Anda di halaman 1dari 33

PENATALAKSANAAN

ERYTHEMA
MULTIFORME PADA
WANITA DEWASA
Deepti Shanker Harjani
041.215.042
Drg Marcia Winardi, SpPM
PENDAHULUAN

Erythema Multiforme

Ditandai dengan
Dibagi menjadi
Suatu kondisi lesi target pada
eritema
mukokutaneus kulit dan
multiforme minor
akut membrane
dan mayor
mukosa
Eritema • Bersifat ringan
• Tanpa atau keterlibatan
multiforme membrane mukosa minimal
Mayor

Eritema • Bersifat lebih berat


• Melibatkan dua mukosa atau
multiforme lebih
minor
Seringkali ditemukan pada dewasa muda

Jarang ditemukan pada anak-anak dan lansia

Jumlah penderita pria lebih banyak dibanding wanita

Kejadian minor lebih sering dibanding mayor


Etiologi terhadap Jenis

antibiotik

obat
Antikonvulsan,alopurinol,
AINS
Hipersensitivitas tipe IV

infeksi HSV-1 dan 2


Manifestasi klinis pada rongga mulut

Erosi atau makul Vesikulobulosa Ulserasi disertai


eritema yang rupture krustae berdarah
kortikosteroid

Terapi
Chlorhexidine
kumur

multivitamin
LAPORAN KASUS
Identitas pasien: Dessy (PJJ)
Jenis Kelamin: Perempuan
Usia: 27 Tahun
Status perkawinan: Menikah
Agama: Islam
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Pendidikan: S2
Suku: Betawi
Keluhan utama
Pasien wanita berusia 27 tahun datang dengan keluhan sariawan sejak 4 hari yang lalu
dan semakin memburuk.

Riwayat perjalanan keluhan saat ini


Pasien mengatakan 4 hari yang lalu terjadi sariawan yang luas dan berdarah pada bibir,
lidah dan pipi. Pasien mengatakan 5 hari yang lalu mengalami radang tenggorokan
sehingga pergi ke dokter umu dan diberi obat antibiotik, lalu sehari setelahnya muncul
sariawan tersebut. Hal ini baru pertama kali terjadi, dan pasien tidak mengetahui
penyebab dari lesi tersebut. Pasien mengatakan rasa sakit meningkat pada saat makan dan
berbicara
Riwayat Kesehatan Umum
Pasien tidak sedang dalam perawatan dokter umum, dan tidak sedang
mengkonsumsi obat-obatan. Pasien pernah dirawat di Rumah sakit 2 tahun
yang lalu karena penyakit demam berdarah. Pasien tidak mengetahui
adanya alergi obat, namun mengatakan ada alergi terhadap telur. Tidak ada
riwayat penyakit menurun dalam keluarga.

Riwayat Kesehatan gigi dan mulut


Pasien pernah melakukan penambalan gigi 2 bulan yang lalu, dan menyikat
gigi teratur 2 kali sehari, setelah makan dan sebelum tidur
Riwayat Kesehatan keluarga dan social
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang pernah
mempunyai keluhan yang sama. Pasien tidak mempunyai kebiasaan buruk
seperi merokok, mengkonsumsi alkohol atau mengunyah pinang.
Pemeriksaan Umum
◦ Kesadaran: Compos mentis
◦ Nadi 72x/menit
◦ Sklera: putih
◦ Suhu badan 36 derajat
◦ Berat badan 68Kg
◦ Pernafasan: 20x/menit
◦ Tekanan darah: 110/70mmHg
◦ Konjungtiva: Merah muda
◦ Tinggi badan: 168cm
Pemeriksaan Ekstraoral
Bentuk muka: ovoid simetris
Pembengkakan: tidak ada
Kelenjar: tidak teraba tidak sakit
Bibir: lesi ulserasi yang sudah berbentuk krusta tidak beraturan, berjalan sepanjang bibir atas dan bibir
bawah berwarna kemerahan, dengan jaringan sekitar berwarna normal, batas lesi diffuse, tidak terdapat
indurasi, konsistensi lunak dan disertai rasa sakit.
Kulit sekitar mulut: tidak ada kelainan
Lain-lain: terlihat lesi makula berwarna merah berukuran bervariasi pada kaki dan tangan pasien,
berwarna merah, dengan warna jaringan sekitar normal, berjumlah multiple, berbentuk seperti target, tidak
ada indurasi, tidak ada rasa sakit.
GAMBARAN KLINIS
Pemeriksaan Intraoral
Mukosa Bukal: terdapat lesi ulserasi berukuran bervariasi 2-5mm, berwarna putih
kekuningan dikelilingi kelim merah, dengan warna jaringan sekitar normal, berbentuk
tidak beraturan, berjumlah multiple, tepi sama dengan jaringan sekitar, tidak ada
indurasi, disertai rasa sakit.
Mukosa lidah: terdapat lesi jenis patch, berjalan sepanjang bagian posterior dari dorsal
lidah, berwarna putih, dengan warna jaringan sekitar normal, tepi setinggi jaringan
sekitar, berbatas jelas, tidak ada indurasi.
GAMBARAN KLINIS
Analisis Kasus
◦ Pasien wanita berusia 27 tahun datang dengan keluhan sariawan yang luas dan
berdarah pada bibir, pipi dan lidah sejak 4 hari yang lalu.
◦ Pasien pernah ke dokter 5 hari yang lalu karena radang tenggorokan dan diberi
antibiotik yang belum pernah dikonsumsi sebelumnya.
◦ Setelah mengkonsumsi antibiotik, keesokan hari muncul sariawan pada rongga
mulut serta ruam pada kaki tangan.
◦ Pasien mengaku baru pertama kali terjadi seperti ini, dan ia tidak mengetahui
penyebab terjadinya hal ini.
◦ Pasien tidak mempunyai kelainan sistemik,tidak sedang dalam perawatan dokter,
dan tidak sedang mengkonskumsi obat apapun.
◦ Pasien pernah dirawat di rumah sakit 2 tahun yang lalu karena demam berdarah.
◦ Pasien mengatakan hal serupa belum pernah ditemukan di dalam keluarganya
◦ Pasien tidak mempunyai kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol
atau mengunyah pinang.
◦ Pemeriksaan ekstra oral menunjukkan pada bibir Terdapat lesi ulserasi yang sudah berbentuk krusta tidak
beraturan, berjalan sepanjang bibir atas dan bibir bawah berwarna kemerahan, dengan jaringan sekitar
berwarna normal, batas lesi diffuse, tidak terdapat indurasi, konsistensi lunak dan disertai rasa sakit.
◦ Pemeriksaan intraoral menunjukkan:
◦ Mukosa bukal: Terdapat lesi ulserasi, berukuran bervariasi 2-5mm, berwarna putih kekuningan, dengan
warna jaringan sekitar normal, berbentuk tidak beraturan, berjumlah multipel, tepi sama dengan jaringan
sekitar, tidak ada indurasi, disertai rasa sakit.
◦ Dorsal lidah: Terlihat lesi jenis patch, berjalan sepanjang bagian posterior dari dorsal lidah, berwarna
putih, dengan warna jaringan sekitar normal, tepi setinggi jaringan sekitar, berbatas jelas, tidak ada
indurasi.
Diagnosis sementara Diagnosis banding Diagnosis tetap

• Eritema multiforme • Stomatitis • Drug induced


medikamentosa erythema
• Pemphigus vulgaris multiforme
Rencana perawatan

Hipersensistivitas Alergi terhadap

Predisposisi
Etiologi
tipe IV antibiotik
Perawatan simptomatik: Tidak dilakukan

Perawatan kausatif: Pemberian kortikosteroid topikal berupa


krim kloderma dan kortikosteroid kumur dexamethasone elixir

Perawatan suportif: tidak dilakukan


Komunikasi

Tidak Prognosis Dapat


berbahaya baik sembuh

Tidak Dapat
menular kambuh
Instruksi

Berhenti Mengaplikasikan krim Menggunakan obat


mengkonsumsi kloderma tiga kali dexamethasone kumur
antibiotik tersebut sehari tiga kali sehari

Meningkatkan asupan Terus menjaga oral


cairan hygiene
Edukasi

Kondisi yang ia derita Terjadi karena reaksi


adalah erythema hipersensitivitas
multiforme terhadap antibiotik

Jenis hipersensitivitas Perlu dilakukan rujukan


adalah hipersensitivitas ke spesialis kulit
tipe IV kelamin
Surat rujukan
Pembahasan
Penyakit akut mukokutaneous yang ditandai dengan
terbentuknya lesi target pada kulit

Biasanya bersifat ringan dan self limiting

Sembuh dalam waktu 1-6 minggu

Biasa disebabkan oleh mikroorganisme atau obat obatan


Obat-obatannya adalah: sulfonamid, AINS, Penisilin, Trimethoprim,
barbiturate, carbamazepine

Mikroorganisme yang paling sering dikaitkan dengan erythema


multiforme adalah mycoplasma pneumonia, HSV 1 &2

Pada kasus ini, erythema terjadi karena hipersesnsitivitas tipe IV terhadap


obat antibiotik
Erythema multiforme mempunyai cirikhas: lesi target multipel

Lesi target biasa muncul dalam waktu 3 hari; delayed hypersensitivity, yakni
hipersnsitivitas tipe IV

Lesi target baiasa terlihat sebagai lesi eritematous berwarna merah berbentuk plak,
ukuran 2-20mm, tengah lesi terlihat daerah nekrotik

Pada mukosa oral lesi terlihat sebagai daerah ulserasi dengan predileksi bibir, mukosa
alveolar, dan palatum.

Kedua cirikhas ini terlihat pada pasien, yakni adanya lesi target pada kulit dan ulserasi
pada bibir.
Perawatan biasa bertujuan untuk menghilangkan penyebab; perawatan
kausatif

Beberapa kasus hanya mengobati secara suportif

Obat yang biasa digunakan adalah kortikosteroid dalam bentuk topikal


maupun sistemik

Pada kasus ini, pasien diresepkan kortikosteroid kumur dan topikal


Diagnosis Banding – Stomatitis Medikamentosa
& pemphigus vulgaris

Reaksi alergi terhadap pengobatan sistemik Penyakit autoimun kronis

Gambaran klinis pada mukosa oral mirip


Didahului lesi primer berupa bulosa pada
dengan erythema multiforme, namun tidak
ada target lesi kulit dan membrane mukosa

Patogenesis stomatitis medikamentosa akibat Faktor predisposisi akibat penggunaan obat-


reaksi hipersensitivitast tipe I obatan
Kesimpulan
Erythema multiforme merupakan suatu penyakit mukokutaneous akut yang
mempunyai cirikhas lesi target atau iris lesion. Penyakit ini biasa disebabkan oleh
reaksi hipersensitivitas tipe IV yang pada kasus ini disebabkan oleh reaksi
hipersensitivitas tipe IV yakni karena alergi terhadap antibiotik.
Untuk diagnosis yang tepat, perlu dilakukan anamnesa, dan pemeriksaan klinis
yang lengkap agar penyebab utama dapat diketahui dan rencana perawatan dapat
ditegakkan dengan benar agar pasien bisa sembuh dan kondisi serupa tidak
Kembali terulang
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai