Anda di halaman 1dari 16

Jurnalisme Peternakan; Prinsip dan Etikanya

Bambang Suharno
Majalahinfovet.com
Penulis Buku
Liputan AS, Perancis, Thailand
Peran Jurnalisme Peternakan
1. Informasi : berita kegiatan pelaku usaha, stakeholder peternakan,
asosiasi/organisasi profesi, mempopulerkan tokoh.
2. Edukasi : pengetahuan teknis dan sosial ekonomi peternakan
3. Motivasi : mendorong masyarakat untuk sukses dunia peternakan
(profil tokoh sukses, artikel lainnya)
4. Opini : ikut mengkritisi kebijakan pemerintah, sikap asosiasi dan
sejenisnya.
Dasar Kode Etik

1. Bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.
2. Tidak mencampurkan fakta dan opini, menerapkan asas praduga tak bersalah.
3. Tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
4. Tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
5. Tidak menulis berdasarkan prasangka atau diskriminasi atas dasar perbedaan suku, ras,
warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang
lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
6. Menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadi.
7. Segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai
dengan permintaan maaf kepada pembaca.
8. Melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.[1]
Bedah Kasus Jurnalistik Peternakan

1. Peternak Indonesia dianggap ketinggalan


2. Pemerintah pasti salah, tidak bertanggungjawab
3. Pengusaha pasti curang dan menindas peternak
4. Kalangan akademis dan peneliti kurang mengikuti teknologi yang
berkembang di peternakan
5. Tidak ada masalah budidaya
6. Peternakan Indonesia tidak bisa bersaing
7. Potensi peternakan sangat besar
8. Peternak bangkrut
9. Peternak kaya raya bisa keliling dunia
• Konsumsi telur hanya 120 butir /kap/tahun, konsumsi
ayam 12 kg/kap/tahun (2018)
• Banyak kampanye negatif tentang ayam dan telur:
hormon, kolesterol, bisul dll

 Konsumsi rokok : 1.300 batang /orang/tahun (3,5


batang/hari).
 Indonesia , konsumen rokok terbesar dunia.
 Kampanye rokok sangat agresif, melalui olah raga, musik,
iklan pencitraan dll

Konsumsi ayam dan telur rendah bukan karena daya beli.


Faktanya , konsumsi rokok sangat tinggi
Konsumsi Telur
Vietnam Negara ASEAN (butir/kapita/tahun
Philippines

Indonesia

Thailand

Singapore

Malaysia

0 50 100 150 200 250 300 350

Vietnam
Konsumsi Ayam
Philippines Negara ASEAN (kg/kapita/th
Indonesia

Thailand

Singapore

Malaysia

0 5 10 15 20 25 30 35
Persentase Perokok Negara ASEAN

No Negara Persentase perokok


(%)
1 Indonesia 46,2
2 Filipina 16,6
3 Vietnam 14,1
4 Myanmar 8,7
5 Thailand 7,7
6 Malaysia 2,9
7 Kamboja 2,1
8 Laos 1,2
9 Singapura 0,4
10 Brunei Darussalam 0,04
“Tukang ojek penghasilan 30ribu/hari,
mengonsumsi 6 batang rokok /hari
dan jarang makan ayam dan telur”
PERBANDINGAN HARGA PER GRAM PROTEIN TAHUN 2020
Kandungan
kandungan Harga protein
No komoditi Harga (Rp/kg) protein
protein (%) (Rp/gram)
(gram/kg)

1 Tahu 65.000 7,5 75 867


2 Daging sapi 110.000 20 200 550
3 Tempe 60.000 11 110 545
4 Susu Sapi segar 15.000 3,5 35 429
5 Telur ayam 25.000 12,5 125 200
6 Ikan mas 35.000 17,5 175 200
7 Daging ayam 35.000 18,5 185 189
Sumber : Agribiznetwork.com (2020)
T E R I M A
K A S I H

Anda mungkin juga menyukai