4. Bahasan: jelaskan ulang 4 pilar keluarga sakinah seperti di bahasan sebelumnya secara
singkat
5. Bahasan: Komponen Hubungan Perkawinan: Kedekatan Emosi, Gairah, dan Komitmen
kondisi-kondisi kombinasi komponen: ada 7
ALUR SESI DINAMIKA PERKAWINAN
6. Bahasan: Tahap Perkembangan Hubungan
7. Latihan: Pertengkaran
8. Bahasan: Penghancur Hubungan Perkawinan
9. Bahasan: Pembangun Hubungan Perkawinan
Cara pandang dalam membangun hubungan perkawinan
a. kebutuhan saya, kebutuhan anda
b. rekening bank hubungan
c. kematangan berinteraksi
10. Bahasan: komunikasi
11. Latihan komunikasi: Memperjelas harapan (clarifying expectation)
12. Penutup (review)
QS. Ar Rum: 21
ۡاجا ّل َت ۡس ُك ُن ۡۤوا ِا َل ۡي َها َو َج َع َل َب ۡي َن ُكم
ً َوم ۡن ٰا ٰيت ۤه َا ۡن َخ َل َق َل ُك ۡم ّم ۡن َا ۡن ُفس ُك ۡم َا ۡز َو
ٖ
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َّ َ َّ ً َّ َر ۡ َ ً َّ ۡ ٰ َ اَل ٰ ٰ ّ َ ۡ َّ َ َ َّ ُ ۡو
مودة و حمة ؕ ِان ِفى ذ ِلك ي ٍت ِلقو ٍم يتفكر ن
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan
pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih
dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
REVIEW 4 PILAR PERKAWINAN
1. Relasi berpasangan, zawaaj
QS. Al-Baqarah: 187
َّ ٌ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َّ ٌ َ َّ ُ
اس ل ُه َّن هن ِلباس لكم وأنتم ِلب
“Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka”
QS. Ar Rum: 21
ً ً َُ َ ۟ ُُ َّ َْٰ ُ ُ َ َُ ََ ْ َ ٰ
َو ِم ْن َء َاي ِت ِهۦٓ أن خل َق لكم ِّم ْن أنف ِسك ْم أز َو ًجا ِلت ْسكن ٓوا ِإل ْي َها َو َج َع َل َب ْينكم َّم َو َّدة َو َر ْح َمة
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang”
2. Cara pandang mitsaqan ghalidza
QS An Nisa’; 21
ً َ ً َٰ ّ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ٰ َ ْ ُ ُ ْ َ ٰ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ َ
ض وأخذن ِمنكم ِميثقا غ ِليظا
ٍ وكيف تأخذون ۥه وقد أفضى بعضكم ِإلى بع
QS An Nisa’: 19
َ َٰ َ ْ َ َ َٰٓ َ ُّ َ َّ َ َ َ ُ ۟ اَل َ ُّ َ ُ ْ َ َ ُ ۟ ّ َ َ َ ْ ً َ اَل َ ْ ُ ُ ُ َّ َ ْ َ ُ ۟ َ ْ َ َ َ ْ ُ ُ ُ َّ ٓاَّل
ض مٓا ءاتيتموهن ِإ أن يأ ِتين ِبف ِحش ٍة ِ ٱلنسٓاء كرها ۖ و تعضل َوهن ِلتذهبوا ًِٔببع
ِ يأيها ٱل ِذين ءامنوا ي ِحل لكم أن ت ِرثوا
ًٱلل ُه ِف ِيه َخ ْي ًرا َك ِثيرا ً
َّ َ َ ْ َ َ ْ َ ۟ ُ َ ْ َ ٰٓ َ َ َ َّ ُ ُ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ُّ َ ّ َ َ َ ُ ُ َّ مْل
ٔـا ويجعلGاشروهن ِبٱ عرو ِف ۚ ف ِإن ك ِرهتموهن فعسى أن تكرهوا شي ِ مب ِين ٍة ۚ وع
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan
paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali
sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan
pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu
tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”
4. Musyawarah dalam menghadapi persoalan
QS. Al-Baqarah: 233
اَل ُ َ َّ ُ َ ْ ٌ اَّل ُ ْ َ َ ْ َٰ َٰ ُ ُ ْ ْ َ َ ْ َٰ َ ُ َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ َ َ َ مْل َ ْ ُ َ ُ ْ ُ ُ َّ َ ْ َ ُ ُ َّ مْل
ود ل ۥه ِرزقهن و ِكسوتهن ِبٱ عرو ِف ۚ تكلف نفس ِإ َ ِ ت ير ِضعن أو ۢلده َن حولاَلي ِن ك ُ ِاملي ِ َّن ۖ مِل ن َ أراد أن َي ِتم ْٱلرضاعة ۚ و ٰعلى ٱ ول وٱلوِلد
اَل
َ صا َعن َت َراض ّم ْن ُه َما َو َت َش ُاور َف ُج َن اًل َ ود ل ُهۥ ب َولدهۦ ۚ َو َعلى ٱل َوارث م ْث ُل َذل َك ۗ َفإ ْن أ َر َادا ف
ٌ ض َّٓار َٰول َد ٌة ب َولد َها َو َم ْول اَل
َ ُو ْس َع َها ۚ ُت
اح ٍ ِ َ ٍ مْل ِ َّ َ ِ ُ َ ِ ِ ِ
ِ َ َ ِ َ ِ ۟ َ َٰ ُ َ ِ اَل َ ِ َِ ِ
ْ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ ْ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ ٓ ُ ْ ْ ُّ ْ َ َ َ
ۗ عل ْي ِهما ۗ وِإن أ َردتم أن تست ْر ِضعوا أولدكم ف جناح عليكم ِإذا سلمتم مٓا ءاتيتم ِبٱ ع ُرو ِف
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu
dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah
seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun
berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran
menurut yang patut.”
BAHASAN: KOMPONEN PERKAWINAN
1. Ada 3 komponen utama: Komitmen, Kedekatan Emosi, Gairah
Fasilitator menggambarkan Segitiga Cinta.
2. Kedekatan emosi muncul dalam bentuk rasa kasih sayang, mawaddah dan rahmah, di antara
pasangan suami istri (QS. Ar-Rum, 30:21). Mereka menjadikan pasangan sebagai pasangan
jiwa, tempat berbagi kehidupan yang sesungguhnya.
3. Gairah adalah adanya dorongan untuk mendapatkan kepuasan seksual dari pasangannya,
sebagaimana menjadi salah satu tujuan perkawinan yaitu menghalalkan hubungan seksual
antara laki-laki dan perempuan. (QS Al-Baqarah, 2: 187).
4. Komitmen, yaitu bagaimana suami-istri sama-sama memandang ikatan perkawinan sebagai
ikatan yang kokoh (mitsaaqan ghalizhan, QS. An-Nisa, 4: 21)
komitmen 1. Kedekatan Emosi + Gairah + Komitmen
2. Kedekatan Emosi + Gairah – Komitmen
3. Gairah + Komitmen – Kedekatan Emosi
4. Komitmen + Kedekatan Emosi – Gairah
5. Kedekatan Emosi - Gairah – Komitmen
6. Gairah - Komitmen – Kedekatan Emosi
7. Komitmen - Kedekatan Emosi – Gairah
kedekatan gairah
emosi
BAHASAN: TAHAP PERKEMBANGAN HUBUNGAN
Hubungan pernikahan merupakan proses berkelanjutan yang terdiri dari tahap-tahap
yang memiliki tantangan yang berbeda-beda.
Kebanyakan pasangan tidak memahami tantangan ini, dan karenanya tidak siap
mengelola tantangan, lalu menjadi mudah menyerah dan memilih untuk berpisah.
Bila dikelola dengan baik, setiap Tahap Perkembangan Hubungan akan memperkuat
hubungan.
BAHASAN: TAHAP PERKEMBANGAN HUBUNGAN
kata/sikap kata/sikap
criticism: kritik (sikap menyalahkan) positif negatif
pasangan dengan 5 1
contempt: sikap membenci dan hubungan perkawinan
merendahkan, yang stabil
pasangan dengan 1 8
defensive: sikap membela diri dan mencari hubungan perkawinan
alasan, yang labil
stonewalling: sikap mendiamkan Perbandingan kata dan sikap pada pasangan suami istri
(mengabaikan). (Gottman, 1994)
BAHASAN: PEMBANGUN HUBUNGAN