Anda di halaman 1dari 11

OLAH GERAK KAPAL

MOTO

• Sebaik-baiknya anda mengolah gerak kapal, tidak akan ada orang yang
memuji. Namun seburuk-buruknya anda mengolah gerak kapal, pasti
akan banyak orang yang mencemooh.

• Kapal dapat diolah gerak dengan lebih sukses dan aman, bila
memanfaatkan dan bekerja sama dengan semua unsur, dapat
terlaksana sepenuhnya, dari pada mengabaikannya dan
menantangnya.
( Semua unsur mencakup : Cuaca, Arus, Air dangkal dan Luas laut )
ISTILAH-ISTILAH DALAM OLAH GERAK KAPAL :

Diameter Taktikal (Tactical Diameter) :


Jarak yang dicapai ke kanan / ke kiri dari haluan semula, apabila
putaran 180˚ telah diselesaikan.

Sudut hanyut (Drift Angle) :


Sudut pada sembarang titik dari lingkaran putar, antara garis
singgung pada lingkaran putar di titik itu dan garis lunas kapal.

Diameter Final (Final Diameter) :


Jarak tegak lurus pada haluan semula antara garis-garis singgung
yang ditarik pada titik-titik, pada putaran 180˚ dan pada putaran
360˚ telah diselesaikan. (selalu DF < DT).

Jarak Pindah (Transfer) :


Jarak yang dicapai pada sudut siku-siku terhadap haluan semula,
apabila kapal telah berputar hingga 90˚.
Jarak Terdepan (Advance) :
Jarak yang dicapai dalam arah haluan semula, dihitung dari titik
saat pertama kemudi (cikar).

Lingkaran Putar (Turning Circle) :


Perjalanan yang ditempuh oleh titik putar kapal dalam membuat
putaran 360˚. (lama waktu antara 5 – 10 menit)
Bagian haluan berada di dalam sedangkan bagian buritan berada di
luar dari lingkaran ini.

Lingkaran Putar (Pivoting Circle) :


Titik keliling dari pada kapal yang berputar, apabila kemudi kapal
diputar cikar.

Titik Putar (Pivoting Point) :


Titik keliling dimana seolah-olah kapal itu berputar bagi seorang
penilik (pengamat) di kapal.
Titik yang letaknya agak ke muka dari bagian panjang kapal (+1/3-
1/4 panjang kapal dari linggi muka).
Tendangan (Kick) :
Jarak saat kapal bergerak ke samping dari haluan semula,
berlawanan dengan arah putaran, setelah kemudi pertama kali
diputar cikar. Transfer Drift Angle

Tactical Diameter

Final Diameter
Jarak Henti :
Ialah jarak yang ditempuh oleh kapal yang sedang “maju penuh”,
mulai dari saat mesinnya dijalankan “mundur penuh” sampai pada
saat kapal itu diam (berhenti).

Jarak henti sebuah kapal rata-rata + 5 x panjang kapal.

5 x pjg kpl

Full a stern
Full a head

Waktu Henti :
Ialah waktu yang ditempuh oleh kapal yang sedang maju dengan
kecepatan “maju penuh”, mulai dari saat mesinnya dijalankan
“mundur penuh” sampai saat kapal itu berhenti (diam).

Kapal yang memiliki baling-baling ganda berputar keluar :


Artinya baling-baling kanan disebelah kanan dan baling-baling kiri
disebelah kiri.
Keuntungan dan Kerugian kapal yang memiliki baling-baling ganda
berputar ke luar, dibandingkan dengan kapal yang berbaling-baling
tunggal :

Keuntungan Kerugian
1. Laju dan daya olah geraknya 1. Lebih mahal biayanya;
lebih besar; 2. Kehilangan ruang muatan;
2. Kepastian bekerja lebih besar; 3. Lebih banyak personil dan
3. Bagian mesin, poros baling- pemeliharaan;
baling dsb. Lbh kecil/ringan; 4. Kemungkinan baling-baling
4. Dapat digunakan olh kpl-kpl yg rusak lebih besar atau tros
mempunyai sarat terbatas; masuk ke dlm baling-baling pd
5. Dengan 1 mesin saja, kpl msh waktu olah gerak di dalam
dpt dikemudikan; bandar.
6. Apabila daun kemudi hilang, kpl
dpt dikemudikan dgn bantuan
mesin-mesinnya.
BERLABUH JANGKAR.

Tindakan-tindakan sebelum kapal berlabuh jangkar :


1. Memberi tahukan kpd KKM. Tepat waktunya;
2. Kedua jangkar posisi siap di lego;
3. Topdal tunda di hibob, bendera-bendera dipasang dan tangga lambung dipasang;
4. Persiapan untuk membongkar/memuat muatan dan turun/naik penumpang
5. Mempelajari keadaan setempat;
6. Siapkan Perum tangan atau Echosounder;
7. Pilih tempat yang aman utk labuh jangkar (posisi dgn kpl-kpl lain, kedalaman air);
8. Komunikasi dgn daratan dpt mudah dan cepat.

Cara Olah Gerak berlabuh jangkar pada umumnya :


1. Setelah kapal akan tiba di tempat / posisi labuh jangkar, kapal maju pelan.
2. Perhatikan arah datangnya angin / arus (upayakan arah angin / arus datang dari
muka / haluan)
3. Siap untuk lego jangkar yang ada di atas angin / arus
4. Setelah tiba pada posisi labuh jangkar, mesin stop, kemudian mundur penuh
5. Setelah buih-buih arus dorongan baling-baling mencapai 2/3 panjang kapal dari
buritan, kemudian mesin stop, aba-aba “lego jangkar” diperintahkan.
6. Area rantai jangkar sekitar 3 x kedalaman air, kemudian pasang stoper rantai.
7. Pasang tanda berlabuh jangkar (sosok benda / penerangan)
8. Adakan baringan-baringan untuk posisi labuh jangkar.
9. Petugas jaga harus selalu memeriksa (checkt) posisi labuh jangkar.
Cara olah gerak kapal meninggalkan dermaga, kapal sandar kanan,
berlawanan arah dengan laut, angin menuju ke laut :

Laut

Kolam Pelabuhan
Dermaga
1

Dermaga

- Posisi 1 kecuali spring belakang, semua tali pengikat kapal di lego (hibob ke kapal),
karena dibantu dengan arah datangnya angin, maka haluan kapal akan membuka
secara pelan-pelan. Untuk mempercepat membukanya haluan kapal, dapat dibantu
dengan mesin mundur pelan.
- Posisi 2 mesin maju setengah, kemudi cikar kiri, spring belakang lego dan di hibob.
- Pada posisi 3, kemudi tengah-tengah, dan haluan diarahkan ke gerbang keluar/masuk
pelabuhan sampai kapal melewati gerbang tersebut, selanjutnya kecepatan kapal
boleh ditambah menuju haluan berikutnya.
Kapal dikepil diantara dua buah pelampung pengepil, akan meninggalkan pelabuhan
searah dengan haluan kapal :
Kapal melewati sebuah belokan di sungai pada arus berlawanan :

Mengambil tikungan janganterlalu dekat dengan sebelah dalam, karena dibagian itu
airnya dangkal, sehingga ada kemungkinan akan kandas ditempat itu.

Kapal melewati sebuah belokan di sungai pada arus searah :

Ambil belokan sebelah dalam sedekat mungkin sesuai keadaan untuk menghindari
jangan sampai buritan kapal menyentuh daratan di luar. Apa lagi pada arus yang
kencang. Disarankan kecepatan kapal sederhana dan pada belokan sebentar maju
penuh untuk membantu memutar haluan dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai