Anda di halaman 1dari 23

Sejarah dan

Pemikiran Akuntansi
Syariah
Here is where our presentation begins
NAMA KELOMPOK :
1. Adinda Risma 1212018038
2. Amalia Putri 1212018062
3. Elsa Ashara 1212018031
4. Frisylia Assyifa 1212018044
5. Nyimas Mia 1212018032
6. Okta Ferawita 1212018029
7. Rr Rosie Aprilita 1212018189
pEMBAHASAN
01 02
Perkembangan Awal Sejarah Akuntansi
Akuntansi Syariah Syariah

03 04
Perkembangan
Prinsip Keuangan
Akuntansi Zaman
Rasulullah dan Khalifah Syariah
01
Perkembangan Awal
Akuntansi Syariah
Pemikir akuntansi pada awal perkembangannya adalah seorang
ahli matematika, yaitu Musa Al-Khawarizmy, karena pada awal
perkembangannya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti,
yaitu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan perhitungan
yang memiliki kebenaran absolut dan bersifat matematis serta
berhubungan dengan masalah hukum alam.
Ilmu pengetahuan yang bersifat kumulatif akan terus
berkembang seiring perkembangan zaman, begitupun dengan
ilmu akuntansi. Penemuan metode baru dalam akuntansi terus
mengalami perubahan sebagai upaya penyesuaian dengan
kondisi saat itu.
Paccioli kita kenal sebagai bapak akuntansi dan berkembangnya
ilmu akuntansi dimulai sejak peradaban barat. Padahal proses
pencatatan atau akuntansi sudah ada jauh sebelum Paccioli
mengklaim hal tersebut. Akuntansi dalam Islam merupakan alat
(tool) untuk melaksanakan perintah Allah Swt.
(dalam Q.S. Al – Baqarah : 282) untuk melakukan pencatatan
dalam melakukan transaksi usaha. Perkembangan akuntansi,
dengan domain “arithmetic quality”–nya, sangat ditopang oleh
ilmu lain, khususnya arithmetic, algebra, mathematics, dan
alghorithm pada abad ke–9 M. Al – Khawarizmy juga menciptakan
algorithm atau algebra yang berasal dari kata dalam bahasa Arab
al – jabr dalam buku “Al – Jabr wal Muqabalah” tahun 825M.
0 Sejarah Akuntansi
Syariah
2
Akuntansi merupakan salah satu profesi tertua di dunia, dari
sejak zaman prasejarah. Ketika masyarakat mulai mengenal
adanya “perdagangan”, maka pada saat yang sama mereka telah
mengenal konsep
Sejarah nilai (value) dan mulai mengenal system moneter
Akuntansi
(monetary system). Bukti tentang pencatatan (bookkeeping)
tersebut dapat ditemukan sejak zaman kerajaan Babilonia dan
kode-kode Hammurabi.
Walaupun akuntansi telah dimulai dari zaman prasejarah, saat
ini kita hanya mengenal Luca Paciolli sebagai Bapak Akuntansi
Modern merupakan orang yang dianggap menemukan persamaan
akuntansi untuk pertama kali pada tahun 1494 dengan bukunya :
Summa de Arithmetica Geometria et Proportionalita
(A Review of Arithmetic, Geometry and Proportions).
Luca Paciolli bukanlah orang yang menemukan Double Entry Book Keeping System ,
mengingat sistem tersebut telah dilakukan sejak adanya perdagangan antara Venice dan
Genoa pada awal abad ke 13-M setelah terbukanya jalur perdagangan antara Timur
Tengah dan Kawasan Mediterania.

Menurut Peragallo, orang yang menuliskan double entry pertama kali adalah seorang
pedagang yang bernama Benedetto Cotrugli dalam buku Della Mercatua e del Mercate
Perfetto pada tahun 1458 namun baru diterbitkan pada tahun 1573.

Menurut Vernoon Kam (1990), ilmu akuntansi diperkenalkan pada zaman Feodalisme
Barat. Namun setelah dilakukan penelitian sejarah dan arkeologi ternyata banyak data yang
membuktikan bahwa jauh sebelum penulisan ini sudah dikenal akuntansi.
Dalam buku “Accounting theory” Vernoon Kam (1990) menulis :
“ Menurut sejarahnya, kita mengetahui bahwa sistem pembukuan Double Entry muncul di
Italia pada abad ke-13. Itulah catatan paling tua yang kita miliki mengenai sistem akuntansi
“Double Entry” sejak abad ke 13 itu. Namun adalah mungkin sistem Double Entry sudah
ada sebelumnya.”
Hendriksen, dalam buku Accounting Theory menulis :
“…the introduction of Arabic Numerical greatly facilitated the growth of accounting.”
(Penemuan angka Arab sangat membantu perkembangan akuntansi).

Kutipan ini menandai anggapan bahwa sumbangan Arab terhadap perkembangan disiplin
akuntansi sangat besar. Dapat kita catat bahwa penggunaan angka Arab mempunyai andil
besar dalam perkembangan akuntansi. Artinya besar kemungkinan bahwa dalam peradaban
Arab sudah ada metode pencatatan akuntansi. Bangsa Arab pada waktu itu sudah memiliki
administrasi yang cukup maju, praktik pembukuannya pun telah menggunakan buku besar
umum, jurnal umum, buku kas, laporan periodik, dan penutupan buku.
Majunya peradaban sosial budaya masyarakat Arab waktu itu tidak hanya pada aspek
ekonomi atau perdagangan saja, tetapi juga pada proses transformasi ilmu pengetahuan
yang berjalan dengan baik.

Menurut Littleton (dalam Boydoun, 1959) perkembangan akutansi di suatu lokasi tidak
hanya disebabkan oleh masyarakat di lokasi itu sendiri, tetapi juga dipengaruhi oleh
perkembangan pada saat atau periode waktu tersebut dan dari masyarakat lainnya.
Mengingat bahwa Paciolli sendiri telah mengakui bahwa akuntansi telah dilakukan satu
abad sebelumnya, dan Venice telah menjadi salah satu pusat perdagangan terbuka,
maka sangat besar kemungkinan bahwa telah terjadi pertukaran informasi dengan para
pedagang muslim yang telah mengembangkan hasil pemikiran dari ilmuan muslim.
Para pemikir islam yang pertama kali melakukan praktik
bookkeeping (Heaps dalam Napier, 2007) antara lain : Al-
Khashandy, Jabir Ibnu Hayyan, Ar-Razy, Al-Bucasis,Al-Kindy, Al-
Khawarizmy, Avicenna, Abu Bacer, dan Al-Mazendarany.
Leonardo Fibonacci da Pisa yang mengenalkan angka arab dan
Aljabar atau metode perhitungan ke benua Eropa pada tahun
1202 melalui bukunya yang berjudul “Liber Abacci”, serta
memasyarakatkan penggunaan angka Arab tersebut pada
kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan ekonomi dan
transaksi perdagangan.
Kekuasaan perdagangan islam sudah menyebar hampir ke separuh daratan Eropa dan
Afrika. Dari jazirah Arab meluas ke Byzantium, Mesir Suriah, Palestina, Irak (Mesopotamia,
Persia, seluruh Afrika Utara) berlanjut ke Spanyol dengan penyerbuan pasukan yang
dikomandani Panglima Jabal Thariq (kemudian dikenal dengan selat Giblartar), ke Italia dan
daerah-daerah Asia Timur, hingga ke perbatasan Cina.

Kota-kota yang berada di wilayah kekuasaan islam seperti Kairo, Alexandria, Damsyik,
Baghdad merupakan pusat perdagangan internasional yang cukup pesat dan ramai. Melalui
perdagangan tersebut kebudayaan dan teknologi muslim tersebar di Eropa Barat, Amalfi,
Venice, Pisa dan Genoa merupakan pelabuhan utama dan terpenting yang menghubungkan
perdagangan dari pelabuhan pedagang muslim di Afrika Utara dan Laut Tengah bagian timur,
ke kota-kota kristen seperti Barcelona, Konstantinopel, dan Acre.
Kemiripan yang dimiliki Luca Paciolli dengan apa yang telah disusun oleh
pemikir muslim pada abad ke 8-10 M, antara lain :
Tahun Luca Paciolli Islam
  In the Name of God Bismillah (dengan nama Allah)
  Client Mawla
  Cheque Sakk
  Separate Sheet Waraka Khidma
  Closing Book Yutbak
622 M Journal Jaridah
750 M Receivable-Subsidiary Ledger Al-awraj
750 M General Journal Daftar al-yawmiah
750 M Journal Voucher Ash-shahad
Abad 8 M Collectible Debt Arra’ej menal mal
  Uncollectible Debt Munkaser menal mal
  Doubful, Difficult, Complicated Debt Al-Mutaakher wal mutahyyer

  Auditing Hisab
  Chart of Account Sabh Al asha
Telah disebutkan diawal bab ini bahwa akuntansi sebagai bagian dari imu
sosial (social science), memungkinkan terjadinya pengulangan (repetition)
diberbagai masyarakat, sehingga keterlibatan akuntansi syariah dalam
perkembangan akuntansi konvensional atau pun sebaliknya masih
diperdebatkan hingga saat ini (Napier,2007).
Perkembangan Akuntansi
Zaman Rasulullah dan
0
Khalifah 3
A. Perkembangan Akuntansi Zaman
Rasulullah
Akuntansi Islam dikenal sejak diturunkannya Q.S. Al Baqarah ayat 282 tentang perintah
pencatatan transaksi non tunai.
Rasulullah menekankan pada pencatatan keuangan. Rasulullah mendidik secara khusus
beberapa orang sahabat untuk menangani profesi ini dan mereka diberi sebutan khusus yaitu
hafazhatul amwal (pengawas keuangan) untuk membersihkan muamalah maaliah (keuangan). Praktik
akuntansi dilakukan pada saat Rasulullah mendirikan Baitul Maal sekitar awal abad ke-7, yang
berfungsi untuk menghimpun dan mengelola seluruh penerimaan negara, seperti pembayaran wajib
zakat, ‘ushr (pajak pertanian dari muslim), jizyah (pajak dari non muslim yang tinggal di daerah
muslim dan kharja (pajak pertanian dari non muslim). Semua pengeluaran untuk kepentingan negara
baru dapat dikeluarkan setelah dicatat di Baitul Maal.
Dengan adanya Baitul Maal mendorong pemerintah untuk membuat laporan keuangan dan
melakukan pencatatan pada setiap transaksi.
Meskipun pengelolaan Baitul Maal saat itu masih sederhana, namun Rasulullah telah
menunjuk petugas qadi, ditambah para sekretaris dan pencatat administrasi pemerintahan.
Pembagian tugas ini dilakukan untuk menjamin terciptanya akuntabilitas.
B. Perkembangan Akuntansi Zaman Khalifah

Abu Bakar Ash-Shiddiq (632 - 634 M) Umar bin Khattab (634 M – 644 M)

Utsman bin Affan Ali bin Abi Thalib


Prinsip Keuangan
Syariah

04
PRINSIP DASAR AKUNTANSI SYARIAH

1. Mudharabah

2. Musyarakah

3. Wadiah
PRINSIP DASAR AKUNTANSI SYARIAH

4. Murabahah

5. Salam

6. Ijarah
PRINSIP DASAR AKUNTANSI SYARIAH

7. istishna 9. Hiwalah

8. Qardh 10. Wakalah


THANK
S
ADA PERTANYAAN ?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai