Anda di halaman 1dari 14

Kapankah akuntansi mulai

dilakukan?
Jawab:
Pada zaman Sebelum Masehi,
akuntansi dalam bentuk yang
sangat sederhana telah dilakukan.
Luca
Paciolli (Summa de Arithmetica
Geometria Proportionalita, 1494
M) menerangkan mengenai
double
entry book keeping sehingga
ditetapkan sebagai penemu
akuntansi modern.
2. Bagaimana perkembangan
akuntansi di zaman Nabi
Muhammad SAW.?
Jawab:
Pada zaman Nabi Muhammad
SAW, perkembangan praktik
akuntansi dapat dilihat dari
terbentuknya
Baitulmaal (Sekitar abad ke-7)
yang berfungsi untuk mengelola
seluruh penerimaan negara baik
itu
berupa zakat, wakaf, ‘Ushr,
Jizyah dan Kharaj walaupun
sistem pencatatan dan
pengelolaannya masih
sangat sederhana.
3. Bagaimana perkembangan
akuntansi di zaman khalifah?
Jawab:
Di zaman khalifah pada
pemerintahan Abu Bakar,
pengelolaan Baitul Maal masih
sangat sederhana
di mana penerimaan dan
pengeluaran dilakukan secara
seimbang sehingga hampir tidak
pernah ada
sisa.
Perubahan sistem administrasi
yang cukup signifikan dilakukan
di era kepemimpinan Khalifah
Umar
bin Khattab dengan
memperkenalkan istilah Diwan
oleh Saad bin Abi Waqqas (636
M). Diwan ini
Kapankah akuntansi mulai
dilakukan?
Jawab:
Pada zaman Sebelum Masehi,
akuntansi dalam bentuk yang
sangat sederhana telah dilakukan.
Luca
Paciolli (Summa de Arithmetica
Geometria Proportionalita, 1494
M) menerangkan mengenai
double
entry book keeping sehingga
ditetapkan sebagai penemu
akuntansi modern.
2. Bagaimana perkembangan
akuntansi di zaman Nabi
Muhammad SAW.?
Jawab:
Pada zaman Nabi Muhammad
SAW, perkembangan praktik
akuntansi dapat dilihat dari
terbentuknya
Baitulmaal (Sekitar abad ke-7)
yang berfungsi untuk mengelola
seluruh penerimaan negara baik
itu
berupa zakat, wakaf, ‘Ushr,
Jizyah dan Kharaj walaupun
sistem pencatatan dan
pengelolaannya masih
sangat sederhana.
3. Bagaimana perkembangan
akuntansi di zaman khalifah?
Jawab:
Di zaman khalifah pada
pemerintahan Abu Bakar,
pengelolaan Baitul Maal masih
sangat sederhana
di mana penerimaan dan
pengeluaran dilakukan secara
seimbang sehingga hampir tidak
pernah ada
sisa.
Perubahan sistem administrasi
yang cukup signifikan dilakukan
di era kepemimpinan Khalifah
Umar
bin Khattab dengan
memperkenalkan istilah Diwan
oleh Saad bin Abi Waqqas (636
M). Diwan ini
Kapankah akuntansi mulai
dilakukan?
Jawab:
Pada zaman Sebelum Masehi,
akuntansi dalam bentuk yang
sangat sederhana telah dilakukan.
Luca
Paciolli (Summa de Arithmetica
Geometria Proportionalita, 1494
M) menerangkan mengenai
double
entry book keeping sehingga
ditetapkan sebagai penemu
akuntansi modern.
2. Bagaimana perkembangan
akuntansi di zaman Nabi
Muhammad SAW.?
Jawab:
Pada zaman Nabi Muhammad
SAW, perkembangan praktik
akuntansi dapat dilihat dari
terbentuknya
Baitulmaal (Sekitar abad ke-7)
yang berfungsi untuk mengelola
seluruh penerimaan negara baik
itu
berupa zakat, wakaf, ‘Ushr,
Jizyah dan Kharaj walaupun
sistem pencatatan dan
pengelolaannya masih
sangat sederhana.
3. Bagaimana perkembangan
akuntansi di zaman khalifah?
Jawab:
Di zaman khalifah pada
pemerintahan Abu Bakar,
pengelolaan Baitul Maal masih
sangat sederhana
di mana penerimaan dan
pengeluaran dilakukan secara
seimbang sehingga hampir tidak
pernah ada
sisa.
Perubahan sistem administrasi
yang cukup signifikan dilakukan
di era kepemimpinan Khalifah
Umar
bin Khattab dengan
memperkenalkan istilah Diwan
oleh Saad bin Abi Waqqas (636
M). Diwan ini
Kapankah akuntansi mulai
dilakukan?
Jawab:
Pada zaman Sebelum Masehi,
akuntansi dalam bentuk yang
sangat sederhana telah dilakukan.
Luca
Paciolli (Summa de Arithmetica
Geometria Proportionalita, 1494
M) menerangkan mengenai
double
entry book keeping sehingga
ditetapkan sebagai penemu
akuntansi modern.
2. Bagaimana perkembangan
akuntansi di zaman Nabi
Muhammad SAW.?
Jawab:
Pada zaman Nabi Muhammad
SAW, perkembangan praktik
akuntansi dapat dilihat dari
terbentuknya
Baitulmaal (Sekitar abad ke-7)
yang berfungsi untuk mengelola
seluruh penerimaan negara baik
itu
berupa zakat, wakaf, ‘Ushr,
Jizyah dan Kharaj walaupun
sistem pencatatan dan
pengelolaannya masih
sangat sederhana.
3. Bagaimana perkembangan
akuntansi di zaman khalifah?
Jawab:
Di zaman khalifah pada
pemerintahan Abu Bakar,
pengelolaan Baitul Maal masih
sangat sederhana
di mana penerimaan dan
pengeluaran dilakukan secara
seimbang sehingga hampir tidak
pernah ada
sisa.
Perubahan sistem administrasi
yang cukup signifikan dilakukan
di era kepemimpinan Khalifah
Umar
bin Khattab dengan
memperkenalkan istilah Diwan
oleh Saad bin Abi Waqqas (636
M). Diwan ini
Kapankah akuntansi mulai dilakukan?

Jawab: Pada zaman Sebelum Masehi, akuntansi dalam bentuk yang sangat sederhana telah
dilakukan. Luca Paciolli (Summa de Arithmetica Geometria Proportionalita, 1494 M)
menerangkan mengenai double entry book keeping sehingga ditetapkan sebagai penemu
akuntansi modern.

2. Bagaimana perkembangan akuntansi di zaman Nabi Muhammad SAW.?

Jawab: Pada zaman Nabi Muhammad SAW, perkembangan praktik akuntansi dapat dilihat dari
terbentuknya Baitul maal (Sekitar abad ke-7) yang berfungsi untuk mengelola seluruh
penerimaan negara baik itu berupa zakat, wakaf, ‘Ushr, Jizyah dan Kharaj walaupun sistem
pencatatan dan pengelolaannya masih sangat sederhana.

Bagaimana perkembangan akuntansi di zaman khalifah? Jawab:


Perubahan sistem administrasi yang cukup signifikan dilakukan di era kepemimpinan
Khalifah Umarbin Khattab dengan memperkenalkan istilah Diwan oleh Saad bin Abi
Waqqas .Diwan yang dibentuk oleh khalifah Umar memiliki 14 departemen dan 17
kelompok, di mana pembagian departemen tersebut menunjukkanadanya
pembagian tugas dalam sistem keuangan dan pelaporan keuangan yang
baik.Sedangkan untuk khusus akuntan dikenal juga dengan nama
Muhasabah/Muhtasib yang menunjukkan orang yang bertanggung jawab melakukan
perhitungan pada zaman kekhalifahan sudah dikenal Keuangan Negara. Diwan
Pengawas Keuangan disebut Diwan Al-Kharaj yang bertugas mengawasi semua hal
yang berkaitan dengan penghasilan. Pada zaman khalifah Mansur dikenal Khitabat
al Rand was Sirr, yang memelihara pencatatan rahasia. Salah satu pejabat
didalamnya itulah yang disebut muhtasib yang lebih difokuskan pada sisi agama
disel pengawasanpelaksanaan dan moral.

Bagaimana hubungan akuntansi di Italia dan pedagang muslim?

Jawab: Dari hasil penelusuran pemikir Islam, ditemukan bahwa ada hubungan antara para
pedagang Italiadan pedagang muslim, yang membuka kemungkinan bahwa akuntansi modern
tersebut diperoleh dariPaciolli dari hubungannya dengan pedagang muslim.

5. Jelaskan bentuk laporan keuangan yang telah dikenal ketika daulah AbasiahJawab: a. Al
Khitmah menunjukkan total pendapatan dan pengeluaran yang dibuat setiap bulan (Bin
Jaffar,1981 dalam Zaid, 2001)b. Al Khitmah Al Jame’ah, laporan keuangan komprehensif,
berisikan gabungan laporan laba rugidan neraca yang dilaporkan pada akhir tahun.c. Dalam
perhitungan dan penerimaan zakat, utang zakat diklasifikasikan dalam 3 laporan keuanganyaitu :
collectable debts, doubtful debts, uncollectable debts. (Lasyin, dalam Zaid, 2001)

Akuntansi bukanlah profesi baru, tetapi dipraktekkan dengan cara yang sangat mendasar
pada zaman sebelum masehi. Luca Paciolli disebut sebagai penemu akuntansi modern
karena Paciolli menggambarkan double entry book keeping dalam bukunya Summa de
Arithmetica Geometria Proportionalita (A Review of Arithmetic, Geometry, and Proportions) pada
tahun 1949. Namun pada kenyataannya, bukan Luca Paciolli yang menemukan double book
keeping system, mengingat sistem tersebut telah berlaku sejak perdagangan antara Venice
dan Genoa pada awal abad ke-13.

Menurut Vernon Kam, kutipan dari bukunya "Accounting Theory" menunjukkan asumsi
bahwa kontribusi Arab terhadap perkembangan akuntansi sangat besar. Dapat dikatakan
bahwa penggunaan angka arab memegang peranan penting dalam perkembangan akuntansi.
Kemajuan peradaban sosial budaya masyarakat Arab saat itu tidak hanya terkait dengan
aspek ekonomi atau perdagangan, tetapi juga proses transformasi keilmuan yang berjalan
lancar. Temuan para pemikir Islam membuktikan adanya hubungan antara pedagang Italia
dan pedagang Muslim, membuka kemungkinan bahwa Pasioli memperoleh akuntansi modern
dari hubungannya dengan pedagang Muslim.

Karena Deklarasi Negara Islam di Madinah didasarkan pada gagasan bahwa semua Muslim
adalah bersaudara, tanpa memandang ras, suku, warna kulit atau golongan, sehingga
seluruh kegiatan kenegaraan dilakukan secara bersama dan gotong roryong dikalangan
para muslimin. Hal ini dimungkinkan karena negara baru saja berdiri dan belum ada
pemasukan atau pengeluaran. Dalam perkembangan selanjutnya, para rasul mendirikan Baitul
Maal pada awal abad ke-7, ketika ada kewajiban zakat dan `ushr dan perluasan wilayah
yang dikenal adanya jizyah dan kharaj. Konsep ini cukup maju dimana semua pendapatan
dikumpulkan dari negara.
Perubahan signifikan pada sistem pemerintahan dilakukan pada masa kepemimpinan
Khalifah Umar bin Khattab melalui pengenalan istilah Diwan, yang menggambarkan sistem
pemerintahan Raja Sasanian pada tahun 636 M. Ali Mughirah, sahabat Nabi, menyarankan
agar pemasukan dan pengeluaran pemerintah dibatasi. Hal ini menunjukkan bahwa akuntansi
berkembang pesat dalam hubungan orang-ke-orang. Fungsi akuntansi dilakukan oleh berbagai
pihak Islam seperti Al Amil, Mubashor dan Al Kitab. Juga dikenal di kalangan akuntan
adalah nama Muhasabah, yang menunjukkan orang yang bertanggung jawab untuk melakukan
perhitungan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa akuntansi Islam mempengaruhi tidak hanya
praktik ekonomi dan bisnis sistem kapitalis, tetapi semua praktik keidupan lainnya. Akuntansi
Islam mempengaruhi semua lembaga penegak hukum, sehingga tidak ada pelanggaran
terkait ibadah.

Kontribusi besar yang diberikan al khawarizmy adalah membuat sistem akuntansi dan
pencatatan dalam negara islam dan membaginya dalam berbagai jenis daftar. Beliau juga
bersama dengan penjelasan dari al mazendarany menjelaskan tentang sistem akuntansi
termasuk tujuan serta praktek yang terjadi. Ada hal khusus dalam sistem akuntansi yang dijelas
oleh negara islam sebagaimana dijelaskan al khawarizmy dan al mazendarany (zaid, 20040
sebagai berikut

Kontribusi utama Al Khawarizmy adalah menciptakan sistem pembukuan dan pencatatan di


negara Islam dan membaginya ke dalam berbagai jenis daftar. beliau juga memaparkan sistem
akuntansi, termasuk tujuan dan praktik yang muncul, serta pernyataan dari Al
Mazendarany. Seperti yang dijelaskan oleh Al Khawarizmy dan Al Mazendarany (Zaid,
2004), ada hal yang khusus dari sistem akuntansi yang digambarkan oleh negara-negara
Islam, sebagai berikut :

1. Sistem akuntansi untuk kebutuhan hidup


2. Sistem akuntansi untuk kontribusi merupakan sistem akuntansi untuk proyek pembangunan
yang dilakukan oleh pemerintah
3. Sistem akuntansi untuk pertanian merupakan sistem yang berbasis non-moneter
4. Sistem akuntansi gudang merupakan sistem untuk mencatat pembelian barang negara
5. Sistem akuntansi mata uang
6. Sistem akuntansi peternakan merupakan sistem untuk mencatat seluruh binatang ternak

Anda mungkin juga menyukai