan. dari segi sarana dan
prasarana sudah sesuai dengan kebutuhan anggota DPRD dari segi anggaran sudah dilaksanakan secara
optimal walaupun dengan anggaran seadanya mengingat kebutuhan masyarakat yang tertimpa bencana
erupsi Gunung Agung sangat diutamakan, sedangkan dari segi Agenda pengawasan sampai saat ini DPRD
belum memiliki agenda pengawasan sehingga pengawasan pengelolaan APBD jarang dilakukan. Sehingga
bermuara pada pengelolaan APBD kurang optima
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan tersebut, maka saran-saran
yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Kepada Ketua DPRD Kabupaten Karangasem untuk tercapainya hasil yang
efektif agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Pertama, dalam mengadakan pengawasan agar menggunakan model
pengawasan preventif yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum pelaksanaan
kegiatan dilakukan, untuk mencegah terjadinya kekeliruan/kesalahan dalam
pelaksanaan;
Kedua, dalam pengelolaan APBD agar merekomendasikan kepada
Pemerintah Daerah dan semua Kepala SKPD dalam menuyusun program kegiatan
agar mengutamakan kepentingan masyarakat
2. Kepada Anggota DPRD Kabupaten Karangasem dalam mengadakan
pengawasan mengacu pada proses dasar pengawasan yaitu : (i) Menetapkan alat
ukur (standart), (ii) Mengadakan penilaian (evaluate), (iii) Mengadakan tindakan
perbaikan (correction action).

Anda mungkin juga menyukai