KOMPLIKASI ANESTESI
POST OPERASI
Anestesi
General Anesthesia adalah keadaan tidak sadar tanpa nyeri yang reversibel
akibat pemberian obat-obatan, serta menghilangkan rasa sakit seluruh tubuh
secara sentral, dan bekerja untuk menekan aksis hipotalamus pituitari adrenal.
• Paling sering terjadi pada pasien dengan penyakit kardiovaskular yang mendasari.
• Edema paru tekanan negatif terjadi akibat upaya pernapasan tekanan tinggi dalam pengaturan jalan napas yang
terhambat. Karena fungsi bilik kiri tidak berjalan secara optimal, maka terjadilah peningkatan tekanan pada
serambi kiri dan pembuluh darah di sekitarnya. Kondisi ini menciptakan penumpukan cairan di paru-paru
KOMPLIKASI
KARDIOVASKULER
Aritmia
• Atrium fibrilasi aritmia perioperatif yang paling umum dengan kejadian 0,37% – 20%
• Insiden tertinggi pasien yang menjalani operasi vaskular mayor dan abdomen terbuka
Thromboembolism
Cardiac Arrest
• Lebih mungkin terjadi pada pasien dengan usia ekstrim (neonatus, lanjut usia), pasien dengan
fungsi fisik yang buruk, dan pembedahan darurat.
• >90% disebabkan manajemen jalan napas (anak) atau pemberian obat-obatan yang
menyebabkan depresi kardiovaskular (dewasa).
KOMPLIKASI
PERNAPASAN
Atelektasis
• Beberapa menit setelah induksi anestesi umum kompresi mekanis alveoli, reabsorpsi gas
alveolar, dan paralisis perubahan posisi diafragma.
• Kapasitas sisa fungsional dan komplians paru berkurang resistensi jalan nafas meningkat
gangguan pertukaran gas, hipoksemia, disfungsi diafragma, penurunan dorongan pernapasan,
batuk tertahan, dan gangguan mucociliary clearance
• Faktor risiko: usia lanjut, gagal jantung kongestif, dan riwayat penyakit paru obstruktif kronik.
KOMPLIKASI
PERNAPASAN
Aspirasi
• Aspirasi isi lambung ke dalam jalan nafas adalah penyebab paling umum dari kematian yang
berhubungan dengan jalan nafas selama anestesi
KOMPLIKASI
PERNAPASAN
Bronkospasme
• Pemicu utama:
⁻ instrumentasi jalan nafas atau agen anestesi inhalasi
⁻ stimulasi pembedahan dini tanpa anestesi yang cukup dalam
⁻ airway soiling
⁻ obat-obatan (β-blocker, neostigmin, morfin, atrakurium)
KOMPLIKASI
PERNAPASAN
Apnea
• Etiologi : obstruksi pada jalan napas, depresi respirasi perifer atau pusat.
• Tatalaksana : Ventilasi buatan, Pemompaan bag-mask atau bagging dari mesin anestesi.
KOMPLIKASI
PERNAPASAN
Hipoventilasi
Hipoventilasi didefinisikan sebagai PaCO2 > 45 mmHg, sering terjadi setelah anestesi umum.
Hipoventilasi yang bemakna secara klinis akan tampak bila PaCO2 > 60 mmHg atau pH darah
arteri < 7,25.
Jika curiga hipoventilasi yang bermakna, harus dilakukan analisa gas darah arteri
PENYEBAB HIPOVENTILASI
PADA TINDAKAN ANESTESI
Obat golongan • Tanda depresi nafas karena opioid : laju nafas yang lambat,
sering dengan volume tidal yang besar.
Opioid • Sedasi berlebihan dan berulangnya tanda-tanda depresi nafas
Akibat operasi • Nyeri dari insisi di dada atau perut ditandai dengan
menurunnya kapasitas maksimal bernapas
KOMPLIKASI
NEUROLOGI
Disfungsi Kognitif Pasca Operasi
• Penurunan tingkat kognitif dari fungsi pra operasi yang dideteksi oleh perubahan pada pengujian
neuropsikologis
Kesadaran
• Gejalanya seperti kecemasan, depresi, dan dalam kasus yang parah bisa menyebabkan gangguan
stres pasca trauma
KOMPLIKASI
GINJAL
menghindari manipulasi jalan napas, mengurangi dosis, efek samping obat sistemik, waktu
pemulihan lebih cepat, dan menurunkan tingkat nyeri secara signifikan setelah operasi.
REGIONAL
ANESTHESIA
• Jenis utama dari anestesi regional adalah:
⁻ Anestesi neuraksial (anestesi spinal dan anestesi epidural)
⁻ Blok saraf tepi
⁻ Anestesi regional intravena
• Komplikasi dibagi berdasarkan spesifik untuk central neuraxial blockade/ CNB & peripheral
nerve blockade/PNB, dan yang berkaitan dengan keduanya
• Komplikasi yang parah seperti kerusakan medula spinalis, hematoma medula spinalis, dan
abses epidural jarang terjadi.
CENTRAL NEURAXIAL BLOCKADE
• Hipotensi berat
• Komplikasi infeksi
• Adhesive arachnoiditis
PERIPHERAL NERVE BLOCKADE
• Postoperative care
Blok saraf perifer dapat berlangsung selama beberapa jam hingga periode pasca operasi.
KOMPLIKASI YANG UMUM TERJADI PADA CENTRAL &
PERIPHERAL NERVE BLOCKADE
Gejala neurologis seperti kesemutan perioral, tinnitus, bicara cadel, agitasi kebingungan, kejang
dan koma.
• Pneumotoraks komplikasi potensial dari blok supra klavikula dan paravertebral, sebagai
akibat dari dekatnya pleura ke saraf
KOMPLIKASI YANG UMUM TERJADI PADA CENTRAL &
PERIPHERAL NERVE BLOCKADE
Anestesi pada batang otak, mengakibatkan hilangnya kesadaran, henti napas, dan hipotensi berat.
• Failure of block
Tingkat kegagalan dipengaruhi oleh saraf target, keahlian operator dan peralatan yang digunakan
• Drug error
•Reaksi Alergi ( reaksi hipersensitivitas, rekasi anafilaksis, reaksi alergi terhadap agen anestesi, alergi
lateks, alergi terhadap antibiotic )
•
KESIMPULAN
Komplikasi anestesi
dapat terjadi selama
Teknik dari pembiusan
proses pembiusan dan
baik regional maupun
setelah pembiusan. Semua komplikasi
umum juga berpotensi
memiliki biaya yang
mengakibatkan
terkait dengan pasien
komplikasi.
dan sistem kesehatan.
Banyak komplikasi
yang dapat ditentukan
sebelumnya dan
dicegah.
TERIMAKASIH