Anda di halaman 1dari 27

BIODATA

NAMA : NOVIA INDRIANI KADANG


TTL : TIKALA, 10 OKTOBER 1991

PENDIDIKAN TERAKHIR : SD, SMP, SMA DI LOMBOK, NTB


DIV PELAYARAN DI PIP MAKASSAR
ANT – II DI PIP MAKASSAR
PENGALAMAN BEKERJA : 2015 - 2019 BERLAYAR
2019 – SEKARANG PEGAWAI KEMENHUB
Tugas dan tanggung jawab di kapal di
bagi menjadi dua yaitu tugas dan
tanggung jawab bagian deck dan
tugas dan tanggung jawab bagian
mesin
I. PENDAHULUAN
Dinas di kapal meliputi dinas harian dan dinas jaga.
Dinas harian
a. di lakukan pada hari – hari kerja
b. tugas – tugas yang dilakukan meliputi administrasi
dan perawatan
Dinas jaga
Dilakukan diluar jam kerja harian terdiri dari jaga laut,
jaga pelabuhan dan jaga radio
Maksud dan tujuan dilaksanakan tugas jaga adalah :
a. menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban.
b. Mentaati peraturan dan ketentuan – ketentuan
yang berlaku (inetrnasionl/Internasional)
c. melaksanakan perintah/instruksi dari nakhoda
maupun perwira di atas kapal secara
(tertulis/lisan)
d. Menghindari Bahaya - bahaya yang dihadapi
saat tugas jaga.
Pengamanan
Keamanan terhadap bahaya – bahaya yang dihadapi
pada saat tugas jaga :
Bahaya navigasi
Bahaya tubrukan
Bahaya pencemaran
Bahaya kebakaran
Bahaya pencurian, kecelakaan
PERATURAN
– Berbagai macam peraturan / ketentuan yang berhubungan dengan
pengoperasian kapal antara lain:
– STCW 1978 ( Amandemen 1995)
– SOLAS 1974 (Sejarah perkembangannya s/d konsilidasi 1992/1997)
– COLREG 1972 (Resolusi IMO 1981)
– MARPOL 1973/1978
– Seluruh ketentuan yang terdapat didalam ketentuan hukum
Maritim
– ISM Code
II. PRINSIP UMUM TUGAS JAGA
1. Pengaturan Tugas Jaga di Kapal oleh Nahkoda meliputi:
• Tugas Jaga Laut
• Tugas Jaga Pelabuhan
• Tugas Jaga radio
– Menentukan komposisi petugas jaga termasuk bawahan yang ikut serta, beberapa faktor :
 Anjungan tidak pernah ditinggal kosong
 Keadaan cuaca, jarak tampak siang maupun malam
 Penggunaan dan kondisi operasional peralatan navigasi
 Keadaan khusus yang mungkin terjadi, sehubungan dengan operasi kapal yang tidak sebagai
mana biasanya;
2. Komposisi Tugas Jaga.
Komposisi tugas Jaga menjamin dilaksanakan pengamatan dengan cermat. Nahkoda
perlu mempertimbangkan berbagai faktor dalam menyusun komposisi tugas jaga navigasi:
• Jarak tampak, keadaan laut dan cuaca;
• Kepadatan lalu lintas dan kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan di perairan dimana
kapal berlayar
• Perhatian yang diperlukan jika berada di atau dekat bagan pemisah (separation
scheme);
• Banyak pekerjaan di anjungan berkaitan fungsi-fungfi kapal dan olah gerak yang
mungkin harus dilakukan dengan segera;
• Kebugaran (fitnes) masing-masing personil yang ikut tugas jaga ;
• Pengetahuan dan kepercayaan diri secara proporsional dari para perwira jaga;
• Pengalaman masing-masing perwira dan tingkat pengenalan terhdap setiap peralatan
navigasi, prosedur yang ada serta kemampuan olah gerak kapal;
3. Perlindungan Lingkungan Laut (Protection of
Marine Enviroment):
– Setiap anggota tugas jaga harus memahami dan
menyadari sepenuhnya, akibat yang timbul apabila
terjadi pencemaran;
– Untuk itu harus mengambil setiap tindakan pencegahan
terhadap terjadinya pencemaran;
– Tindakan pencegahan pencemaran mengacu pada
peraturan-peraturan internasional dan peraturan
nasional / setempat yang berlaku. (MARPOL – 73/78).
4. Pengamatan ( LOOK-OUT)
 Pelaksanaan harus selalu dilaksanakan terutama untuk memenuhi aturan 5
Colreg 72 :
- Senantisa waspada secara visual maupun pendengaran dan
dengan segala cara lain terhadap setiap perubahan situasi;
- Membuat penilaian tepat terhadap situasi dan resiko tubrukan ,
kandas dan bahaya-bahaya navigasi lainnya;
- Mendeteksi adanya kapal-kapal dan orang-orang didalam
keadaan marabahaya, kerangka kapal dan bahaya navigasi lainnya;
Pengamatan dilakukan secara keliling dan layak, senantiasa waspada
menggunakan penglihatan, pendengaran dan sarana yang tersedia di
kapal;
Harus memenuhi :
1. bertanggung jawab terhadap tugasnya/disiplin.
2. dapat dengan cepat membaca/mengantisipasi keadaan (situsi)
atau perubahannya untuk melakukan tindakan yang cepat dan
tepat demi keselamatan kapal (tangkap).
3. megerti dan dapat menempatkan diri terhadap keadaan serta
kesulitan orang lain, saling membantu (tanggon).
4. sehat jasmani dan rohani
5. memiliki kemampuan dan pengetahuan sesui tugas dan
kewajibannya.
III. JAGA LAUT
Jaga Laut pada umumya dilaksanakan pada saat kapal sedang berlayar. Diutamakan dalam menghadapi
bahaya navigasi dan bahaya tubrukan
1. Tugas Jaga Laut dilakukan di anjungan kapal
2. Regu jaga terdiri dari
- Perwira tugas jaga /officer of the watch (OOW)
- Jurumudi
3. Pengaturan tugas jaga
00.00 – 04.00 (larut malam)
04.00 – 08.00 (dini hari)
08.00 – 12.00 (pagi hari)
12.00 – 16.00 (siang hari)
16.00 – 20.00 (sore hari)
20.00 – 24.00 (malam hari)
Perwira pengganti telah yakin tentang berbagai hal yang harus
diketahui :
1. Perintah – perintah umum dan perintah khusus dari nakhoda
berkaitan dengan navigasi kapal
2. Posisi, haluan, kecepatan dan draft kapal
3. Arus, cuaca, jarak tampak yang berpengaruh terhadap haluan
dan kecepatan kapal
4. Alat – alat navigasi diatas kapal
a. MELAKSANAKAN TUGAS JAGA NAVIGASI
- Kewajiban Perwira Jaga Navigasi :
 tidak boleh meninggalkan anjungan sebelum diganti;
 terus melakukan tanggung jawab, walaupun nahkoda ada di anjungan kecuali
secara tegas Nahkoda mengambil alih;
 jika ragu-ragu terhadap apa yang akan dilakukan, segera memberitahu Nahkoda;
 selalu memeriksa halau, posisi kecepatan dengan menggunakan setiap peralatan
yang sesuai;
 mengetahui sepenuhnya letak-letak alat-alat navigasi dan pengoprasiannya serta
keterbatasan alat-alat tersebut;
 menggunakan peralatan navigasi seefectif mungkin;
 mencatat semua kegiatan berkaitan dengan navigasi dan olah gerak;
• mencatat semua kegiatan berkaitan dengan navigasi dan
olah gerak;
• jika akan masuk kamar peta untuk kepentingan nafigasi,
harus merasa yakin bahwa keadaan tetap aman dan
pengamatan tetap dilaksanakan;
1. Perwira Tugas Jaga Navigasi harus selalu :
 Mampu menggunakan alat-alat navigasi electronic, jika diperlukan dan
megetahui segala keterbatasannya;
 Menggunakan radar tiap kali diperkirakan akan berkurangnya jarak tampak dan
terus menerus di peraian ramai dengan mengetahui segala keterbatasannya;
 Menggunakan jarak jangkau radar yang memadai dan harus selalu dirubah
secara berkala, sehingga setiap sasaran dapat dipantau sedini mungkin;
 Melakukan plotting sedini mungkin;
2. Perwira tugas jaga navigasi segera memberitahu Nahkoda apabila:
 Terjadi atau diperkirakan akan terjadi berkurangnya jarak tampak;
 Ada kapal lain yang gerakannya memerlukan perhatian khusus;
 Terjadi kerusakan mesin, telegrap, mesin kemudi, peralatan
penting lain untuk navigasi, sistem alarm bahaya dan indikator-
indikator;
 Peralatan komunikasi tidak berfungsi
 Cuaca buruk yang mengakibatkan kemungkinan sesuatu kerusakan
akan terjadi;
 Menghadapi setiap keadaan darurat.
b. Tugas Jaga Menghadapi Bahaya Tubrukan
Perwira Jaga harus :
 Menguasai P2TL
 Melaksanakan pengamatan (lok out) keliling yang layak (aturan 5)
 Menggerakkan kapal dengan kecepatan aman (aturan 6)
 Mengantisipasi dan mendeteksi adanya bahaya tubrukan serta mengambil
tindakan dengan cepat untuk menghindari bahaya tubrukan.
c. Tugas jaga pada setiap keadaan dan daerah pelayaran
- Cuaca baik
 Mengambil baringan secara berkala terhadap kapal-kapal yang
mendekat untuk mendeteksi adanya bahaya tubrukan secara dini;
 Senantiasa mengingat, bahwa resiko tubrukan masih tetap ada,
walaupun terjadi perubahan baringan , yaitu terhadap kapal-kapal
besar atau sedang digandeng
 Mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah tubrukan,
sesui Colreg 1972;
 Memastikan bahwa tindakan yang diambil memberikan hasil yang
seperti yang diinginkan.
- Tampak Terbatas
• Jika jarak nampak berkurang atau diperkirakan akan berkurang, maka sesui
Colreg 72, harus berlayar dengan kecepatan aman dan menyiapkan mesin untuk
olah gerak, disamping itu:
– Memberi tahu nahkoda;
– Menempatkan pengamat dengan baik;
– Menghidupkan lampu-lampu navigasi;
– Mengoperasikan radar;
– Membuat situasi di dek dalam keadaan tenang;
– Kemudi otomatis segera diganti tangan;
– Semboyan kabut.

• Pada waktu malam gelap, penjagaan navigasi lebih ekstra


• Menentukan posisi secara berkala dan sesering mungkin , dengan
menggunakan dengan tidak hanya satu cara
Kapal Berlabuh Jangkar
• Segera setelah selesai berlabuh, tentukan possisi kapal pada peta yang
sesuai;
• Perwira jaga memeriksa posisi kapal secara berkala, apakah tidak
berubah dan tidak hanyut;
• Jika kapal hanyut, lakukan langkah-langkah yang perlu dan lapor nahkoda
secepatnya;
• Memeriksa seluruh kapal (ronda keliling);
• Memeriksa cuaca dan arus serta pasang surut, serta mengamati keadaan
laut.
• Pastiakan bahwa lampu-lampu tanda berlabuh jangkar atau tanda-tanda
siang hari terpasang dengan benar;
• Melakukan langkah-langkah pencegahan pencemaran sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Keadaan Cuaca Berkabut
• Memperhatikan semboyan bunyi dari kapal lain dan
memperkirakan ada atau tidaknya bahaya pelayaran.
• Megadakan pengamatan terus-menerus sampai
kemungkinan adanya bahaya pelanggaran berlalu
• Menyalakan lampu navigasi
Tugas Mendampingin Pandu
• Pandu harus membawa nota / kartu persetujuan
• Harus di beritahukan kepada pandu letak alat-alat keselamatan
yang diperlukan untuk digunakan.
• Rencana pelayaran, keadaan cuaca, pengaturan menyandarkan
kapal , penggunaan kapal tunda dan fasilitas-fasilitas lain yang
tersedia harus dijelaskan oleh pandu dan dimengerti oleh semua
perwira dan nahkoda.
• Gerakan kapal dan semua perintah-perintah pandu harus dipantau
dengan baik oleh nahkoda/perwira jaga.
• Perwira, nahkoda dan pandu harus saling tukar informasi dan
bekerja sama;
• Jika ada keraguan mengenai tindakan pandu, perwira atau
nahkoda meminta penjelasan kepada pandu.
Di daerah Bagan Pemisah
• Menerima petugas tambahan untuk memegangi kemudi tangan
• Meningkatkan pengamatan keliling terutama pada:
- Kapal karena keadaannya sulit berolah gerak (kapal kerja,
kapal survey)
- Kapal terkungkung oleh saratnya (kapal VLOC)
- Kapal – kapal yang tidak dapat berolahgerak ( kapal rusak)
4. Serah Terima Tugas Jaga
Hal – hal yang harus diperhatikan pada saat serah terima tugas
jaga :
- Tidak menyerahkan tugas jaga kepada orang yang tidak
mampu/sakit dll, dalam hal ini Nahkoda diberitahu;
- Perwira pengganti harus yakin bahwa anggotanya benar-
benar siap / mampu melaksanakan tugas jaga dengan baik.
- Semua petugas pengganti jaga telah menyesuaikan diri
dengan kegelapan (malam hari), apabila belum, tidak boleh
mengambil alih tugas jaga.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai