Anda di halaman 1dari 21

BIOTEKNOLOGI FUNGI

ARIE HAPSANI HASAN BASRI, SP. MP


FUNGI (JAMUR)
Dahulu, fungi dipandang sebagai tumbuhan, tetapi
kini, hasil analisis DNA menunjukkan bahwa jamur
lebih menyerupai binatang daripada tumbuhan.
Sel jamur bersifat eukaryotik, sama dengan sel
tumbuhan dan binatang.
Dinding sel jamur tersusun atas kitin, hemiselulosa
(glukan, manan, dan galaktan), selulosa, dan lemak
(bervariasi antar spesies dan umur).
Jamur memperoleh makanan dengan cara menyerap
(absorb), sama dengan tumbuhan dalam hal menyerap
air dan unsur hara dari dalam tanah.
Tetapi berbeda dengan tumbuhan yang menyerap
makanan anorganik, jamur menyerap makanan
organik.
Jamur tidak mempunyai klorofil
Tubuh jamur terdiri atas dua tipe utama:
a. Uniseluler
b. Multiseluler.
Beberapa kelompok jamur tertentu dapat mengalami
dimorfisme, yaitu pada kondisi tertentu berbentuk
uniseluler dan pada kondisi lainnya berbentuk multiseluler
(membentuk hifa semu atau pseudohyphae).
Tubuh multiseluler terdiri atas banyak sel-sel memanjang
yang disebut hifa (hyphae) yang terjalin satu sama lain
membentuk talus vegetatif yang disebut miselium
(mycelium).
Hifa dapat dibedakan menjadi bersekat (septate) dan tidak
bersekat (aseptate atau coenocytic).
Hifa dapat bercabang dan hifa cabang dapat saling bertemu
dan kemudian menyatu melalui proses anastomosis.
Meselium dapat tersusun longgar maupun tersusun
padat (disebut plektenkima, plectenchymma)
Plektenkima dapat berupa :
a. Prosenkima (tersusun agak longgar)
b. Pseudoparenkima (tersusun rapat, dinding hifa
tidak menebal)
c. Presudosclerenkima (tersusun rapat dan dinding
hifa menebal).
Plektenkima
Plektenkima membentuk struktur khusus jamur berupa :
a. Sklerotia (sclerotia)
Sklerotia merupakan jalinan padat hifa untuk
mempertahankan diri.
b. Pseudoslerotia (pseudosclerotia)
Bila jalinan padat hifa tersebut bercampur dengan jaringan
tumbuhan mati tempat tumbuh jamur maka disebut
pseudoskleroria.
c. Jalinan miselial (myceliar strand)
Jalinan miselial terjadi bila jamur menghadapi kondisi
lingkungan yang kurang menguntungkan atau menghadapi
persaingan dengan koloni sesama spesies maupun lain spesies.
Plektenkima
d. Rizomorf (rhizomorph)
Jalinan miselial yang tumbuh lebih rapat dan
lebih memanjang, tampak seperti akar, disebut
rizomorf
e. Stromata.
Stromata merupakan susunan hipa memadat
sebagai dasar untuk membentuk organ
perkembangbiakan.
Jamur memenuhi kebutuhan makanan secara heterotrofik
dengan tiga cara:
a. Saprofitik: menguraikan organisme atau bagian-
batian mati suatu organisme lain
b. Simbiotik: hidup bersama secara saling
menguntungkan dengan organisme lain, misalnya
jamur endofit tumbuhan, jamur mikoriza, jamur kerak
c. Parasitik: memperoleh makanan dengan cara
mengambil dari tanpa memberi kepada organisme
lain. Cara hidup ini menyebabkan berbagai spesies
jamur berpotensi menjadi OPT.
Jamur membentuk struktur tertentu untuk
memperoleh makanan.
Struktur tertentu terdiri dari :
1. Rizoid (struktur menyerupai akar)
2. Haustoria (struktur untuk mengambil makanan
dari sel hidup organisme lain yang menjadi inang).
PERKEMBANGBIAKAN JAMUR
Aseksual
Jamur berkembang biak dengan cara :
1. Fragmentasi (pemutusan hifa)
2. Pembelahan talus uniseluler
3. Pertunasan
4. Pembentukan spora aseksual.

Spora aseksual terdiri atas dua tipe, yaitu


sporangiospora (sporangiospores) dan konidium (
conidium, jamak conidia).
PERKEMBANGBIAKAN JAMUR
Seksual.
Tahap-tahap perkembangbiakan seksual :
1. Plasmogami (penyatuan sitoplasma)
Plasmogami dapat terjadi dengan berbagai cara, yaitu konjugasi
planogametik (planogametic conjugation), kontak gametangial
(gametangial contact), konjugasi gametangial (gametangial
conjugation), spermatisasi (spermatization), dan somatogami
(somatogamy).
2. Karyogami (penyatuan inti sel) menghasilkan inti diplodi yang
selanjutnya mengalami meiosis untuk membentuk spora seksual
haploid berinti tunggal, misalnya askospora dan basidiospora.
Jenis organ perkembangbiakan merupakan ciri penting yang
digunakan untuk mengidentifikasi jamur.
Perkembangbiakan secara aseksual dan seksual terjadi
secara bergantian dalam daur hidup jamur. Fase ketika
jamur berkembang biak secara aseksual disebut
anamorf (anamorph), fase ketika berkembangbiak
secara seksual disebut teleomorf (teleomorph). Namun
demikian, terdapat jamur yang diketahui hanya dapat
berkembang biak secara aeksual.
PENGERTIAN
Fungi biokontrol adalah mikroorganisme atau jamur
(fungi) yang dapat menghambat secara biologis
pertumbuhan patogen tanaman, parasit atau insekta.
SYARAT SEBAGAI FUNGI BIOKONTROL
Tidak bersifat patogen terhadap hewan atau tanaman
Kompatibel atau cocok dengan lingkungan
pertumbuhan tanaman
Resistan terhadap residu pestisida yang tersisa.
Contoh
Paecilomyces lilacinus • Chaetomium sp.
Pochonia chlamydosporia • Epicoccum nigrum sp.
Hirsutella rhossiliensis • Gliocladium sp.
H. minnesotensis (anti-
• Trichoderma viride
nematoda)
Lecanicillium lecanii
(anti plant
Beauveria bassiana
pathogenic fungi)
Isaria takamizusanensis • Trichoderma
Nomuraea anemonoides harzianum
Metharhizium anisoliae (mycoparasitic dan
(anti-serangga patogen) anti nematodes)
T. asperellum T.N.C59 (fungi koloni atas dan terbesar, dengan spora
hijau) terhadap fungi patogen tanaman pisang Fusarium sp. (fungi
koloni bawah putih, yang makin mengecil, dan spora T. asperellum
yang hijau mulai invasi ke koloni Fusarium).
MEKANISME PERLINDUNGAN
TANAMAN
Meliputi beberapa aspek biokimiawi di antaranya :
a. Produksi dan pelepasan ke lingkungan enzim
hidrolitik
b. Metabolit sekunder yang bersifat anti-bakteri,
anti-nematoda maupun anti-fungi lain
c. Memproduksi senyawa yang dapat merangsang
pertumbuhan tanaman, ataupun merangsang
tanaman menghasilkan senyawa pertahanan diri.
FUNGSI BIOKIMIA
Enzim Hidrolitik untuk berbagai proses industri
penting, seperti proses penyiapan bahan baku untuk
bioetanol, penyamakan kulit, biopulping, biobleaching,
industri makanan, dan industri obat terapeutik.
Metabolit sekunder yang dihasilkan bersifat anti-bakteri,
anti-nematoda ataupun anti-fungi dapat dikembangkan
sebagai antibiotik baru atau untuk aplikasi perlindungan
penyimpanan bahan hasil pertanian.
Salah satu jenis metabolit sekunder yang dihasilkan
fungi biokontrol dan kini mendapat banyak perhatian
adalah peptaibol.
Semua Orang pada dasarnya,
Dilahirkan untuk menjadi cerdas.
Tapi....
Semuanya tergantung pada bagaimana
cara,
Agar dapat mencapai tahap itu.

Kebodohan bukanlah suatu lambang


kenistaan,
Tapi adalah suatu dorongan,
Agar Orang mau lebih berusaha untuk
menjadi cerdas.

Karena Orang cerdas pun mengaku,


Bahwa mereka dapat menjadi bodoh dan
lupa.

Anda mungkin juga menyukai