Perkembangan IPTEK
• Keamanan pangan merupakan hak konsumen & telah menjadi isu prioritas
dalam konteks perdagangan global.
• Sistem keamanan pangan harus didasarkan pada penilaian risiko yang
terintegrasi mulai dari peternakan sampai dengan meja makan.
• Sistem harus mendorong penetapan manajemen risiko yang tepat dalam
bentuk peraturan yang jelas, yang berasal dari pendekatan konsultatif dan
terpadu yang dapat diterapkan secara nasional & diakui secara internasional.
PERAN KESMAVET DALAM PENJAMINAN PRODUK ASUH
1 Penyebaran penyakit
100
88,72 86,58
90
80
70
60
50,33
50
41,36
40
30
20
10 6,46
2,25
0
Ikan Daging Sapi Daging Babi Daging Unggas Telur Susu
% 88,72 6,46 2,25 50,33 86,58 41,36
Sumber protein hewani asal ternak di masyarakat Indonesia telah mengalami diversifikasi,
sehingga tidak tergantung pada satu macam sumber protein.
Tingkat partisipasi konsumsi protein hewani asal ternak adalah telur (86,58%), diikuti
daging unggas (50,33%).
Konsumsi Daging Ayam Indonesia & rest of the world
11.5 % 42%
58%
88.5%
% konsumsi dalam bentuk hot karkas % produksi dalam bentuk hot karkas
% konsumsi dalam bentuk karkas dingin % produksi dalam bentuk karkas dingin
Alasan terakhir
yang menjadi
motivasi
100
80
60 76.5
68.4
67.0
15.2 13.7
10.6
16.3
11.0
20.8
9.2 9.8
0
EU USA THA BRA ARG RUS UKR IND
Day old chicks Feed Other variable cost Labour Housing General
KARAKTERISTIK RPH-U & PASAR
(ex. unggas potong)
PerluTPU penguatan RPH-U kerjasamaskala kecil- public-private
RPH-U modern untuk
menengah
mendorong usaha kecil ke arah usaha menengah
Produksi karkas hangat Beberapa produksi karkas dingin Produksi karkas beku
(model integrasi)
Karkas dengan kepala & kaki Karkas dengan kepala & kaki Karkas tanpa kepala & kaki
Pemotongan manual
investasi
Semi-otomatis Fully automatic
TERIMA KASIH