Anda di halaman 1dari 20

Webinar Pakan Nasional – Direktorat Pakan – DJPKH Kementan

Peluang dan Tantangan Pemanfaatan Kacang


Koro Pedang dan Maggot Untuk Industri Pakan
Desianto Budi Utomo, PhD
Ketua Umum GPMT

Jakarta, 10 Februari 2022


Sekilas Tentang GPMT
FEED MILL CAPACITY 2021 (INCLUDE AQUACULTURE FEED)

West & Banten,


Area North Lampung West Java Central Java East Java Kalimantan Sulawesi Total
Sumatera & Jakarta

Plant 13 6 40 13 28 3 7 110

Cap (MT/Y) 3,068 1,500 10,652 3,950 8,102 800 1,580 29,652

Keterangan: Anggota GPMT 44 perusahaan


FEED INDUSTRY

Input Output
➢ Commodity/RMs ➢ Consumption
➢ Currency ➢ Purchasing Power
➢ Feed Tech ➢ Economic Growth

Feed Cost Structure


Manufacturing
Process
80-85%
Raw Material
4
Tarif Ocean Freight Naik

Lonjakan harga ocean freight atau ongkos pengiriman lewat Laut yang tinggi dan diikuti oleh keterbatasan pasokan
kontainer membuat biaya ekspor ikut naik. Dimana untuk pengiriman ke Amerika serikat dari semula USD 2.000 - 2.500
saat ini melonjak ke USD 22.000.

Sumber:mailto:https://www.cnbcindonesia.com/market/20211220161446-19-300653/kiamat-kontainer-tarif-ocean-freight-naik-10-kali-lipat
JENIS PAKAN
PRODUKSI PAKAN AGRO
25 Conc
18,2 19,3 20,5 18,9 19.6 20,4 Broiler 0%
Perikanan Babi Ruminansia
20 15,9 17,2 0% Layer
13%
2% 1% 15
6%
Ternak Lain
1% 10 Conc Broiler
Layer 49%
5 24%
0
Breeder
Others
9%
5%
*Estimasi
Sumber: Kementan - diolah GPMT
PRODUKSI PAKAN AKUAKULTUR
1,9
Unggas
1,795 Shrimp
90% 1,8 25%
Feed
1,728
Fish
1,7 1,667 1,665 Feed75%
1,647
1,621
1,6
1,556
Sumber: diolah GPMT Sumber: KKP - diolah GPMT
1,5
2016 2017 2018 2019 2020 2021* 2022*
*Estimasi
BAHAN PAKAN TERNAK
Sumber Sumber
No. Bahan Pakan No. Bahan Pakan
Lokal (%) Import (%) Lokal (%) Import (%)
1 Jagung 100 0 16 Meat Bone Meal 0 100
2 Bungkil Kedelai 0 100 17 Blood Meal 0 100
3 Rape Seed Meal 0 100 18 Poultry by Product Meal 0 100
4 DDGS 0 100 19 Feather Meal 20 – 30 70 – 80
5 Feed Wheat 0 100 20 Fish Meal 5 – 20 85 – 90
6 Rape Seed Meal 0 100 21 Feed Additive 5 – 10 90 – 95
7 Corn Gluten Meal 0 100 22 Vitamin 5 – 10 90 – 95
8 Sunflowerseed 0 100
9 Dedak Padi 100 0
10 Tepung Batu 100 0
11 Biji Batu 100 0
12 Bungkil Kopra 100 0
13 Bungkil Sawit 100 0
14 CPO 100 0
15 Calcium Phosphate 0 100 Sumber: diolah GPMT, 2021
Alternatif Bahan Pakan Lokal Untuk
Industri Pakan Ternak

8
BEBERAPA ALTERNATIF BAHAN PAKAN LOKAL

Sumber Bahan Baku


Nabati Hewani Lain-lain
(Protein 10-30%) (Protein 30-85%) (Protein 15-85%)
Tepung bungkil sawit Tepung keong mas Single cell protein
Bungkil kelapa Tepung ikan lokal Tepung spirulina
Tepung daun turi Tepung darah Limbah RPH
Tepung daun lamtoro Tepung dedak udang Maggot
Lemna sp. Limbah ikan asin Tepung cacing
Bungkil biji karet By product Loin Limbah Biogas
Eceng gondok By product pengolahan ikan Ampas tahu
Dedak Chicken Meal Tepung bulu ayam
Jagung lokal Tepung rebon Kulit ubi kayu
Rumput Laut By product UPI Karotenoid
PENGGUNAAN ALTERNATIF BAHAN PAKAN LOKAL

1. Palatabilitas 1. Atractant
2. Kecernaan 2. Fisik, Kimia, Microbial
3. Least Cost Formulation,
3. Imbalance nutrient (% Balanced nutrient dengan
KH tinggi, terbatasnya Suplementasi (Aditif)
Met dan Lysin)

• NSP Tinggi
• ANF (Phitat, Gosipol, Glucosinolat,
Saponin, Sianida, Tanin)
Diperlukan pengetahuan:
1. Bahan baku
2. Formulasi pakan
Pre treatment pada Bahan Baku 3. Kebutuhan nutrien
Fisik, Kimia, Microbial 4. Feed processing
INOVASI TEKNOLOGI
KATEGORI BAHAN BAKU CONTOH BAHAN BAKU INOVASI TEKNOLOGI

Kandidat bahan baku lokal untuk 1. Tepung Bungkil Sawit (PKM) 1. Pre treatment dari Bahan Baku
industri pakan 2. Tepung Ikan Lokal Fisik, Kimia, Microbial untuk
3. Dedak kepala udang mengatasi permasalahan ANF
4. Dedak Padi (Phitat, Gosipol, Glucosinolat,
5. Single Cell Protein Saponin, Sianida, Tanin) dll.
6. Rumput laut
7. dll
Kandidat bahan baku lokal untuk 1. Tepung Keong Mas 2. Mengatasi masalah Palatabilitas,
industri pakan mandiri sesuai 2. Eceng Gondok Kecernaan, Imbalance nutrient
dengan bahan baku lokal yang 3. Lemna (% KH tinggi, terbatasnya AA ttt
tersedia di lokasi sekitar 4. Bungkil Biji Karet Met dan Lysin) melalui inovasi
5. Limbah RPH terkait Atractant, Fisik, Kimia,
6. Limbah Ikan Asin Microbial serta Least Cost
7. Limbah Biogas Formulation, balance nutrient
8. dll dengan suplementasi (Aditif) dll.
Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis)
1. Harga kedelai semakin mahal dan kebutuhan untuk industri pakan
terus bertambah perlu bahan pakan alternatif/substitusi.

2. Harus tersedia secara masal / jumlah besar, kualitas yang stabil


dan secara ekonomis menguntungkan.

3. Kacang Koro Pedang potensi sbg sumber protein, memiliki


keseimbangan AA, bioavailabilitas tinggi, dan rendah antitripsin.

4. Kacang Koro Pedang perlu proses detoksifikasi (perendaman,


perebusan, pengeringan, dan fermentasi) untuk mengurangi ANF.

5. Harga Kacang Koro Pedang relatif mahal vs harga SBM → tidak


feasible di Least Cost Formulation.
Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis)

◼ Detoksifikasi perlu dilakukan karena adanya zat antinutrisi


 Thermostable: canavanine, concanavaline, canavalin, canatoxin
 Thermo-labile: protease inhibitor, lektin, asam pitat

◼ Zat antinutrisi tersebut (komponen nitrogen terlarut) yang memerlukan


deaktivasi, misal dengan perlakuan pemanasan dan/atau ekstraksi.

13
MAGGOT SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PAKAN
MAGGOT
Maggot adalah penghasil protein
hewani yang tinggi dan memiliki
kandungan protein sekitar 41%-42%.
Potensial untuk dapat digunakan
sebagai alternatif bahan pakan ternak.

Serangga merupakan sumber protein, vitamin B,


mineral dan sumber kalsium yang sangat baik untuk
pakan ikan, unggas, dan pet animals

14
Pendapat Ahli/Pakar (pers com): Maggot

Plus Solusi:
◼ Cepat diproduksi ◼ Menggerakkan masyarakat pedesaan
◼ Kualitas sebanding MBM untuk mengelola sampah dapurnya (basis
◼ Media tumbuh: banyak tersedia kepala desa/lurah),
◼ Sistem inti plasma untuk pembesaran
Minus maggot di setiap desa,
◼ Bahan media tumbuh murah & banyak ◼ 3 kelompok bisnis berbasis maggot:
(limbah dapur, restoran, RPH, pangan 1. Pembibitan
expired) tapi masih sulit didapat 2. Pembesaran, dan
◼ Perlu pengelolaan 3. Pengolahan (tepung)
◼ Mahal tdk feasible di Least Cost Formulation

Pembesaran dan pengolahan simple. Bisa meniru bisnis kemitraan broiler??


Inti berikan DOM (day of maggot) → dibesarkan plasma selama 14 hari → plasma jual → pengolah
(dikeringkan) → tepung maggot
15
Pendapat Industri (pers com): Maggot

◼ Proses pengadaan dan produksi


TRIAL 2018 (research & komersial farm) tepung BSF masih mahal
◼ Performance bagus
◼ Kontra-produktif dengan tujuan untuk
◼ Harga BSF sangat tinggi menekan biaya pembuatan pakan
◼ Biaya produksi menjadi sangat mahal.

◼ Untuk performans tidak masalah pada


◼ Terkait penampilan produksi pada ayam, ayam broiler.
tidak ada masalah, petelur maupun broiler ◼ Kendala di ongkos pengeringan →
◼ Hanya saja harus dikeringkan → ongkos tidak cost effective?
pengeringan mahal → perlu dipertimbangkan

16
Pendapat Industri (pers com): Maggot

Pola Kemitraan? Ambiguity


◼ Pembesaran dan pengolahan yg simple ◼ Apakah profitable?
◼ Seperti kemitraan broiler utk Maggot? ◼ Persepsi sosial yg negatif?
◼ Inti berikan bibit DOM ◼ Cukup suplai?
◼ Plasma sbg grower (14 hari) ◼ Harganya kompetitif?
◼ Dikeringkan oleh plasma (?) ◼ Bisa fluktuatif harga dan kualitasnya
◼ Dibeli Inti→ dijadikan tepung maggot (RM) krn tergantung media tumbuhnya
◼ Dicampurkan dlm pakan oleh Inti ◼ Cukup kompleks dan ribet proses?
◼ Butuh lahan besar? Harus jauh dari
pemukiman?

17
TANTANGAN
1. Ketersediaan bahan pakan ke depan akan semakin sulit
karena kebutuhan:
• Manusia (Food) - Ternak (Feed) - Energi (Fuel)

2. Kendala bahan pakan lokal (dengan spesifikasi sesuai yang


dibutuhkan oleh Industri) untuk digunakan:
• Sedikit jenis bahan baku alternative yang dapat dipakai
• Produksi masih skala lab / kecil – scattered

3. Tiga faktor yang juga perlu dipertimbangkan:


• Kualitas yang stabil
• Kepastian suplai
• Harga yang kompetitif

◼ Formulasi Linear Program LCF – Least Cost Formulation


RANGKUMAN
Points penting bagi industri pakan terhadap bahan pakan lokal alternatif / substitusi:
• Kestabilan kualitas komoditas
• Ketersediaan (kontinuitas/keberlanjutan) suplai
- produksi masih skala kecil dan scattered
- masih dalam skala lab/experimen
• Kompetitif dalam harga

Tantangan penggunaan bahan baku lokal secara umum adalah dalam hal kualitas yang tidak stabil,
produksi yang masih skala kecil, harga yang relatif mahal sehingga kurang kompetitif, serta
keberlanjutan ketersediaan atau kontinuitas suplainya
gpmt_indonesia

gpmt.gpmt

asosiasi-gpmt.blogspot.com

GPMT

@GpmtIndonesia

20

Anda mungkin juga menyukai