Anda di halaman 1dari 34

Materi 1

Sejarah dan Pemikiran Akuntansi Syariah


Devi Narulitasari, SE., Sy., M.Si.

Sumber :
Sri Nurhayati dan Wasilah. 2019.
Akuntansi Syariah di Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat
Rizal Yaya dkk. 2018. Akuntansi
Perbankan Syariah. Jakarta:
Slaemba Empat
Sub Bab Pembahasan
Perkembangan Akuntansi Sebelum
1 Islam

Perkembangan Akuntansi Pada


2 Masa Nabi Muhammad SAW

Perkembangan Akuntansi Pada


3 Masa Khalifah

4 Dasar Pemikiran Ilmu Akuntansi


Perkembangan
Akuntansi Sebelum Islam
Kondisi Sebelum Islam berkembang

Sebelum berdirinya peradaban Islam, hanya ada


dua peradaban besar yaitu bangsa Romawi dan
bangsa Persia.

Pada saat itu telah digunakan akuntansi dalam


bentuk perhitungan barang dagangan oleh para
pedagang. Dari sejak pergi berdagang sampai
pulang kembali (Adnan dan Labatjo, 2006).
 Perhitungan dilakukan untuk mengetahui perubahan-
perubahan, untung dan rugi.

 Orang yahudi saat itu banyak melakukan perdagangan


menetap dan mencatat piutang mereka (Syahatah, 2001).

 Akuntansi masih terbatas pada transaksi yang sederhana.


Perkembangan Akuntansi Pada
Masa Nabi Muhammad SAW
A. Perintah Mencatat Transaksi Tidak Tunai

Perintah Allah melalui Alqur’an untuk mencatat transaksi


tidak tunai (Alqur’an 2:282) telah mendorong umat
Islam peduli terhadap pencatatan dan menimbulkan
tradisi pencatatan transaksi.
Al Baqarah : 282

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak


secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia
menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mendiktekan (apa yang
akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan
janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang
berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau
dia sendiri tidak mampu mendiktekannya, maka hendaklah walinya
mendiktekan dengan jujur....
B. Kewajiban membayar zakat:
“Dan laksanakanlah shalat dan tunaikan zakat. Dan segala
kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan
mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Baqarah : 110).

Dari Salim Ibnu Abdullah, dari ayahnya r.a, bahwa Nabi


Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tanaman yang disiram
dengan air hujan atau dengan sumber air atau dengan
pengisapan air dari tanah, zakatnya sepersepuluh, dan tanaman
yang disiram dengan tenaga manusia, zakatnya
seperduapuluh." Riwayat Bukhari.
Pengaruh Perintah Membayar Zakat

 Mendorong pedagang muslim untuk


mengklasifikasikan hartanya sesuai ketentuan
zakat dan membayarkan zakatnya jika telah
memenuhi nishab (batas minimal kena zakat)
dan haul (1 tahun)
 Mendorong pemerintah Islam untuk membuat
laporan keuangan baitul maal secara periodik
C. Penemuan Aljabar dan Angka 0

Ditemukannya ilmu Aljabar dan fungsi angka nol oleh ilmuwan Muslim
(Al-Khawarizmi) Dalam bukunya berjudul Al-Jabar wal Muqabalah, Al-
Khawarizmi menjelaskan masalah hukum waris yang terdapat dalam
alquran yang selanjutnya berkembang menjadi ilmu aljabar, salah satu
cabang ilmu di bidang matematika.

Adanya ilmu aljabar dan angka nol berdampak pada berkembangnya


akuntansi untuk transaksi yang kompleks.
Pada zaman Rasululullah
- cikal bakal pengembangan akuntansi dimulai
dari pengembangan fungsi-fungsi pemerintahan
agar mencapai tujuannya, dan penunjukkan
orang-orang yang kompeten (Zaid, 2000).
- pemerintahan Rasulullah memiliki 42 pejabat
yang digaji yang terspesialisasi dalam peran dan
tugas tersendiri (Hawary, 1988).
Perkembangan Akuntansi
Pada Masa Khalifah
Perkembangan Akuntansi Pada Masa Khalifah

 Perkembangan pemerintahan Islam hingga meliputi Timur


Tengah, Afrika dan Asia di zaman Khalifar Umar bin Khatab, telah
meningkatkan penerimaan dan pengeluaran negara.
 Para sahabat merekomendasikan perlunya pencatatan untuk
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara
 Khalifah Umar Bin Khatab mendirikan lembaga yang bernama
Diwan (dari kata dawwana=tulisan)
Reliabilitas laporan keuangan pemerintahan
dikembangkan oleh Kalifah Umar bin Abdul Aziz (681-
720M) dengan kewajiban mengeluarkan bukti
penerimaan uang (Imam, 1951)
*Reliabilitas = (andal, dapat diverifikasi, dan bebas dari kesalahan)

Kalifah Al Waleed bin Abdul Malik (705-715M)


mengenalkan catatan dan register yang terjilid dan
tidak terpisah seperti sebelumnya (Lasheen, 1973)
Evolusi perkembangan pengelolaan buku
akuntansi mencapai tingkat tertinggi pada masa
Daulah Abbasiah.

Akuntansi dikelompokkan menjadi beberapa


spesialisasi antara lain : akuntansi peternakan,
akuntansi pertanian, akuntansi bendahara,
akuntansi konstruksi, akuntansi mata uang dan
sistem pembukuan menggunakan model buku
besar (Al-Kalkashandy, 1913)
Praktik Akuntansi Pemerintahan Islam
Jaridah Al-Kharaj (merupakan
pembukuan pemerintah
Terhadap hutang pada individu).

Jaridah An Nafaqat (merupakan


Buku Besar pembukuan yang digunakan
untuk mencatat pengeluaran negara).

Jaridal AL Mal (merupakan pembukuan


yang digunakan untuk mencatat
penerimaan dan pengeluaran zakat).

Jaridah Al Musadareen (merupakan


pembukuan yang Digunakan
penerimaan sita/denda tidak
sesuai syariah).
Berbagai Laporan Akuntansi Pada Masa Daulah Abbasiah

Al Khitmah menunjukkan total pendapatan


dan pengeluaran yang dibuat setiap bulan
(Bin Jaffar, 1981 dalam Zaid, 2001).
Al Khitmah Al Jame’ah, laporan
Keuangan komprehensif, berisikan
Laporan gabungan laporan laba rugi dan
neraca yang dilaporkan pada
akhir tahun.
Dalam perhitungan dan penerimaan zakat.
Utang zakat diklasifikasikan dalam tiga (3)
laporan keuangan yaitu : collectable debts,
doubtful debts, uncollectable debts (Lasyin,
aps-rizal, aji dalam Zaid, 2001).
dan ahim (2009)
Hubungan peradaban Islam
dengan buku Pacioli
• Pada tahun 1494 , seorang Itali bernama Luca Pacioli
menerbitkan buku dengan judul ‘Summa de Arithmetica
Geometria, Proportioni et Proportionalita’.
• Buku tersebut membahas lima bagian yang banyak
membahas tentang ilmu Matematika.
• Salah satu bab membahas tentang pembukuan yg
dilakukan di Venice lebih dari 200 thn sebelumnya dan
masih digunakan pada masa itu. Pada masa itu metode
ini dikenal dengan metode Venice.
Hubungan peradaban Islam
dengan buku Pacioli
• Melalui buku tersebut Pacioli dianggap sebagai
orang pertama yang menggagas tata buku
berpasangan (double entry Bookkeeping).

•Sebuah sistem baru yang dianggap sebagai


revolusi dalam seni pencatatan dalam bidang
ekonomi dan Bisnis.

•Pacioli kemudian disebut “Bapak Akuntansi”.


aps-rizal, aji dan ahim (2009)
Pertentangan dikalangan peneliti tentang
orisinalitas buku Summa de Arithmetic …

Zaid (2001)
“Pacioli bukanlah penemu melainkan
pencatat kejadian pada saat itu”

Belkaoui (2000)
Have (1976) dalam Zaid (2001)
“Pacioli bukanlah penemu
“perkembangan akuntansi tidak
double Entry bookkeeping”
Terjadi di Itali kuno”
Kemiripan Praktek akuntansi
Kekalifahan Islam dengan buku
Pacioli
1. Istilah Zornal (sekarang journal) telah lebih
dahulu digunakan oleh kekhalifahan Islam dengan
Istilah Jaridah untuk buku catatan keuangan
2. Penggunaan kalimat “In the name of God” diawal
buku catatan keuangan, telah lebih dahulu
digunakan oleh kekhalifahan Islam dengan
kalimat “In the name of Allah, the Most Gracious,
the Most Merciful”
3. Double Entry yang ditulis oleh Pacioli, telah
dipraktekkan dalam pemerintahan Islam
Kemiripan Praktek akuntansi Kekalifahan Islam dengan
buku Pacioli
• Pada tahun 1363 M telah ada manuskrip tentang akuntansi
diulis oleh Abdullah bin Muhammad bin Kiyah Al
Mazindarani dengan judul Risalah Falakiyah Kitab As
Siyaqaat.
•Manuskrip tersebut berisikan kaidah praktik double entry
bookkeeping:
Harus mencatat pemasukan di halaman sebelah kanan
dengan mencatat sumber pemasukannya
Harus mencatat pengeluaran dihalaman sebelah kiri
dan menjelaskan pengeluaran tsb.
•Littleton dan Yame (1978) menduga double entry
bookkeeping berasal dari Spanyol karena saat itu
kebudayaannya jauh lebih tinggi
aps-rizal, aji dan ahim dibanding
(2009) Italia.
Hubungan Peradaban Islam dengan buku Pacioli

• Sejarawan Muslim berargumen bahwa pengetahuan Pacioli tentang


matematika diperolehnya dari buku-buku yang ditulis oleh Leonardo of
Pisa (1170-1240).
• Dalam berbagai referensi, Leonardo mengikuti ayahnya yang
berdagang ke kota pelabuhan Béjaïa di Aljazair dan disuruh belajar
ilmu hitung kepada pakar yang ada di sana.
http://www.maths.surrey.ac.uk/hosted-sites/R.Knott/Fibonacci/fibBio.html
• Leonardo kemudian berkunjung dan belajar matematika di berbagai
pusat pengetahuan kekhalifahan Islam saat itu seperti Mesir, Sirya,
Sisilia (saat dalam kekuasaan Muslim) dan berinteraksi dengan karya-
karya Al-Khawarizmi.
https://www.britannica.com/biography/Leonardo-Pisano
• Leonardo kemudian menulis buku berjudul Liber Abaci, yang
membantu bangsa Eropa mengenal fungsi angka nol dan buku Practica
geometriae tentang geometri yang dipelajarinya dari ilmuan Muslim
selama perjalanannya berinteraksi dengan
aps-rizal, aji dan ahim (2009)masyarakat Muslim.
Dasar Pemikiran Ilmu
Akuntansi
Pendekatan-Pendekatan dalam
Mengembangkan Akuntansi Syariah
1. Pendekatan berbasis akuntansi kontemporer
(induktif)
2. Pendekatan deduktif dari ajaran Islam
3. Pendekatan hybrid
Pendekatan berbasis Akuntansi Kontemporer (Induktif)

• Berdasarkan AAOIFI (2003), pendekatan ini


menggunakan tujuan akuntansi keuangan Barat yang
sesuai dengan organisasi bisnis orang Islam dan
mengeluarkan bagian yang bertentangan dengan
ketentuan syariah.
Misal: PSAK syariah tidak memperkenankan adanya
bunga tetap
Pendekatan Induktif
Argumen yang mendukung:
• Pendekatan ini dapat diterapkan dan relevan
dengan institusi yang memerlukan (Rashid,
1987)
• Sesuai dengan prinsip Ibaha (Abdelgader,
1994)

Argumen yang menentang :


• Ini tidak bisa diterapkan pada masyarakat
yang kehidupannya mesti berlandaskan pada
wahyu. (Gambling dan Karim, 1991)
• Ini merusak karena mengandung asumsi yang
tidak Islami (Anwar, 1987)
aps-rizal, aji dan ahim (2014)
Pendekatan Deduktif dari Ajaran Islam

Pendekatan ini diawali dengan menentukan tujuan


berdasarkan prinsip Islam yang terdapat dalam Alqur’an
dan Sunah.

Pendekatan deduktif dipelopori oleh beberapa pemikir


akuntansi syariah antara lain Iwan Triyuwono, Akhyar
Adnan, Gaffikin dan beberapa pemikir lainnya.

Adnan dan Gaffikin (1997) serta Triyuwono (2000) berpandangan


Bahwa tujuan akuntansi syariah adalah pemenuhan kewajiban zakat
(pertanggungjawaban melalui zakat)

aps-rizal, aji dan ahim (2009)


Pendekatan Deduktif

Argumen yang mendukung :

ini akan meminimalisir pengaruh pemikiran sekular


terhadap tujuan dan akuntansi yang dikembangkan
(Karim ,1995)

Argumen yang menentang :

pendekatan ini sulit dikembangkan dalam bentuk


praktisnya (Rashid, 1987)
aps-rizal, aji dan ahim (2014)
Pendekatan Hybrid
•Pendekatan ini didasarkan pada prinsip
syariah yang sesuai dengan ajaran Islam dan
persoalan masyarakat yang akuntansi syariah
mungkin dapat membantu menyelesaikannya
(Hameed, 2000)

•Tujuan akuntansi syariah dalam pendekatan


ini menurut Hameed adalah mewujudkan
pertanggungjawaban Islam.
Penerapan Pendekatan Hybrid

 Pendekatan hybrid secara parsial telah diterapkan di lingkungan beberapa


perusahaan konvensional.

 Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan dan non keuangan perusahaan
maupun disclosure perusahaan yang memperhatikan tidak hanya masalah
ekonomi melainkan juga masalah sosial dan lingkungan misal konsep triple
bottom line (3P) (ekonomi, sosial dan lingkungan) yang dikembangkan oleh
GRI (www.globalreporting.org)

aps-rizal, aji dan ahim (2014)


Penerapan Pendekatan Hybrid
 Pendekatan hybrid mengapresiasi apa yang telah dikembangkan di Barat, dan menganggap itu

perlu diaplikasikan dalam akuntansi syariah (Yaya dan Hameed, 2003)

 Aspek selanjutnya yang perlu dilakukan oleh mengembangkan triple bottom line (economic,

sosial, environmental) menjadi four bottom line (economic, sosial, environmental dan syariah

compliance) (Yaya dan Hameed, 2003)

 Saat ini kajian pendekatan hybrid dikembangkan dengan menjadikan pencapaian Maqasid Asy-

Syariah sebagai hal utama untuk diungkap dalam laporan organisasi.

 Maqasid Asy- Syariah mencakup lima hal perlu dijaga dan dikembangkan oleh organisasi yaitu

agama, jiwa, akal, harta dan nasab keturunan.


Thank you
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai