Anda di halaman 1dari 21

MENGELOLA PSIKOLOGI

DAN DINAMIKA KELUARGA


Disampai pada Kegiatan Bimbingan Perkawinan
Teluk Kuantan, 25 Agustus 2021

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA


KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
2021
BIODATA FASILITATOR
Nama: Rindra Febrian, S.Fil.I
Tempat/ Tgl Lahir: Lubuk Jambi, 14 Februari 1980
Pendidikan: S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Susqa Pekanbaru
Pengalaman Jabatan:
1. Staf Kantor Kemenag Kab. Kuantan Singingi 2001 - 2010
2. Penyelenggara Zakat dan Wakaf 2010 - 2012
3. Kepala KUA Kec. Gunung Toar 2012 - 2015
4. Staf Humas Kantor Kemenag Kab. Kuantan Singingi 2015 - 2018
5. Penghulu KUA Kec. Benai 2018 - 2020
6. Kepala KUA Kec. Kuantan Mudik 2020 - Sekarang
Nomor Kontak/ WA: 0813 7894 4493
TUJUAN SESI
 Peserta mengenali hal-hal terpenting di dalam perkawinan bagi dirinya dan
bagi pasangannya,
 Peserta memiliki kesadaran diri dan kesadaran sosial yang terkait dengan
dinamika perkawinan,
 Peserta memahami perspektif Islam tentang dinamika hubungan keluarga,
komponen hubungan perkawinan, tahap perkembangan hubungan dalam
perkawinan, sikap penghancur hubungan, dan sikap pembangun hubungan.
POKOK BAHASAN
 Komponen Hubungan Perkawinan dan Tahap Perkembangan Hubungan
dalam Perkawinan
 Penghancur vs Pembangun Hubungan
 Kesiapan Menikah:
 Kebutuhan Saya-Kebutuhan Pasangan,
 Kematangan Hubungan,
 Rekening Bank Emosi
 Ketrampilan Komunikasi
ALUR SESI DINAMIKA PERKAWINAN
1. Pengantar
2. Bagi kelompok, tugas: gambar keluarga harmonis dan tidak harmonis.
Bahas cepat: ciri dan mengapa
3. Penyimpulan oleh fasilitator:
 apa saja ciri keluarga yang harmonis
 apa saja ciri keluarga yang tidak harmonis
 apa saja penyebab keluarga menjadi harmonis
 apa saja penyebab keluarga menjadi tidak harmonis

4. Bahasan: jelaskan ulang 4 pilar keluarga sakinah seperti di bahasan sebelumnya secara
singkat
5. Bahasan: Komponen Hubungan Perkawinan: Kedekatan Emosi, Gairah, dan Komitmen
 kondisi-kondisi kombinasi komponen: ada 7
ALUR SESI DINAMIKA PERKAWINAN
6. Bahasan: Tahap Perkembangan Hubungan
7. Latihan: Pertengkaran
8. Bahasan: Penghancur Hubungan Perkawinan
9. Bahasan: Pembangun Hubungan Perkawinan
Cara pandang dalam membangun hubungan perkawinan
a. kebutuhan saya, kebutuhan anda
b. rekening bank hubungan
c. kematangan berinteraksi
10. Bahasan: komunikasi
11. Latihan komunikasi: Memperjelas harapan (clarifying expectation)
12. Penutup (review)
QS. Ar Rum: 21
ۡ‫اجا ّل َت ۡس ُك ُن ۡۤوا ِا َل ۡي َها َو َج َع َل َب ۡي َن ُكم‬
ً ‫َوم ۡن ٰا ٰيت ۤه َا ۡن َخ َل َق َل ُك ۡم ّم ۡن َا ۡن ُفس ُك ۡم َا ۡز َو‬
ٖ
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫َّ َ َّ ً َّ َر ۡ َ ً َّ ۡ ٰ َ اَل ٰ ٰ ّ َ ۡ َّ َ َ َّ ُ ۡو‬
‫مودة و حمة  ؕ ِان ِفى ذ ِلك ي ٍت ِلقو ٍم يتفكر ن‬
 “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan
pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih
dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
REVIEW 4 PILAR PERKAWINAN
1. Relasi berpasangan, zawaaj
 QS. Al-Baqarah: 187
َّ ٌ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َّ ٌ َ َّ ُ
‫اس ل ُه َّن‬ ‫هن ِلباس لكم وأنتم ِلب‬
“Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka”
 QS. Ar Rum: 21
ً ً َُ َ ۟ ُُ َّ َْٰ ُ ُ َ َُ ََ ْ َ ٰ
‫َو ِم ْن َء َاي ِت ِهۦٓ أن خل َق لكم ِّم ْن أنف ِسك ْم أز َو ًجا ِلت ْسكن ٓوا ِإل ْي َها َو َج َع َل َب ْينكم َّم َو َّدة َو َر ْح َمة‬
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang”
2. Cara pandang mitsaqan ghalidza
 QS An Nisa’; 21
ً َ ً َٰ ّ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ٰ َ ْ ُ ُ ْ َ ٰ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ َ
‫ض وأخذن ِمنكم ِميثقا غ ِليظا‬
ٍ ‫وكيف تأخذون ۥه وقد أفضى بعضكم ِإلى بع‬

“Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian


kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-
isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu
perjanjian yang kuat.”
3. Saling Berbuat Baik (Mu’asyarah bil ma’ruf)

 QS An Nisa’: 19
َ َٰ َ ْ َ َ ‫َٰٓ َ ُّ َ َّ َ َ َ ُ ۟ اَل َ ُّ َ ُ ْ َ َ ُ ۟ ّ َ َ َ ْ ً َ اَل َ ْ ُ ُ ُ َّ َ ْ َ ُ ۟ َ ْ َ َ َ ْ ُ ُ ُ َّ ٓاَّل‬
‫ض مٓا ءاتيتموهن ِإ أن يأ ِتين ِبف ِحش ٍة‬ ِ ‫ٱلنسٓاء كرها ۖ و تعضل َوهن ِلتذهبوا ًِٔببع‬
ِ ‫يأيها ٱل ِذين ءامنوا ي ِحل لكم أن ت ِرثوا‬
ً‫ٱلل ُه ِف ِيه َخ ْي ًرا َك ِثيرا‬ ً
َّ َ َ ْ َ َ ْ َ ۟ ُ َ ْ َ ٰٓ َ َ َ َّ ُ ُ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ‫ُّ َ ّ َ َ َ ُ ُ َّ مْل‬
‫ٔـا ويجعل‬G‫اشروهن ِبٱ عرو ِف ۚ ف ِإن ك ِرهتموهن فعسى أن تكرهوا شي‬ ِ ‫مب ِين ٍة ۚ وع‬

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan
paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali
sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan
pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu
tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”
4. Musyawarah dalam menghadapi persoalan
 QS. Al-Baqarah: 233
‫اَل ُ َ َّ ُ َ ْ ٌ اَّل‬ ُ ْ َ ‫َ ْ َٰ َٰ ُ ُ ْ ْ َ َ ْ َٰ َ ُ َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ َ َ َ مْل َ ْ ُ َ ُ ْ ُ ُ َّ َ ْ َ ُ ُ َّ مْل‬
‫ود ل ۥه ِرزقهن و ِكسوتهن ِبٱ عرو ِف ۚ تكلف نفس ِإ‬ َ ِ ‫ت ير ِضعن أو ۢلده َن حولاَلي ِن ك ُ ِاملي ِ َّن ۖ مِل ن َ أراد أن َي ِتم ْٱلرضاعة ۚ و ٰعلى ٱ ول‬ ‫وٱلوِلد‬
‫اَل‬
َ ‫صا َعن َت َراض ّم ْن ُه َما َو َت َش ُاور َف ُج َن‬ ‫اًل‬ َ ‫ود ل ُهۥ ب َولدهۦ ۚ َو َعلى ٱل َوارث م ْث ُل َذل َك ۗ َفإ ْن أ َر َادا ف‬
ٌ ‫ض َّٓار َٰول َد ٌة ب َولد َها َو َم ْول‬ ‫اَل‬
َ ‫ُو ْس َع َها ۚ ُت‬
‫اح‬ ٍ ِ َ ٍ ‫مْل‬ ِ َّ َ ِ ُ َ ِ ِ ِ
ِ ‫َ َ ِ َ ِ ۟ َ َٰ ُ َ ِ اَل‬ َ ِ َِ ِ
ْ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ ْ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ ٓ ُ ْ ْ ُّ ْ َ َ َ
‫ۗ عل ْي ِهما ۗ وِإن أ َردتم أن تست ْر ِضعوا أولدكم ف جناح عليكم ِإذا سلمتم مٓا ءاتيتم ِبٱ ع ُرو ِف‬

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu
dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah
seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun
berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran
menurut yang patut.”
BAHASAN: KOMPONEN PERKAWINAN
1. Ada 3 komponen utama: Komitmen, Kedekatan Emosi, Gairah
Fasilitator menggambarkan Segitiga Cinta.
2. Kedekatan emosi muncul dalam bentuk rasa kasih sayang, mawaddah dan rahmah, di antara
pasangan suami istri (QS. Ar-Rum, 30:21). Mereka menjadikan pasangan sebagai pasangan
jiwa, tempat berbagi kehidupan yang sesungguhnya.
3. Gairah adalah adanya dorongan untuk mendapatkan kepuasan seksual dari pasangannya,
sebagaimana menjadi salah satu tujuan perkawinan yaitu menghalalkan hubungan seksual
antara laki-laki dan perempuan. (QS Al-Baqarah, 2: 187).
4. Komitmen, yaitu bagaimana suami-istri sama-sama memandang ikatan perkawinan sebagai
ikatan yang kokoh (mitsaaqan ghalizhan, QS. An-Nisa, 4: 21)
komitmen 1. Kedekatan Emosi + Gairah + Komitmen
2. Kedekatan Emosi + Gairah – Komitmen
3. Gairah + Komitmen – Kedekatan Emosi
4. Komitmen + Kedekatan Emosi – Gairah
5. Kedekatan Emosi - Gairah – Komitmen
6. Gairah - Komitmen – Kedekatan Emosi
7. Komitmen - Kedekatan Emosi – Gairah
kedekatan gairah
emosi
BAHASAN: TAHAP PERKEMBANGAN HUBUNGAN
 Hubungan pernikahan merupakan proses berkelanjutan yang terdiri dari tahap-tahap
yang memiliki tantangan yang berbeda-beda.
 Kebanyakan pasangan tidak memahami tantangan ini, dan karenanya tidak siap
mengelola tantangan, lalu menjadi mudah menyerah dan memilih untuk berpisah.
 Bila dikelola dengan baik, setiap Tahap Perkembangan Hubungan akan memperkuat
hubungan.
BAHASAN: TAHAP PERKEMBANGAN HUBUNGAN

• semangat untuk bersatu


1. Tahap Menyatu • tantangan: mengikhlaskan hilangnya sebagian
(12-18 bulan)
diri sendiri

• pertimbangan-pertimbangan pribadi mulai


2. Tahap Bersarang bermunculan
(2-3 tahun) • tantangan: mengelola perbedaan dan
pertengkaran

3. Tahap Kebutuhan • kebutuhan pribadi mulai terasa kembali


Pribadi (tahun 3-4 ) • tantangan: kompromi atau mencari titik tengah
BAHASAN: TAHAP PERKEMBANGAN HUBUNGAN

• identitas diri menguat, mulai saling melengkapi


4. Tahap Kolaborasi • tantangan: berbesar hati untuk tidak saling
(tahun ke 5-14)
mengungkung

• seringkali memunculkan saling


5. Tahap Penyesuaian menggampangkan
(tahun 15-24) • tantangan: menjadi pendengar yang baik

6. Tahap Pembaruan • tantangan: kesabaran


(tahun 25 ke atas)
Latihan: Pertengkaran
1. Latihan ini adalah pengantar pembahasan tentang 5. Pemeran boleh berlatih 2 menit untuk
Penghancur dan Pembangun Hubungan berdebat.
2. Undang 2 peserta (bukan pasangan asli) untuk 6. Peserta lain ditugaskan untuk mengamati
bermain peran sebagai pasutri yang sedang bertengkar
dinamika yang terjadi.
tentang cara mereka mendidik anak yang sangat
berbeda. 7. Role-play: Biarkan pemeran untuk bertengkar
3. 1 orang berperan sebagai orangtua yang sangat keras selama 3-5 menit. Bila pertengkaran semakin
dan kaku. Berikan kertas dengan instruksi: “jangan panas, cukupkan.
mau kalah saat bertengkar, sebutkan kesalahan- 8. Tanyakan pada peserta, apa pengamatan
kesalahan pasangan di masa lalu saat memanjakan mereka atas dinamika pertengkaran
anak.”
9. Jelaskan sikap-sikap yang menghancurkan
4. 1 orang berperan sebagai orangtua yang sangat
hubungan, dengan merujuk kepada contoh
longgar dan tidak disiplin.
Berikan kertas dengan instruksi: “pertahankan role-play.
pendapat anda saat pasangan menyerang. jelaskan
bahwa sikap dia terhadap anak adalah sumber
masalah.”
BAHASAN: PENGHANCUR HUBUNGAN

kata/sikap kata/sikap
criticism: kritik (sikap menyalahkan) positif negatif
pasangan dengan 5 1
contempt: sikap membenci dan hubungan perkawinan
merendahkan, yang stabil
pasangan dengan 1 8
defensive: sikap membela diri dan mencari hubungan perkawinan
alasan, yang labil

stonewalling: sikap mendiamkan Perbandingan kata dan sikap pada pasangan suami istri
(mengabaikan). (Gottman, 1994)
BAHASAN: PEMBANGUN HUBUNGAN

Kebutuhan Saya, Rekening Bank Kematangan


Kebutuhan Anda Hubungan Berinteraksi
• keselarasan • berlaku baik • keseimbangan
• prinsip kepada • komunikasi:
keadilan dan pasangan mengklarifikasi
kesetaraan harapan
LATIHAN: KOMUNIKASI
Aktivitas ini bertujuan untuk: 1. Bagikan lembar rekening bank emosi
1. melatih ketrampilan menyampaikan pendapat 2. Mintalah peserta mengisi rekening:
2. melatih ketrampilan mendengarkan (active 1. Di kolom Debet (Setoran), diisi hal-hal apa saja dalam
listening) perkawinan yang penting dan berharga bagi catin.
Misalnya sikap terbuka, jaminan nafkah, mandiri dari
3. melatih catin untuk saling memahami
pengaruh orang tua, waktu yang cukup, dan
kebutuhan pasangan
seterusnya.
4. melatih pasangan catin untuk menyelaraskan
2. Di kolom Kredit (Penarikan), diisi hal-hal apa saja
antara kebutuhan pribadi dengan kebutuhan
yang tidak diharapkan oleh catin.
pasangan, dan membuat kesepakatan prinsip
hidup berkeluarga. 3. Mintalah catin untuk bergantian menyampaikan
kepada pasangan, dengan peraturan tidak boleh ada
diskusi, hanya mendengarkan dengan empati.
penutup
Fasilitator menggunakan Latihan Komunikasi untuk menekankan pesan-pesan penting dari
keseluruhan sesi Dinamika Perkawinan:
1. apa yang dipelajari dari proses berlatih komunikasi
2. kembali kepada 4 pilar perkawinan

Anda mungkin juga menyukai