Anda di halaman 1dari 37

OLAH GERAK

KAPAL
EDIZUL A. SADIR, S.ST.,M.Tr.Pi
OLAH GERAK PADA ALUR
PELAYARAN SEMPIT
• Alur pelayaran;
Perairan yang dari segi kedalaman,
lebar, dan bebas hambatan pelayaran
lainnya dianggap aman dan selamat
untuk dilayari oleh kapal di laut, sungai
atau danau. (Kepmenhub 68 tahun
2011)
• Alur pelayaran sempit;
Perairan yang dari segi kedalaman,
lebar, dan bebas hambatan pelayaran
lainnya dianggap terbatas namun
aman dan selamat untuk dilayari oleh
kapal di laut, sungai atau danau.
Aturan 9 - Alur Pelayaran Sempit

Kapal harus berlayar sedekat mungkin


dengan batas luar alur pelayaran atau
air pelayaran terletak di sisi kanannya.
Alur pelayaran
sempit

Kapal yang berlayar sepanjang alur


pelayaran sempit akan dipengaruhi oleh
dua faktor penting yaitu “Pengaruh
pengisapan” dan “Pengaruh
penolakan” terhadap tebing/tepi
dinding alur terhadap bagian dari badan
kapal.
Pengaruh perairan dangkal atau sempit

Pengaruh pengisapan tebing terjadi karena


adanya pengisapan baling-baling, terutama
baling baling ganda (twin – screws)serta tekanan
air di sisi badan kapal yang tidak seimbang.
Menyebabkan permukaan air antara (Haluan &
buritan) lebih rendah dari sisi lain; Haluan kapal
ditolak menjauhi tepi alur/tebing.
Pengaruh penolakan tebing terjadi pada saat
mesin maju, timbul gelombang haluanyang tinggi
depan kapal dan dibagian tengah akan timbul
lembah gelombang dan diburitan akan timbul
gelombang yang tinggi menyebabkan Haluan
kapal ditolak menjauhi tepi alur.
Lanjutan…

• Jika kecepatan kapal bertambah maka tinggi


gelombangnya akan bertambah dan
sebaliknya.
• Karena gelombang berada di tengah-tengah
maka kapal akan turun, karena dari kedudukan
gelombang tersebut maka kapal akan mencari
keadaan seimbang terhadap keadaan diam.
• Kejadian seperti ini dinamakan kapal
mengalami “SQUAT” disebabkan penurunan
yang sejajar dan perubahan trim yang baru.
• Squat ; pengurangan jarak ruangan di bawah
lunas kapal hingga dasar laut, disebabkan
oleh gerak anrelatif bentuk badan kapal yang
terbenam dalam air
Lanjutan…

• Besarnya Squat tergantung dari


- Bentuk kapal
- Kecepatan kapal
- Coefisien block (Cb)
- Dalam dan lebarnya alur
• Kalau Under Keel Clerarence (UKC) nya kecil
maka kapal dapat kandas
Pengaruh Lebar Alur Pelayaran

• Semakin sempit lebar alur, maka


semakin besar perbedaan tinggi
gelombang Haluan dan gelombang
buritan, serta penurunan air dibagian
tengah kapal.
• Semakin sedikit air yang berada di
bawah lunas, maka kapal akan
mengalami SQUAT yang lebih besar.
• Jika kecepatan yang dikurangi maka
secara otomatis penambahan
tenggelam atau squatnya akan
berkurang atau lebih kecil.
Menghitung SQUAT
• Skuat di perairan sempit dan dangkal
2 𝐶𝑏 𝑥 𝑉 2
𝑆𝑄𝑈𝐴𝑇 : (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 )
100

Cb : Koevisien Block
V : Kecepatan Kapal
• Squat di perairan dalam dan Lebar
𝐶𝑏 𝑥 𝑉 2
𝑆𝑄𝑈𝐴𝑇 : (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 )
100

Cb : Koevisien Block
V : Kecepatan Kapal
Contoh:
• Sebuah kapal berlayar di sungai
dengan kecepatan 12 knot. Bentuk
badan kapal di bawah air V bottom
(Cb: 0,789). Tentukan besarnya squat
yang terjadi ?
• Jawab:
2 𝐶𝑏 𝑥 𝑉 2
𝑆𝑄𝑈𝐴𝑇 : (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 )
100
2 𝑥 0,789 𝑥 122
𝑆𝑄𝑈𝐴𝑇 : (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 )
100
𝑆𝑄𝑈𝐴𝑇 : 2,23 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Blokage Faktor

• Apabila kapal memasuki perairan


dangkal dan sempit, maka terjadi
pengurangan jarak antara dasar
dan lunas kapal (UKC) yang
disebabkan oleh adanya squat.
• Terdapat juga pengaruh hisapan
karena lebar kapal dan perairan
sempit yang memperkecil jarak
bebas antara kedua lambung kapal
dengan kedua sisi dari perairan
sempit itu. Keadaan ini disebut
Blokage Faktor
Lanjutan…

• Faktor faktor yang perlu diperhitungkan


terjadinya blockage Faktor
• Kecepatan kapal
• UKC (under keel clearence)
• Perbandingan antar luas bidang kapal
bawah air (b x T) dengan luas bidang
perairan (B x H)
• Koefisien Block (Cb). Benaman
kapal/displacement
Berlayar di perairan
sempit dan dangkal

• Gejalanya :
• Timbul ombak Haluan yang mengalir ke
belakang
• Arus lemah yang mengalir diperpanjang
garis lunas
• Arus buritan yang mengalir ke depan
• Ombak buritan yang mendorong kapal
• Kapal yang berlayar di perairan sempit
dan dangkal dengan kecepatan tinggi
kemungkinan lunasnya akan menyentuh
dasar perairan/kandas
Lanjutan…
• Tindakan yang diambil:
• Berlayar dengan kecepatan seperlunya
(cukup untuk mempertahankan haluan ).
• Usahan berlayar pada poros arus pelayaran.
• Kapal yang ikut arus berlayar terlebih dahulu.
• Bila tidak ada arus, kapal yang melihat
belokan pada lambung kanannya jalan lebih
dahulu.
Bertemu kapal lain di perairan sempit dan
dangkal

• Terjadi penurunan permukaan air


dilambung kapal bagian luar dari kedua
kapal. Sehingga bagian bawah kapal
akan saling mendekati (terhisap)
Menyusul kapal lain di perairan sempit dan
dangkal

• Terjadi penurunan permukaan air


diantara kedua lambung dalam kapal
sehingga bagian atas kapal akan saling
mendekati.
Bertemu di tikungan yang tidak cukup luas
untuk berpapasan

• Apabila ada arus, kapal yang mendapat


arus dari depan memberi jalan kepada
kapal yang didorong arus
• Jika tidak ada arus, kapal yang melihat
tikungan disebelah lambung kanannya,
berjalan terlebih dahulu, yang lainnya
menunggu sampai keadaan yang
memungkinkan.
• Jika tidak dapat dipastikan darimana
datangnya arus, dianggap kapal yang
datang dari hulu adalah kapal yang
mengikuti arus.
Kapal melayari tepi alur, terkena
pengaruh pengisapan pada
buritannya

• Sebuah kapal melayari tepi alur, yang


mendapat pengaruh pengisapan pada
buritannya, dan penagruh penolakan
pada haluannya, sehingga haluannya
cenderung menuju ke arah dalam alur
pelayaran.
Lanjutan…

• Apabila terjadi penyimpangan, akan


membahayakan kapal sehingga segera
letgo jangkar kanan (jangkar pada sisi
yang berlawanan dengan arah gerak
kapal)
• Jangkar diletgo, lalu rantai jangkar
diarea secukupnya dan diseret untuk
menahan sementara kapal agar tetap
berada di tengah
Membelok di tikungan yang tajam

Pada tikungan tajam terjadi:


• Arus di sisi luar biasanya berjalan lebih cepat dibandingkan dengan sisi
tengah dan sisi dalam.
• Pada sisi dalam alur akan timbul akan timbul pusaran – pusaran air atau
arus balik (Counter Current)
• Pengaruh pengisapan buritan dan penolakan Haluan kapal yang terjadi
jika melayari dekat tepi alur.
Langkah yang diambil:
• Perhatikan terlebih dahulu bekarjanya arus (arah dan kekuatan)
• Olah gerak kapal yang terbaik adalah menentang arus, karena kapal
dapat dihentikan dengan segerajika perlu.
• Pengaruh gaya isap dan gaya dorong Haluan dan buritan kapal dapat
digunakan sebagai alat untuk membantu pada waktu kapal belok
ditikungan.
Belok ditikungan dengan
arus dari depan
• Posisi 1 :
Kapal maju, Haluan mendekati
sisi luar, kemudi kanan, Haluan
akan ditolak keluar dan buritan
diisap ke tepi.
• Posisi 2 : Kapal sudah berada di lurus dengan
alur Kembali.
Belok di tikungan dengan arus
dari belakang
• Dalam hal membelok ditikungan dengan arus dari belakang,
usahakan untuk mendekati sisi dalam tikungan, dengan
memanfaatkan arus balik. Kapal akan terbawa ke tengah alur.
• Harus diantisipasi karena biasanya dalam tikungan terdapat
gosong yang dangkal.
Kemungkinan yang terjadi, jika melayari
tikungan dengan arus dari belakang

a. Kapal berada terlalu dekat kesisi dalam tikungan


b. Terlambat membelokan kapal, dapat mengakibatkan biritan terlempar
ke tepi dan kemudi kandas. Apabila terlalu cepat membelokan kapal,
pengaruh penolakan Haluan menjauhi tepi alur dan dorongan arus dari
belakang akan membawah seluruh badan kapal ke tepi alur dan dapat
mengakibatkan kekandasan.
c. Pengaruh angin;
Kapal berada terlalu dekat kesisi dalam tikungan

• Pada waktu kapal membelok,


akan dipengaruhi oleh arus
putar dan arus balik di sisi
dalam alur sehingga kapal
hanyut mengikuti arus dan
gerakan membelok kapal
menjadi terlalu cepat.
Terlambat membelokan
kapal
• Apabila terlambat membelokan kapal,
dapat mengakibatkan buritan terlempar ke
tepi dan kemudi kandas.
• Apabila terlalu cepat membelokan kapal,
pengaruh penolakan Haluan menjauhi tepi
alur dan dorongan arus dari belakang akan
membawah seluruh badan kapal ke tepi
alur dan dapat mengakibatkan kekandasan.
Pengaruh angin
• pengaruh angin akan banyak berperan,
khusus bagi kapal yang bermuatan
kosong atau kapal yang memiliki
bangunan atas tinggi.
• Hal yang harus diperhatikan bahwa bagi
kapal yang berlayar mengikuti arus serta
mendapat angin dari belakang, jika
membelok ditikungan, buitan kapal
akan didorong oleh keduanya ke sisi luar
tikungan di tepi alur dan kemungkinan
kapal akan kandas
Memutar kapal 180 di alur pelayaran sempit

Memutar melalui jalur kiri


• Kpl melakukan Start memutar dr kiri
alur, kemudi kanan, mesin maju pelan
sekali, kpl tiba di posisi no 2
• Pada posisi no 2 mesin mundur pelan
sekali, kpl tiba di posisi no 3
• Setelah kpl berada pada posisi no3
kemudi kanan, mesin maju pelan
sekali, kpl tiba di posisi no 4
• Kemudian kemudi tengah-tengah dan
selanjutnya kpl berlayar di poros alur
dengann kecepatan aman
Lanjutan…

Memutar melalui jalur kanan


 Ambil sisi kanan, kemudian kiri, mesin kanan
maju pelan sekali mesin kiri mundur setengah,
kpl tiba di posisi no 2
• Kemudi kiri, mesin kanan maju pelahan, mesin
kiri mundur setengah kpl tiba di posisi no 3
• Pada saat kpl tiba pada posisi no 4, kemudi
tengah-tengah mesin kanan maju pelahan,
mesin kiri stop, untuk mengerakan kpl berlayar
pada poros alur
• Setelah berada di alur mesin dua 2 maju sesui
dengann kecepatan yang diperlukan
• Posisi 1; kemudi kanan, mesin
maju, buritan akan ke kiri dan
Haluan ke kanan, harus dilihat
apakah tempatnya cukup untuk
dapat berhenti pada posisi 2
• Posisi 2; Mesin mundur kemudi
kiri, maka buritan akan
Berputar tanpa didorong ke kiri. Jika buritan
pengaruh angin mulai bergerak ke kiri, dan kapal
mulai mundur, kemudi tengah –
tengah, stop mesin.
• Posisi 3; mesin maju, kemudi
kanan hingga kapal sampai pada
posisi 4
Berputar dengan
pengaruh angin
• Pengaruh angin pada olah gerak berputar kapal, sangat
bergantung pada arah serta kekuatannya,. Hal yang
perlu di ingat adalah:
• Buritan akan selalu mencari angin Ketika kapal bergerak
mundur
• Jika mesin stop, Haluan kapal cenderung untuk berputar
menghadap angin
• Dalam hal buritan menghadap angin, kemudi kapal
mempunyai pengaruh yang sangat kecil sehingga praktis
tidak dapat digunakan untuk membelokan kapal.
• Pada gambar angin datang dai arah lambung kanan
kapal, olah gerak memutar kapalnya adalah hindari
berputar ke kanan, tetapi berputar ke kiri.
Cara yang baik/benar
• Posisi 1; mesin maju kemudi kiri, maka
kapal dibantu oleh angin kapal akan
sampai di posisi 2
• Posisi 2; mesin mundur dimaksudkan
untuk memutar buritan kapal yang akan
mencari angin, dibantu dengan Gerakan
mundur sampai pada posisi 3
• Posisi 3; maju penuh, kemudi kiri, maka
kapal akan berbalik arah 1300 dengan
arah semula dibantu dengan pengaruh
angin.
BERPUTAR 180° DITEMPAT SEMPIT - Maju pelan kemudi kiri, kpl
akan dtg di pos. 2
- Di pos. 2 stop msn, mndr
setengah agar buritan ke kiri dan
haluan akan ke kanan.
- Stop msn, kpl dtg di pos. 3. Di
pos 3, kemudi tengah sebentar,
5 lalu cikar kanan, msn maju
4
setengah, kpl tiba di pos 4.
- Di pos. 4, stop msn, kemudi
6 tengah, mundur penuh, kemudian
kemudi cikar kiri, sampai di pos.5.
- Di pos. 5, stop msn, kemudi
tengah-tengah, maju berlawanan
arah semula ( 180° ).
3

2
OG. yang paling baik diruang sempit
1 dengan mesin kekuatan penuh
atau setengah.
PUTAR 180° DENGAN JANGKAR - Usahakan jangkar jangan terseret,
sebab tegangan pd rantai dan pangsi
sangat besar.
- Usahakan lego jangkar di tengah
alur, serta perhitungkan panjang
rantai dgn lebar alur. Kalau akan
putar kanan, pakai jangkar kanan
dan kalau akan putar kiri, pakai
jangkar kiri.
- Stlh jangkar lego dan makan:
- Pos.1 kpl maju kemudi kiri.

4
5
- Pos.2 kmd tengah, lalu balas kmd
kanan. Kpl akan mengikuti
sebuah lingkaran dengan jari-jari
sebesar panjang rantai dan
3
kapalnya sampai di pos.4.
- Pos.4, stop msn, hibob jangkar.
2

Kpl akan sampai di pos.5 dimana


1

jangkar telah up and down.


Selanjutnya kpl maju kmd tengah.
• Cara berputar dapat dilakukan dengan
bantuan jangkar dengan memperhatikan
hal – hal berikut:
• Hindari menjatuhkan jangkar jika
ditempat itu kemungkinan terdapat
jangkar atau kapal lain maupun jangkar
kepil yang berada disekitarnya, apalagi
kabel – kabel telegraf atau kabel telefony
di dasar perairan.
• Harus diperhitungkan bahwa ada
kemungkinan pada saat diolah gerak
terjadi gangguan mesin atau gangguan
lain dari sarana olah gerak kapal.
• Nakhoda biasanya merundingkan terlebih
dahulu dengan para perwira kapal
tentang rencana yang akan dilakukan
• Pada waktu kapal berputar dan ditahan
oleh jangkar, rantai jangkar akan berputar

Cara berputar kapal dengan dan diurlup sehingga mungkin akan


timbultegangan yang besar pada rantai
Ketika putaran kapal.

bantuan jangkar
Lanjutan…

• Usahakan menjatuhkan jangkar ditengah alur pelayaran,


dengan stop mesin, kemudian mundur.
• Karena tertahan oleh jangkar kanan dan di dorong oleh arus,
kapal akan terbawah memutari jangkar.
• Apabila kapal mulai tertahan oleh jangkar, mesin maju,
demikian seterusnya hingga Haluan menghadap pada arah
yang berlawanan pada posisi 5.
• Setelah sampai posisi 5 hibob jangkar, mesin maju, kapal
menuju tempat yang dikehendaki.
• Hal yang sama dapat dilakukan dengan cara memutar kapal ke
kiri, tetapi jangkar yang digunakan adalah jangkar kiri.

Catatan:
Gunakan jangkar kanan, jika akan berputar ke kanan, dan gunakan
jangkar kiri jika kapal akan berputar ke kiri
Sekian pertemuan hari
ini…..

Sampai ketemu di pertemuan


selanjutnya….

Terima Kasih….
Tugas
Kerjakan soal berikut dalam bentuk dokumen MS.Word kirim ke
email adiwijayaedizul@gmail.com batas pengumpulan hari sabtu
12 Desember 2020 jam 17.00 WITA.
Pertanyaannya:
1. Apakah factor yang mempegaruhi kapal jika melayari alur
pelayaran sempit? Jelaskan!
2. Bagaimana olah gerak kapal, bila berbelok di tikungan
tajam? Jelaskan!
3. Apa akibat yang terjadi bila kapal berada terlalu dekat ke sisi
dalam tikungan pada waktu membelok? Jelaskan!
4. Apa akibat yang terjadi bila kapal berada terlalu dekat ke sisi
luar tikungan pada waktu membelok? Jelaskan!
5. Bagaimanakah memutar kapal 1800 di alur pelayaran sempit
dengan pengaruh angin dan tanpa pengaruh angin?
jelaskan?!

Anda mungkin juga menyukai