Anda di halaman 1dari 26

PEMBUATAN APLIKASI VIRTUAL REALITY

SEBAGAI MEDIA PEMASARAN PROPERTI


BERBASIS ANDROID

Ian Andri Pradana

4617040004

Teknik Multimedia Digital – Jurusan Teknik Informatika dan Komputer


PEMBUATAN ASSET BANGUNAN 3D PADA APLIKASI
VIRTUAL REALITY SEBAGAI MEDIA PEMASARAN
PROPERTI BERBASIS ANDROID
Pandemi virus COVID-19 di Indonesia

LATAR
BELAKANG Dampak COVID-19 terhadap Pemasaran

Penurunan konsumen pada usaha bidang properti


Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang singkat yang telah diuraikan, maka skripsi
ini akan membahas bagaimana cara membuat model rumah dalam
bentuk 3D pada aplikasi virtual reality sebagai media pemasaran
properti berbasis android.
Batasan Masalah
Dari rumusan masalah yang sudah ditentukan, adapun batasan masalah
yang digunakan adalah sebagai berikut:

Pembuatan asset bangunan berbasis animasi 3D.

Properti yang dibuat untuk dipromosikan adalah rumah.

Pembuatan 3D modelling menggunakan software Blender.


Tujuan
Tujuan dari skripsi ini adalah membuat model rumah
berbasis animasi 3D yang digunakan dalam aplikasi
virtual reality untuk media pemasaran properti.
Manfaat

1.Memberikan informasi mengenai bentuk realistis dari rumah mulai dari


bentuk rumah hingga desain interiornya, sehingga dapat membantu
konsumen dalam memahami setiap bentuk dari rumah yang akan dijual.

2.Menyajikan visualisasi yang menarik untuk meningkatkan minat


konsumen dalam pemasaran properti.

3.Memberikan kemudahan bagi calon pembeli karena tidak perlu keluar


rumah untuk melihat desain dari properti yang ditawarkan.
Teknik Pengumpulan Data

Wawancara

Observasi

Kuesioner
Metode Pengembangan Multimedia

Concept Design Material Assembly Testing Distribution


Collecting

Metode yang digunakan dalam pembuatan projek ini adalah metode Multimedia
Development Life Cycle (MDLC) versi Luther Sutopo dalam (Sugiarto, 2018)
Concept

Aplikasi yang dibuat adalah virtual reality berbasis Android, tujuan utamanya untuk memasarkan properti dengan
menampilkan tipedan spesifikasi dari rumah yang dijual oleh pengembang properti dalam bentuk 3D. target pengguna
adalah usia 18-44 tahun. Dalam pengoperasiannya menggunakan gear headset virtual reality dan koneksi bluetooth
sebagai controller yang dikhususkan untuk smartphone Android.

Konsep Flowchart Storyboard


Design

Sketsa

3D Modelling
Material Material Collecting merupakan tahap dimana
pengumpulan bahan yang sesuai dengan kebutuhan
Collecting yang diperlukan.

Referensi pembuatan Model 3D

www.argos.co.uk/ product/9182723
homeshabby.com Youtube.com/ FahryArt Youtube.com/ Deepak graphics

Referensi Material/texture

Freepik.com Pinterest.com
productnation.co/
id.pngtree.com
https://unsplash.co
m
Assembly
Tahap assembly (pembuatan) adalah tahap dimana semua objek
atau bahan multimedia dibuat.
Pembuatan 3D Modelling Rumah 45/120 (Granada)
Pembuatan 3D Modelling Rumah 36/72 (Lily)
Pemberian Material/Texture dan Lighting pada bangunan
3D
Pembuatan 3D Interior
Rendering
Testing

Pada tahap pengujian Alpha, dilakukan pengujian terhadap 3D modelling oleh tim
internal untuk memastikan bahwa objek yang digunakan pada aplikasi virtual reality
sudah sesuai dengan konsep yang telah ditentukan. Pengujian alpha yang dilakukan
adalah pada 3D modelling tipe rumah 45/120, tipe rumah 36/72, asset interior,
pemberian warna dan tekstur pada objek 3D serta pemberian lighting.
Distribusi
Hasil akhir dari pembuatan asset bangunan 3D adalah melakukan
distribusi asset 3D yang sudah dibuat ke bagian programmer dalam
format file .fbx
Demo Aplikasi
Pengujian kepada Ahli bidang 3D

Secara umum hasil dari 3D modelling sudah sesuai dan tervisualisasi dengan
jelas seperti pada pembuatan objek 3D rumah dan interiornya,
material/texture yang digunakan juga sudah sesuai dengan objek 3D namun
terdapat beberapa komentar dan saran, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Pembuatan 3D model sudah baik namun jika ingin lebih baik


lagi perlu diperhatikan lagi detail-detail pada model rumah.

2.Pemberian tekstur sudah sesuai namun kedepannya coba


pelajari tentang UV Map dan Substance agar objek 3D lebih
terlihat realistis
Pengujian kepada Responden
Jumlah : 12 Responden
- 10 Masyarakat Umum
- 2 Developer Properti

Presentrase
No Pernyataan Hasil Skala
Jawaban

Bentuk objek 3D rumah tipe 45/120 (Granada) yang digunakan pada aplikasi virtual room tour sudah
1 90% Sangat Setuju
tervisualisasi dengan jelas

Bentuk objek 3D rumah tipe 36/72 (Lily) yang digunakan pada aplikasi virtual room tour sudah tervisualisasi
2 88,3% Sangat Setuju
dengan jelas

3 Bentuk objek 3D Interior sudah tervisualisasi dengan jelas. 88,3% Sangat Setuju

4 Pemberian warna dan tekstur pada bangunan 3D sudah menarik dan sesuai. 88,3% Sangat Setuju

5 Pemberian warna dan tekstur pada objek 3D interior sudah menarik dan sesuai. 86,6% Sangat Setuju

6 Pemberian cahaya pada bangunan 3D sudah sesuai. 93,3% Sangat Setuju


Kesimpulan
Penelitian ini berhasil membuat 3D modelling bangunan rumah dan asset Berdasarkan pengujian beta yang dilakukan dengan ahli, secara

01 interior serta pemberian material/texture di seluruh objek 3D yang


digunakan untuk aplikasi virtual room tour.
05 keseluruhan objek 3D yang digunakan untuk aplikasi virtual room tour
sudah tervisualisasi dengan baik mulai dari 3D modelling rumah
hingga pemberian material/texture.

Metode penelitian Multimedia Development Life Cycle membantu dalam

02 proses pengerjaan asset 3D modelling karena dengan metode ini setiap


tahapnya dapat dijelaskan secara urut dan detail apa saja yang dibutuhkan Berdasarkan pengujian beta kepada responden, didapatkan hasil dari
dalam proses pembuatan 3D modelling. 06 pengisian kuesioner oleh responden memperoleh persentase pengujian
dengan rentang 86,6% – 93,3% yang mana menunjukan skala Sangat
Setuju. Dari hal tersebut menunjukan bahwa hasil 3D modelling yang

Dalam pembuatan asset 3D, teknik yang digunakan adalah primitive dibuat sudah tervisualisasi dengan baik, selain itu penerapan

03 modelling karena teknik ini paling sesuai dengan objek yang dibuat. material/texture dan lighting juga sudah sesuai.

Berdasarkan pengujian alpha yang dilakukan dengan tim internal, asset

04 3D modelling yang dibuat untuk aplikasi virtual room tour sudah tepat
dan sesuai dengan kebutuhan.
Saran
Pada pemberian material/texture sebaiknya menggunakan teknik UV Map dan Substance texture
01 agar objek 3D lebih terlihat realistis.

Pada objek 3D baik itu bangunan maupun asset interior sebaiknya ditambahkan detail-detail agar

02 kualitas objek menjadi lebih baik dan terlihat lebih realistis.

Dalam pembuatan asset 3D perlu memperbanyak referensi dalam teknik pembuatan 3D modelling

03 agar kualitas objek yang dihasilkan menjadi lebih baik dalam segi bentuk dan tekstur.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai