UNGGAS
TIM:
DR.IR.ADRIZAL,MS
PROF.DR.IR.KHALIL,MS
DR.IR HARNENTIS,MS
PROF.DR.IR.NURAINI,MS
DR.MONTESQRIT,SPT,MP
OUT LINE
INDUSTRI PAKAN UNGGAS
POTENSI INDUSTRI PAKAN DI INDONESIA
Biaya Pakan Dalam Struktur Biaya Produksi Ternak
Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kambing Ayam Ras Pedaging Ayam Ras Petelur
67,08% 57,67% 47,56% 51,8% 56,95% 70,97%
Sumber: Survei Struktur Ongkos Usaha Peternakan 2017 oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
Lainnya
Pembelian DOC 7% Upah Pekerja
6% 11% Bahan Bakar dan Pelumas
1%
Obat-Obatan Listrik dan Air
4% 4%
Pakan
66%
Perkembangan Produksi Pakan Tahun 2015-2021 (juta ton) Jenis dan % Produksi Pakan Pabrikan
Pakan Unggas
90%
Bahan pakan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi pakan unggas (broiler dan layer)
Premix Impor;
35%
Bungkil Kedelai
Lokal;
Bahan lokal lain 65%
Crude Palm Oil (CPO)
Dedak
Jagung
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% Lokal Impor
Permasalahan: Solusi:
• Persaingan dalam penggunaan (food, • Scalling up dan efisiensi produksi untuk
feed, fuel). mencapai skala keekonomian dan harga yang
• Ketersediaannya terbatas, produksinya bersaing.
masih skala kecil dan terpencar. • Sinergitas antar lembaga untuk pembinaan dan
• Ketersediaan tidak kontinyu pendampingan (tingkat petani, peternak maupun
(dipengaruhi alam dan musim). industri pengolahan) dalam penerapan teknologi.
• Mutu yang bervariasi • Fasilitasi sarana, prasarana dan teknologi
• Tingginya kontaminan benda asing pendukung pada daerah-daerah sentra bahan
pada beberapa bahan pakan unggulan. pakan.
• Harga relatif mahal jika diukur terhadap • Pengembangan teknologi pendukung untuk
nilai nutrisi. menjamin mutu yang baik dan stabil.
• Dukungan sistem logistik untuk menjamin
pasokan.
3. PENGEMASAN
o Penakaran (weighing)
o Pengemasan (sacking)
o Label/kode (taping/coding)
o Penjahitan (sewing)
4. Penyelesaian administrasi
Bahan baku yg digunakan industri pakan:
5. Modal: kurang
PROSES PRODUKSI
DALAM INDUSTRI PAKAN
PENGECILAN UKURAN
01 (GRINDING)
PENCAMPURAN
02 (MIXING)
PEMELETAN
03 (PELLETING)
CRUMBLE
04 (CRUMBLING)
PROCESSING PROFILE
• INTAKE
• H-MILL
• HAND ADD
• MIXER
• PELLET
• PACKING
A. PENGECILAN UKURAN (GRINDING)
Proses penggilingan : proses perubahan bahan dari bentuk kasar menjadi bentuk halus
sesuai permintaan
Tujuan penggilingan
• Memperkecil ukuran fragmen pakan
• Mengurangi kadar air karena aktifitas respirasi
• Meningkatkan luas permukaan: sehingga mudah dicerna
• Meningkatkan daya cerna
• Mempermudah penanganan dari beberapa bahan pakan (pengolahan, transport)
• Meningkatkan homogenitas pada pencampuran bahan
• Meningkatkan efisiensi pemeletan dan kualitas pelet
PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENGGILINGAN
HAMMER MILL
(MENGGUNAKAN
PALU) BUHRMILL (MENGGUNAKAN 2
Proses Sederhana, bebas dari bahaya logam, LEMPENG)
Kecepatan tinggi, Kapasitas penggilingan dipengaruhi:
Kenaikan suhu produk tidak tinggi Kecepatan pelat, design pelat
Produk akhir tidak seragam Jenis dan kadar air bahan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS
PENGGILINGAN HAMMERMILL
Horizontal Mixer:
Vertikal mixer:
Kelebihan : bisa mencampur ransum jumlah
Kelebihan :
besar, efisien tempat •efisien, mudah dalam pencampuran
Kelemahan: sulit dalam pembersihan •bisa mencampur bahan sedikit, halus dan berat
jenis tinggi
•dapat dibersihkan dengan cepat
•dapat digunakan untuk mencampur bahan
padat, cair
Kekurangan: memerlukan tempat yg luas
KRITERIA PENILAIAN ALAT DAN PROSES PENCAMPURAN:
2) STABILITAS:
1) HOMOGENITAS:
Setelah diperlakukan maka
Kondisi bahan sama dg proporsinya tetap sama
proporsi yg sama
1. Bahan Baku:
Ukuran dan bentuk partikel bahan,
berat jenis usahakan hampir sama,
sifat higroskopis,
kepadatan,
kepekaan terhadap daya magnet bahan (daya tarik antar
partikel), kalau terlalu lama dalam pencampuran bisa dinding
alat panas dan akan menarik bahan pakan yang jumlah sedikit
ex premix
4. Higienis: dengan uap air panas berfungsi sterilisasi, menurunkan cemaran mikroorganisme
B. Faktor mekanik:
* Rasio diameter dan panjang die (alat didalam)
* Putaran ring die
* Kecepatan penguapan bahan pada Steam conditioning
* Jumlah uap air ditambahkan
C. Lingkungan:
* Rh
* Higroskopis
Bahan Pakan berdasarkan sifat yang pengaruhi pemeletan:
Kel .IV Bhn pakan yang berpengaruh positif terhadap proses pemeletan
* contoh: jagung giling, gandum giling
* bersifat :ada lemak untuk pelicin, ada pati, partikel yang seragam
KUALITAS PELET TERGANTUNG:
Alat Pellet:
1. Pellet mill
2. Farm Feed Pelleter
3. Pellet cooler : vertical pellet cooler dan horizontal pellet cooler
D. PEMBUATAN CRUMBLE (CRUMBLING)
2. Bahan baku dan produk industri pakan unggas yang ada di pasaran: jenis, sumber, harga, ketersediaan,
3. Pengukuran sifat fisik (salah satu kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, sudut tumpukan) dari
4. Peralatan yang umum digunakan dalam industri pakan (penggilingan, pencampuran, pelet, crumble): gambar
5. Pengawasan mutu secara organoleptik (warna , bau, tekstur) dari bahan pakan sumber energi dan sumber
protein)
Kerapatan Tumpukan (kg/m³)
• Semakin besar nilai kerapatan tumpukan suatu bahan, volume ruang yang dibutuhkan
akan semakin sedikit.
Kerapatan PemadatanTumpukan (kg/m³)
Keterangan:
KT= kerapatan tumpukan (kg/m³)
Lakukan Pemadatan : menggoyang atau
W = Sampel (g),
menghentakkan gelas ukur hingga bahan padat dan
tidak bergerak lagi, maka didapatkan volume bahan V = Volume setelah pemadatan (ml)
setelah dipadatkan (kurang 10 menit)
Kerapatan pemadatan tumpukan (KPT):
• Tujuan pengukuran KPT : pada saat pengisian bahan pada media diam tapi
bergetar, berkaitan dengan volume ruang penyimpanan dan kapasitas
pengangkutan.
4. Rumus