Akal Dan Wahyu

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

AKAL DAN WAHYU

Hidayah Allah
Insting Hewan

Indera Manusia

akal
Wahyu/agama Manusia

maunah
• Karena manusia adalah makhluk sosial,
Mengapa...? selain itu manusia berfungsi sebagai
khalifah (memakmurkan alam semesta
adalah salah satu bentuk ibadah seorang

Akal hamba kepada sang khaliq)


• Tugas sebagai khalifah teramat berat
bagi manusia, maka Allah hidayahkan

Agama manusia berupa agama. Karena manusia


memiliki hawa nafsu yang seringkali akal
tidak mampu mengatasinya sendiri.
Maka bersama wahyu, maka akal
Ma’unah mampu menundukkan hawa nafsu.
• Adapun hidayah maunah (pertolongan
Allah) hanya di berikan kepada
Hambanya yang benar benar sholeh.
fahima
(memahami)

AQAL >> ‘aqala-


ya’qilu yang adraka
Tadabbara > secara (mencapai,
merenung Lughawi mengetahui)
memiliki makna
antara lain

Tafakkaru >>
berpikir
Al aqlu/‫لاــعقل‬ ‫روحانيبه تدركه النفس ماال تدركه بالحواس‬
ّ ‫نور‬
• cahaya ruhani yang dengannya seseorang dapat mencapai, mengetahui sesuatu yang tidak
dapat dicapai oleh indera

Al Aqlu/‫لاــعقل‬ al qalbu ‫قلب‬


/ ‫لاــ‬
• hati nurani atau hati sanubari
• Al qalbu sendiri secara bahasa arti bolak balik (membolak balikkan)
• Jadi >> daya berpikir yang terdapat dalam jiwa manusia, daya yang dimiliki manusia untuk
memperoleh pengetahuan dengan memperhatikan alam sekitarnya

Aqal dan Wahyu

• Akan tetapi dalam pengertian ini pulalah yang dalam Islam dihadapkan (tetapi bukan dipertentangkan)
dengan wahyu, yang membawa pengetahuan dari luar diri manusia, yaitu dari Allah
ISTILAH AKAL DALAM AL-QUR’AN
kata-kata kunci yang memiliki akar kata sama
al-’aqlu kata benda (mashdar) tidak terdapat dalam al- dengan kata akal, menunjukkan beberapa
Qur’an. Al-Qur’an hanya memuat dalam bentuk
katakerjanya (fi’il, yaitu kata ‘aqaluh dalam 1 ayat, ta’qilun
makna sebagai berikut:
dalam 24 ayat, na’qil dalam 1 ayat, ya’qiluha 1 ayat dan • Kata akal diartikan dengan memahami, mengerti,
ya’qilun 22 ayat. Kata-kata itu dalam arti faham dan berfikir, memikirkan dan merenungkan
mengerti, sebagai contoh dapatdisebut ayat-ayat berikut ini • Dorongan dan bahkan keharusan manusia untuk
‫ون‬ُ ‫ل‬ ِ
‫ق‬ ‫ع‬َ ‫ت‬ ۡ ‫مُك‬َّ ‫ل‬ ‫ع‬َ ‫ل‬ ِ
‫ه‬ ِ ‫ت‬ ‫ي‬‫ا‬ ‫ء‬ ۡ ‫مُك‬َ ‫ل‬ ُ
‫هل‬َّ ‫ل‬‫َك َٰذ كِل َ يبنِّي ٱ‬
َ ۡ َ َٰ َ ُ َ ُ َٰ menggunakan akal, pikiran, pemahaman, perenungan
dalam menghadapi dan memecahkan berbagai
"Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya persoalan
bagimu, Semoga kamu mengerti" (Q.S. Al • Martabat manusia ditentukan oleh penggunaan akal
Baqarah/2:242) pikirannya dalam menghadapi sesuatu. Mereka yang
tidak menggunakan akal dan hati nuraninya yang fitri
tidak ubahnya seperti hewan saja, bahkan lebih sesat
lagi
• Akal merupakan kunci untuk mendapatkan
pengetahuan, baik pengetahuan yang bersumber dari
fenomena penciptaan (al- ayat al-kawniyah) maupun
yang bersumber dari fenomena wahyu (al-ayat al-
qawliyah)
sambungan

• Di samping akar kata al-’aql, sebagai diuraikan di atas, juga banyak memuat kata-kata kunci yang
berhubungan atau bahkan semakna dengan akal, seperti al-qalb, faqiha, tafaqqaha, tafakkara,
tadabbara, tazakkara, ‘alima dan nazhara.
• Kata al-qalb artinya akal budi atau hati nurani atau hati sanubari, yang berfungsi untuk
melihat, memahami dan mendalami hal-hal yang bersifat non-fisik bahkan metafisik.
Kata qalb dan pecahannya terdapat dapat kurang lebih 120 ayat, misalnya
‫ان الَّ يَ ْس َم ُعو َن هِبَا‬
ٌ ‫ص ُرو َن هِب َا َوهَلُ ْم آ َذ‬
ِ ‫ون هِب َا وهَل م أ َْع ٌ الَّ يب‬
ُْ ‫َ ُ ْ نُي‬ َ ‫ه‬ ‫ق‬ ‫ف‬
ْ ‫ي‬ َّ
‫ال‬ ‫وب‬
ُ َ َ ٌ ِ ُْ ُ‫ل‬‫ق‬ُ ‫م‬ ‫هَل‬ ِ
‫نس‬ ِ
‫إل‬ ‫ا‬
‫و‬ َِ ‫ن‬
ِّ ِ‫جْل‬ ‫ا‬ ‫ن‬
َ ‫م‬
ِّ ‫ا‬
ً‫ري‬ِ
‫ث‬‫ك‬َ ‫َّم‬
‫ن‬ ‫ه‬ ‫جِل‬
َ َِ َ ‫• َولََقِْد َذ َرأْنَا‬
-١٧٩- ‫ك ُه ُم الْغَافلُو َن‬َ ‫َض ُّل أ ُْولَـئ‬
َ ‫ك َكاألَْن َعام بَ ْل ُه ْم أ‬َ ‫أ ُْولَـئ‬
• "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanamkebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka
itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai"
(Q.S. al-A’raf/7:179)
ISTILAH WAHYU DALAM AL-QURAN
Darisegi maknanya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
• Wahyu dalam arti firman Allah yang disampaikan kepada Nabi dan Rasul-Nya,
yang berupa risalah atau kitab suci, misalnya firman Allah:
• Wahyu dalam arti firman (pemberitahuan) Allah kepada Nabi dan Rasul-Nya
untuk mengantisipasi kondisi dan tantangan tugasnya, misalnya firman Allah:
• Wahyu dalam arti instink atau naluri atau potensi dasar yang diberikan Allah
kepada makhluknya, misalnya firman Allah:
• Wahyu dalam arti pemberian ilmu dan hikmah, misalnya firman Allah:
• Wahyu dalam arti ilham atau petunjuk Allah kepada manusia dalam bentuk
intuisi atau inspirasi dan bisikan hati.

Anda mungkin juga menyukai