Pada awalnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti, yaitu bagian
dari ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan
perhitungan yang bersifat memiliki kebenaran yang absolut. Sebagai bagian dari
ilmu pasti yang perkembangannya bersifat akumulatif, maka setiap penemuan
metode baru dalam akuntansi akan menambah dan memperkaya ilmu akuntansi
tersebut. Bahkan pemikir akuntansi pada awal perkembangannya merupakan
seorang ahli matematika seperti Luca Paciolli dan Musa Al-Khawarizmy.
Saat ini kita hanya mengenal Luca Paciolli sebagai Bapak Akuntansi
Modern. Paciolli, seorang ilmuwan dan pengajar di beberapa universitas
merupakan orang yang dianggap menemukan persamaan akuntansi untuk pertama
kali pada tahun 1494 dengan bukunya : Summa de Arithmetica Geometrica et
Proportionalita (A Review of Arithmetic, Geometry amd Proportions). Dalam
buku tersebut, beliau menerangkan mengenai double entry book keeping sebagai
dasar perhitungan akuntansi modern, serta penggunaan jurnal, buku besar
(ledger), dan memorandum. Namun, sebenarnya Luca Paciolli bukan orang yang
menemukan double entry book keeping system. Menurut Peragallo, orang yang
menuliskan double entry pertama kali adalah seorang pedagang yang bernama
Benedetto Cotrugli dalam buku Della Mercatua e del Mercate Perfetto pada tahun
1458, tetapi baru diterbitkan pada tahun 1573. Namun, setelah dilakukan
penelitian sejarah dan arkeologi ternyata banyak data yang membuktikan bahwa
jauh sebelum penulisan ini sudah dikenal akuntansi.
Dalam perkembangan Islam, ketika ada kewajiban zakat dan ushr (pajak
pertanian dari muslim), dan perluasan wilayah sehingga dikenal adanya jizyah
(pajak perlindungan dari nonmuslim) dan kharaj (pajak hasil pertanian dari
nonmuslim), maka Rasul mendirikan Baitul Maal pada awal abad ke-7, di mana
seluruh penerimaan dikumpulkan secara terpisah dengan pemimpin negara dan
baru akan dikeluarkan untuk kepentingan negara. Meskipun pengelolaan Baitul
Maal masih sederhana, tetapi Rasul telah menunjuk petugas qadi, ditambah para
sekretarix dan pencatat administrasi pemerintahan, serta mereka dibagi ke dalam
empat bagian, yaitu sekretaris pernyataan, sekretaris hubungan dan pencatatan
tanah, sekretaris perjanjian, dan sekretaris peperangan.
3. Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, sistem administrasi
Baitul Maal baik di tingkat pusat dan lokal telah berjalan baik serta telah
terjadi surplus pada Baitul Maal dan dibagikan secara proporsional sesuai
tuntutan Rasulullah. Adanya surplus ini menunjukkan bahwa proses
pencatatan dan pelaporan telah berlangsung dengan baik.
Pencatatan dalam negara Islam telah memiliki prosedur yang wajib diikuti,
serta pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan atas aktivitas
dan menemukan surplus atau defisit atas pencatatan yang tidak seimbang. Jika
ditemukan kesalahan, maka orang yang bertanggung jawab harus menggantinya.
Hal ini merupakan salah satu bentuk pengendalian internal (internal control),
penerapan prosedur audit (audit procedure) serta akuntansi berbasis
pertanggungjawaban (responsibility accounting). Prosedur pencatatan yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut (Zaid, 2004).
2. Daftar Al-Yaumiah (buku harian / dalam bahasa persia dikenal dengan nama :
Ruznamah). Daftar sendiri yang didefinisikan sebagai a stiched or bound
booklet, or register, more especially an account or letter-book used in
administrative offices (Siswantoro, 2003). Daftar tersebut digunakan sebagai
dasar untuk pembuatan Ash-Shahed (jurnal voucher), jurnal voucher
merupakan tanggung jawab al kateb dan disetujui oelh pimpinan Diwan dan
Menteri. Setelah itu baru dapat digunakan dan dicatat. Jika membutuhkan
maka copy dari ash-shahed akan dikirim ke pusat dan dapat digunakan
sebagai dasar untuk pemeriksaan.
a. Al-Djarida Al-Sawda, merupakan daftar nama prjurit, silsilah, asal suku dan
deskripsi fisik yang selalu disiapkan setiap tahun.
b. Radja merupakan daftar permintaan yang dikeluarkan oleh muti untuk
tentara tertentu di daerah terpencil.
c. Al-Radja Al-Djamia merupakan permintaan umum yang dikeluarkan oleh
muti (pimpinan) untuk akun umum (tama).
d. Al-Sakk, permintaan persediaan untuk akun umum yang menunjukkan
pembayar dengan nomor dan jumlah serta tanda dari pihak yang memiliki
otoritas.
e. Al-Mudmara permintaan persediaan yang dikeluarkan selama periode akun
umum.
f. AlIstikrar, merupakan persediaan setelah dilakukan pembayaran.
g. Al-Muwasafa adalah daftar yang menunjukan lingkungan dan penyebab
terjadinya perubahan pada lingkungan.
h. Al-Djarida Al-Musadjadjala adalah register yang tersegel.
i. Al-Fihrist,adalah daftar persediaan yang terdapat pada Diwan.
j. Al-Dastur, copy umum atas beberapa draf.
Sumber dana
Pendapatan pada periode berjalan
b. pajak dari sejak tanggal............. xxxx
c. pendapatan lain xxxx
Sub total xxxx
Ditambah
a. Sisa dari periode yang lalu xxxx
b. Penjualan xxxx
c. Rekonsiliasi dan Denda xxxx
d. Pinjaman xxxx
e. Pemindahan data xxxx
f. Tagihan yang tidak dapat tertagih xxxx
Al Fadalakah xxxx
Penggunaan Dana
a. Transfer ke Diwan lain xxxx
b. Pembelian yang dilakukan Diwan xxxx
c. Beban lain xxxx
Al Haseel (saldo) xxxx