يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم.يَا َأيُّهَا الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ الً َس ِد ْيدًا
ِ َو َم ْن يُ ِط ِع هللاَ َو َرسُوْ لَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا ع
.َظ ْي ًما
Dari mimbar yang kita muliakan ini, ijinkanlah khatib mengajak kepada diri khotib
sendiri, dan juga kepada saudara-saudara sekalian, marilah kita selalu bertaqwa
kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala . Selalu bertaqwa dalam arti yang sebenarnya
dan selurus-lurusnya. Menjalan-kan secara ikhlas seluruh perintah Allah Subhannahu
wa Ta'ala, kemudian menjauhi segenap larangan-larangan Nya. Marilah kita lebur
hati dan jasad kita kedalam lautan Taqwa yang luasnya tak bertepi. Marilah kita isi
setiap desah nafas kita dengan sentuhan-sentuhan Taqwa. Sebab, hanya dengan
Taqwa ... InsyaAllah ... kita akan memperoleh kebahagiaan HAKIKI
Perbedaan Hati dan akal adalah dua istilah yang tidak asing lagi di telinga kita. Sering
kali kedua istilah ini diperbincangkan .
Adapun yang pertama Penjelasan tentang hati
Jadi Lafazd qulub jamak dari qalb pada ayat ini lebih kepada hati dengan makna
“Sesuatu yang berada pada diri manusia yang bisa menjangkau, mengetahui dan
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan memahami.
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-
ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat Adapun yang kedua makna akal di bagi menjadi empat macam.
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. ).”(QS.
1. pertama adalah akal sebagai sifat yang membedakan antara manusia dan
hewan lain. Akal ini mampu menerima ilmu-ilmu teoritis dan mengatur jalan
Al-A’raf/7:179))
pikiran yang samar.
Dijelsakan juga oleh firman allah SWT pada Surat Al-Anfal ayat 11 yaitu :
2. kedua, akal diartikan sebagai ilmu yang dapat mengeluarkan seseorang dari
kondisi kanak-kanak menjadi kondisi hampir baligh (tamyiz) sehingga mampu
membedakan sesuatu yang mungkin terjadi dan yang tidak mungkin terjadi.
3. ketiga, akal dimaknai sebagai ilmu-ilmu yang dihasilkan dari pengalaman-
pengalaman. Pengertian ini berkebalikan dengan
kata ghabyun (bebal), ghamrun (bodoh), jahlun (bodoh).
4. keempat adalah puncak akhir dari kekuatan naluri sehingga dapat mengetahui
akibat dari segala sesuatu dan dapat melawan keinginan-keinginan yang
mendorong kepada kelezatan temporal.