Anda di halaman 1dari 14

KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA SERTA WARGA NEGARA

SEBAGAI PEMBENTUKAN KEWARGANEGARAAN

Nama : Rahma Auliannisa


NIM : J520180033
Kelas :B
PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN

pengertian hak asasi manusia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 1 yang menyebutkan: “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak
yangmelekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan
Pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.”
Kewajiban asasi adalah kewajiban dasar yang harus dijalankan ole seseorang dalam kaitannya dengan
kepentingan dirinya sendiri, alam semesta, masyarakat, bangsa, dan negara maupun kedudukannya
sebagai makhluk Tuhan.
Antara hak dan kewajiban harus dipenuhi manusia secara seimbang. Pada masyarakat Barat hak asasi
lebih menjadi wacana yang dominan daripada kewajiban asasi. Hal ini bisa dipaami dari pandangan hidup
masyarakat Barat yang individualis. Pada masyarakat individualis segala sesuatu dimulai dari diriku (aku)
Berbeda dengan masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat Timur. Karakter masyarakat
Timur lebih menekankan hak orang lain daripada hak dirinya sendiri. Hak diri seringkali dileburkan
dalam hak kolektif/sosial. Seseorang jarang ingin menonjol secara pribadi namun cenderung lebih
menonjolkan sisi kolektifnya
Dalam kondisi masyarakat demikian kewajiban lebih menonjol daripada hak, karena orang lebih
cenderung berbuat untuk orang lain daripada diri sendiri. Ketika seseorang berbuat untuk orang lain
yang itu dipahami sebagai kewajibannya, maka otomatis orang lain akan mendapatkan haknya,
demikian pula ketika orang lain menjalankan kewajibannya maka kita juga mendapatkan hak kita.
CAKUPAN HAK ASASI MANUSIA
1. HAK ASASI PRIBADI
- Kebebasan berpendapat
- Kebebasan beragama
- Kebebasan bergerak
2. HAK ASASI EKONOMI
 Hak memiliki
 Hak manfaat
 Hak membeli
 Hak menjual
3. HAK ASASI SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
 Mendapatkan pendidikan
 Mengembangkan kebudayaan
4. HAK ASASI PROSEDURAL
 Mendapatkan keadilan, peradilan, perlindungan
5. HAK ASASI POLITIK
 memilih, dipilih, berorganisasi
6. HAK ASASI DALAM PERLAKUAN YANG SAMA
- Hukum, pemerintahan
Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945
yang
Manusia oleh Tuhan Yang Maha Diamandemen
Kuasa diberi kemampuan akal, perasaan dan indera agar bisa
membedakan benar dan salah, baik dan buruk, indah dan jelek. Kemampuan kemampuan tersebut
akan mengarahkan dan memimbing manusia dalam kehidupannya. Kemampuan tersebut juga
menjadikan manusia menjadi makhluk yang memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan
tindakannya.
Bagir Manan (2001) banyak dikutip juga oleh Bakry (2009) membagi perkembangan pemikiran HAM di
Indonesia dalam dua periode yaitu periode sebelum kemerdekaan (1908-1945) dan periodesetelah
kemerdekaan (1945-sekarang). Periode sebelum kemerdedaan dijumpai dalam organisasi pergerakan seperti
Boedi Oetomo, Perhimpunan Indonesia, Sarekat Islam, Partai Komunis Indonesia, Indische Partij, Partai
Nasional Indonesia,
Pada periode sebelum kemerdekaan (1908-1945), terlihat pada kesadaran
beserikat dan mengeluarkan pendapat yang digelorakan oleh Boedi Oetomo
melalui petisi-petisi yang ditujukan kepada pemerintah kolonial Belanda.
Perhimpunan Indonesia menitik beratkan pada hak untuk menentukan
nasib sendiri (the right of self determination).
Atas dasar hak berserikat dan berkumpul memberikan keleluasaan bagi pendirian partaipartai
politik sebagaimana termuat dalam Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945. Akan tetapi
terjadi perubahan mendasar terhadap sistem pemerintahan Indonesia dari Presidensial menjadi
parlementer berdasarkan Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945(Bakry, 2009: 245).
Hak dan Kewajiban Negara serta Warga Negara
1. Hak Negara
2. Kewajiban Negara
3. Hak warga negara
4. Kewajiban warga negara
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Negara serta Warga
Negara di Negara Pancasila
Dalam pelaksaannya hak asasi manusia di Indonesia mengalami pasang surut. Wacana hak asasi
manusia terus berkembang seiring dengan berkembangnya pelanggaran-pelanggaran HAM yang
semakin meningkat intensitas maupun ragamnya. Pelanggaran itu dilakukan oleh negara maupun
warga negara, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pertama, Pancasila perlu dimengerti secara tepat dan benar baik dari pengertian, sejarah, konsep,
prinsip dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tanpa mengerti hal-hal yang mendasar ini amat
sulit Pancasila untuk diamalkan. Selain daripada itu, Pancasila akan cepat
memudar dan dilupakan kembali.
 kedua, pedoman pelaksanaan. Semestinya kita tidak perlu malu mencontoh apa yang sudah
dilakukan oleh pemerintah Orde Baru yang berusaha membuat Pedoman Penghayatan dan
Pengalaman
Pancasila (P4). Pedoman ini sangat diperlukan agar negara dan warganegara mengerti apa yang
musti dilakukan, apa tujuannya dan bagaimana strategi mencapai tujuan tersebut.
Ketiga, perlunya lembaga yang bertugas mengawal pelaksanaan Pancasila. Lembaga ini bertugas
antara lain memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mensosialisasikan Pancasila.
Membuka ruang-ruang dialog agar tumbuh kesadaran ber-Pancasila baik di kalangan elit politik,
pers, anggota legislatif, eksekutif, yudikatif, dan masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai